Visitor

Thursday, January 12, 2017

MAKALAH ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN "AIR" STIKES MEGA REZKY MAKASSAR






A.    PENGERTIAN AIR
Air adalah zat yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Air merupakan suatu larutan yang bersifat universal (Linsley, 1991).
Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan bagi kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian, industri dan perikanan. Air yang dapat diminum adalah air yang bebas dari bakteri berbahaya dan ketidak murnian secara kimiawi. Air minum harus bersih dan jernih, tidak berbau dan tidak berwarna, dan tidak mengandung bahan tersuspensi atau kekeruhan (Adiono, 1987).
Air adalah suatu senyawa hidrogen dan oksigen dengan rumusan kimia H2O.Berdasarkan sifat fisiknya (secara fisika) terdapat tiga macam bentuk air, yaitu air sebagai benda cair, air sebagai benda padat, dan air sebagai benda gas atau uap.Air berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya tergantung pada waktu dan tempat serta temperaturnya. Berdasarkan jenis wadah yang ditempati, air dibedakakan atas tiga jenis, yaitu air permukaan, air tanah dan air diudara. Air permukaan adalah air yang terdapat dipermukaan kulit bumi baik yang berbentuk cair (air sungai, air danau dan air laut) maupun yang berbentuk padat (es, salju dan gletser). Air tanah adalah air yang terdapat dibawah permukaan kulit bumi atau didalam tanah. Adapun air udara adalah air yang terdapat didalam atmosfer bumi, berupa uap ataupun embun. Air lunak adalah air yang kandungan garam kapurnya (kalsium karbonat, CaCO3) kecil. Sedangkan air sadah adalah air yang kandungan garam kapurnya banyak.
Menurut Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 Tentang : Pengendalian Pencemaran Air bahwa bahwa air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak, sehingga perlu dipelihara kualitasnya agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air),  dan gas (uap air). Air adalah satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O Zat kimia ini merupakan suatu  pelarut yang  penting karena  memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas, dan banyak macam molekul organik. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (HO : satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar.(H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-) (Allafa, 2008)
Menurut Kusnoputranto (2000) dalam buku Kesehatan Lingkungan, yang dimaksud dengan air adalah air tawar yang tidak termasuk salju dan es. Di Indonesia jumlah dan pemakaian air bersumber pada air tanah, air permukaan, dan air atmosfer, yang ketersediaannya sangat ditentukan oleh air atmosfer atau sering dikenal dengan air hujan.


  YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)



B.     SIFAT KIMIA DAN FISIKA AIR
·      Nama Sistematis     : Air
·      Nama Alternatif     : aqua,dihidrogenmonoksida,hidrogen hidroksida
·      Rumus Molekul      : H2O
·      Massa Molar           : 18,0153 g/mol
·      Densitas dan Fase  : 0,998 g/cm³ (cair pada 20 °C) ;  0,92 g/cm³ (padat)
·      Titik Lebur              : 0oC
·      Titik Didih              : 100oC
·      Kalor Jenis              : 4184 J/kg.K (cair pada 20oC)

C.    SUMBER AIR
Sumber Air di Alam, Sumber air di alam terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air permukaan, dan air tanah (Sutrisno, 2004).
1.  Air Laut
Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.
2.  Air Atmosfir, Air Meteriologik
Dalam kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Dapat terjadi pengotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran – kotoran industri/debu dan lain sebagainya  tetapi dalam keadaan murni sangat bersih.Sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya tidak menampung air hujan pada saat hujan baru turun, karena masih mengandung banyak kotoran.
Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi (karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai sifat lunak sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.


3.  Air Permukaan
Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan Lingkungan, air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Faktor- faktor yang harus diperhatikan, antara lain :
a.  Mutu atau kualitas baku
b.  Jumlah atau kuantitasnya
c.  Kontinuitasnya
Air permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air permukaan meliputi :
a)    Air Sungai
Air sungai memiliki derajat pengotoran yang tinggi sekali. Hal ini karena selama pengalirannnya mendapat pengotoran, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Oleh karena itu dalam penggunaannya sebagai air minum haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna.
b)   Air Rawa
Kebanyakan air rawa berwarna kuning coklat yang disebabkan oleh adanya zat – zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air.
Dengan adanya pembusukan kadar zat organis yang tinggi tersebut, maka umumnya kadar mangan (Mn) akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali (anaerob), maka unsur-unsur mangan (Mn) ini akan larut.
4.  Air Tanah
Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan , air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air. Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air mengandung zatzat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat   mineral tersebut antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat seperti besi dan mangan.
a)    Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di sini berfungsi sebagai saringan.
Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air yang akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melaui sumur-sumur dangkal.
b)      Air Tanah Dalam
Air tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air ini terdapat diantara dua lapisan kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis.
Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air.
Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini.
c)      Mata Air
Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas/ kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam.
Berdasarkan keluarnya (munculnya ke permukaan tanah) mata air dapat dibedakan atas :
1)        Mata Air Rembesan, yaitu mata air yang airnya keluar dari lereng-lereng
2)        Umbul, yaitu mata air dimana airnya keluar ke permukaan pada suatu dataran.

  YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)

D.    Penggolongan air
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang pengendalian  pencemaran  air,  Bab  III  pasal  7  menyebutkan  bahwa  ada  empat golongan  air  menurut  peruntukannya,  yaitu  :
1.        Air  golongan  A,  adalah  air  yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan lebih dulu
2.        Air golongan B, adalah air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
3.        Air golongan  C,  adalah  air  yang  dapat  digunakan  untuk  keperluan  perikanan  dan peternakan
4.        Air golongan D, adalah air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan usaha perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air.
Mengenai parameter kualitas air baku, Depkes RI telah menerbitkan standar kualitas air bersih tahun 1977 (Ryadi Slamet, 1984:122). Dalam peraturan tersebut standar air bersih dapat dibedakan menjadi tiga kategori (Menkes No. 173/per/VII tanggal 3 Agustus 1977):
1.      Kelas A. Air yang dipergunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum.
2.      Kelas B. Air yang dipergunakan untuk mandi umum, pertanian dan air yang terlebih dahulu dimasak.
3.      Kelas C. Air yang dipergunakan untuk perikanan darat.

E.     Manfaat air
Air  merupakan  zat  yang  paling  penting  dalam  kehidupan  setelah  udara. Sekitar  tiga  perempat  bagian  dari  tubuh  manusia  terdiri  dari  air.  Air  digunakan untuk  mendukung  hampir  seluruh  kegiatan  manusia.  Sebagai  contoh,  air digunakan  untuk  minum,  memasak,  mandi,  mencuci  dan  membersihkan lingkungan rumah.
Air  juga  dimanfaatkan  untuk  keperluan  industri,  pertanian,  pemadam kebakaran,  tempat  rekreasi  dan  transportasi.  Air  dibutuhkan  organ  tubuh  untuk membantu terjadinya proses metabolisme, sistem asimilasi, keseimbangan cairan tubuh, proses pencernaan, pelarutan dan pengeluaran racun dari  ginjal, sehingga kerja ginjal menjadi ringan (Chandra, B., 2007).
Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan adalah :
1)        Untuk keperluan air minum.
2)        Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat dapur, dan lainlain).
3)        Untuk kebutuhan rumah tangga II (gelontor, siram-siram halaman)
4)        Untuk konservasi sumber baku PAM.
5)        Taman rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci tangan).
6)        Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan dengan proses kegiatan bahan-bahan/ minuman, WC dan lain-lain).
7)        Perindustrian I (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan dalam proses membuat makanan, minuman seperti the botol, coca cola, perusahaan roti dan lain-lain).
8)        Pertanian/ irigasi
9)        Perikanan.
10)    Lain-lain.
Menurut Alamsyah (2007), manfaat air bagi tubuh manusia adalah :
1)        Membantu proses pencernaan
2)        Mengatur proses metabolisme
3)        Mengangkut zat-zat makanan
4)        Menjaga keseimbangan suhu tubuh

F.     Karakteristik air
1.        Karakteristik fisika air
Karakteristik fisika air meliputi: kekeruhan, suhu, warna, zat padat terlarut, bau dan rasa. Penyebab terjadinya kekeruhan dapat berupa bahan organik maupun anorganik,  seperti  lumpur  dan  limbah  industri.  Suhu  air  mempengaruhi  jumlah oksigen  terlarut.  Makin  tinggi  suhu  air,  jumlah  oksigen  terlarut  makin  rendah.
Warna  air  dapat  dipengaruhi  oleh  adanya  organisme,  bahan  berwarna  yang tersuspensi  dan  senyawa-senyawa  organik.  Bau  dan  rasa  dapat  disebabkan  oleh adanya organisme dalam air sepert i alga, juga oleh adanya gas H2S hasil peruraian senyawa organik yang berlangsung secara anaerobik (Hanum,  F., 2002).
2.        Karakteristik kimia air
Karakteristik  kimia  air  meliputi:  pH,  DO  (dissolved  oxygent),  BOD (biological  oxygent  demand),  COD  (chemical  oxygent  demand),  kesadahan  dan senyawa kimia  beracun. Nilai pH air dapat  mempengaruhi rasa dan sifat korosi.
Beberapa  senyawa  beracun  lebih  toksik  dalam  bentuk  molekul  daripada  dalam bentuk ion, yang bentuk tersebut dipengaruhi oleh pH.  Dissolved  Oxygen  menunjukkan  jumlah  oksigen  yang  terlarut  dalam  air. Oksigen terlarut berasal dari hasil fotosintesa selain dari absorbsi atmosfer. Makin tinggi jumlah oksigen terlarut mutu air makin baik. Biology  Oxygen  Demand  (BOD)  menunjukkan  jumlah  oksigen  yang diperlukan  oleh  mikroorganisme  untuk  menguraikan  bahan  organik  dalam  air secara  biologi.  Makin  tinggi  nilai  BOD  menunjukkan  tingginya  jumlah  bahan organik  dan  mutu  air  makin  rendah.  Chemical  Oxygen  Demand  (COD) menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan organik dalam  air  secara  kimia.  Makin  tinggi  nilai  COD  menunjukkan  tingginya  jumlah bahan organik dan mutu air makin rendah.
Kesadahan  air  mempengaruhi  efisiensi  pemakaian  sabun.  Kesadahan  air disebabkan  oleh  adanya  garam-garam  kalsium  dan  magnesium  yang  terdapat dalam  air.  Adanya  senyawa  arsen  meskipun  dalam  jumlah  yang  kecil  dapat merupakan racun bagi manusia (Hanum, F., 2002).

G.    Syarat-syarat air
Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan air minum yaitu :
1.        Syarat Fisik
Menurut azwar (1996) syarat fisik dari air ialah :
a)    Tidak boleh berwarna
b)   Tidak boleh berasa
c)    Tidak boleh berbau
d)   Harus jernih
e)    Suhu sebaiknya dibawah suhu udara, sejuk (± 250C)
2.      Syarat Kimia
Air minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zatzat kimia dan mineral, terutama oleh zat-zat kimia dan mineral yang berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya diharapkan pula zat ataupun bahan kimia yang terdapat didalam air minum, tidak sampai menimbulkan kerusakan pada tempat penyimpanan air, sebaliknya zat ataupun bahan kimia dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, hendaknya harus terdapat dalam kadar yang sewajarnya dalam sumber air minnum tersebut. (Azwar., 1996).
3.      Syarat Biologi
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama sekali tidak boleh mengandung bakteri golongan coli melebihi batas-batas yang telah ditetukan yaitu 1 coloni/100 ml air. Bakteri golongan coli ini berasal dari usus besar dan tanah. Air yang mengandung golongan coli dengan kadar yang melebihi batas yang telah ditentukan, dianggap telah terkontaminasi dengan kototan manusia. Dengan demikian dalam pemeriksaan bakteriologi, tidak langsung diperiksa apakah air itu mengandung bakteri pathogen, tetapi diperiksa dengan indikator bakteri golongan coli. (Sutrisno,2002).
Mengingat bahwa pada dasarnya tidak ada air yang seratus persen murni dalam air sesuai dengan syarat air yang baik untuk kesehatan, oleh karena itu air yang ada dipersyaratan yang telah ditentukan atau paling tidak mendekati syarat-syarat yang dikehendaki.
Pada umumnya, persyaratan air minum pada beberapa negara berbeda-beda,tergantung kepada kondisi negara masing-masing, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

No comments:

Post a Comment