MAKALAH
PARADIGMA KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4, KELAS C KEPERAWATAN
1. Zulfitryani (11 3145 105 060)
2. Sri wahyuni. S (11 3145 105 114)
3. NurAsma (11 3145 105 102)
4. Waldi Zuhal (11 3145 105 057)
STIKes Mega Rezky Makassar
TAHUN AJARAN 2011/2012
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia – Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang
berjudul “Makalah Paradigma Keperawatan”. Maksud
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ners Ayu.
Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan pemikiran atau dalam bentuk
apapun.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
sempurna. Sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak agar kami bisa meningkatkan dalam membuat makalah selanjutnya.
Semoga apa yang ada didalamnya bermanfaat bagi semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 9 Maret 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
..............................................................................................
i
KATA PENGANTAR.............................................................................................
ii
DAFTAR
ISI............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang....................................................................................
1
1.2 Pentingnya
paradigma.......................................................................
1
1.3
Tujuan makalah..................................................................................
1
1.4
Perumusan
masalah............................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
1.4
Pengertian............................................................................................
2
1.5 Paradigma
Keperawatan...................................................................
2
1.6 Hubungan ke empat
komponen keperawatan…………………….. 5
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.........................................................................................
6
3.2 Saran dan
Kritik................................................................................
6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keperawatan
sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman.
Demikian
juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang
senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar
rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses
keperawatan.
Dalam dunia keperawatan, masyarakat
secara umum masih memandang profesi keperawatan sebagai profesi asistensi
dokter atau perkerja sosial yang sifatnya membantu orang sakit atas instruksi –
instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang – kadang masih
memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat
dilihat di beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat
vocasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang profesional.
Untuk itulah paradigma dalam
keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun perawat khususnya
dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi
keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik
keperawatan dan organisasi profesi.
1.2
Pentingnya Paradigma
Mengapa paradigma ini begitu penting ?
dalam hal ini paradigma akan sangat membantu seseorang ataupun masyarakat luas
untuk memahami dunia kepada kita dan membantu kita untuk memahami setiap
fenomena yang terjadi di sekitar kita. Fenomena dalam keperawatan adalah
prilaku klien dalam menghadapi ketidakpastian kondisinya atau menghadapi
ketidaknyamanan dari sebagian atau seluruh anggota tubuhnya atau masalah –
masalah yang yang muncul dalam bidang keilmuan tertentu.
1.3
Tujuan Makalah
Untuk mengetahui paradigma keperawatan.
1.4
Rumusan Masalah
Bagaimana
paradigma keperawatan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Paradigma adalah suatu
cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan
sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar
dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. (Adam Smith, 1975, cit
Gaffar, 1997)
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan
yang profesional, yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dengan bentuk pelayanan mencakup
biopsikososio-spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia. (Lokakarya
Keperawatan Nasional (1983))
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena
yang ada dalam keperawatan, (La Ode Jumadi, 1999 : 38).
2.2 Paradigma
Keperawatan
Perawatan merupakan bagian dari sistem
pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan
nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan
kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama
24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami
tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat
profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam
memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan
keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.
Paradigma memiliki fungsi antara lain :
1. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai
persoalan yang melingkupi profesi keperawatan sebagai aspek pendidikan dan
pelayanan kperawatan, praktik dan organisasi profesi.
2. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami
dunia keperawatan kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang
terjadi disekitar kita.
Dalam keperawatan ada empat komponen
yang merupakan pola dasar dari teori – teori keperawatan atau paradigma
keperawatan. Empat komponen tersebut meliputi : manusia, keperawatan, lingkungan,
dan kesehatan.
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko –
sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari
aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan
sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka
senantiasa berinteraksi secara tetap dengan lingkungan eksternalnya serta
senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan internalnya (homeoatatis),
(Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran,
perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan merupakan kesatuan
sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi,
1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma
keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal
dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
Sebagai sistem terbuka , manusia dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik,
biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan pada
manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya
dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif. Respon
adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping yang
baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk
merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan prilaku
yang maladaptif .
Manusia atau klien dapat diartikan
sebagai individu, keluarga ataupun masyarakat yang menerima asuhan keperawatan.
Peran perawat pada individu sebagai
klien adalah memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi
dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien.
Peran perawat dalam membantu keluarga
meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan adalah perawat
sebagai pendeteksi adanya masalah kesehatan, memberi asuhan kepada anggota
keluarga yang sakit, koordinator pelayanan kesehatan keluarga, fasilitator,
pendidik dan penasehat keluarga dalam masalah – masalah kesehatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan
pada keluarga perawat perlu memperhatikan sifat – sifat keluarga yaitu keluarga
mempunyai reaksi dan cara yang unik dalam menghadapi masalahnya, pola
komunikasi yang dianut, cara pengambilan keputusan, sikap, nilai, cita – cita
keluarga dan gaya hidup keluarga yang berbeda – beda. Individu dalam keluarga
mempunyai siklus tumbuh kembang .
Pelayanan kesehatan pada masyarakat ini
dapat berbentuk pelayanan kepada masyarakat umum dan kelompok – kelompok
masyarakat tertentu (balita dan lansia).
2. Konsep Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanana profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk
pelayanan biologi, psikologi, sosial, spiritual dan kultural secara
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurang
kemauan meuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari – hari secara
mandiri. Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan
mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.
Dalam hal ini, pertama, keperawatan
menganut pandangan yang holistik terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia
sebagai makhluk bio – psiko – sosial – spiritual dan kultural. Kedua, kegiatan
keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik dalam arti menghargai dan
menghormati martabat manusia memberi perhatian kepada klien serta menjunjung
tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam
arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama,
aliran politik dan status ekonomi sosial.
Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam memberikan asuhan keperawatan.
Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam memberikan asuhan keperawatan.
3. Kosep kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis
dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan
internal dan eksternal untuk memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor
lingkungan internal yang mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual
dan spiritual dan proses penyakit. Faktor – faktor lingkungan eksternal adalah
faktor – faktor yang berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan
antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi.
Salah satu ukuran yang dipakai untuk
mengukur tingkat atau status kesehatan adalah rentang sehat sakit. Rentang sehat
sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan
seseorang. Tingkat sehat
seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis, individualis, dan tergantung
pada faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan. Menurut model ini, keadaaan
sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang sehat sakit berada diantara
dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila status kesehatan kita
bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit (illness area), tetapi
apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita berada dalam
area sehat (wellness area).
4.
Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah daerah ( kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan
adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan
mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan. Fokus
ingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologi, sosial,budaya dan spiritual.
Lingkungan dibagi 2 yaitu :
a.
Lingkungan dalam terdiri dari:
- Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.
Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang
selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus
bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan
hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun
dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan
memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus
mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi
pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
- Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan
stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu
ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar
matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor
untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien
dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan
dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien
yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien
dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari
pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk,
menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan
kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
-.Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan
data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting
untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan
kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih
dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga
hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam
hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya
meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan
komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
b. Lingkungan luar ( kultur, adat,
struktur masyarakat, status sosial, udara, suara, pendidikan, pekerjaan dan
sosial ekonomi budaya )
Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena
dengan cara terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola
pertahanan tubuh terhadap penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang sehat
dengan klien.
Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila
lingkungan kita kotor dan tidak bersih maka akan berpotensi sekali untuk
terciptanya banyak penyakit – penyakit.
2.3 Hubungan
Keempat Komponen Paradigma Keperawatan
Lingkungan merupakan faktor yang
mempengaruhi kesehatan dimana apabila lingkungan itu kotor maka kesehatan
manusia akan terganggu sehingga manusia perlu merawat dirinya atau membutuhkan
perawatan dari orang lain. Keperawatan dengan lingkungan juga sangat
berpengaruh dimana jika seseorang sedang rehabilitasi maka akan memerlukan
lingkungan yang bersih.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Perawatan merupakan bagian dari sistem
pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan
nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan
kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama
24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami
tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat
profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam
memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan
keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.
3.2
Saran
Perawat disarankan untuk selalu
mengikuti perkembangan ilmu keperawatan, mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan
perawat disarankan untuk bersikap profesional dalam memberikan perawatan kepada
pasien
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment