Visitor

Thursday, January 12, 2017

LAPORAN PRAKTIKUM “BAKTERIOLOGI II P” Pembuatan media, penanaman bakteri dan Pewarnaan Gram



YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Makhluk hidup yang ada di bumi tidak hanya terdiri dari makhluk hidup yang dapat dilihat oleh mata telanjang, tetapi ada juga mikroorganisme yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan teknik dan peralatan khusus. Mikroorganisme (jasad renik) merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Mikroorganisme mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa berperan sebagai kawan maupun lawan bagi kehidupan manusia. Mikroorganisme juga merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, antara lain senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin).
Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campur tangan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia di antaranya melalui pertumbuhan menggunakan media. Pada pembuatan media ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diperlukan oleh bakteri dan juga keadaan lingkungan fisik yang dapat menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Pembiakan mikroba secara buatan memerlukan media pertumbuhan untuk menjadi tempat tumbuh dan penyedia nutrien bagi mikroba. Media pertumbuhan terdiri dari garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT).  Pembuatan media ini dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya. Oleh karena itu, dilakukan percobaan ini untuk mengetahui cara pembuatan medium pertumbuhan mikroba dan penanaman bakteri pada medium.
Teknik pewarnaan gram haruslah sesuai prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahan identifikasi data apakah gram positif atau gram negatif sehingga diperlukan adanya praktikum ini dilakukan agar mengetahui jalannya mekanisme pewarnaan gram. Habitat endospora bakteri ini adalah tanah. Mikroba tersebut dalam bentuk spora yang kekurangan nutrisi. Organisme ini dapat menghasilkan antibiotik selama sporulation. Contohnya polymyxin, difficidin, subtilin, dan mycobacillin. Banyak dari mikroba Bacillus dapat menurunkan Polymers seperti protein, pati, dan pektin, sehingga bakteri ini merupakan penyumbang penting kepada siklus karbon dan nitrogen. Akan tetapi apabila terkontaminasi, dapat menyebabkan pembusukan. Berdasarkan pewarnaan sel vegetatif didapatkan warna kemerahan dan warna endosporanya adalah hijau.


B.       Tujuan praktikum
1.      Mahasiswa dapat melakukan pembuatan medium dasar dan melakukan penanaman pada medium tersebut untuk bakteri pada Swap kulit tangan.
2.      Mahasiswa dapat melakukan pewarnaan bakteri gram pada medium M S A dan MC CONKEY

 YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)



 YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme sebagai makhluk hidup sama dengan organisme hidup lainnya, sangat membutuhkan energi dan bahan-bahan untuk membangun pertumbuhannya, seperti dalam sintesa protoplasma dan bagian-bagisn sel yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut, maka sel memerlukan sejumlah kegiatan, sehingga menyebabkan perubahan kimia di dalam selnya. Semua reaksi yang terarah yang berlangsung di dalam sel ini disebut metabolisme. Metabolisme yang melibatkan berbagai macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat berlangsung atas bantuan dari suatu senyawa organik yang disebut katalisator organik atau biasa disebut biokatalisator yang dinamakan enzim. Untuk dapat memahami tentang nutrisi dan metabolisme ini, pengetahuan dasar biokimia angat dibutuhkan (Natsir dan Sartini, 2006).
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang digunakan untukpemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya, yaitu senyawa-senyawa organik yang terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu mikrooranisme apakah bersifat motil atau nonmotil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Ratna, 1993).
Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan sebagai akseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber akseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen. Selai itu, secra umum nutrien dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik organisme baru (Arfiandi, 2009).
Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme yang menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik. Mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk cairan atau larutan disebut holofitik. Ada beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padatan, tetapi makanan tersebut sebelumnya harus dicerna di luar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler (Iptek, 2009).
Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk, 1993).
Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagai macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika agar merupakan media tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui metode bacteriaological (Hadioetomo, 1993).
Supaya mikroba dapat tumbuh dengan baik, dalam suat medium perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.      Medium harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba;
2.      Medium harus mempunyai tekanan osmosis;
3.      Medium tidak mengandung zat-zat yang menghambat;
4.      Medium harus steril, tidak ada kontaminan dari mikroorganisme yang tidak diinginkan.
Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media, antara lain:
1.      Agar : Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat  dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diaduk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam.
2.      Peptone : Peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti   otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin, dan kedelai. Komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.
3.      Meat extract : Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta, dan daging sapi.
4.      Yeast extract : Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alkohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin B kompleks.
5.      Karbohidrat : Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunakan dalam amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dan lain-lain. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%.
Menurut Pelczar (1996), klasifikasi medium berdasarkan fungsinya digolongkan menjadi 7 golongan, yaitu:
1)      Medium umum, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh: Nutrien Agar (NA) untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato Dextose Agar (PDA) untuk menstimulasi pertumbuhan fungi.
2)      Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu. Contoh: medium tetes tebu untuk Saccharomyces cerevisiae.
3)      Media diperkaya (enrichment media), merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran berbagai mikroba. Contoh: Chocolatemedia dan Yeast-Extract-poptasium Nitrat Agar.
4)      Media selektif, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu yang akan menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan yang ada dalam suatu spesimen. Inhibitor yang digunakan berupa antibiotik, garam dan bahan-bahan kimia lainnya.
5)      Media differensial, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan kimia atau reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba yang tumbuh memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan dengan jenis lainnya.
6)      Medium penguji (Assay medium), merupakan medium dengan susunan ertentu yang digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu dengan bantuan bakteri. Contoh: medium untuk menguji vitamin-vitamin, antibiotik, dan lain-lain.
7)      Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu medium spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan. Contoh: medium untuk menghitung jumlah bakteri E. Coli air sumur.
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut madium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganisme lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium yang ditambah darah atau bahan-bahan kompleks lainnya. (Volk,1993)
YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)


 YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)

Media pertumbuhan mikroorganisme merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media yang berupa moleku-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolate mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga manipulasi komposisi media pertumbuhan (Pratiwi, 2008).
Pembuatan media didasarkan pada fungsi komposisi media dan konsistensinya sehingga dapat tumbuh dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. (Hadietomo,1993)
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.


BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.      Alat dan bahan
Ø  Alat


1.      Autoklaf
2.      Tabung reaksi
3.      Cawan petri
4.      batang pengaduk
5.      gelas kimia
6.      corong
7.      Erlenmeyer
8.      Ose
9.      Spiritus
10.  gelas ukur
11.  hot plate
12.  kulkas
13.  oven
14.  spatula
15.  mikroskop
16.  neraca analitik.


Ø  Bahan


1.      M S A
2.      B H I B
3.      Mackonkey
4.      L I A
5.      Aquadest
6.      Air fuchsin
7.      Lugol
8.      Kristal violet
9.      Alkohol
10.  Oil emersi
11.  Swab kulit tangan
12.  Objek glass



B.       Prinsip praktikum
Bakteri yang diwarnai dengan teknik pewarnaan Gram terbagi dua golongan, yaitu: Gram positif , bila warna zat pewarna pertama (karbol gentian violet) tetap bertahan, dengan demikian warna sel bakteri tampak ungu tua; dan Gram negatif, bila warna zat pewarna pertama  tidak bertahan (luntur) kemudian tercat oleh zat pewarna tandingannya, misal: air fuchsin, safranin, dan oleh zat pewarna tandingan lainnya. 
YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)











YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
 
C.       Cara kerja
1.      Garam fisiologis dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 ml
2.      Disterilisasi sampai suhu 121o
3.      Swab yang telah dibuat dimasukkan kedalam Garam fisiologis
4.      Lalu mengambil sampel pada kulit bagian tangan
Pembuatan Media
1.      B H I B
a.       Menimbang massa media dasar B H I B yang akan dibuat dengan menggunakan neraca/timbangan analitik
b.      Mengukur volume aquadest yang dibutuhkan untuk pembuatan media B H I B.
c.       Media B H I B mempunyai pH 7.4 ± 0.2 dan  pH aquadest yang telah diukur mempunyai pH 7. Sehingga pHnya telah sesuai
d.      Masukkan media dasar BHIB yang telah di timbang kedalam Erlenmeyer bersama aquadest yang telah sesuai pHnya.
e.       Larutkan larutan tersebut dengan cara melakukan penggocokan erlemeyer hingga larut.
f.       Tutup erlenmeyer yang berisi larutan B H I B dengan kapas
g.      Sterilkan tabung yang akan digunakan dengan menggunakan autoclave
h.      Tuangkan larutan yang telah larut kedalam tabung yang telah steril secara hati-hati
i.        Pastikan tabung berdiri tegak. Sebaiknya gunakan rak tabung.
j.        Diamkan media yang telah jadi di dalam lemari pendingin.
2.      MAC CONKEY
a.       Menyiapkan alat dan bahan
b.      Menimbang bahan : Penimbangan reagent dilakukan sesuai dengan kebutuhan/volume yang akan dibuat dan berpedoman kepada cara pembuatan yang tertera pada botol reagent.
c.       Pada botol tertera 52 gram dalam 1 liter, sementara yang akan dibuat 10 plate, dalam 1 cawan terdiri dari 20 ml dalam 200 ml
d.      Melarutkan bahan : Bahan yang telah di timbang dimasukkan kedalam Erlenmeyer 500 ml, sisa bahan yang menempel pada cawan yang digunakan menimbang dibilas dengan aquadest sebanyak 3 kali, kemudian tambahkan aquadest sampai pada garis tanda 200 ml lalu diaduk.
e.       Karena tidak semua langsung larut maka untuk melarutkannya digunakan waterbath. Waktu pelarutan tidak ditentukan, namun sesekali harus di cek hingga tidak ada lagi butiran zat pada dinding tabung atau larutan.
f.       Mensterilkan Media : Larutan yang telah larut kemudian disterilkan ke dalam autoclave selama 15 menit setelah mencapai 121°C
g.      Menuang kedalam cawan : Setelah 15 menit larutan dikeluarkan dari autoclave, kemudian dituang kedalam cawan yang telah disiapkan lebih dahulu. Tiap-tiap cawan diisi hingga permukaan cawan tertutupi oleh larutan media, tidak boleh terlalu tipis maupun terlalu tebal. Pada saat menuang tutup cawan dibuka sedikit saja untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
h.      Menyimpan Media : cawan yang telah diisi tadi disimpan sampai dingin dan padat. Setelah dingin media tersebut dibalik agar uap air yang ada pada tutup plat tidak jatuh kembali kepermukaan agar. Selanjutnya di bungkus lalu dimasukkan kedalam lemari es
3.      Manitol Salt Agar (MSA)
a.       Larutksn 60 gram dehydrate medium dalam 1000 ml aquadest dingin.
b.      Kocok dan panasi sampai mendidih ( jangan terlalu lama mendidih) sampai larut sempurna
c.       tuang pada cawan Petri 20 ml
4.      LIA (Lysine Iron Agar)
a.       Diambil media merk MERCK sebanyak 32 gram
b.      dilarutkan sampai 1000 ml akuades dalam erlenmeyer yang diberi stirer magnetik, untuk dihomogenkan
c.       disterilisasi dengan autoclave pada suhu 121OC selama 15 menit.   
d.      Selanjutnya dituang ke tabung reaksi, ± 5 ml
e.       didinginkan pada posisi miring dengan bagian tegak sepanjang 1,5-2 cm.
Penanaman (inokulasi) bakteri
1.      Proses penanaman : Campuran sampel swab kulit dan garam fisiologis ini diambil sedikit dengan ose bulat steril lalu ditanam pada media B H I B, lalu simpan medium B H I B dalam inkubator selama 24 jam.
2.      B H I B yang telah dibiakkan selama 24 jam ini ditanam kembali pada media MAC CONKEY dan M S A menggunakan ose bulat steril secara zigzag di permukaan media. Simpan MAC CONKEY dan M S A Dalam Inkubator selama 24 jam.
3.      MAC CONKEY yang telah dibiakkan selama 24 jam ini ditanam kembali pada media L I A menggunakan ose lurus steril, caranya yaitu fiksasi ose diatas api sampai menyala lalu dinginkan dibagian dinding tabung kemudian tusukkan tabung tersebut pada media MAC CONKEY kemudian tanam pada media L I A. Simpan media L I A Dalam Inkubator selama 24 jam. Metode ini dinamakan metode penusukan karena media yang digunakan bersifat padat, Metode ini sekarang banyak digunakan, karena tidak begitu memakan waktu, hanya sayang, dengan cara ini maka bakteri anaerob tidak dapat tumbuh. Jika ujung kawat inokulasi dibengkokan, kemudian ujung kawat inokulasi itu setelah disentuhkan suatu koloni lalu digesekkan pada permukaan medium padat, maka beberapa waktu kemudian (kurang lebih 12 jam) akan nampaklah koloni-koloni yang letaknya tersebar di permukaan medium.
Pewarnaan gram pada biakan MAC CONKEY dan M S A
1.      Ambil sebuah kaca benda dan bersihkan
2.      Buat preparat yang tipis dan dan rata dari bakteri media mac conkey dan bakteri pada media M S A.
3.      Keringkan preparat pada suhu kamar dan fiksasi
4.      Letakkan kaca benda atau preparat mendatar diatas rak preparat dan tuanngi masing masing preparat dengan larutan Kristal violet dan biarkan selama 1-2 menit
5.      Buang zat warna, dan cuci menggunakan air mengalir
6.      Tetesi seluruh preparat dengan lugol, biarkan selama 30 detik
7.      Buang larutan logol dan bilas preparat dengan air mengalir
8.      Lunturkan preparat dengan alcohol 70% sampai semua zat warna luntur dan segera cuci dengan air mengalir
9.      Tetesi dengan warna kontras yaitu larutan air fuchsin, biarkan selama 2 menit
10.  Buang zat warna dan cuci dengan air mengalir
11.  Periksalah dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x gunakan minyak emersi
12.  Amati bentuk bakteri dan sifatnya






BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
A.      Tabel Hasil pembuatan media dan penanaman bakteri swap kulit
No
Gambar
Keterangan
1

Media M S A
2

Media ditanamkan bakteri pada cawan yang berisi media
3

Biakan bakteri pada B H I B
4

Biakan bakteri pada M S A
5

Biakan bakteri pada MAC CONKEY
6

Biakan bakteri pada L I A

B.       Tabel hasil pewarnaan gram
Bahan
Morfologi
Warna
Gambar
Media
Mac conkey
Bacillus
Ungu

Media M S A
Streptococcus
Merah



Bahan
Bentuk sel
Sifat berkelompok
Sifat gram
mac conkey
Bacillus
Individu
Positif
M S A
Coccus
Bergerombol
Negatif

Keterangan
ü  Bakteri gram positif berwarna ungu
ü  Bakteri gram negatif berwarna merah














BAB V
PEMBAHASAN
Pada penanaman bakteri hal yang paling penting selain menanam bakteri ialah bagaimana kita membuat media tanam. Media tanam merupakan campuran zat-zat organik maupun non organik yang dibuat untuk menumbuhkan bakteri. Pada pembuatan media tanam ini digunakan B H I B, MC CONKEY, M S A dan L I A
Kemudian dilakukan pelarutan pada setiap medium tersebut,  pelarutan ini dilakukan sebaik mungkin dengan tujuan tidak ada lagi butiran agar yang belum terlarut dalam air. Oleh sebab itu dilakukan penggojogkan yang kemudian dilanjutkan dengan pengadukan menggunakan batang pengaduk steril, digunakan batang pengaduk steril dimaksudkan untuk meminimalisir kontaminasi dengan makhluk hidup lain. Setelah dilakukan pelarutan tutup erlenmeyer dengan menggunakan aluminium foil, yang kemudian dilakukan sterilisasi dalam autoclave.
Sterilisasi ini bertujuan mematikan segala bentuk kehidupan yang ada di dalam media, agar pada saat penanaman bakteri yang ingin ditanam tidak terkontaminasi dengan bakteri-bakteri lain. Sterilisasi dilakukan selama 15 menit dengan suhu 1210C. setelah sterilisasi dilakukan, dilanjutkan dengan pembuatan media. Dimana untuk media B H I B dituang kedalam tabung, MC CONKEY dituang kedalam cawan petri, M S A dituang kedalam cawan petri dan L I A dituang kedalam tabung masing – masing sebanyak 5 ml. L I A ter masuk media agar miring, digunakan media agar miring karena berfungsi untuk memperluas permukaan sehingga banyak bakteri yang tumbuh.
Setelah pembuatan medium, dilakukan penanaman bakteri atau biasa disebut dengan inokulasi. Penanaman bekteri harus dilakukan dengan steril. Praktikan yang melakukan penanaman diwajibkan mencuci tangan dengan alkohol 70 % yang bertujuan untuk mematikan bakteri yang ada ditangan praktikan sehingga tidak terjadi kontaminasi dengan bakteri yang akan ditanam. Penanaman bakteri dilakukan dengan teliti agar tidak terkontaminasi dengan bakteri lainnya. Pengambilan bakteri menggunakan jarum ose yang telah dipijar di atas bunsen, setelah itu lakukan penanaman di media dengan cara menz-zigzagkan jarum ose yang terdapat bakteri swab kulit ke dalam media. Penanaman dilakukan dari garam fisiologis ke B H I B, B H I B ke M S A dan MAC CONKEY, MAC CONKEY ke  L I A.
Bakteri yang ditanam yaitu berasal dari kulit yang dinamakan swab kulit. Setelah dilakukan penanaman mulut tabung reaksi atau cawan petri yang terdapat media dipanaskan dengan bunsen. Bertujuan untuk mematikan bekteri yang terdapat dimulut tubus. Kemudian tutup tubus menggunakan kapas yang juga telah disterilisasi. Inkubasi penanaman bakteri didalam inkubator selama 1 x 24 jam. Setelah diinkubasi dapat terlihat bakteri yang ditanam bermunculan dimedia.
Pada praktikum kali ini dilakukan teknik pewarnaan yaitu pewarnaan pada bakteri. Diawali dengan mengoleskan isolat bakteri (Bacillus SP) dengan tujuan agar isolat bakteri dapat merata dikaca preparat. Lalu dilakukan fiksasi untuk melekatkan mikroorganisme di kaca preparat. Sedangkan pemberian Iodium bertujuan untuk memperkuat warna pada bakteri. Alkohol 96% berfungsi sebagai pemucat atau peluntur warna pada bakteri. Dan tahap terakhir yaitu pemberian safranin yang berfungsi untuk memberi warna kembali pada bakteri yang telah kehilangan warna pada proses pemucatan dengan menggunakan alkohol. Apabila bakteri di preparat menunjukkan warna ungu. Hal ini membuktikan bahwa bakteri di preparat merupakan bakteri gram positif dikarenakan pada bakteri ini mengandung banyak peptidogligan sehingga mudah berikatan dengan kristal ungu. Jika berwarna merah muda menunjukan bakteri gram negatif dikarenakan pada bakteri tersebut mengandung banyak lipid sehingga mudah berikatan dengan safranin.
Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop, sampel MAC CONKEY diidentifikasi bakteri jenis bacillus merupakan bakteri berbentuk basil (batang) karena zat warna gentian violet tetap / tidak berubah, tergolong dalam bakteri gram positif. Untuk bakteri sampel M S A diidentifikasi bakteri jenis coccus merupakan bakteri berbentuk bulat, dan tergolong dalam bakteri gram Negatif karena zat pewarna air fucsin tetap yaitu warna merah. 
















BAB VI
KESIMPULAN
Pada praktikum yang telah dilakukan disimpulkan bahwa penanaman bakteri yang paling penting dilakukan adalah pembuatan media tanam. Pada pembuatan media tanam pada praktikum kali ini digunakan bahan B H I B, MC CONKEY, M S A, L I A dan aquadest sebagai pelarutnya. Digunakan untuk menanam bakteri pada swab kulit. dan waktu inkubasi bakteri selama 1 x 24 jam. Setelah itu dapat terlihat hasil dari bakteri yang telah ditanam.
Dari percobaan pewarnaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan : Pewarnaan bakteri dipengaruhi faktor-faktor antara lain fiksasi, pelunturan warna, substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan bakteri gram positif berbentuk basil ( batang ) yang berwarna ungu sedangkan untuk bakteri gram negatif berbentuk coccus berwarna merah.










DAFTAR PUSTAKA
 Arfiandi, 2009. Media Pertumbuhan Bakterihttp://freebussines.blogspot.com, diakses pada 26 November 2016, Makassar.
Hadietomo, 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Iptek, 2009, Pembuatan Mediumhttp://beritaiptek.com, diakses pada 26 November 2016, Makassar.
Natsir, Djide dan Sartini, 2006, Mikrobiologi Farmasi Dasar, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Pelczar, 1996, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Pratiwi, S. T, 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Erlangga
Ratna, 1993, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.
Volk dan Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta.
 YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)

No comments:

Post a Comment