Visitor

Wednesday, January 25, 2017

MICROTEACHING Teknik Pemasangan AKDR/IUD Cooper T 380A DIV KEBIDANAN





Nama Keterampilan   : Teknik Pemasangan AKDR/IUD Cooper T 380A
Mata Kuliah           : Pelayanan Keluarga Berencana
Waktu                 : 100 menit

REFERENSI

 


1.     Hartanto Hanafi. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
2.    Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, & KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
3.    Mardiya. 2002. Petunjuk Praktis Cara Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
4.    Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: YBP Sarwono Prawirohardjo.
5.    Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP Sarwono Prawirohardjo.




                                  


Objektif Perilaku Siswa
 


1.     Tanpa melihat jobsheet mahasiswa dapat menyiapkan peralatan, perlengkapan dan bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan AKDR/ IUD Cooper T 380 A
2.    Dengan menggunakan peralatan dan bahan yang telah disediakan,mahasiswa mampu melakukan pemasangan AKDR/ IUD Cooper T 380 A sesuai dengan prosedur pelaksanaan.

DASAR TEORI SINGKAT

 


IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke dalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh masyarakat adalah bentuk spiral. Spiral tersebut dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga kesehatan (dokter/bidan terlatih). Sebelum spiral dipasang, kesehatan ibu harus diperiksa dahulu untuk memastikan kecocokannya. Sebaiknya IUD ini dipasang pada saat haid atau segera 40 hari setelah melahirkan (Subrata, 2003).
Bentuk AKDR telah disesuaikan berulang kali, untuk menurunkan tingkat kegagalannya dan mengurangi efek sampingnya. Walaupun demikian, masih selalu ada wanita yang merasa tidak puas akan efek sampingnya.
Kira-kira 10-15% pemakai AKDR akan menghentikan pemakaiannya karena nyeri, haid tidak teratur, atau haid terlalu banyak. Sekitar 5-15% AKDR-nya akan copot spontan, dan pada wanita yang dipasang segera setelah melahirkan tingkat ekspulsinya makin tinggi lagi.


PETUNJUK

 


1.     Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.    Baca dan pelajari lembaran  kerja yang tersedia
3.    Perhatikan dan ikutilah petunjuk instruktur
4.    Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti
5.    Laporkan hasil kerja setelah selesai praktek.
6.    Laporkan hasil kerja setelah selesai praktek.

KESELAMATAN KERJA

 


                                                                                   
1.     Pastikan syarat dan indikasi pemasangan AKDR pada klien sudah terpenuhi sebelum melakukan tindakan pemasangan akdr
2.    Jagalah kesterilan alat dan bahan yang digunakan
3.    Letakan peralatan yang telah disiapkan pada tempat yang terjangkau
4.    Lakukan pencegahan infeksi pada klien melalui tindakan pencucian dan pengosongan kandung kemih sebelum memulai tindakan pemasangan AKDR
5.    Lakukan tindakan pemasangan AKDR dalam ruangan yang sesuai standar
6.    Lakukan tekhnik pembuangan sampah atau limbah bekas pakai sesuai prosedur.


PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK

 


1.      Menyapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri
2.     Memberitahu ibu dan keluarga tindakan yang akan dikerjakan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mengajukan pertanyaan
3.     Mendengarkan apa yang disampaikan oleh ibu/keluarga
4.     Memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jaminan pelayanan
5.     Menjelaskan manfaat dan kekurangan AKDR/ IUD dan memastikan klewn setuju dengan tindakan yang akan dilakukan.



A. 
PEKERJAAN LABORATORIUM

Alat dan Bahan Pembimbing :
1.     Hand Out
2.    Job Sheet
3.    Penuntun Belajar
4.    Daftar tilik/Cheklist

B.  Peralatan
1.     Bed Gynaecologi
2.    Duk steril
3.    Mangkok untuk kapas DTT
4.    Mangkok untuk kassa steril
5.    Mangkok untuk tempat betadine 5%
6.    Bak instrumen tertutup
·         Handscooen : 2 pasang
7.    Spekulum cocor bebek : 2 pasang
8.    Tenakulum/penjepit porsio : 1
9.    Tampon tang : 1
10. Gunting mayo : 1
11.  Sonde uterus : 1
12. Sabun untuk mencuci tangan dalam tempat
13. Ember larutan clorin 0,5%
14. Ember tempat sampah

C.  Bahan
1.  Phantom panggul pemasangan AKDR
2.  AKDR Cooper T 380 A : 1 set
3.  Betadin
4.  Kapas DTT dalam tempat
5.  Kassa dalam tempat
6.  Larutan klorin 0,5%


D.  Prosedur Pelaksanaan
LANGKAH KERJA
KEY POINT
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


Menyusun  peralatan secara berurutan / ergonomis

2. Melakukan konseling, penjelasan tindakan serta informed consent
a.   Melakukan dengan ramah, penuh perhatian dan dengan bahasa yang mudah dimengerti pasien
b.   Mengupayakan komunikasi  dua arah
3. Memastikan kandung kemih kosong

a.    Memastikan kandung kemih telah kosong
b.    Memperhatikan privacy dan keadaan psikisnya
c.    Memberikan support, agar ibu tenang dan tidak cemas
4. Mengatur posisi pasien dalam posisi litotomi
Jangan lupa pasang alas bokong
5. Mencuci tangan dengan sabun dibawah  air mengalir sesuai dengan standar
 1   2   3   4

5 6 7   
a.   Lepaskan semua perhiasan dan jam tangan
b.  Lakukan 7 langkah cuci tangan efektif
c.   Keringkan dengan handuk bersih

6. Memakai  Alat Perlindungan Diri (scort dan sarung tangan steril/DTT)
a.   Pastikan sarung tangan tidak bocor
b.  Pasang sarung tangan dengan hati – hati, jangan menyentuh bagian steril/ lateral sarung tangan

7.  Palpasi atau tekan perut bagian tengah kiri dan kanan

tanyakan pada klien apakah ada nyeri, dan rasakan apakah ada benjolan atau kelainan lainnya di daerah supra pubis
8.  Lakukan inspeksi pada genetalia eskternal

a.    Keadaan vulva
b.    Flor albus
c.    Tanda kemerahan
d.    Bekas garutan
e.    Tanda infeksi
9. Membersihkan vulva dan vagina (vulva hygine) dengan menggunakan kapas dan air DTT

a.   Sisi kapas yang sudah digunakan jangan diusapkan lagi
b.  Arah usapan dari atas kebawah









10.    Memasang spekulum steril ke dalam vagina dengan tangan kiri menekan komisura posterior dan tangan kanan memasukkan secara hati-hati dan kunci
a.  Untuk mengurangi nyeri, miringkan posisi spekulum  dan masukkan secara perlahan.
b.  Perhatikan dan nilai keadaan portio adakah polip atau erosi dan keputihan yang berlebihan.

  
11.    Mengambil spesimen pemeriksaan dari vagina dan serviks (bila ada indikasi)

Spesimen diambil dengan cara mengusap lendir vagina dan serviks dengan menggunakan spatel vagina steril kemudian usap pada objek glass.



12. Keluarkan spekulum dan letakan pada tempat yang disediakan
  Buka kunci spekulum, miringkan kembali & tarik keluar secara perlahan kemudian letakan alat ditempat DTT.
13.  Melakukan  pemeriksaan bimanual
Melakukan pemeriksaan dalam untuk menilai besar, posisi, konstitensi dan mobilitas uterus.

14.  Melepaskan  sarung  tangan dan letakan pada tempat yang disediakan
Melepaskan sarung tangan secara terbalik dan letakan pada tempat DTT selama 10 menit
15. Masukan lengan AKDR didalam kemasan sterilnya
Jangan memasukan lengan AKDR lebih dari 5 menit sebelum pemasangan,karena lengan AKDR tidak kembali seperti bentuk semula (lurus) setelah dipasang


16. Memakai kembali sarung tangan yang baru
Menggunakan  handscoen dengan cara yang benar jangan sampai robek atau menyentuh bagian luar handscoen


17. Memasang speculum vagina untuk menampilkan serviks
Masukan speculum kedalam jalan lahir secara hati-hati dengan cara speculum dimiringkan terlebih dahulu kemudian dikunci setelah porsio terlihat.
18. Melakukan  tindakan aseptic-antiseptic pada vagina dan serviks
Mengusap seluruh vagina dan serviks dengan larutan antiseptic (2 kali atau lebih)




19. Menjepit bibir atas serviks dengan tenakulum
Memasang  tenakulum secara hati-hati pada posisi vertikal (jam 10/jam 2) jepit dengan pelan hanya pada satu tempat untuk mengurangi sakit



20. Memasukkan  sonde uterus untuk mengetahui kedalaman kavum uteri  dan posisi uterus

Masukan secara perlahan-lahan dan hati-hati tanpa menyentuh spekulum




21. Mengukur  AKDR Cooper T 380A sesuai dengan ukuran uterus
Mengatur letak leher biru pada tabung inserter sesuai dengan kedalaman kavum uteri.

22. Memasukkan AKDR ke kanalis servikalis dengan tekhnik tanpa sentuh kemudian dorong kedalam kavum uteri hingga mencapai fundus.
Jangan memaksa bila terasa ada tahanan.
23. Menahan  pendorong (plunger) dan tarik selubung (inserter) kebawah sehingga lengan AKDR bebas
Setelah lengan AKDR lepas, dorong secara perlahan-lahan tabung inserter kedalam kavum uteri sampai leher biru menyentuh serviks.


24. Setelah pendorong ditarik keluar, baru keluarkan selubung

Pastikan AKDR telah terpasang sampai fundus





25. Menggunting  benang AKDR, keluarkan tenakulum dan speculum dengan hati-hati, kurang lebih 3-4 cm
Pastikan sisa benang AKDR yang telah terpotong masih berada telah terpotong masih berada dalam tabung inserter, untuk memudahkan pembuangannya.


26. Memeriksa serviks
Apabila ada perdarahan dari tempat bekas jahitan tenakulum, tekan dengan kasa selama 30-60 detik.



27. Mengeluarkan speculum
Mengeluarkan speculum dengan hati-hati
28. Merendam semua alat-alat yang telah digunakan kedalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
a.  Bersihkan sarung tangan dari darah & cairan tubuh pasien.
b.  Alat - alat yang telah digunakan direndam dalam larutan klorin 0,5 %  selama 10 menit.

29. Melepaskan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
Melepaskan sarung tangan kedalam larutan clorin 0,5 secara terbalik dan merendamnya selama 10 menit.
30. Cuci tangan kembali setelah melakukan pekerjaan dengan air mengalir dan sabun.
a.   Melakukan  7 langkah cuci tangan
b.  Mengeringkan tangan dengan handuk bersih
31. Menemui pasien kembali dan berikan konseling pasca pemasangan

.





Meminta klien menunggu diklinik selama 15-30 menit setelah pemasangan AKDR




32. Melakukan pendokumentasian dan melengkapi kartu IUD untuk ibu

Melakukan pendokumentasian secara lengkap






EVALUASI

 


Dosen pembimbing mengobservasi mahasiswi dengan menggunakan daftar tilik sesuai dengan tuntutan job sheet :
1.     Penempatan alat sedekat mungkin untuk mempermudah pekerjaan
2.    Setiap langkah dilakukan secara sistematis, terampil, teliti dan hati-hati sesuai prosedur
3.    Memperhatikan kenyamanan, privasi dan keamanan pasien dalam setiap prosedur.
4.    Memperhatikan keadaan umum pasien selama melakukan tindakan.
5.    Pembimbing klinik menilai tindakan pemasangan AKDR/IUD oleh mahasiswa dengan  menggunakan checklist.



No comments:

Post a Comment