A.
PENGERTIAN
AIR
Air adalah zat yang tidak mempunyai
rasa, warna, dan bau yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia
H2O. Air merupakan suatu larutan yang bersifat universal (Linsley, 1991).
Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak
dapat ditinggalkan bagi kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk
bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian, industri dan perikanan. Air
yang dapat diminum adalah air yang bebas dari bakteri berbahaya dan ketidak
murnian secara kimiawi. Air minum harus bersih dan jernih, tidak berbau dan
tidak berwarna, dan tidak mengandung bahan tersuspensi atau kekeruhan (Adiono,
1987).
Air adalah suatu senyawa hidrogen dan
oksigen dengan rumusan kimia H2O.Berdasarkan sifat fisiknya (secara
fisika) terdapat tiga macam bentuk air, yaitu air sebagai benda cair, air
sebagai benda padat, dan air sebagai benda gas atau uap.Air berubah dari suatu
bentuk ke bentuk yang lainnya tergantung pada waktu dan tempat serta
temperaturnya. Berdasarkan jenis wadah yang ditempati, air dibedakakan atas tiga
jenis, yaitu air permukaan, air tanah dan air diudara. Air permukaan adalah air
yang terdapat dipermukaan kulit bumi baik yang berbentuk cair (air sungai, air
danau dan air laut) maupun yang berbentuk padat (es, salju dan gletser). Air
tanah adalah air yang terdapat dibawah permukaan kulit bumi atau didalam tanah.
Adapun air udara adalah air yang terdapat didalam atmosfer bumi, berupa uap
ataupun embun. Air lunak adalah air yang kandungan garam kapurnya (kalsium
karbonat, CaCO3) kecil. Sedangkan air sadah adalah air yang kandungan garam
kapurnya banyak.
Menurut Peraturan Pemerintah No.20 Tahun
1990 Tentang : Pengendalian Pencemaran Air bahwa bahwa air merupakan sumber
daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak, sehingga perlu dipelihara
kualitasnya agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air
Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Air dapat berwujud padatan (es), cairan
(air), dan gas (uap air). Air adalah
satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga
wujudnya tersebut.
Air merupakan substansi kimia dengan
rumus kimia H2O Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang
penting karena memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas, dan banyak macam molekul organik. Air sering disebut
sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada
dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan
temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah
ion hidrogen (HO : satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang
terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar.(H+) yang
berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-) (Allafa,
2008)
Menurut Kusnoputranto (2000) dalam buku
Kesehatan Lingkungan, yang dimaksud dengan air adalah air tawar yang tidak
termasuk salju dan es. Di Indonesia jumlah dan pemakaian air bersumber pada air
tanah, air permukaan, dan air atmosfer, yang ketersediaannya sangat ditentukan
oleh air atmosfer atau sering dikenal dengan air hujan.
YANG
MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA & SELEMPANG
WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
B.
SIFAT
KIMIA DAN FISIKA AIR
· Nama
Sistematis : Air
· Nama
Alternatif : aqua,dihidrogenmonoksida,hidrogen
hidroksida
· Rumus
Molekul :
H2O
· Massa
Molar :
18,0153 g/mol
· Densitas
dan Fase : 0,998 g/cm³ (cair pada 20 °C)
; 0,92 g/cm³ (padat)
· Titik
Lebur :
0oC
· Titik
Didih :
100oC
· Kalor
Jenis :
4184 J/kg.K (cair pada 20oC)
C.
SUMBER
AIR
Sumber Air di Alam, Sumber air di alam
terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air permukaan, dan air
tanah (Sutrisno, 2004).
1. Air Laut
Air
laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam
air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.
2. Air Atmosfir, Air Meteriologik
Dalam
kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Dapat terjadi
pengotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran –
kotoran industri/debu dan lain sebagainya
tetapi dalam keadaan murni sangat bersih.Sehingga untuk menjadikan air
hujan sebagai sumber air minum hendaknya tidak menampung air hujan pada saat
hujan baru turun, karena masih mengandung banyak kotoran.
Selain
itu air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur
maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi
(karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai sifat lunak sehingga akan
boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Menurut
Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan Lingkungan, air permukaan
merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Faktor- faktor yang
harus diperhatikan, antara lain :
a. Mutu atau kualitas baku
b. Jumlah atau kuantitasnya
c. Kontinuitasnya
Air
permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik karena
kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air permukaan meliputi :
a) Air
Sungai
Air
sungai memiliki derajat pengotoran yang tinggi sekali. Hal ini karena selama
pengalirannnya mendapat pengotoran, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu,
daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Oleh karena itu dalam penggunaannya
sebagai air minum haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna.
b) Air
Rawa
Kebanyakan
air rawa berwarna kuning coklat yang disebabkan oleh adanya zat – zat organis
yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air.
Dengan
adanya pembusukan kadar zat organis yang tinggi tersebut, maka umumnya kadar
mangan (Mn) akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali
(anaerob), maka unsur-unsur mangan (Mn) ini akan larut.
4. Air Tanah
Menurut
Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan , air tanah merupakan
sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan
tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air
hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan
pada air. Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air mengandung zatzat mineral
dalam konsentrasi. Zat-zat mineral
tersebut antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat seperti besi dan
mangan.
a) Air
Tanah Dangkal
Air
tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah.
Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah
akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang
terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia
tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di sini berfungsi
sebagai saringan.
Disamping
penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air
yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air yang akan
terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk
sumber air minum melaui sumur-sumur dangkal.
b) Air
Tanah Dalam
Air
tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air ini terdapat diantara dua
lapisan kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut
lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air
retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke
permukaan disebut mata air artesis.
Pengambilan
air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus
digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman
(biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air.
Jika
tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan
ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar
dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah
dalam ini.
c) Mata
Air
Mata
air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata
air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan
kualitas/ kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam.
Berdasarkan
keluarnya (munculnya ke permukaan tanah) mata air dapat dibedakan atas :
1)
Mata Air Rembesan,
yaitu mata air yang airnya keluar dari lereng-lereng
2)
Umbul, yaitu mata air
dimana airnya keluar ke permukaan pada suatu dataran.
YANG
MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA & SELEMPANG
WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
D.
Penggolongan
air
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 1990 tentang pengendalian
pencemaran air, Bab
III pasal 7
menyebutkan bahwa ada
empat golongan air menurut
peruntukannya, yaitu :
1.
Air golongan
A, adalah air
yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan
lebih dulu
2.
Air golongan B, adalah
air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
3.
Air golongan C,
adalah air yang
dapat digunakan untuk
keperluan perikanan dan peternakan
4.
Air golongan D, adalah
air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk
keperluan usaha perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air.
Mengenai parameter kualitas air baku, Depkes RI telah
menerbitkan standar kualitas air bersih tahun 1977 (Ryadi Slamet, 1984:122).
Dalam peraturan tersebut standar air bersih dapat dibedakan menjadi tiga
kategori (Menkes No. 173/per/VII tanggal 3 Agustus 1977):
1. Kelas A. Air
yang dipergunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum.
2. Kelas B. Air
yang dipergunakan untuk mandi umum, pertanian dan air yang terlebih dahulu
dimasak.
3. Kelas C. Air
yang dipergunakan untuk perikanan darat.
E.
Manfaat
air
Air
merupakan zat yang
paling penting dalam
kehidupan setelah udara. Sekitar tiga
perempat bagian dari
tubuh manusia terdiri
dari air. Air
digunakan untuk mendukung hampir
seluruh kegiatan manusia.
Sebagai contoh, air digunakan untuk
minum, memasak, mandi,
mencuci dan membersihkan lingkungan rumah.
Air
juga dimanfaatkan untuk
keperluan industri, pertanian,
pemadam kebakaran, tempat rekreasi
dan transportasi. Air
dibutuhkan organ tubuh
untuk membantu terjadinya proses metabolisme, sistem asimilasi,
keseimbangan cairan tubuh, proses pencernaan, pelarutan dan pengeluaran racun
dari ginjal, sehingga kerja ginjal
menjadi ringan (Chandra, B., 2007).
Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan
adalah :
1)
Untuk keperluan air
minum.
2)
Untuk kebutuhan rumah
tangga I (cuci pakaian, cuci alat dapur, dan lainlain).
3)
Untuk kebutuhan rumah
tangga II (gelontor, siram-siram halaman)
4)
Untuk konservasi sumber
baku PAM.
5)
Taman rekreasi
(tempat-tempat pemandian, tempat cuci tangan).
6)
Pusat perbelanjaan
(khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan dengan proses kegiatan bahan-bahan/
minuman, WC dan lain-lain).
7)
Perindustrian I (untuk
bahan baku yang langsung dikaitkan dalam proses membuat makanan, minuman
seperti the botol, coca cola, perusahaan roti dan lain-lain).
8)
Pertanian/ irigasi
9)
Perikanan.
10) Lain-lain.
Menurut
Alamsyah (2007), manfaat air bagi tubuh manusia adalah :
1)
Membantu proses
pencernaan
2)
Mengatur proses
metabolisme
3)
Mengangkut zat-zat
makanan
4)
Menjaga keseimbangan
suhu tubuh
F.
Karakteristik
air
1.
Karakteristik fisika
air
Karakteristik
fisika air meliputi: kekeruhan, suhu, warna, zat padat terlarut, bau dan rasa.
Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan organik maupun anorganik, seperti
lumpur dan limbah
industri. Suhu air
mempengaruhi jumlah oksigen terlarut.
Makin tinggi suhu
air, jumlah oksigen
terlarut makin rendah.
Warna air
dapat dipengaruhi oleh
adanya organisme, bahan
berwarna yang tersuspensi dan
senyawa-senyawa organik. Bau
dan rasa dapat
disebabkan oleh adanya organisme
dalam air sepert i alga, juga oleh adanya gas H2S hasil peruraian senyawa
organik yang berlangsung secara anaerobik (Hanum, F., 2002).
2.
Karakteristik kimia air
Karakteristik kimia
air meliputi: pH, DO (dissolved
oxygent), BOD (biological oxygent
demand), COD (chemical
oxygent demand), kesadahan
dan senyawa kimia beracun. Nilai
pH air dapat mempengaruhi rasa dan sifat
korosi.
Beberapa senyawa
beracun lebih toksik
dalam bentuk molekul
daripada dalam bentuk ion, yang
bentuk tersebut dipengaruhi oleh pH. Dissolved Oxygen
menunjukkan jumlah oksigen
yang terlarut dalam
air. Oksigen terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari
absorbsi atmosfer. Makin tinggi jumlah oksigen terlarut mutu air makin baik. Biology Oxygen
Demand (BOD) menunjukkan
jumlah oksigen yang diperlukan oleh
mikroorganisme untuk menguraikan
bahan organik dalam
air secara biologi. Makin
tinggi nilai BOD
menunjukkan tingginya jumlah
bahan organik dan mutu
air makin rendah.
Chemical Oxygen Demand
(COD) menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan
organik dalam air secara
kimia. Makin tinggi
nilai COD menunjukkan
tingginya jumlah bahan organik
dan mutu air makin rendah.
Kesadahan air
mempengaruhi efisiensi pemakaian
sabun. Kesadahan air disebabkan oleh
adanya garam-garam kalsium
dan magnesium yang
terdapat dalam air. Adanya
senyawa arsen meskipun
dalam jumlah yang
kecil dapat merupakan racun bagi
manusia (Hanum, F., 2002).
G.
Syarat-syarat
air
Air
yang digunakan harus memenuhi persyaratan air minum yaitu :
1.
Syarat Fisik
Menurut
azwar (1996) syarat fisik dari air ialah :
a) Tidak
boleh berwarna
b) Tidak
boleh berasa
c) Tidak
boleh berbau
d) Harus
jernih
e) Suhu
sebaiknya dibawah suhu udara, sejuk (± 250C)
2. Syarat
Kimia
Air
minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zatzat
kimia dan mineral, terutama oleh zat-zat kimia dan mineral yang berbahaya bagi kesehatan.
Selanjutnya diharapkan pula zat ataupun bahan kimia yang terdapat didalam air
minum, tidak sampai menimbulkan kerusakan pada tempat penyimpanan air,
sebaliknya zat ataupun bahan kimia dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh,
hendaknya harus terdapat dalam kadar yang sewajarnya dalam sumber air minnum tersebut.
(Azwar., 1996).
3. Syarat
Biologi
Air
minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama sekali
tidak boleh mengandung bakteri golongan coli melebihi batas-batas yang telah
ditetukan yaitu 1 coloni/100 ml air. Bakteri golongan coli ini berasal dari
usus besar dan tanah. Air yang mengandung golongan coli dengan kadar yang
melebihi batas yang telah ditentukan, dianggap telah terkontaminasi dengan
kototan manusia. Dengan demikian dalam pemeriksaan bakteriologi, tidak langsung
diperiksa apakah air itu mengandung bakteri pathogen, tetapi diperiksa dengan
indikator bakteri golongan coli. (Sutrisno,2002).
Mengingat
bahwa pada dasarnya tidak ada air yang seratus persen murni dalam air sesuai
dengan syarat air yang baik untuk kesehatan, oleh karena itu air yang ada
dipersyaratan yang telah ditentukan atau paling tidak mendekati syarat-syarat
yang dikehendaki.
Pada
umumnya, persyaratan air minum pada beberapa negara berbeda-beda,tergantung
kepada kondisi negara masing-masing, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
No comments:
Post a Comment