Visitor

Thursday, January 12, 2017

BAHAN AJAR SENAM NIFAS D.IV BIDAN PENDIDIK








Konsep Dasar Senam Nifas

Mata kuliah               : Asuhan Kebidanan III (Nifas)
Semester                     : 3 (Tiga)
Hari/tanggal               : Jumat, 22 Desember 2016
Alokasi waktu            : 2 x 50 menit
Judul                          : Konsep dasar senam nifas
Deskripsi Singkat
Pada Bab ini akan dibahas tentang konsep dasar senam nifas tentang yaitu pengertian senam nifas, tujuan senam nifas, manfaat senam nifas, kontraindikasi senam nifas, alasan ibu tidak melakukan senam nifas senam nifas, kerugian bila tidak melakukan senam nifas senam nifas, persiapan senam nifas, pelaksanaan senam nifas dan macam-macam senam nifas.
Sasaran Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan konsep dasar tentang senam nifas.
1.      Pengertian Senam Nifas
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul dan perut (Anggriyana, 2010).
Senam nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang ibu menjalani masa nifas atau masa setelah melahirkan. (Idamaryanti,2009).
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan guna  mengembalikan kondisi kesehatan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah  kehamilan.(Alijahbana,2008).
2.      Tujuan senam nifas
Senam nifas dapat dilakukan oleh ibu-ibu pasca persalinan, dimana senam nifas mempunyai tujuan untuk :
a.    Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
b.    Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula.
c.    Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
d.    Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot    pergerakan.
e.    Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
f.     Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises.
3.      Manfaat Senam Nifas
a.         Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal.
b.        Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan kehamilan.
c.         Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.
4.      Kontra indikasi
Kontraindikasi Senam nifas yaitu :
a.       Ibu post partum dengan komplikasi yang belum teratasi
b.      Ibu post partum dengan secsio sesarea (operasi)
c.       Ibu yang menderita anemia atau yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru (Anggriyana, 2010)
5.      Alasan ibu tidak melaksanakan senam nifas
a.       Tidak tahu bagaimana senam nifas itu
b.      Karena saking bahagianya dan yang dipikirkan hanya bayinya saja.
c.       Berpikir boro-boro senam, untuk bangun saja susah
6.      Kerugian bila tidak melaksanakan senam nifas
a.    Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan.
b.    Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan.
c.    Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
d.   Timbul varises.
7.      Persiapan senam nifas
a.       Sebaiknya menggunakan baju olahraga
b.      Persiapan minum
c.       Dilakukan di matras atau ditempat tidur
d.      Dapat diiringi dengan musik
e.       Didampingi oleh bidan atau tenaga kesehatan
8.      Pelaksanaan senam nifas
Sebelum melakukan senam nifas, sebaiknya tenaga kesehatan mengajarkan kepada ibu untuk melakukan  pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan dapat dilakukan dengan melakukan latihan pernapasan dan dengan cara menggerak-gerakkan kaki dan tangan secara santai. Hal ini bertujuan untuk menghindari kekejangan otot selama melakukan gerakan senam nifas (Anggriyana, 2010).
Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap hari. Namun, pada umumnya para ibu sering merasa takut melakukan gerakan demi gerakan setelah persalinan. Padahal 6 jam setelah persalinan normal atau 8 jam setelah operasi sesar, ibu sudah boleh melakukan mobilisasi dini, termasuk senam nifas. (Anggriyana, 2010).
Bentuk latihan senam antara ibu pasca melahirkan normal dengan yang melahirkan dengan cara sesar tidak sama. Pada ibu yang melahirkan dengan cara sesar, beberapa jam setelah keluar dari kamar operasi, latihan pernapasan dilakukan untuk memepercepat penyembuhan luka. Sementara latihan untuk mengencangkan otot perut dan memperlancar sirkulasi darah dibagian tungkai dapat dilakukan 2-3 hari setelah ibu dapat bangun dari tempat tidur. Sedangkan pada persalinan normal, bila keadaan ibu cukup baik, maka gerakan senam dapat dilakukan.(Anggriyana, 2010).

YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)

YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)

9.      Macam-macam Senam Nifas
Menurut Brayshaw (2008) macam senam nifas dapat dibedakan menjadi berikut:
a.    Senam pascanatal setelah persalinan normal
1)      Senam sirkulasi
Jenis senam ini harus dilakukan sesering mungkin setelah persalinan. Senam ini bertujuan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan sirkulasi ibu pada masa pascapartus segera ketika ia mungkin berisiko mengalami trombosis vena atau komplikasi sirkulasi ini. Senam ini dapat dilakukan di tempat tidur beberapa kali setelah bangun tidur dan harus dilanjutkan sampai ibu mampu mobilisasi total dan tidak ada edema pergelangan kaki (Brayshaw, 2008).
a)      Senam kaki
Duduk atau berbaring dengan posisi lutut lurus. Tekuk lalu regangkan scara perlahan sedikitnya 12 kali, ingat untuk lebih memilih gerakan dorsifleksi bukan plantarfleksi untuk mencegah kram. Pertahankan posisi lutut dan paha, putar kedua pergelangan sebesar mungkin putaranya, sedikitnya 12 kali untuk satu arah.
b)      Mengencangkan kaki
Duduk atau berbaring dengan kaki lurus. Tarik kedua kaki ke atas pada pergelangan kaki dan tekankan bagian belakang lutut ke tempat tidur. Tahan posisi ini dalam hitungan 5, bernapaslah secara normal, lalu relaks. Ulangi gerakan sebanyak 10 kali (Brayshaw, 2008).
c)      Napas dalam
Pernafasan diafragma membantu mengembalikan aliran vena melalui kerja pemompaan diafragma pada vena kava inferior dan harus diulangi beberapa kali sehari sampai ibu dapat mobilisasi (Brayshaw, 2008).
Dalam posisi apa pun, tarik napas dalam sebanyak 3 atau 4 kali (tidak boleh lebih) untuk memungkinkan ventilasi penuh paru-paru.
2)      Dasar panggul
Senam dasar panggul menguatkan otot dasar panggul pascapartus, tujuannya mengembalikan fungsi penuhnya sesegera mungkin dan membantu mencegah masalah atau prolaps urine jangka panjang. Namun, kontraksi dan relaksasi otot-otot ini juga membantu meredakan ketidaknyamanan pada perineum, rasa ini mungkin timbul akibat persalinan, dan tujuan pemulihan dengan meningkatkan sirkulasi lokal dan mengurangi edema. (Brayshaw, 2008).
·           Latihan dasar panggul
Kencangkan anus seprti menhakan defekasi, kerutkan uretra dan vagina juga seperti menahan berkemih, kemudian lepaskan ketiganya. Tahan dengan kuat selama mungkin sampai 10 detik, bernapas secara normal. Relaks dan istirahat selama 3 detik. Ulangi dengan perlahan sebanyakmungkin sampai maksimum 10 kali. Ulangi senam dengan mengencangkan dan mengendurkan, gerakanlebih cepat sampai 10 kali tanpa menahan kontraksi. Jumlah pengulangan akan bertambah secara bertahap bila ibu hanya menyanggupi beberapa kali melakukan senam ini pada awalnya, namun ibu perlu diberi tahu bahwa hal ini normal (Brayshaw, 2008).


3)      Senam abdomen
Selama kehamilan, korset abdomen mengalami peregangan mencapai kira-kira dua kali lipat dari panang semula pada akhir minggu masa kehamilan. Seluruh otot abdomen memerlukan latihan untuk mencapai panjang dan kekuatan semula, namun otot yang terpenting karena perannya dalam menjaga kestabilan panggul ialah otot transversus. Latihan transversus dapat dimulai kapan pun ibu merasa mampu dan harus dilakukan sering sambil ibu melakukan aktivitasnya bersama bayi (Brayshaw, 2008).
a)      Senam transversus
Berbaring dan kedua lutut ditekuk dan kaki datar menapak di tempat tidur. Letakkan kedua tangan di abdomen bawah di depan paha. Tarik napas dan pada saat akhir hembuskan napas, Kencangkan bagian bawah abdomen di bawah umbilicus dan tahan dalam hitungan 10, lanjutkan dengan bernapas normal. Ulangi sampai 10 kali.
b)      Senam dasar panggul dan transversus
Kerja otot dasar panggul dan transversus akan bertambah dengan mengombinasikan kedua latihan tersebut (Sapsford et al, 2001). Aktivitas bersama ini terutama bermanfaat pada masa pascanatal, khusunya bila gerakan otot dasar panggul sulit dimulai. Caranya ibu dapat mengontraksikan transversus terlebih dahulu lalu otot dasar panggul atau sebaliknya. Penting untuk menggunakan kontraksi kombinasi ini secara fungsional selama melakukan aktivitas untuk melindungi sendi panggul dan tulang belakang. Seorang ibu baru melakukan banyak tugas yang melibatkan gerakan mengangkat, misalnya, ketika sedang mengganti popok bayi, meletakkan bayi ke tempat tidur, menyusui. Ibu juga perlu diingatkan untuk menggunakan otot dasar panggul dan transversus sebelum mulai melakukan tugas apa pun (Brayshaw, 2008).
c)      Mengangkat panggul
Senam mengangkat panggul dapat dilakukan pada awal pascapartum, dan khususnya bermanfaat bila ibu memiliki riwayat nyeri punggung postural.
Berbaring telentang dan kedua lutut ditekuk dan kaki ditapakkan ke lantai, kencangkan otot-otot abdomen, kencangkan juga otot panggul dan tekan sedikit area belakang lantai. Tahan posisi ini sampai hitungan lima. Ulangi gerakan ini gerakan ini 5 kali, tingkatkan hingga pengulangan mencapai hitungan 10 kali atau lebih pada minggu-minggu selanjutnya. Ulangi latihan ini dengan lebih berirama (pelvic rocking), untuk membantu meredakan kekauan yang timbul akibat pengaruh postural atau nyeri punggung yang mungkin timbul setelah persalinan.
Latihan ini dapat dilakukan dengan berbagai posisi, misanlya, posisi duduk dan berdiri lebih nyaman dibandingkan berbaring apabila ibu tinggal di rumah dan sibuk (Brayshaw, 2008).
d)     Pemeriksaan rektus
Kira-kira pada hari ketiga, otot rektus harus diperiksa untuk mengetahui kemungkinan diastasis yang berlebihan. Bidan adalah sosok yang tepat untuk mengkaji diastasis ketika sedang mempalpasi fundus. ibu dalam posisi berbaring telentang dengan satu bantal di bawak kepala, tekuk lutut, dan kaki datar di tempat tidur. Dengan jari tangan bidan menekan ke abdomen yakni di bawah atau di atas umbilikus, ibu diminta untuk mengangkat kepala dan bahunya dari bantal dan mengarahkannya ke lutut. Bila tidak terdapat diastasis, otot rektus akan terasa mengencang pada kedua sisi jari. Bila otot rektus tidak teraba walaupun dengan dua atau lebih jari dimasukkan dan otot rekti yang mencuat, hanya senam transversus dan mengangkat panggul yang boleh dilakukan dan dapat dilatih beberapa kali sehari. Setelah beberapa hari, pengkajian area rektus dapat diulangi. Bila celah masih menunjukkan lebar yang bermakna dan tidak juga berkurang, ibu harus dirujuk ke ahli fisioterapi kesehatan wanita (Brayshaw, 2008)
4)      Senam stabilitas batang tubuh
·         Dengan posisi duduk dan kaki datar diatas lantai serta tangan diatas otot abdomen bawah, tarik otot dasar panggul dan tranversus serta naik kan satu lutut sehingga kaki beberapa inci di atas lantai. Tahan selama lima detik. Ulangi sebanyak lima kali gerakan.
·         Dengan posisi berbaring miring, tekuk kedua lutut kearah atas depan, tarik otot tranversus serta angkat lutut atas, dengan cara memutar paha ke arah luar sementara tumit saling berdekatan.
·         Dengan posisi berbaring telentang, tekuk kedua lutut ke atas dan kaki datar di atas lantai. Letak kan tangan di atas abdomen depan paha, tarik abdomen bawah dan biarkan lutut kanan sedikit ke arah luar dengan sedikit mengendalikan untuk memastikan bahwa pelvis tetap pada posisi nya dan punggung tetap datar.
·         Dengan posisi berbaring telentang, tekuk kedua lutut ke atas dan kaki datar di atas lantai. Letak kan tangan di atas abdomen depan paha, tarik abdomen bawah dan secara perlahan luruskan tumit salah satu kaki dengan tetap mempertahankan punggung datar setinggi panggul. Hentikan bila panggul mulai bergerak.
b.     Senam pascanatal dan saran setelah seksio sesarea
Ibu harus diajarkan bagaimana naik turun tempat tidur dengan menekuk kedua lutut terlebih dahulu, tarik otot abdomennya dan berguling ke depan, dengan dorongan tangan dan kaki. Ia akan mampu berpindah ke arah atas atau bawah. Ibu tidak diperkenankan langsung duduk dari posisi berbaring, namun tetap berguling ke samping. Gerakan ini juga cara termudah untuk bangun dari tempat tidur - kencangkan bagian transversus dan dorong ke posisi duduk di samping tempat tidur (Brayshaw, 2008).
Napas dalam diikuti dengan huffing (ekspirasi paksa singkat), akan membantu mengeluarkan sekresi di paru-paru yang mungkin dapat terjadi setelah pemberian anestesi umum. Bila ibu perlu batuk, ia harus menekuk lututnya dan menahan lukanya dengan tekanan tangan atau bantal, sementara ibu bersandar atau duduk di tepi tempat tidur.
10.  Senam yang harus dihindari
Dua latihan yang lazim “senam abdomen”, yaitu menaikkan kedua kaki bersamaan dan sit-up dengan kaki lurus. Latihan ini berisiko tinggi untuk siapa pun dan mungkin dapat mengakibatkan cedera kompresi terhadap diskus vertebralis atau kerusakan otot dan ligamen (Donovan et al, 1988). Terdapat risiko tambahan bagi ibu pascanatal karena terdapat peregangan otot kelenturan ligamen (Brayshaw, 2008).
11.  Cara melakukan senam nifas
a.      Hari Pertama
Sikap tubih terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik kemudian buang melalui mulut, Lakukan 8 kali
b.      Hari Kedua
Sikap tubuh terlentang, Kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas muka. Lakukan 8 kali.
c.       Hari Ketiga
Berbaring rileks dengan posisi tangan disamping badan dan lutut ditekuk. Angkat pantat perlahan dan turunkan. Ingat jangan menghentak ketika menurunkan pantat. Ulangi 8 kali.
d.      Hari Keempat
Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri disamping badan,tangan kanan diatas  perut dan lutut ditekuk. Angkat kepala sampai dagu menyentuh dada. Gerakan ini diulangi sebanyak 8 kali


e.       Hari Kelima
Tidur  terlentang, kaki lurus, bersama-sama mengangkat kepala sampai dagu menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk ,diulang sebaliknya. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 8 kali.
f.       Hari Keenam
Sikap tubuh terlentang, kaki lurus dan kedua tangan disamping badan kemudian lutut ditekuk ke arah perut 9 secara bergantian antara kakikiri dan kaki kanan. Jangan menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan perlahan tapi bertenaga. Lakukan secara bergantian hingga 8 kali.
g.      Hari Ketujuh
Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan disamping badan.angkat kedua kaki secara bersamaan dalam keadaan lurus sambil mengkontraksikan perut kemudian turunkan perlahan dan atur pernapasan.lakukan sesuai kemampuan tidak usah mempaksakan diri. Lakukan gerakan sebanyak 8 kali.
h.      Hari Kedelapan
Posisi nungging nafas melalui pernapasan perut. Kerutkan anus dan tahan hingga 5-10 detik. Saat anus dikerutkan ambil nafas kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil mengendurkan anus. Lakukan sebanyak 8 kali.
i.        Hari  Kesembilan
Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan disamping badan.angkat kedua kaki dalam keadaan lurus sampai 90° kemudian turunkan kembali pelan-pelan. Jangan mengehentak ketika menurunkan kaki. Atur nafas saaat mengaangkat dan menurunkan kaki. Lakukan sebanyak 8 kali.
j.        Hari Kesepuluh
Tidur terlentang, kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan dibelakang kepala kemudian bangun sampai posisi duduk kemudian perlahan-lahan posisi tidur kembali (sit up). Lakukan gerakan sebanyak 8 kali.


SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA UNTUK KEBERLANGSUNGAN BLOG KAMI... THANKS SAY :)

No comments:

Post a Comment