SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYAKIT
DIARE
Cabang ilmu : Kesehatan Masyarakat
Topik : Penyakit Diare
Hari/Tanggal : Sabtu, 11November 2011
Waktu : ± 35 menit
Tempat : desa Mangkoso kecamatan Soppeng Riaja Kab.BARRU
Sasaran
: Masyarakat Umum
Metode : Ceramah, tanya jawab
Media : Leaflet
Materi : Terlampir
Tujuan
Umum
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan mengerti
tentang Diare.
Tujuan Khusus
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga dapat menjelaskan tentang :
1. Pengertian diare
2. Hal – hal yang bisa menyebabkan
diare
3. Akibat dari diare apabila tidak
ditangani
4. Cara mencegah diare
5. Pengobatan diare
A. Kegiatan
Penyuluhan
No.
|
Tahap Kegiatan
|
Kegiatan
|
Kegiatan Peserta
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
|
Pembukaan:
1. Memberikan
salam
2. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
Menyebutkan
materi atau pokok bahasan yang di sampaikan
|
Menjawab
salam mendengarkan dan memperhatikan
|
3
menit
|
2
|
Penyajian
|
Pelaksanaan materi:
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan
teratur.
Materi:
1. Pengertian
diare
2. Penyebab
diare
3. Pencegahan
diare Pengobatan
|
Menyimak
dan
memperhatikan
|
10
menit
|
3
|
Tanya
Jawab
|
Evaluasi :
1. Menyimpulkan isi penyuluhan
2. Memberi kesempatan kepada
audience untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada udience
untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan
|
Bertanya
dan
Menjawab
pertanyaan
|
5
menit
|
4
|
Salam
Penutup
|
Penutup:
Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam
|
Menjawab
salam
|
2
menit
|
B. Metode
Ø Ceramah
Ø Tanya
jawab
Ø Diskusi
C. Evaluasi
Ø Tanya
jawab
D. Daftar Rujukan
Ø Setyohadi, bambang. 2006. Buku
ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Ø Suryono. 1998. Diare akut.
Jakarta: EGC
Materi Penyuluhan :
DIARE
1. Pengertian Diare
a. Diare adalah buang air besar encer
atau cair yang lebih dari tiga kali sehari(WHO, 1992).
b. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami
rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki
kandungan air berlebihan.
c. Diare adalah buang air besar dengan
jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja),
dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula
disertai frekuensi BAB yang meningkat.
2. Penyebab Diare
1. Infeksi
Infeksi enteral Adalah infeksi
saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab diare.
a. Infeksi bakteri: vibrio, E.
coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri, Yersenia, Aerromonas.
b. Infeksi virus : Entro virus,
adenovirus, Rotavirus, Astovirusdll.
c. Infeksi parasit : Cacing protozoa
dan jamur.
2. Infeksi Parentral
Adalah infeksi diluar alat
pencernaan makan seperti otitis media akut (OMA) tonsillitis/
Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb.
Keadaan ini terutama terdapat pada anak kurang dari 2 tahun.
Keterangan
:
Organisme-organisme
ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Dampaknya makanan tidak
dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan
tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada
keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak
sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada
diare.
3. Faktor Malabsorsi
1). Malabsorbsi karbohidrat
2). Malabsorbsi lemak
3). Malabsorbsi Protein
4. Faktor makanan: Makanan basi,
beracun, alergi terhadap makanan.
3. Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab
diare:
a. Tidak
memadainya penyediaan air bersih
b. Air
tercemar oleh tinja
c. Pembuangan
tinja yang tidak hygienis
d. Kebersihan
perorangan dan lingkungan jelek
e. Penyiapan
dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
f. Penghentian
ASI yang terlalu dini
Klasifikasi Diare
a.
Menurut perjalanan penyakit :
1. Akut : jika kurang dari 1 minggu
Penyebab diare akut ( diare mendadak) terserang adalah
karena VIRUS , khas berak-berak air (watery), berbusa, tidak ada darah atau
lendir, dan berbau asam.
2. Berkepanjangan : jika antara 1
minggu sampai 14 hari
3. Kronis : jika > 14 hari dan
disebabkan oleh non infeksi
4. Persisten : Jika >14 hari dan
disebabkan oleh infeksi
b.
Menurut patofisiologi :
1) Gangguan absorbsi
2) Gangguan sekresi
3) Gangguan osmotik
c.
Menurut penyebab
1). Infeksi : Virus, bakteri,
parasit,jamur
2). Konstitusi
3). Malabsorbsi
d.
Klasifikasi berdasasarkan gangguan
faal:
1. Dorongan didalam usus normal yang
terlalu cepat , yang dapat disebabkan oleh:
a. Rangsangan syaraf yang abnormal
terdapat pada : psycogenic diarrhea atau keracunan mecholyl.
b. Pengaruh zat kimia terhadap
motilitas yang abnormal, misalnya pada: sindroma karsinoid, penyakit addison’s,
thirotoksikosis.
c. Iritasi pada intestine misalnya
pada: pemakaian oleum recine, colitis ulserative, perikolil abses.
d. Hilangnya simpanan di kolon misalnya
pada: destruksi sphincter ani, ileostomi dll.
2. Gangguan pencernaan makanan karena :
a. Hilangnya fungsi reservoit dari
lambung, misalnya pada postgastrektom timbul sindroma dumping.
b. Penyakit pancreas.
c. Insufisiensi sepanjang intestine.
d. Kemungkinan adanya sekresi abnormal
dari HCL, misalnya pada sindroma zollinger Ellison.
3. Absorbsi abnormal pada
pencernaan makanan, misalnya penyakit hati, penyakit pada intestine, obstruksi
mesenteric ( karsinomatosis atau pada TBC).
4. Pathogenesis
Mekanisme
dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
a. Gangguan osmotic
Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap
akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkanya sehingga timbul diare.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus
c. Gangguan motilitas usus
Hiperpristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan
usus menyerap makan seingga timbul diare. Sebaliknya bila pristaltik menurun
akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang menyebabkan diare.
5. Tanda dan Gejala Diare
a. Gejala diare adalah tinja encer
b. Muntah
c. Badan lesu atau lemah
d. Panas
e. Tidak nafsu makan
f. Darah dan lendir dalam kotoran
g. Nyeri pinggang
Sebelum
diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa mual dan muntah
ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan mual, muntah dan diare,
virus unu dapat menyebabkan demam, tinja berdarah, penurunan nafsu makan
sehinnga dapat menyebabkan penderita lesu.
6. Komplikasi
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara
mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut:
a. Dehidrasi
Cara
menilai dehidrasi menurut WHO ( 1992)
Tanda dan Gejala
|
Tidak dehidrasi
|
Dehidrasi ringan
|
Dehidrasi berat
|
Keadaan umum
|
Baik
|
Rewel. Gelisah, lemah
|
Apatis, tidak sadar
|
Mata
|
Tidak cekung
|
Cekung dan kering
|
Sangat cekung
|
Air mata
|
Jika menangis masih ada
|
Jika menangis tidak terdapat air mata
|
Jika menangis tidak ada air mata
|
Bibir
|
Tidak kering
|
kering
|
Sangat kering
|
Rasa haus
|
Tidak merasa haus
|
Haus sekali, jika diberi minum rakus
|
Tidak bisa minum
|
Cubitan kulit
|
Jika dicubit cepat kembali
|
Jika dicubit, kembali lambat
|
Jika dicubit, kembali sangat lambat.
|
b. Renjatan hipovolemik
c. Hipoglikemi
d. Intoleransi sekunder akibat
kerusakan filimukosa usus dan defisiensi enzim laktase
e. Hipokalemia
f. Kejang terjadi akibat dehidrasi
hipertonik
g. Malnutrisi energi protein.
4. Pencegahan Diare
Diare
dapat dicegah dengan cara:
a.
Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
1). Sebelum makan,
2) setelah buang air besar,
3) sebelum memegang bayi,
4) setelah menceboki anak dan
5) sebelum menyiapkan makanan
b. Meminum air minum sehat, atau air
yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar
matahari atau proses klorinasi;
c. Pengelolaan sampah yang baik supaya
makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
d. Membuang air besar dan air kecil
pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik.
5. Pengobatan Diare
Prinsip penatalaksanaan diare
a. Mencegah
terjadinya dehidrasi
b. Mengobati
dehidrasi
c. Memberi
makan
d. Mencegah
masalah lain
Tips atau cara menanggulangi diare:
a. Minum Air Putih yang Banyak
Penderita
diare harus minum air putih yang banyak karena dengan sering buang air
besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu digantikan
dengan cairan yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua gelas air
putih atau air mineral yang bersih dan sudah dimasak.
Minumlah
oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu pembentukan energi dan
menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain
sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.
b. Makan Makanan Khusus
Menghindari
makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena makanan
berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik untuk
penderita susah buang air besar.
Bagi penderita diare sebaiknya makan
makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi atau nasi lemes dengan lauk
telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan energi, sedangkan
telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret dan sebagai
zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan
yang pedas mengandung cabai dan lada.
c. Istirahat yang Cukup
Seseorang
yang mengalami diare akan merasa lemah, lemas, lesu, kurang bergairah, dan
sebagainya. Istirahat sangata dibutuhkan oleh orang yang menderita
diare. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan
dan obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain.
d. Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat
Setiap
orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam pengobatan diare. Penderita diare
harus memeriksakan sakinya ke pelayanan kesehatan agar mendapat obat yang
sesuai. Apabila sudah mendapatkan obat, maka obat harus diminum sesuai
ketentuan. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat diare,
vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules dan diare sebaiknya diminum
jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti mules dan
diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit
penyakit lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Apabila diare
sudah sembuh dan vitamin masih, maka vitamin boleh diminim ataupun dihentikan.
Vitamin diminum dalam jumlah yang cukup jangan sampai berlebihan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ PENYAKIT DIARE “
DISUSUN
OLEH
ZULFITRIANI
B
113145105060
1.A
KEPERAWATAN
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
2011 - 2012
No comments:
Post a Comment