Visitor

Thursday, January 26, 2017

Makalah Keperawatan "Konsep Bermain"




Tugas Individu
KONSEP BERMAIN

Disusun Oleh :

NAMA        :      ZULFITRIANI B
N I M           :      11 3145 105 060
TINGKAT   :      IC Keperawatan


Program SI-Keperawatan
Stikes Mega  Rezky Makassar
T.A 2012/2013

KONSEP BERMAIN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGBGI_aLdAiMhmFr41VLfr92pU7xAPPOAVX8mpkFIZOSFwoDhYsn3DyDi16NaNySS5tyYiEhrTz8UIoKU6ZlEGS7kQZiUj5c6CNIWK3Z2w4rcXSQW637ILTiq1okn-0eXFk32KC-i0YCs/s1600/sinchan_1.jpg
A.                     Definisi Bermain
Bermain merupakan suatu aktivitas di mana anak dapat melakukan atau mempraktikkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mepersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa.

B.                    Tujuan Bermain

1.             Untuk melanjutkan tukem yg normal pada saat sakit .
2.             Mengekspresikan perasaan , keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3.             Mengembangkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4.             Dapat beradaptasi secara efektif thp stres karena sakit dan di rawat di RS.

C.                     Fungsi Bermain Pada Anak
1.             Membantu perkembangan sensorik dan motorik
2.             Membantu perkembangan kognitif
3.             Meningkatkan sosialisasi anak
4.             Meningkatkan kreatifitas
5.             Meningkatkan kesadaran diri
6.             Mempunyai nilai terapeutik
7.             Mempunyai nilai moral pada anak

D.                   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Bermain
                                 
1.             Tahap perkembangan anak
Perawat harus mengetahui dan memberikan jenis permainan yang tepat untuk setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak.


2.             Status kesehatan anak
Perawat harus mengetahui kondisi ana pada saat sakit dan jeli memilihkan permainan yg dapat dilakukan anak sesuai dgn prisnsip bermain pd anak yg sedang dirawat di RS.
3.             Jenis kelamin
Dalam melakukan aktifitas bermain tidak membedaskan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Ada pendapat yangdiyakini bahwa permainan adalah salah satu alat mengenal identitas dirinya.
4.             Lingkungan yang mendukung
Lingkungan cukup luas untuk bermain memungkinkan anak mempunyai cukup ruang untuk bermain.
5.             Alat dan jenis permainan yg cocok
Pilih alat bermain sesuai dengan tahapan tukem anak. Alat permaianan tidak selalu harus dibeli ditoko dan harus mahal
E.  KLASIFIKASI BERMAIN
1.      Menurut Isi :
a.       “Social Play” : belajar memberi respon, misalnya orang dewasa berbicara/memanjakan anak, maka anak akan merasa senang dengan respon mengeluarkan suara tersenyum.
b.      “Sense Of Pleasure Play” : dengan bermain akan memperoleh kesenangan dsri suatu objek disekelilingnya, misalnya : bermain pasir, air.
c.       “Skill Play” dengan bermain anak dapat memperoleh ketrampilan sehingga anak akan memperoleh berulang-ulang.
d.      “Dramatik Play atau Role Play” dengan bermain anak akan dapat melakukan peran, misalnya : sebagai perawat, dokter, guru, ibu, ayah dan anak akan membuat fantasi dari permainan tersebut.
2.      Menurut Karakterisitik Sosial :
a.             “Solitery Play” bermain sendiri walaupun ada orang lain didekatnya(1–3 ).
b.            “Paralel Play”, bermain sejenis , anak bermain dalam suatu kelompok, masing-masing mempunyai mainan yang sama, tetapi tidak ada interaksi diantara mereka : tidak tergantung (interaksi tetapi belum bersosialisasi) Todler, Preschool.
c.             “Associative Play” bermain dalam kelompok. Anak bermain dalam suatu aktivitas yang sama tetapi belum terorganisasi. Tidak ada pembagian tugas, mereka bermain sesuai keinginannya.
d.            “Cooperative” pelayanan bermain dalam kelompok. Permainan terorganisir, terencana, ada tujuan, ada aturan-aturan misalnya : main kartu, balap sepeda.
e.             “Unlocker play” (pengamat). Anak melihat bahwa bermain merupakan hal yang dapat menurunkan stress.

E.                    Pedoman Untuk Keamanan Bermain
Menurut Soetjiningsih (1995), agar anak-anak dapat bermain dengan maksimal, maka diperlukan hal-hal seperti:
1.             Ekstra energi
Untuk bermain diperlukan energi ekstra. Anak-anak yang sakit kecil kemungkinan untuk melakukan permainan.

2.             Waktu
Anak harus mempunyai waktu yang cukup untuk bermain sehingga stimulus yang diberikan dapat optimal.

3.             Alat permainan
Untuk bermain alat permainan harus disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak serta memiliki unsur edukatif bagi anak.

4.             Ruang untuk bermain
Bermain dapat dilakukan di mana saja, di ruang tamu, halaman, bahkan di tempat tidur.

5.             Pengetahuan cara bermain
Dengan mengetahui cara bermain maka anak akan lebih terarah dan pengetahuan anak akan lebih berkembang dalam menggunakan alat permainan tersebut.

6.             Teman bermain
Teman bermain diperlukan untuk mengembangkan sosialisasi anak dan membantu anak dalam menghadapi perbedaan. Bila permainan dilakukan bersama dengan orangtua, maka hubungan orangtua dan anak menjadi lebih akrab.

F.    Bentuk-Bentuk Permainan Berdasarkan Kelompok Usia

1.      Umur 1 bulan (sense of pleasure play).
·         Visual :dpt melihat dgn jarak dekat
·         Audio : berbicara dgn bayi
·         Taktil : memeluk, menggendong
·         Kinetik : naik kereta, jalan-jalan.



2.      Umur 2-3 bln
·         Visual : memberi objek terang,membawa bayi keruang yang berbeda .
·         Audio :berbicara dgn bayi,memyanyi
·         Taktil : membelai waktu mandi, menyisir rambut.

3.             Umur 4-6 bln
·           Visual : meletakkan bayi didepan kaca, memebawa bayi nontong TV.
·           Audio : mengajar bayi berbicara, memanggil namanya, memeras kertas.
·           Kinetik : bantu bayitengkurap, mendirikan bayi pada paha ortunya.
·           Taktil : memberikan bayi bermain air.
                                                                             
4.             Umur 7-9 bln
·           Visual : memainkan kaca dan membiarkan main dgn kaca serta berbicara sendiri.
·           Audio : memanggil nama anak, mngulangi kata-kata yg diucapkan seperti mama,papa.
·            Taktil : membiarkan main pada air mengalir.
·           Kinetik : latih berdiri, merangkap, latih meloncat.

5.             Umur 10-12 bln
·            Visual : Memperlihatkan gambar terang dlm buku.
·           Audio : membunyikan suara binatang tiruang, menunjukkan tubuh dan     menyebutnya.
·           Taktil : membiarkan anak merasakan dingin dan hangat, membiarkan anak merasakan angin.
·           Kinetik : memberikan anak mainan besar yg dapat ditarik atau didorong, seperti sepeda atau kereta.
·            Kinetik : latih berdiri, merangkap, latih meloncat.




6.             Umur 2-3 tahun
·            Paralel play dan sollatary play
·            Anak bermain secara spontan, bebas, berhenti bila capek, koordinasi kurang (sering merusak mainan)
·            Jenis mainan :boneka,alat masak,buku cerita dan buku bergambar.

7.             Pra sekolah 3-6 thn
·            Mulai terbentuk perkembangan moral
·            Sudah dapat bermain kelompok
·            Jenis mainan : roda tiga, balok besar dgn macam-macam ukuran.
                                     
8.             Usia sekolah
·            Anak sering bermain kelompok
·            Belajar untuk tidak bergantung pada orang tua.
                              
9.             Masa remaja
·            Anak lebih dekat dengan kelompok
·            Permainan : sepak bola, badminton, basket dan mendengar musik
    

G.  Terapi Bermain Pada Anak Yang Dihospitalisasi

Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh seorang anak bila bermain dilaksanakan di suatu rumah sakit, antara lain:
1.      Memfasilitasi situasi yang tidak familiar
2.      Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol
3.      Membantu untuk mengurangi stres terhadap perpisahan
4.      Memberi kesempatan untuk mempelajari tentang fungsi dan bagian tubuh
5.      Memperbaiki konsep-konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan peralatan dan prosedur medis
6.      Memberi peralihan dan relaksasi
7.      Membantu anak untuk merasa aman dalam lingkungan yang asing
8.      Memberikan cara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengekspresikan perasaan,
9.      Menganjurkan untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap yang positif terhadap orang lain
10.  Memberikan cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat
11.  Memberi cara mencapai tujuan-tujuan terapeutik (Wong ,1996).


Prinsip bermain di RS :
1.             Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat dan sederhana.
2.             Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang.
3.             Kelompok umur yg sama.
4.             Permainan tidak bertentangan dgn pengobatan
5.             Semua alat permaianan dpt dicuci
6.             Melibatkan ortu.


No comments:

Post a Comment