Mata
kuliah : Asuhan Kebidanan
III (Nifas)
Semester : 3 (Tiga)
Hari/tanggal : Jumat, 22 Desember 2016
Alokasi
waktu : 2 x 50 menit
Judul : Konsep dasar senam
nifas
Deskripsi
Singkat
Pada
Bab ini akan dibahas tentang konsep dasar senam nifas tentang yaitu
pengertian senam nifas,
tujuan senam nifas, manfaat senam nifas, kontraindikasi senam nifas, alasan ibu tidak melakukan
senam nifas senam nifas, kerugian bila tidak melakukan senam nifas senam nifas,
persiapan senam nifas, pelaksanaan senam nifas dan macam-macam senam nifas.
Sasaran Pembelajaran
Setelah
mempelajari Bab ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan konsep dasar tentang senam nifas.
1.
Pengertian
Senam
Nifas
Senam
nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan
setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan
kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya
komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah
kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul dan perut
(Anggriyana, 2010).
Senam
nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang ibu menjalani masa nifas atau masa setelah melahirkan.
(Idamaryanti,2009).
Senam
nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan guna
mengembalikan kondisi kesehatan dan memperbaiki
regangan pada otot-otot setelah kehamilan.(Alijahbana,2008).
2. Tujuan senam nifas
Senam
nifas dapat dilakukan oleh ibu-ibu pasca persalinan, dimana senam nifas
mempunyai tujuan untuk :
a.
Memperlancar terjadinya proses involusi
uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
b.
Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu
setelah melahirkan pada kondisi semula.
c.
Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama
menjalani masa nifas.
d.
Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut,
otot dasar panggul, serta otot
pergerakan.
e.
Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh
setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
f.
Menghindari pembengkakan pada
pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises.
3.
Manfaat Senam Nifas
a.
Membantu penyembuhan rahim, perut, dan
otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian
tersebut kebentuk normal.
b.
Membantu menormalkan sendi-sendi yang
menjadi longgar diakibatkan kehamilan.
c.
Menghasilkan manfaat psikologis menambah
kemampuan menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca
persalinan.
4.
Kontra
indikasi
Kontraindikasi Senam nifas yaitu :
a. Ibu post
partum dengan komplikasi yang belum teratasi
b. Ibu post
partum dengan secsio sesarea (operasi)
c. Ibu yang menderita anemia atau yang
mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru (Anggriyana, 2010)
5.
Alasan ibu tidak melaksanakan senam nifas
a. Tidak
tahu bagaimana senam nifas itu
b. Karena
saking bahagianya dan yang dipikirkan hanya bayinya saja.
c. Berpikir
boro-boro senam, untuk bangun saja susah
6.
Kerugian bila tidak melaksanakan senam nifas
a.
Infeksi karena involusi uterus yang
tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan.
b.
Perdarahan yang abnormal, kontraksi
uterus baik sehingga resiko perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan.
c.
Trombosis vena (sumbatan vena oleh
bekuan darah).
d.
Timbul varises.
7.
Persiapan senam nifas
a.
Sebaiknya
menggunakan baju olahraga
b.
Persiapan
minum
c.
Dilakukan
di matras atau ditempat tidur
d.
Dapat
diiringi dengan musik
e.
Didampingi
oleh bidan atau tenaga kesehatan
8. Pelaksanaan senam nifas
Sebelum
melakukan senam nifas, sebaiknya tenaga kesehatan mengajarkan kepada ibu untuk
melakukan pemanasan terlebih
dahulu. Pemanasan dapat dilakukan dengan melakukan latihan pernapasan dan
dengan cara menggerak-gerakkan kaki dan tangan secara santai. Hal ini bertujuan
untuk menghindari kekejangan otot selama melakukan gerakan senam nifas (Anggriyana, 2010).
Senam
nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, kemudian
dilakukan secara teratur setiap hari. Namun, pada umumnya para ibu sering
merasa takut melakukan gerakan demi gerakan setelah persalinan. Padahal 6 jam
setelah persalinan normal atau 8 jam setelah operasi sesar, ibu sudah boleh
melakukan mobilisasi dini, termasuk senam nifas. (Anggriyana, 2010).
Bentuk
latihan senam antara ibu pasca melahirkan normal dengan yang melahirkan dengan
cara sesar tidak sama. Pada ibu yang melahirkan dengan cara sesar, beberapa jam
setelah keluar dari kamar operasi, latihan pernapasan dilakukan untuk
memepercepat penyembuhan luka. Sementara latihan untuk mengencangkan otot perut
dan memperlancar sirkulasi darah dibagian tungkai dapat dilakukan 2-3 hari setelah
ibu dapat bangun dari tempat tidur. Sedangkan pada persalinan normal, bila
keadaan ibu cukup baik, maka gerakan senam dapat dilakukan.(Anggriyana, 2010).
YANG
MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA & SELEMPANG
WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
9. Macam-macam Senam Nifas
Menurut
Brayshaw (2008) macam senam nifas dapat dibedakan menjadi berikut:
a.
Senam
pascanatal setelah persalinan normal
1) Senam
sirkulasi
Jenis senam ini harus dilakukan
sesering mungkin setelah persalinan. Senam ini bertujuan untuk mempertahankan
dan/atau meningkatkan sirkulasi ibu pada masa pascapartus segera ketika ia
mungkin berisiko mengalami trombosis vena atau komplikasi sirkulasi ini. Senam
ini dapat dilakukan di tempat tidur beberapa kali setelah bangun tidur dan
harus dilanjutkan sampai ibu mampu mobilisasi total dan tidak ada edema
pergelangan kaki (Brayshaw, 2008).
a)
Senam kaki
Duduk
atau berbaring dengan posisi lutut lurus. Tekuk lalu regangkan scara perlahan
sedikitnya 12 kali, ingat untuk lebih memilih gerakan dorsifleksi bukan
plantarfleksi untuk mencegah kram. Pertahankan posisi lutut dan paha, putar
kedua pergelangan sebesar mungkin putaranya, sedikitnya 12 kali untuk satu
arah.
b)
Mengencangkan kaki
Duduk atau berbaring dengan kaki
lurus. Tarik kedua kaki ke atas pada pergelangan kaki dan tekankan bagian
belakang lutut ke tempat tidur. Tahan posisi ini dalam hitungan 5, bernapaslah
secara normal, lalu relaks. Ulangi gerakan sebanyak 10 kali (Brayshaw, 2008).
c)
Napas dalam
Pernafasan
diafragma membantu mengembalikan aliran vena melalui kerja pemompaan diafragma
pada vena kava inferior dan harus diulangi beberapa kali sehari sampai ibu
dapat mobilisasi (Brayshaw, 2008).
Dalam
posisi apa pun, tarik napas dalam sebanyak 3 atau 4 kali (tidak boleh lebih)
untuk memungkinkan ventilasi penuh paru-paru.
2) Dasar
panggul
Senam dasar panggul menguatkan otot
dasar panggul pascapartus, tujuannya mengembalikan fungsi penuhnya sesegera
mungkin dan membantu mencegah masalah atau prolaps urine jangka panjang. Namun,
kontraksi dan relaksasi otot-otot ini juga membantu meredakan ketidaknyamanan
pada perineum, rasa ini mungkin timbul akibat persalinan, dan tujuan pemulihan
dengan meningkatkan sirkulasi lokal dan mengurangi edema. (Brayshaw, 2008).
·
Latihan dasar panggul
Kencangkan
anus seprti menhakan defekasi, kerutkan uretra dan vagina juga seperti menahan
berkemih, kemudian lepaskan ketiganya. Tahan dengan kuat selama mungkin sampai
10 detik, bernapas secara normal. Relaks dan istirahat selama 3 detik. Ulangi
dengan perlahan sebanyakmungkin sampai maksimum 10 kali. Ulangi senam dengan mengencangkan dan
mengendurkan, gerakanlebih cepat sampai 10 kali tanpa menahan kontraksi. Jumlah
pengulangan akan bertambah secara bertahap bila ibu hanya menyanggupi beberapa
kali melakukan senam ini pada awalnya, namun ibu perlu diberi tahu bahwa hal
ini normal (Brayshaw, 2008).
3)
Senam abdomen
Selama
kehamilan, korset abdomen mengalami peregangan mencapai kira-kira dua kali
lipat dari panang semula pada akhir minggu masa kehamilan. Seluruh otot abdomen
memerlukan latihan untuk mencapai panjang dan kekuatan semula, namun otot yang
terpenting karena perannya dalam menjaga kestabilan panggul ialah otot
transversus. Latihan transversus dapat dimulai kapan pun ibu merasa mampu dan
harus dilakukan sering sambil ibu melakukan aktivitasnya bersama bayi
(Brayshaw, 2008).
a)
Senam transversus
Berbaring
dan kedua lutut ditekuk dan kaki datar menapak di tempat tidur. Letakkan kedua
tangan di abdomen bawah di depan paha. Tarik napas dan pada saat akhir
hembuskan napas, Kencangkan bagian bawah abdomen di bawah umbilicus dan tahan
dalam hitungan 10, lanjutkan dengan bernapas normal. Ulangi sampai 10 kali.
b)
Senam dasar panggul dan transversus
Kerja otot dasar panggul dan
transversus akan bertambah dengan mengombinasikan kedua latihan tersebut
(Sapsford et al, 2001). Aktivitas bersama ini terutama bermanfaat pada masa
pascanatal, khusunya bila gerakan otot dasar panggul sulit dimulai. Caranya ibu
dapat mengontraksikan transversus terlebih dahulu lalu otot dasar panggul atau
sebaliknya. Penting untuk menggunakan kontraksi kombinasi ini secara fungsional
selama melakukan aktivitas untuk melindungi sendi panggul dan tulang belakang.
Seorang ibu baru melakukan banyak tugas yang melibatkan gerakan mengangkat,
misalnya, ketika sedang mengganti popok bayi, meletakkan bayi ke tempat tidur,
menyusui. Ibu juga perlu diingatkan untuk menggunakan otot dasar panggul dan
transversus sebelum mulai melakukan tugas apa pun (Brayshaw, 2008).
c)
Mengangkat panggul
Senam mengangkat panggul dapat
dilakukan pada awal pascapartum, dan khususnya bermanfaat bila ibu memiliki
riwayat nyeri punggung postural.
Berbaring telentang dan kedua lutut
ditekuk dan kaki ditapakkan ke lantai, kencangkan otot-otot abdomen, kencangkan
juga otot panggul dan tekan sedikit area belakang lantai. Tahan posisi ini
sampai hitungan lima. Ulangi gerakan ini gerakan ini 5 kali, tingkatkan hingga
pengulangan mencapai hitungan 10 kali atau lebih pada minggu-minggu
selanjutnya. Ulangi latihan ini dengan lebih berirama (pelvic rocking),
untuk membantu meredakan kekauan yang timbul akibat pengaruh postural atau
nyeri punggung yang mungkin timbul setelah persalinan.
Latihan ini dapat dilakukan dengan
berbagai posisi, misanlya, posisi duduk dan berdiri lebih nyaman dibandingkan
berbaring apabila ibu tinggal di rumah dan sibuk (Brayshaw, 2008).
d)
Pemeriksaan rektus
Kira-kira pada hari ketiga, otot
rektus harus diperiksa untuk mengetahui kemungkinan diastasis yang berlebihan.
Bidan adalah sosok yang tepat untuk mengkaji diastasis ketika sedang mempalpasi
fundus. ibu dalam posisi berbaring telentang
dengan satu bantal di bawak kepala, tekuk lutut, dan kaki datar di tempat
tidur. Dengan jari tangan bidan menekan ke
abdomen yakni di bawah atau di atas umbilikus, ibu diminta untuk mengangkat
kepala dan bahunya dari bantal dan mengarahkannya ke lutut. Bila tidak terdapat
diastasis, otot rektus akan terasa mengencang pada kedua sisi jari. Bila otot
rektus tidak teraba walaupun dengan dua atau lebih jari dimasukkan dan otot
rekti yang mencuat, hanya senam transversus dan mengangkat panggul yang boleh
dilakukan dan dapat dilatih beberapa kali sehari. Setelah beberapa hari,
pengkajian area rektus dapat diulangi. Bila celah masih menunjukkan lebar yang
bermakna dan tidak juga berkurang, ibu harus dirujuk ke ahli fisioterapi
kesehatan wanita (Brayshaw, 2008)
4)
Senam stabilitas batang tubuh
·
Dengan posisi duduk dan kaki datar
diatas lantai serta tangan diatas otot abdomen bawah, tarik otot dasar panggul
dan tranversus serta naik kan satu lutut sehingga kaki beberapa inci di atas
lantai. Tahan selama lima detik. Ulangi sebanyak lima kali gerakan.
·
Dengan posisi berbaring miring, tekuk
kedua lutut kearah atas depan, tarik otot tranversus serta angkat lutut atas,
dengan cara memutar paha ke arah luar sementara tumit saling berdekatan.
·
Dengan posisi berbaring telentang, tekuk
kedua lutut ke atas dan kaki datar di atas lantai. Letak kan tangan di atas
abdomen depan paha, tarik abdomen bawah dan biarkan lutut kanan sedikit ke arah
luar dengan sedikit mengendalikan untuk memastikan bahwa pelvis tetap pada posisi
nya dan punggung tetap datar.
·
Dengan posisi berbaring telentang, tekuk
kedua lutut ke atas dan kaki datar di atas lantai. Letak kan tangan di atas
abdomen depan paha, tarik abdomen bawah dan secara perlahan luruskan tumit
salah satu kaki dengan tetap mempertahankan punggung datar setinggi panggul.
Hentikan bila panggul mulai bergerak.
b.
Senam pascanatal dan saran setelah
seksio sesarea
Ibu harus diajarkan bagaimana naik
turun tempat tidur dengan menekuk kedua lutut terlebih dahulu, tarik otot
abdomennya dan berguling ke depan, dengan dorongan tangan dan kaki. Ia akan
mampu berpindah ke arah atas atau bawah. Ibu tidak diperkenankan langsung duduk
dari posisi berbaring, namun tetap berguling ke samping. Gerakan ini juga cara
termudah untuk bangun dari tempat tidur - kencangkan bagian transversus dan
dorong ke posisi duduk di samping tempat tidur (Brayshaw, 2008).
Napas dalam diikuti dengan huffing (ekspirasi paksa singkat), akan
membantu mengeluarkan sekresi di paru-paru yang mungkin dapat terjadi setelah
pemberian anestesi umum. Bila ibu perlu batuk, ia harus menekuk lututnya dan
menahan lukanya dengan tekanan tangan atau bantal, sementara ibu bersandar atau
duduk di tepi tempat tidur.
10. Senam yang harus dihindari
Dua
latihan yang lazim “senam abdomen”, yaitu menaikkan kedua kaki bersamaan dan sit-up dengan kaki lurus. Latihan ini
berisiko tinggi untuk siapa pun dan mungkin dapat mengakibatkan cedera kompresi
terhadap diskus vertebralis atau kerusakan otot dan ligamen (Donovan et al,
1988). Terdapat risiko tambahan bagi ibu pascanatal karena terdapat peregangan
otot kelenturan ligamen (Brayshaw, 2008).
11. Cara
melakukan senam nifas
a.
Hari
Pertama
Sikap
tubih terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan
mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik kemudian buang melalui mulut,
Lakukan 8
kali
b. Hari Kedua
Sikap tubuh terlentang, Kedua
tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan
tersebut tepat di atas muka. Lakukan 8
kali.
c.
Hari
Ketiga
Berbaring rileks dengan posisi tangan disamping badan dan
lutut ditekuk. Angkat pantat perlahan dan turunkan. Ingat jangan menghentak
ketika menurunkan pantat. Ulangi 8 kali.
d.
Hari
Keempat
Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri
disamping badan,tangan kanan diatas
perut dan lutut ditekuk. Angkat kepala sampai dagu menyentuh dada.
Gerakan ini diulangi sebanyak 8 kali
e.
Hari
Kelima
Tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama mengangkat kepala sampai dagu
menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk ,diulang
sebaliknya. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 8 kali.
f.
Hari
Keenam
Sikap
tubuh terlentang, kaki lurus dan
kedua tangan disamping badan kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90° secara bergantian antara kakikiri dan kaki kanan. Jangan
menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan perlahan tapi bertenaga. Lakukan
secara bergantian hingga 8
kali.
g.
Hari Ketujuh
Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan disamping
badan.angkat kedua kaki secara bersamaan dalam keadaan lurus sambil
mengkontraksikan perut kemudian turunkan perlahan dan atur pernapasan.lakukan
sesuai kemampuan tidak usah mempaksakan diri. Lakukan gerakan sebanyak 8 kali.
h.
Hari Kedelapan
Posisi nungging nafas melalui pernapasan perut. Kerutkan
anus dan tahan hingga 5-10 detik. Saat anus dikerutkan ambil nafas kemudian
keluarkan nafas pelan-pelan sambil mengendurkan anus. Lakukan sebanyak 8 kali.
i.
Hari Kesembilan
Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan disamping
badan.angkat kedua kaki dalam keadaan lurus sampai 90° kemudian turunkan kembali pelan-pelan. Jangan
mengehentak ketika menurunkan kaki. Atur nafas saaat mengaangkat dan menurunkan
kaki. Lakukan sebanyak 8 kali.
j.
Hari Kesepuluh
Tidur terlentang, kaki lurus, kedua telapak tangan
diletakkan dibelakang kepala kemudian bangun sampai posisi duduk kemudian
perlahan-lahan posisi tidur kembali (sit up). Lakukan gerakan sebanyak 8 kali.
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA UNTUK KEBERLANGSUNGAN BLOG KAMI... THANKS SAY :)
No comments:
Post a Comment