Visitor

Thursday, January 12, 2017

“Organisasi Laboratorium serta tata kerja nya”.



YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)

 
KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap TUHAN YANG MAHA ESA dan Anugrah nya sehingga saya bisa membuat makalah ini yang berjudul “Organisasi Laboratorium serta tata kerja nya”.
Makalah ini di tujukkan untuk ilmu produktif keperawatan agar Mahasiswa bisa memahami tentang Menejemen dan struktur laboratorium serta tata kerja nya yang di pergunakan saat seorang perawat ada di ruang laboratorium.
Penulis menyadari bahwa tulisan dan penyusunan berikut ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu sumbang saran untuk perbaikan dari semua pihak sangat di harapkan agar susunan nya dapat lebih sempurna pada periode berikut nya.

                                                               Makassar, 30 September 2016
                                                                           Penyusun

                                                                           Kelompok 1



BAB 1
PENDAHULUAN
A.             Latar Belakang
           Manajemen laboratorium ( laboratory management ) adalah usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari. 
           Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam struktur organisasi laboratorium didukung oleh Board of Management  yang berfungsi sebagai  pengarah dan penasehat. Board of Management  terdiri atas para senior/profesor yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan
           Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang- orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama. (diambil dari wikipedia). Organisasi merupakan sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama.
Fungsi Organisasi Laboratorium
1.      Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan  atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
2.      Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
3.      Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
           Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung   jawab setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan
Manfaat Organisasi Laboratorium
1.      Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2.      Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria
3.      Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.
Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Definisi organiasi laboraturium
2.      Defenisi manajemen laboraturium
3.       Macam-macam laboratorium kesehatan
4.      Fungsi laboratorium kesehatan
5.       Peranan laboratorium kesehatan
6.      Struktur laboraturium
C.     Tujuan
1.      Pembuatan makalah yang berjudul “Organisasi Laboratorium ” ini diharapkan dapat menjadi wahana untuk menambah ilmu dan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat.
2.      Untuk mengenalkan mahasiswa tetang fungsi-fungsi pelayanan laboratorium kesehatan bagi masyarakat.
3.      Mengenalkan peranan laboratorium dalam pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat.







 YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)



 YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)





BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Manajemen Laboratorium
Menurut Herujito, Yayat M (2006:1) Secara umum manajemen sering didefinisikan sebagai, “Getting things done through other people – menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”. Telah disebutkan berkali-kali bahwa supervisor merupakan manajer lini terdepan yang melaksanakan pekerjaan manajemen untuk merencanakan, mengorganisir, mengeksekusi rencana, serta mengendalikan dan mengontrol proses pekerjaan menuju hasil yang diharapkan.
Oleh karena itu supervisor wajib bekerja secara :
1.      Efektif, melakukan sesuatu dengan membawa hasil.
2.      Efisien, melakukan sesuatu dengan hemat sumber daya.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengen dalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses disini adalah cara yang sistematis untuk melakukan sesuatu. Semua manajer, apapun keahlian dan keterampilan mereka, akan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Fungsi Manajemen Laboratorium
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengkoordinasi, dan mengendalikan.
Fungsi-fungsi manajemen dari manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Sedangkan yang akan dibahas dalam makalah ini hanya tiga point, yaitu : perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
1.      Perencanaan (planning)
   adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan adalah memerinci tujuan-tujuan yang akan dicapai dan memutuskan di awal tindakan-tindakan tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Fungsi perencanaan (planning) meliputi pendefinisian tujuan suatu organisasi,  penentuan strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut, dan pengembangan serangkaian rencana komprehensif untuk menggabung dan mengoordinasasi berbagai aktivitas.
Seorang manajer yang efektif hendaknya sadar bahwa isi porsi dari waktu yang tersedia baginya diabdikan untuk menyusun berbagai rencana. Bagi manajer personal, perencanaan berarti menetapkan terlebih dahulu program-program kepegawaian yang dapat memberi andil terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Tujuan atau sasaran sering kali ditetapkan secara bersamaan dengan proses perencanaan. Setelah mengetahui sasaran yang akan dituju maka supervisor harus membuat rencana untuk mencapainya.
Aktivitas perencanaan meliputi :
1.      Menganalisis situasi-situasi saat ini,
2.      Mengantisipasi masa depan,
3.      Menentukan sasaran-sasaran,
4.      Menentukan jenis aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan perusahaan,
5.      Memilih strategi-strategi korporat dan bisnis, dan
6.      Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Perencanaan mengatur situasi untuk bertindak dan untuk pencapaian-pencapaian yang utama. Kegiatan biasanya didasarkan pada suatu metode, rencana atau logika tertentu, sehingga perlu direncanakan.
Fungsi perencanaan untuk lingkungan bisnis yang baru lebih bersifat dinamis, yang dijelaskan sebagai menyampaikan nilai strategis. Secara historis, perencanaan menggambarkan pendekatan dari atas ke bawah yang dengannya para eksekutif tingkat atas membangun rencana-rencana bisnis dan memerintahkan orang lain untuk menerapkannya. Pada masa sekarang dan mendatang, menyampaikan nilai strategis adalah proses berkesinambungan, yang didalamnya orang-orang di seluruh organisasi menggunakan otak mereka dan otak konsumen, pemasok, dan para pihak yang berkepentingan lainnya untuk mengidentifikasi kesempatan-kesempatan untuk menciptakan, menangkap, memperkuat, dan mempertahankan keunggulan kompetitif.


2.      Pengorganisasian (organizing)
   Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
   Setelah program-program disusun dan ditetapkan, perlu dibentuk organisasi yang akan melaksanakan program-program tadi. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, mnajemen personal harus membentuk organisasi dengan cara merancang struktur yang menggambarkan hubungan antar tugas-tugas, antara pegawai, dan antar-antar factor fisik.
   Pengorganisasian adalah proses yang meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana mengelompokkan tugas tersebut, siapa melapor kepada siapa, dan dimana kepusan-keputusan itu dibuat. Dalam hal pengorganisasian tugas supervisor adalah membagi pekerjaan kepada anggota kelompoknya.
 Pengorganisasian (organizing) adalah mengumpulkan dan mengoordinasikan manusia, keuangan, hal-hal fisik, hal yang bersifat informasi, dan sumber daya lainnya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Aktivitas-aktivitas pengorganisasian, yaitu :
1.      Menarik orang-orang ke dalam perusahaan,
2.      Menentukan tanggung jawab pekerjaan,
3.      Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan ke dalam unit kerja,
4.      Menyusun dan mengalokasikan sumber daya,
5.      Menciptakan kondisi yang memungkinkan orang-orang dan hal-hal lainnya bekerja sama untuk mencapai kesuksesan maksimum.
Fungsi pengorganisasian sebagai mencipatakan sebuah organisasi yang dinamis. Secara historis, pengorganisasian meliputi menciptakan sebuah bagan organisasi dengan mengidentifikasi fungsi-fungsi bisnis, membangun hubungan-hubungan pelaporan, dan memiliki departemen personalia yang mengurus rencana-rencana, program-program dan kertas kerja.
Pada masa sekarang dan mendatang, para manajer yang efektif akan menggunakan bentuk-bentuk pengorganisasian yang baru dan memandang orang-orang mereka mungkin sebagai sumber daya yang paling berharga. Mereka akan membangun organisasi yang adaptif dan fleksibel, khususnya sebagai respon terhadap ancaman-ancaman persaingan dan kebutuhan konsumen. Praktik-praktik sumber daya manusia yang semakin maju, menarik, dan mempertahankan orang-orang yang sangat baik dari sebuah populasi yang sangat beragam, akan menjadi aspek-aspek penting dari perusahaan yang berhasil. Para manajer mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Bila pekerjaan makin terpadu dan terkoordinasi, organisasi pun akan makin efektif.
Secara khusus, pengorganisasian mencakup penentuan bagaimana cara mengelompokkan berbagai aktivitas dan sumber daya. Salah satu pengahalang utama yang dihadapi adalah hierarki yang kaku dan birokratis yang menyebabkan adanya pemikiran yang picik dan keterbatasan inovasi. Sehingga menciptakan suatu organisasi yang yang lebih organik dan fleksibel yang pada akhirnya menjadi lebih responsive dan melihat kedepan. Elemen-elemen dasar dari pengorganisasian yaitu seperti perancangan pekerjaan, departementalisasi, hubungan otoritas, rentang kendali, serta peran lini dan staf.

3        Pengendalian (Controlling)
Pengendalian atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula. Supervisor harus tetap menjaga agar semua anak buah bergerak dalam rel yang benar dan menuju sasaran. Salah satu cara untuk mengendalikan anak buah adalah dengan memeriksa laporan mereka.
Pengendalian berfungsi untuk memantau aktivitas untuk memastikan aktivitas tersebut diselesaikan seperti yang telah direncanakan dan membetulkan penyimpangan-penyimpangan yang signifikan. Kegiatan-kegiatan yang yang biasa dilakukan dalam proses pengendalian berupa observasi terhadap kegiatan-kegiatan dengan perencanaan. Disamping itu, juga melakukan koreksi-koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi selama rencana sedang dijalankan. Berarti para manajer berusaha agar perusahaan bergerak kearah tujuannya. Apabila ada bagian organisasi yang bergerak ke arah yang salah, para manajer berusaha untuk mencari penyebabnya dan kemudian mengarahkan kembali ke tujuan yang sesuai.
Pengendalian merupakan fungsi manajemen untuk memantau kinerja dan mengimplementasikan perubahan-perubahan yang diperlukan. Melakukan pemantauan adalah aspek penting dari pengendalian. Kegagalan-kegagalan pengawasan dapat muncul dalam berbagai bentuk. Fungsi pengawasan memastikan agar tujuan-tujuan dapat dicapai. Fungsi ini bertanya dan menjawab pertanyaan. Fungsi ini melakukan penyesuaian-penyesuaian jika diperlukan. Organisasi-organisasi yang berhasil, baik besar maupun kecil, memberikan perhatian yang cermat pada fungsi pengawasan.
Pengawasan harus tetap dijalankan. Akan tetapi, teknologi dan inovasi-inovasi yang baru lainnya menjadikan kita dapat melakukan pengawasan dengan cara-cara yang lebih efektif, membantu semua orang di dalam perusahaan melintasi batas perusahaan (termasuk konsumen dan para pemasok), menggunakan otak mereka, belajar, memberikan berbagai konstribusi yang baru, dan membantu organisasi berubah dalam cara-cara yang akan membentuk masa depan yang sukses. 
Perangkat-perangkat Manajemen Laboratorium
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa yang harus dikelola. Perangkat-perangkat manajemen lab itu adalah :
1.      Tata ruang (lab lay out)
2.      Alat yang baik dan terkalibrasi
3.      Infrastruktur
4.      Administrasi
5.      Inventory & Security
6.      Safety Use
7.      Organisasi
8.      Budget-fasilities
9.      Disiplin yang tinggi
10.  Skill (Keterampilan)
11.  Peraturan Dasar
12.  Penanganan masalah Umum
13.  Jenis-jenis pekerjaan.

Semua perangkat-perangkat ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat -perangkat penunjang lainnya. Semua perangkat- perangkat tersebut sebagai pusatnya (core activities) adalah Tata Ruang (Lab Lay Out).

 YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)












 YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)




BAB 111
PEMBAHASAN

A.    Pengertian menejemen laboratorium
Pengelolaan Laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manaJemen Laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium. Suatu manajemenlab yang baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas .yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula.

B.     Manajemen laboratorium
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa yang harus dikelola. Perangkat-perangkat manajemen lab itu adalah :
1.      Tata ruang (lab lay out)
2.      Alat yang baik dan terkalibrasi
3.      Lab. Infrastruktur
4.      Lab. Administrasi
5.      Lab. Inventory & Security
6.       Lab. Safety Use
7.      Lab. Organisasi
8.       Budget-fasilities
9.      Disiplin yang tinggi
10.  Skill (Keterampilan)
11.  Peraturan Dasar
12.   Penanganan masalah Umum
13.  Jenis-jenis pekerjaan.
Semua perangkat-perangkat ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat -perangkat penunjang lainnya. Semua perangkat- Makalah Pelatihan Manajemen Laboratorium 1 perangkat tersebut sebagai pusatnya (core activities) adalah Tata Ruang (Lab Lay Out)

C.    Rincian kegiatan masing-masing
1.      Tata Ruang (Lab lay out)
Untuk tata ruang, sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga lab dapat berfungsidengan baik. Tata ruang yang sempurna, dimulai sejak perencanaan gedung pada waktu dibangun. Tata ruang yang baik harus mempunyai :
a.       Mempunyai pintu masuk (in)
b.      Mempunyai pintu keluar (out)
c.         Mempunyai pintu darurat (emergency-exit)
d.       Ruang persiapan (preparation-room)
e.        Ruang peralatan (Lab-room)
f.         Ruang penangas (fume)
g.       Ruang penyimpanan (storage - room)
h.       Ruang staff (Staff-room)
i.         Ruang seminar (seminar-room)
j.         Ruang bekerja (Activiting-room)
k.       Ruang gudang (storage-room) l. Lemari glass (glass-room)
l.         Lemari alat-alat optic (opticals-room)
m.    Pintu jendela diberi kawat kassa, agar serangga dan burung tidak dapat masuk
n.       Fan (untuk dehumidifier)
o.      AC-room untuk alat-alat tertentu yang memerlukan AC-system.

2.      Alat yang Baik dan Terkalibrasi
Pengenalan peralatan Lab adalah merupakan hal yang harus diketahui dengan pasti oleh setiap petugas Lab yang akan mengoperasikan alat tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi :
a.       Siap untuk dipakai (Ready for use
b.       Bersih
c.        Terkalibrasi
d.      Tidak rusak
e.       Beroperasi dengan baik
Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk (manual-operation) mana tahu sesewaktu ada kerusakan kecil/atau kerusakan besar, maka buku manual ini akan dapat dimanfaatkan oleh technician/technisi lab. Technisi Lab yang ada harus senantiasa berada di tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan kemungkinan alat tidak beroperasi dengan baik dapat terjadi. Bagi petugas Lab maupun tenaga skill yang ada. dengan adanya Manajemen Laboratorium yang baik akan tercipta pekerjaan yang mantap.Beberapa peralatan Lab yang dimiliki kiranya dapat disusun secara teratur pada suatu tempat tertentu/rak atau pada pelataran (bench) yang disediakan. Peralatan berfungsi untuk melakukan suatu kegiatan pekerjaan, penelitian atau studi tertentu yang menghendaki adanya bantuan peralatan. Karenanya alat-alat ini harus stand-by, sewaktuwaktu dapat dipakai segera. Untuk itu alat-alat Lab harus dalam keadaan yang baik. Alatalat ini disusun secara teratur, sesuai dengan fungsinya masing-masing.Kelompokkanlah alat-alat ini dalam kelompok yang aman dan terkendali. Setelah habis dipakai kembali dibersihkan dan disusun seperti semula. Semua alat-alat ini sebaiknya diberi cover/penutup (misal plastik transparant), terutama bag! alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak alat yang bersangkutan.
a.       Untuk alat-alat glass (Glassware)
Alat-alat glass harus dalam keadaan bersih. apalagi yang sesewaktu sering dipakai. Untuk alat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya di sterilisasi sebelumdipakai. Semua alat-alat glass ini harus ada lemari khusus.
b.      Untuk bahan - bahan kimia
Untuk bahan-bahan kimia yang bersipat asam, dan alkalis sebaiknya ditempatkan pada ruang/kamar fume (untuk mengeluarkan ,gas-gas yang mungkin timbul). Demikian juga untuk bahan-bahan yang mudah menguap. Pada ruangan fume ada fan, agar udara/uap yang ada dapat dipompa keluar. Botol-botol bahan kimia yang berwama coklat/gelap tidak boleh kena sinar matahari, sebaiknya ditempatkan pada lemari khusus.
c.       Alat-alat mikroskop
Alat-alat mikroskop dan alat-alat optik lainnya harus disimpan pada tempat yang kering dan tidak lembab. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa-lensa akan berjamur. Jika jamur ini banyak, maka mikroskop akan rusak dan tidak dapat dipakai sama sekali. Sebagai tindakan pencegahan, tempatkan mikroskop dalam kotaknya, plus ada sachet silica-gelnya, dan sebelum disimpan harap dichek kembali agar tetap bersih. Tempatkan mikroskop ini dalam lemari-lemari khusus yang senantiasa tidaklembab. Untuk lemari periu diberi lampu pijar (15 - 20) watt, agar ruang ini tetap selalu panas dan akan mengurangi kelembaban (dehumidifier-air). Alat-alat optic lainnya seperti lensa pembesar (loupe), alat camera, microphoto-camera, juga dapat ditempatkan pada lemari khusus yang tidak lembab atau dalam alat desiccator.
3.      Lab-infra Struktur
Lab infrastruktur meliput :
a.       Laboratory assessment 
 (Lokasi Lab. Konstruksi Lab dan fasilitas lain, termasuk pintu utama, pintu emergency, jenis pelataran/benches, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis-jenis lemari bahan kimia, alat optics, timbangan dan instrument yang lainnya, kondisi Lab bersih atau kotor etc).
b.      General Services (Servise yang umum) 
(Kebutuhan listrik, stabilitas tegangan, sumber listrik, distribusi arus, jenis panel listrik, jenis sockets, sumber air, pendistribusiannya cukup/tidak cukup, jenis kran yang dipakai. jenis-sink (bak pembuangan air, apakah tekanan air cukup/tidak, instalasi air. instalasi listrik , keadaan toilet/kamar kecil, jenis kamar/ruang persiapan dan kamar khusus lainnya seperti kamar perbaikan/workshop, penyediaan tenaga teknisi, penyediaan dana Lab dsb.).
4.      Lab.Administrasi
 Lab Administrasi meliputi kegiatan administrasi yang ada di laboratorium. Kegiatan itu meliputi :


a.       Inventarisasi peralatan lab yang ada.
b.      Daftar kebutuhan alat baru, atau alat tambahan (assessories), alat-alat yang rusak, dan alat-alat yang dipinjam/dikembalikan (lihat daftar form 1,2,3,4 dst, (pada makalah Administrasi Laboratorium).
c.       Keluar masuk surat menyurat.
d.       Daftar pemakaian lab, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum/research yang ada. e. Daftar Inventarisasi bahan-bahan kimia dan non-kimia, bahan-bahan gelas dan sebagainya.
e.       Daftar Inventarisasi alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dsb.)
Kegiatan administrasi ini adalah merupakan kegiatan rutin yang berkesinambungan. Karenanya persiapkanlah adminsitrasi lab yang baik, teratur dan terorganiser dengan baik.

5.      Lab. Inventory & Secutiry
  Kegiatan Lab Inventory & security meliputi :
a.       Semua kegiatan inventarisasi (Inventory = inventarisasi), seperti yang telah disebutkan di atas pada semua peralatan lab yang ada, secara detail. Inventarisasi ini juga harus memuat sumbernya (= darimana alat-alat ini diterima). Misalnya : Proyek Dip USU tahun berapa, WUEP, ADB Project, Bantuan Pemerintah Jepang, Bantuan Direktorat Jenderal Perkebunan dan sebagainya).
b.      Security (= jaminan, keamanan) : Security disini dimaksudkan apakah peralatan lab tersebut memang tetap ada di laboratorium, yang anda pinjam. Apakah ada yang hilang, dicuri, pindah tempat, namun tidak dilaporkan keadaan yang sebenarnya. Ingat bahwa barang-barang/dan semua peralatan lab yang ada adalah milik negara, jadi harus tetap tidak boleh ada yang hilang.
Tujuan yang ingin dicapai dan Inventory & Security ini adalah :
1)      mencegah kehilangan dan penyalah gunaan
2)      mengurangi biaya-biaya operasi
3)      meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya
4)      meningkatkan kualitas kerja
5)      mengurangi resiko kehilangan
6)      mencegah pemakaian yang berlebihan
7)       meningkatkan kerjasama.
Disini akan diberikan beberapa petunjuk umum, agar setiap laboran/pekerja /asisten dapat bekerja dengan aman. (lihat lab safety)
6.      Lab. Safety Prinsip Umum
a.       Tanggung jawab
Kepala Lab dan asisten bertanggung jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul. Karenanya Kepala Lab harus orang yang benar-benar berpengalaman, punya skill, profesional dan juga teknisi Lab yang baik.
b.      Kerapian
Semua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api harus bebas dari hambatan seperti botol-botol, dan kotak-kotak. Lantai harus bersih dan bebas minyak, air dan material lain yang mungkin menyebabkan lantai licin. Semua alat-alat dan reagent harus segera dikembalikan ketempatnya semula setelah digunakan.
c.       Kebersihan masing-masing pekerja di laboratorium
d.       Perhatian terhadap tugas masing-masing harus berada pada pekerjaan mereka masing-masing, jangan mengganggu pekerjaan orang lain. Experiment yang memerlukan perhatian penuh tidak boleh ditinggalkan.
e.       Pertolongan pertama (First - Aid)
Semua kecelakaan bagaimanapun ringannya. harus ditangani di tempat pertolongan pertama. Bila mata terpercik, harus segera digenangi air dalam jumlah yang banyak. Jika tidak bisa segera panggil dokter. Jadi setiap lab harus memiliki kotak First-Aid. Ini harus selalu dikontrol.
f.       Pakaian
Saat bekerja di lab dilarang memakai baju longgar, kancing terbuka, berlengan panjang, kalung teruntai, anting besar dan lain-lain yang mungkin dapat ditangkap oleh mesin, ketika bekerja dengan mesin-mesin yang. bergerak. Yang paling penting lindungi rambut dari masin-mesin yang bergerak.
g.      Berlari di Laboratorium
Tidak dibenarkan berlari di lab atau dikorridor, berjalanlah ditengah korridor untuk menghindari bertabrakan dengan orang dari pintu yang hendak masuk.
h.      Pintu-pintu
Pintu-pintu harus dilengkapi dengan jendela pengintip untuk mencegah terjadinya kecelakaan (misalnya : kebakaran).
i.        Alat-alat
Alat-alat harus diletakkan ketengah atau jauh dari pinggir bench, untuk menghindari agar alat-alat tersebut tidak jatuh kelantai. Sebaiknya juga harus diletakkan pada dekat sumber listrik/power jika memang alat tersebut memerlukan listrik untuk sumber tenaganya. Demikian juga untuk alat-alat yang menggunakan air sebagai sumber tenaganya harus dekat dengan sumber air pet.

7.      Budget-fasilities
Tersedianya dana yang memadai akan sangat diperlukan dalam operasional laboratorium. Tanpa adanya dana yang cukup, kegiatan laboratorium akan berjalan tersendat-sendat, bahkan mungkin tidak dapat beroperasi dengan baik. Dana dapat diperoleh dan :
a.       SPP – USU
b.       Anggaran rutin/DIP USU
c.       OPF (sekarang tidak ada lagi).
d.      Dana Fakultas
e.        Dana Operasional/Pendukung WUEP
f.        Dan lain-lain (sponsor/donor)
                    Tersedianya dana, juga dapat ditentukan dari gigihnya Pimpinan Fakultas memperjuangkannya, yang tidak kalah pentingnya ialah mengusahakan dana sendiri (make the unit self-funding), misalnya : kegiatan penelitian, kegiatan tugas akhir/thesis mahasiswa, kegiatan public service (ada borongan dari luar), dan sebagainya. Jika anggaran rutin tidak ada, maka kegiatan operasional Laboratorium tidak akan tercapai dengan baik.
8.      Disiplin Yang Tinggi
Disiplin yang tinggi dari laboran maupun tenaga skill yang ada, akan mendapatkan efisiensi kerja yang baik. Untuk mencapai disiplin yang tinggi, akan dapat tergantung dari altitude laboran yang bersangkutan. Mereka harus dapat menyadari akan tugas, wewenang dan fungsinya. Selanjulnya sesama laboran harus ada kerjasama yang baik, dan membimbing staf laboran yang masih muda (belum punya pengalaman). Selalu berkomunikasi dengan laboran yang lain, sehingga setiap kesulitan dapat dipecahkan/diselesaikan bersama.

9.      Skill
(Keterampilan) Tenaga-tenaga laboran yang memiliki keterampilan (Skill) yang baik harus dapat ditingkatkan kualitasnya. Peningkatan keterampilan mungkin dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan sebagai pendidikan keterampilan khusus, penataran (workshop) maupun magang-magang dan sebagainya. Namun diharapkan agar semua laboran dapat berperan aktif di labnya masing-masing. Untuk menunjang keterampilan ini laboran dapat bertanya pada staf pengajar yang lebih berpengalaman, atau pada tenaga lab technisi yang ada . Buat team kerja yang baik (Team-Configuration), mungkin melalui team ini dapat diketahui keterampilan khusus apa yang diperlukan oleh setiap laboran.

10.  Peraturan Dasar
Beberapa peraturan dasar untuk menjamin kelancaran jalannya pekerjaan di Lab harus dipenuhi, antara lain :
a.       Jangan makan didalam laboratorium
b.      Jangan minum didalam laboratorium
c.       Dilarang merokok (No-smoking). Ini sangat berbahaya karena :
                    (1) Kontaminasi melalui tangan
                    (2) Ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar
                    (3) Uap/gas beracun, akan terhisap melalui pernafasan
d.      Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi
e.        Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya kebakaran, gempa, dan sebagainya. Jadi harus tetap berjalan saja.
f.       Jangan bermain dengan alat lab yang anda belum tahu cara penggunaannya. Sebaiknya tanyakan pada orang yang tahu atau pada technician.
g.      Harus selalu menulis label yang lengkap, terutama terhadap pemakaian bahanbahan kimia.
h.      Dilarang mengisap/menyedot dengan mulut. Semua alat pipet harus menggunakan bola karet pengisap (pipet - pump).
i.         Pakai baju lab, dan juga pakai sarung tangan dan gogles, terutama sewaktu menuang bahan-bahan kimia yang berbaya (mis. Asam keras).
j.        Jangan membuat peraturan sendiri Beberapa peraturan lainnya yang spesifik, terutama dalam pemakaian Sinar X. Sinar Laser, alat-alat sinar ULV, Atomi c Adsorption, Flamephoto-meter, Bacteriological Glove Box With UV light dan sebagainya, harus benar-benar menuruti peraturan yang khusus untuk hal itu. Semua peraturan tersebut di atas ditujukan untuk keselamatan kerja.

11.  Penanganan Masalah Umum
a.       Mencampur zat-zat kimia
Jangan campur zat kimia tanpa mengetahui sifat reaksinya. Jika tidak tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya.
b.      Zat-zat baru atau kurang diketahui
Berkonsultasilah bagi keamanan laboratorium sebelum menggunakan zat-zat kimia baru atau yang kurang diketahui. Harus dicheck secara teratur semua zatzat kimia yang digunakan, karena mungkin menimbulkan resiko.
c.       Membuang material-material yang berbahaya
Sebelum membuang material-material yang berbahaya harus diketahui resiko yang mungkin terjadi. Karena itu pastikan bahwa cara membuangnya tidak menimbulkan bahaya. Jika tidak tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya. Demikian juga terhadap air buangan dari Laboratorium. Apakah ada bak penampung khusus atau dibuang begitu saja. Sebaiknya harus ada bak penampung khusus, karena disitu telah banyak tercemar dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya. Bak ini juga harus ditreatment, agar dapat dinetralisasi.
d.      Tumpahan
Tumpahan asam diencerkan dahulu dengan air dan dinetralkan dengan CaC03 atau soda ash, dan untuk basa dengan air dan dinetraliser dengan asam encer. Setelahnya dipel, dan pastikan kain-kain yang digunakan bebas dari asam atau alkali. Tumbahan minyak, harus ditaburi dengan pasir, kemudian disapu dan dimasukkan dalam tong yang terbuat dari logam dan ditutup rapat.

 YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)


 YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)


                    Catatan:
              Penanganan terhadap lain-lain masalah yang belum diketahui, sebaiknya berorientasi/ berkonsultasi dengan ahlinya sebelum mengambil tindakan. lngat keselamatan (safety used) adalah lebih diutamakan dari yang lainnya.

12.  Jenis Pekerjaan
              Berbagai pekerjaan lab (lab-activities) mis : praktek mahasiswa, penelitian (researchs), praktek thesis mahasiswa, praktek dari Program Pasca Sarjana, public services (pekerjaan dari luar), harus lebih dahulu didiskusikan dengan Kepala Laboratorium. Nanti bersamasama dengan Kalab (Kepala Laboratorium) dibicarakan bagaimana jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Jenis pekerjaan yang akan diteliti/dilaksanakan bertujuan untuk :
a.       Efisiensi penggunaan bahan-bahan kimia, air, listrik dan gas dan alat-alat lab yang dipakai.
b.      Efisiensi biaya-biaya (cost)
c.       .Efisiensi tenaga dan waktu, baik dari staf pengajar maupun dari laboratorium.
d.      Pelaksanaan pekerjaan yang lebih cepat.
e.       Meningkatkan kualitas staff pengajar (to improve staff know how as they works)f.Meningkatkan sklis/keterampilan laboran.
f.       Baik staff pengajar dan laboran harus dapat bekerja sama dengan baik sebagai satu Team-Work (=Team Configuration). Bekerja dengan satu team, jauh lebih baik dari pada bekerja secara sendiri/mandiri.
g.       Meningkatkan pendapatan (income) dari lab yang bersangkutan. Hal ini dimungkinkan karena orang-orang akan tahu bahwa jenis pekerjaan ini (mis : yang dituju), dapat dilakukan di lab dari Fakultas Pertanian USU

D.    Organisasi laboratorium
Organisasi Lab adalah susunan personalia yang mengelola Lab tersebut. Organisasi tersebut ditanggung jawabi sepenuhnya oleh Kepala Laboratorium. Kepala Laboratorium harus bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan juga bertanggung awab terhadap seluruh peralatan yang ada. Para Asisten yang berada dibawah kepala Lab juga harus sepenuhnya bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan yang dibebankan padanya. Disamping asisten, juga harus ada tenaga teknisi tetap, yang bertugas di Laboratorium untuk menanggulangi adanya kerusakan alat-alat Lab.
1.      .Ketua Laboratorium
a.       Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan yamg berada di laboratorium
b.      Mengevaluasi dan membuat laporan berkala kepada Ketua Jurusan
c.       Melakukan  pembinaan  administrasi dan  manajemen  kepada  staf laboratorium
2.      Dosen Pembimbing Praktikum
a.       Memberikan pemahaman materi yang akan di praktikumkan oleh praktikan.
b.      Berkoordinasi dengan kepala laboratorium untuk materi yang akan di praktikumkan.
c.       Berkoordinasi dengan laboran untuk menentukan jadwal post test beserta nilai
3.      Asisten Praktikum
a.       Berkoordinasi dengan ka. Lab dan laboran untuk menentukan jadwal praktikum beserta nilai
b.      Mengulang materi yang telah diberikan dosen untuk dilakukan dalam praktikum.
c.       Mendapingi praktikan selama melakukan praktikum.
4.      Praktikan
a.       Melakukan pembuktian teori yang telah didapatkan dalam praktikum.
b.      Mengambil data praktikum yang digunakan untuk pegangan data post test
5.      Laboran/Teknisi
a.       Memelihara dan merawat semua peralatan yang ada di laboratorium
b.      Menjaga kebersihan dan ketertiban laboratorium
c.       Melakukan penataan dan perapian semua barang inventaris yang ada di laboratorium
d.      Membantu segala kegiatan yang dilakukan di laboratorium, baik pelayanan, pengembangan maupun pendokumentasian

E.     Tata kerja laboratorium dan cara-cara yang baik
1.      Dalam keadaan sehat fisik dan mental.
2.      Mematuhi tata tertib praktikum dan berdisiplin  dalam keseluruhan  kegiatan praktikum .
3.      Menjaga kebersihan baik ruangan maupun alat - alat selama praktikum .
4.      Meneliti jumlah dan keadaan alat-alat praktikum sebelum dan sesudah praktikum selesai
5.      Dalam penimbangan, pengerjaan dan penulisan laporan harus sistematik , cermat dan  teliti
6.      Jujur dalam semua tindakan , mulai dari pembuatan sampai penyerahan hasil praktikum.
7.      Kreatif, misalnya sebelum memulai praktikum telah mempersiapkan komponen –komponen pelengkap seperti menyiapkan wadah, tutup botol dll.
8.       Selama praktek bicara seperlunya supaya suasana tenang.
9.      Tunjukkan sikap dan penampilan percaya diri , tidak bingung dan tidak ragu-ragu sehingga mampu bekerja dengan tenang.
10.  Tidak ceroboh dalam menempatkan alat-alat laboratorium , sehingga menimbulkan  kecelakaan kerja seperti : ketumpahan air panas atau memecahkan alat laboratorium.
11.  Pada penyerahan hasil praktikum perhatikan hal-hal dibawah ini :
a.       Wadah  
apakah wadah sudah bersih, sesuai (syrup dalam botol, salep dalam pot , dsb
b.      Etiket                           
berwarna putih untuk obat dalam dan biru untuk obat obat luar. Pada etiket harus tercantum nomor resep, tanggal penyerahan resep, nama pasien, cara pemakaian obat, paraf si pembuat resep.
c.       Signa atau penandaan 
d.      Label                        
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter (untuk obat keras, narkotik dan psikotropik), Obat Luar, Kocok dahulu,dll.

Sebelum melakukan praktikum maka kita harus mentaati tata tertib yang ada sesuai dengan point ke dua disebutkan bahwa cara kerja di laboratorium yaitu   Mematuhi tata tertib praktikum dan berdisiplin  dalam keseluruhan kegiatan praktikum .maka sesuai point kedua tersebut adapun  tata tertib di laboratotium adalah sebagai berikut:
1.      Praktikan harus hadir paling lambat 10 menit sebelum praktikum dimulai.
2.      Praktikan yang terlambat hanya boleh mengikuti praktikum atas izin pengawas praktikum.
3.      Praktikan harus menggunakan seragam laboratorium (jas laboratorium) selama praktikum berlangsung.
4.       Praktikan harus siap dengan peralatan dasar untuk praktikum (gunting, tali, lem, wadah, serbet, dan lain – lain).
5.       Praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum bila tidak atau belum mengikuti responsi.
6.      Wajib memelihara ketenangan selama praktikum berlangsung.
7.      Keluar masuk ruangan harus seizin pengawas praktikum.
8.      Dilarang makan atau minum atau membawa makanan atau minuman dalam laboratorium.
9.      Hanya boleh menggunakan meja praktikum sesuai dengan tempat yang telah ditentukan  untuk setiap praktikan.
10.  Dilarang memindah peralatan praktikum dari tempat semula.
11.   Setelah selesai digunakan , semua bahan praktikum harus dikembalikan pada tempatnya semula dalam keadaan rapi dan bersih.
12.  Semua bahan dan peralatan praktikum harus digunakan dan diperlakukan dengan baik dan penuh tanggung jawab.
13.  Praktikan hanya boleh meninggalkan laboratorium dengan seizin pengawas  setelah semua bahan dan peralatan praktikum dibersihkan / dibereskan sebagaimana mestinya.
14.  Setiap kelompok praktikan harus menyusun jadwal piket untuk memelihara kebersihan laboratorium.
15.  Pelanggaran tata tertib akan mengakibatkan sangsi tidak boleh mengikuti praktikum.
             Penanganan alat-alat
1.      Alat-alat kaca
Bekerja dengan alat-alat kaca sangat berhati-hati sekali. Gelas beaker, flask, testtube, erlenmeyer, dan sebagainya, sebelum dipanaskan harus benar-benar diteliti apa retak/tidak retak, rusak/sumbing semuanya harus diteliti. Bila terdapat seperti ini, barang-barang tersebut tidak dapat dipakai.
2.      Mematahkan pipa kaca/batangan kaca, jika hal tersebut hendak dilakukan maka pekerja harus memakai sarung tangan. Bekas pecahan pipa kaca, permukaannya dilicinkan dengan api lalu beri silicon grease (gemuk silicon), baru kemudian masukkan kesumbat gabus atau kaca atau pipet
3.      Mencabut pipa kaca dari gabus dan sumbat. Hal di atas dilakukan dengan hati-hati. Bila sukar mencabutnya, potong dan belah gabus itu. Untuk memperlonggar, lebih baik pelubang gabus yang ukurannya telah cocok. dengan pipa, licinkan dengan meminyaki dan kemudian putar perlahan-lahan melalui sumbat. Cara ini juga digunakan untuk memasukkan pipa kaca kedalam sumbat.
4.      Alat-alat kaca yang bergerigi atau sumbing. Jangan gunakan alat-alat kaca yang sumbing atau retak. Cuci bersih, mana tahu kemungkinan dapat diperbaiki sebelum dibuang.
5.      Pemberian label; semua bejana seperti botol, flask, test tube dan lain-lain harus diberi label yang jelas. Jika tidak jelas, test-lah dengan hati-hati secara terpisah isi bejana yang belum diketahui secara pasti, kemudian dibuang melalui cara yang sesuai dengan jenis zat kimia tersebut. Biasakanlah menulis tanggal, nama orang yang membuat, konsentrasi, nama dan bahayanya dari zat-zat kimia yang ada dalam bejana
6.      .Tabung-tabung gas
Ini harus ditangani dengan hati-hati walau penuh ataupun tidak penuh. Simpan ditempat yang sejuk dan hindari dari tempat yang panas. Kran gas harus selalu tertutup jika tidak dipakai, demikian juga dengan kran pengatur. Alat-alat yang berhubungan dengan tabung gas harus memakai "Safety Use" (sejenis alat pengaman jika terjadi tekanan yang kuat). Sekarang banyak jenis pengaman seperti selang anti bocor dan lain-lain.
7.      Pipet
Sebaiknya hindarkan penggunaan pipet dengan jalan mengisap dengan mulut. Pakailah pipet yang menggunakan pompa pengisap (pipet pump). Jangan terlalu kuat dan dalam memasukkan pipet kedalam pompa pengisap, supaya pipet tidak pecah dan pompa pengisap tidak rusak. Awas jangan ada cairan yang masuk ke pompa pengisap, karena pipet harus tegak lurus keatas dalam pemakaiannya.
8.      Aliran gas dari sumber utama
Persediaan gas untuk alat-alat pembakar harus dimatikan pada kran utama yang ada di bench, tidak hanya pada kran, tapi jangan pada alat yang dipakai. Kran untuk masing-masing Lab harus dipasang diluar Lab pada tempat yang mudah dicapai dan diberi label yang jelas serta diwarnai dengan wama yang spesifik. Dalam laboratorium harus tetap ada alat pemadam kebakaran (FireExtinguisher), untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh gas (lihat alat pemadam kebakaran yang khusus.
9.      Melepaskan tutup kaca yang kencang (seret)
Ketok berganti-ganti sisi tutup botol yang ketat tersebut, dengan sepotong kayu, sambil menekannya dengan ibu jari pada sisi yang berlainan/berlawanan dengan ketokan. Jangan coba membuka tutup botol secara paksa, lebih-lebih jika isinya berbahaya atau mudah meledak. Dibawah pengawasan kepala Laboratorium, panaskanlah leher botol dengan air panas secara perlahan-lahan, lalu coba membukanya. Jika gagal juga goreslah sekeliling leher botol dengan alat pemotong kaca untuk dipatahkan. Lalu pindahkan isi botol kedalam botol yang baru. Selanjutnya dalam kegiatan laboratorium juga harus ada tersedia alat Pemadam Kebakaran (Fire Extinguiser) yang berguna untuk mencegah kebakaran yang mungkin timbul.
Secara umum bahan-bahan yang mudah terbakar dapat diklassifikasikan sebagai berikut:

    Kelas kebakaran
        (fire-class)
  Bahan mudah terbakar
   (Buming material)
Kelas “A:
Kertas,kayu,textiles,plastic,bahan2 pabrik,atau campuran lainnya
Kelas “B”
Larutan yang mudah terbakar
Kelas “C”
Gas yang mudah terbakar
Kelas “D”
Alat-alat listrik
        Bahan-bahan yang lain, jika terbakar adalah sulit untuk diklasifikasikan, sebagaimana dia berubah dan padat menjadi cair atau dari cair menjadi gas, jika temperatur tinggi. Sebab itu resiko yang timbul harus dapat diatasi dengan memilih peralatan kebakaran yang cocok.
(Ingat: Jiwa Anda lebih berharga dari pada peralatan/bangunan yang ada) Untuk itu pilihlah alat-alat Pemadam Kebakaran yang sesuai dengan type klas kebakaran di atas (lihat type alat pemadam kebakaran).
           Jenis Alat Pemadam Kebakaran :
    Type
Kelas kebakaran
Warna tabung
Air
A,B,C
Merah
Busa (foam)
A,B
Creme
Tepung(powder)
A,B,C,E
Biru
Halon (halogen)
A,B,C,E
Hijau
Carbondioksida (CO2)
A,B,C,E
Hitam
Pasir dalam ember
A,B
-
Bucket oof (sand)

-

F.     Organisasi Laboratorium
            Organisasi Lab adalah susunan personalia yang mengelola Lab tersebut. Organisasi tersebut ditanggung jawabi sepenuhnya oleh Kepala Laboratorium. Kepala Laboratorium harus bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan juga bertanggung jawab terha, dap seluruh peralatan yang ada. Para Asisten yang berada dibawah kepala Lab juga harus sepenuhnya bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan yang dibebankan padanya. Disamping asisten, juga harus ada tenaga teknisi tetap, yang bertugas di Laboratorium untuk menanggulangi adanya kerusakan alat-alat Lab. (lihat lampiran 2 ).
Kelegkapan Organisasi
Komponen dalam kelengkapan organisasi disesuaikan dengan jenis dan jenjang laboratorium dan pada dasarnya mengikuti struktur organisasi masing-masing laboratorium.  Untuk kategori rumah sakit kelas A, rumah sakit kelas B – Pendidikan, rumah sakit kelas B – non pendidikan, dan rumah sakit kelas C, kelengkapan organisasinya adalah sebagai berikut :

No.
Kelengkapan Organisasi
KELAS RUMAH SAKIT
A
B
Pendidikan
B Non-
Pendidikan
C
1.
Kepala Instalasi Lab.
H
H
H
H
2.
Tata Usaha & Logistik
H
H
H
H
3.
Koordinator/yan/Diklit
H
H
-
-
4.
Kepala Seksi/Sub-Instalasi

Hematologi
H
H
H
T
Kimia Klinik
H
H
H
T
Sero-Imunologi
H
H
H
T
Mikrobiologi
H
H
H
T
Lain-lain
T
T
T
T
Ket :
H         : Harus ada
T         : Tergantung keperluan
-           : Tidak Perlu

Untuk laboratorium lain selain laboratorium rumah sakit mengikuti struktur struktur masing – masing organisasi yang berlaku

Tenaga Laboratorium
Pada dasarnya kegiatan laboratorium kesehatan harus dilakukan oleh petugas yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai serta memperoleh/memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan dibidang yang menjadi tugas atau tanggung jawabnya. Setiap laboratorium harus menempatkan seseorang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pemantapan mutu dan keamanan kerja.

   Kualifikasi
No.
Laboratorium
Kepala Laboratorium
Administrasi
Pelaksana Laboratorium
1.
Puskesmas
Analis
SMU / Sederajat
Analis
2.
RS kelas D / Setara
Dokter Umum
SMU / Sederajat
Analis
3.
Lab. Dati. II
Analis (Ahli Madya)
SMU
Analis
4.
RS kelas C / setara
Dokter umum dengan pengalaman laboratorium
SMU / Sederajat
Analis
5.
RS kelas B / setara
Sp.PK / Sp.MK/Sp.PA
D3
Analis / D3 Analis
6.
Balai Labkes
S1 Bidang kesehatan*
D3
Analis
7.
RS Kelas A / setara
Sp.PK / Sp.MK/Sp.PA
D3
Analis / D3 Analis
                 *) S1 bidang kesehatan adalah dokter umum, dokter gigi

           Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Laboratorium
A.      Kepala Laboratorium
Fungsi:
Penyusun program, koordinator, serta penanggung jawab monitor dan evaluasi seluruh kegiatan pendidikan-pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Menjadi top management bagi implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
Tugas pokok:
1.      Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas laboratorium dan melaporkannya kepada Dekan FKUB.
2.      Menyusun rencana dan program kerja sebagai panduan pelaksanaan tugas.
3.      Melakukan   koordinasi,   perencanaan,   pemantauan  dan  evaluasi  terhadap pelaksanaan kegiatan laboratorium sesuai proses bisnis berikut anggarannya.
4.      Menghadiri kegiatan/undangan dan mengambil keputusan  mewakili setiap keputusan yang telah disetujui dalam rapat staff laboratorium.



            B. Staf Administrasi Umum
Fungsi:
Penanggung jawab seluruh administrasi kegiatan pendidikan/ pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.
Tugas pokok:
1.      Membantu Kepala Laboratorium dalam hal administrasi setiap kegiatan kuliah dan praktikum
2.      Membantu   pengaturan jadwal  mengajar/ tutorial/ praktikum  untuk  S1/S2/S3 kedokteran dan ilmu kesehatan.
3.      Mengarsipkan semua dokumen, borang, rekaman, dan dokumen pendukung lainnya.
4.      Membantu penyusunan pelaporan kegiatan/dokumen yang diperlukan untuk visitasi/ akreditasi.
            C.  PJP (Penanggung Jawab Pembelajaran)
Fungsi:
Penaggung jawab dan koordinator perencanaan, pelaksanaan, monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pengajaran kedokteran dan ilmu kesehatan.
Tugas Pokok:
1.      Melakukan perencanaan jadwal mengajar/ tutorial/ praktikum kedokteran dan ilmu kesehatan dengan persetujuan Kepala Laboratorium dan PJMKIlmu Faal untuk setiap blok/ semester.
2.      Melakukan monitor dan evaluasi setiap kegiatan pendidikan dan pengajaran kedokteran dan ilmu kesehatan dan melaporkan hasil evaluasi kepada Kepala Laboratorium.
3.      Mengambil keputusan mengenai jumlah dan tipe soal ujian serta pelaksanaan ujian (berkoordinasi dengan PJMK blok/ semester).
4.       Bertanggung jawab terhadap penyimpanan soal-soal Ilmu Faal.
5.      Bertanggung jawab terhadap semua nilai mata kuliah Ilmu Faal di setiap blok/ semester.
6.      Menghadiri rapat/ lokakarya mengenai pendidikan dan pengajaran.
 D. Staf Administrasi Akademik
Fungsi:
Penanggung jawab seluruh administrasi kegiatan pendidikan/ pengajaran.
            Tugas Pokok:
1.      Membantu Penanggung Jawab Pembelajaran dalam hal administrasi setiap kegiatan pembelajaran.
2.      Memfasilitasi sarana pelaksanaan Kuliah dan praktikum.
3.      Menerima serta mengumumkan Jadwal Kuliah, Praktikum & Ruang Kuliah dari bagian akademik kepada dosen serta mahasiswa.
4.      Membantu pelaporan daftar hadir kegiatan pembelajaran.
5.      Membantu pelaksanaan ujian.
 E. Penanggung Jawab Bidang Penelitian
Fungsi:
Penanggung jawab dan koordinator perencanaan, pelaksanaan, monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan penelitian.
Tugas pokok:
1.      Melakukan  pengaturanjadwal  penggunaan  laboratorium  untuk  penelitian mahasiswa S1/S2/S3 kedokteran dan ilmu kesehatan, dosen serta peneliti lainnya dengan persetujuan Kepala Laboratorium
2.      Melakukan  koordinasi kegiatan penelitian di Laboratorium
3.      Memonitor kegiatan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
4.      Mengevaluasi setiap kegiatan  penelitian di Laboratorium  dan melaporkan hasil evaluasi kepada Kepala Laboratorium.
5.      Membina kerjasama penelitian dengan institusi lain.
 F. Administrasi Keuangan Laboratorium
Fungsi:
Untuk membantu memperlancar proses administrasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian mahasiswa.
Tugas pokok:
1.      Mendaftar user/peneliti yang akan melakukan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
2.      Memandu peneliti untuk meneruskan informasi dan konfirmasi kepada analis mengenai jenis pengerjaan, pemakaian bahan dan alat yang akan digunakan.
3.      Melakukan entri data permintaan kerja yang dilakukan di Laboratorium Ilmu Faal.
4.      Menerima hasil kerja laboratorium dan membuat Laporan Pekerjaan analis dan peneliti per hari ataupun  per bulan.
5.      Memproses tagihan pemakaian bahan dan alat serta jenis pengerjaan analis yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung. Meneruskan informasi kepada Kepala Laboratorium Ilmu Faal apabila ada pengajuan diskon yang dilakukan oleh peneliti.
6.      Memproses pembayaran biaya penelitian baik cicilan atau pelunasan.
7.      Menyerahkan Hasil Kerja Laboratorium kepada peneliti.
 G. Logistik
Fungsi:
Untuk membantu memperlancar proses administrasi penggunaan bahan dan alat dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian mahasiswa.
Tugas Pokok :
1.      Menginventaris bahan dan alat habis pakai, melakukan pengecekan stock bahan dan alat.
2.      Menyediakan dan menyiapkan bahan dan alat habis pakai untuk penelitian.
3.      Entri data penggunaan bahan dan alat habis pakai.
 H. Teknisi/ Analis
Fungsi:
Untuk membantu proses penelitian dan praktikum mahasiswa/penenlti lain dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan pengabdian pada masyarakat.
            Tugas Pokok :
1.      Melakukan konfirmasi penelitian dengan peneliti mengenai kesepakatan kerja mulai dari waktu pengerjaan, ketersediaan alat dan bahan, dan penjelasan mengenai prosedur kerja di Laboratorium Ilmu Faal FKUB.
2.      Melakukan persiapan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
3.      Menentukan bahan dan alat yang digunakan.
4.      Melaksanakan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
5.      Melakukan entri data pekerjaan yang dilakukan selama penelitian.
6.      Melakukan entri data Hasil Penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
 I. Penanggung Jawab Bidang Pengabdian Masyarakat.
Fungsi:
Penanggung jawab dan koordinator perencanaan, pelaksanaan, monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Tugas pokok:
1.      Melakukan perencanaan program, jadwal dan pendanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang strategis.
2.      Melakukan koordinasi, monitor, dan evaluasi setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan melaporkan hasil evaluasi kepada Kepala Laboratorium.
3.      Bertanggung jawab terhadap penebarluasan perkembangan Ilmu Faal kepada masyarakat melalui update web FKUB, blog, atau pembuatan dan penyebaran brosur.







BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bagaimana mengelola Lab dengan baik, adalah menjadi tujuan utama, sehingga semua pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Untuk mencapai hal itu perlu pengaturan yang terikat pada :
1.      Jenis pekerjaan yang dilakukan.
2.      Skill/tenaga kerja/laboran yang terlatih dan terampil
3.      Alat/peralatan lab yang canggih dan beroperasi dengan baik dan terkalibrasi
4.      Safety Use (Keselamatan kerja)
5.       Disiplin yang tinggi
6.      Organisasi lab yang baik
7.      Dana yang tersedia.
Dalam penanganannya harus dikelola oleh Kepala Laboratorium yang ahli, terampil dibidangnya dan berdedikasi tinggi serta penuh tanggung jawab, termasuk peranan tenaga laborannya yang bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional yang dilakukan di laboratorium masing-masing.
B.     Saran
Laboratorium perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada kosumen dalam hal ini adalah masyarakat yang akan menggunakan jasa laboratorium, sehingga masyarakat merasakan kepuasan dan loyal terhadap kualitas yang ditawarkan, hal ini juga bertujuan agar terselenggaranya pelayanan laboratorium kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
                                                                                 


DAFTAR PUSTAKA
manajemen-laboraturium(1)pdf
Herujito, Yayat M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : PT. Grasindo.

YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)

No comments:

Post a Comment