YANG
MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG
WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
A. JUDUL
PERCOBAAN : Penentuan Kadar Sulfat Dalam Sampel Air Dengan Metode Gravimetri
B. TUJUAN
PERCOBAAN :
1. Mahasiswa
dapat melakukan analisis air dengan metode gravimetri dengan benar
2. Mahasiswa
dapat menentukan kadar sulfat pada
sampel air
C. LANDASAN
TEORI :
Dalam
analisis gravimetri, analis kimia menentukan jumlah zat berdasarkan pada
penimbangan, yaitu penimbangan hasil reaksi yang dilakukan setelah mereaksikan
bahan yang dianalisis. Hasil reaksi ini dapat berupa sisa bahan, suatu gas atau
sisa endapan yang terbentuk dari bahan yag dianalisis tersebut.
Penentuan
kadar sulfat dilakukan dengan analisis gravimetri metode pengendapan. Dalam
metode ini, analat direaksikan sehingga terbentuk suatu endapan dan endapan
itulah yang ditimbang,
Gravimetri
dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode kimia analitik untuk menentukan
kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur
berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis
gravimetri melibatkan proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama. Ada pengotor
dalam kostituen dapat diuji dan bila perlu faktor- faktor koreksi dapat
digunakan. (Khopkar, 1990)
Bagian
terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur
atau radikal kesenyawa murni stabil yang dapat diubah menjadi bentuk yang dapat
ditimbang dan diteliti. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan
berat atom unsur - unsur yang menyusunnya. Pemisahan unsur – unsur atau senyawa
– senyawa yang dikandung dilakukan dengan beberapa cara seperti metode
pengendapan, metode penguapan, metode elektrolisis atau berbagai metode
lainnya. Pada praktiknya, dua metode pertama adalah metode terpenting yang
digunakan. (khopkar, 1990). Prinsipnya dua metode (pengendapan dan penguapan)
adalah hal terpenting dalam analisa gravimetri. Pemisahan endapan dari larutan
tidak selalu menghasilkan zat murni, kontaminasi endapan dari zat lain yang
larut dalam pelarut disebut koptesipikasi, hal ini berhubungan dengan adsorbsi
pada permukaan partikel dan terperangkapnya zat asing selama proses
pertumbuhan Kristal pada partikel primernya. (khopkar, 1990)
Gravimetri
dapat digunakan untuk menentukan hamper semua anion dan kation anorganik serta
zat – zat netral seperti air belerang dioksida dan isodium, selain itu berbagai
jenis senyawa organik dapat ditentukan secara mudah dengan gravimetri. Jadi
sebenarnya cara gravimetri merupakan salah satu cara yang paling banyak
digunakan dalam pemeriksaan kimia. (Rivai, 1995)
Metode
gravimetric untuk analisis kuantitatif didasarkan pada stoikiometri reaksi
pengendapan, yang secara umum dinyatakan dalam persamaan
aA + pP AaPp
a adalah koefisien reaksi antara reaktan analit (A).p
merupakan koefisien reaksi setara dari reaktan pengendap (P) dan AaPp adalah
rumus molekul dari zat kimia reaksi yang tergolong sulit larut (mengendap) yang
dapat ditentukan beratnya dengan tepat setelah proses pencucian dan
pengeringan. Penambahan reaktan pengendap P umumnya dilakukan secara
berlebih agar dicapai pengendapan yang sempurna.
gravimetri pengendapan adalah gravimetri yang mana
komponen hendak diinginkan diubah menjadi bentuk yang sukar larut atau
mengendap dengan sempurna. Bahan yang akan ditentukan diendapkan dalam suatu
larutan dalam bentuk yang sedikit larut agar tidak ada kehilangan endapan yang
berarti bila endapan disaring dan ditimbang. Syarat – syarat senyawa yang
ditimbang adalah stoikiometri mempunyai kestabilan yang tinggi dan faktor
gravimetrinya kecil. Adapun tahap dalam analisa gravimetri adalah:
1.
Memilih pelarut sampel, pelarut yang dipilih harus sesuai sifatnyadengan
sampel yang akan dilarutkan, misalnya: HCl, H digunakan untuk melarutkan
sampel dari logam– logam.
2.
Pengendapan analit, pengendapan analit digunakan dengan memisahkan analit
dari larutan yang mengandungnya dengan membuat kelarutan analit semakin kecil,
dan pengendapan ini dilakukan dengan sempurna.
3.
Pengeringan endapan, pengeringan yang dilakukan dengan panas yang
disesuaikan dengan analitnya dan dilakukan dengan sempurna. Disini kita
menentukan apakah analit dibuat dalam bentuk oksida atau biasa pada karbon
dinamakan pengabuan.
4.
Menimbang endapan, zat yang ditimbang haruslah memiliki rumus molekul yang
jelas, biasanya reagen R ditambahkan secara berlebih untuk menekan kelarutan
endapan. (Day and Underwood, 2002)
Dalam menentukan keberhasilan metode gravimetri ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi, yaitu:
1.
Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehinggga kuantitas analit yang
tak terendapkan secara analitis tak dapat dideteksi.
2.
Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya
murni atau sangat hampir murni, bila tidak akan diperoleh hasil yang galat.
Persyaratan yang kedua itu lebih susah dipenuhi oleh
para analis. Galat – galat yang disebabkan faktor- faktor seperti kelarutan
endapan umumnya dapat diminimumkan dan jarang menimbulkan galat yang signifikan.
Masalahnya mendapatkan endapan murni dan dapat disaring itulah yang menjadi
problema utama. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai pembentukan dan
sifat- sifat endapan dan diperoleh cukup banyak pengetahuan yang memungkinkan
analis meminimumkan masalah kontaminasi endapan.(Day and Underwood, 2002)
D. ALAT
DAN BAHAN :
1. Waktu
dan tempat
Hari/tanggal : Selasa, 20
september 2016
waktu :
14.00 - selesai
Tempat :
Lab. Anakes
2. Alat
Neraca analitik
Kaca arloji
Beker glass 500 ml
Gelas ukur 50 ml
Spatula
Batang pengaduk
thermometer
Kawat kasa
Lampu spiritus
Kaki tiga
3. Bahan
Sampel air waduk - AgNO3
Natrium sulfat
Hcl pekat
BaCl 1%
E. PROSEDUR
KERJA
a. Penentuan
massa jenis air waduk
1. Piknometer
di bersihkan dan di keringkan
2. Di
timbang piknometer kosong, di masukan air waduk sampai penuh, di tutup dan di
keringkan bagian luar piknometer
3. Di
timbang degan teliti piknometer berisi air waduk dan di catat massanya
4. Di
ukur temperatur air waduk untuk menentukan volume piknometer
5. Di
hitung massa jenis air laut
b. penentuan
kada sulfat
1. 25
sampel air waduk, di masukan kedalam gelas beker 500 ml
2. Di
tambahakan 1 ml hcl 37% di panaskan hingga mendidih
3. Di
diamkan beberapa menit dan di tambahkan larutan pengendap
4. Di
diamkan selama 30 menit di atas penangas air dalam keadaan tertutup
5. Di
dinginkan, di saring, endapan, di cuci oleh air panas
6. Di
lipat kertas saring dan di masukan dalam cawan porselin
YANG
MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG
WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
YANG
MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG
WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
F. ANALISIS
DATA
-
Bobot kosong piknometer
: 35, 461 gr
-
Suhu aquades : 28
-
Bobot piknometer +
aquades : 136,009
-
Bobot piknometer +
a.waduk :136, 169
-
Bobot aquades : 0,996232 gr/ml
Vaquades = 136,009 - 35,461 gr
0,996232 gr/ml
=100,548
0,996232
gr/ml
= 100, 928 ml
Sampel =
136,169 – 35,461 ml
100,928 ml
= 0,997 gr/ml
-
Bobot kosong krus I : 41,440 gr
-
Bobot kosong krus II :
41, 435 gr
-
Kertas saring : 1,117 gr
-
Bobot krus + sampel
(pemanasan 1) : 42,561 gr
-
Bobot krus + sampel (
pemanasan 2) : 42,514 gr
Massa endapan 1 : ( 42,561 – 41,437 ) – 1,117
: 0,007 gr
Massa endapan 2 : ( 42,514 – 41, 437 ) -
1,117
: 0,04 gr
Massa endapan : 0,007 gr
2
: 0,0235
Faktor geometri = Mr SO4
Mr BaSO4
= 32 + 16 (4)
137 + 32 + (16)4
= 96
233
= 0,412
Kadar sulfat = 0,0235 0,412
24,925
=
0,009682 100%
24,925
= 0,0003 100% =
0,03% =
300 ppm
YANG
MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG
WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
YANG
MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA, BUNGA & SELEMPANG
WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INSTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
G.
PEMBAHASAN
Persamaan
raksi :
1.
SO42-(aq)
+ 2 HCl(aq)
H2SO4(aq) + 2 Cl-(aq)
2. H2SO4(aq)
+ BaCl2(aq) BaSO4(s)
+ 2 HCl(aq)
3.
BaSO4(s)
+ H2O + Cl-
BaCl2(s) + SO42-(aq) +
H2O(aq)
Reaksinya:
SO₄² +
BaCl₂
BaSO₄
Pada
praktikum ini dilakukan penentuan kadar sulfat dalam air laut dengan metode
gravimetri. Gravimetric merupakan analisis kuantitatif dengan menimbang unsur
atau senyawa tertentu dalam bentuk murninya. Diharapkan setelah
melakukan praktikum ini mahasiswa dapat melakukan analisis dengan metode
gravimetri dengan benar. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara
lain, lsrutan AgNO₃ untuk
memcuci endapan, larutan BaCl₂berfungsi untuk mempercepat pengendapan, dan larutan HCl pada percobaan ini
berfungsi sebagai pelarut sampel.
Penentuan
kadar sulfat dalam air laut dapat dilakukan dengan mengambil air laut sebanyak
25 mL, dimasukkan kedalam gelas beker, dan ditambah 1 mLHCl 37%, penambahan HCl
dilakukan karena pada metode ini kita harus memilih pelarut sampel yang sesuai
dengan sifatnya terhadap sampel yang dilarutkan, sehingga dipilih HCl sebagai
pelarut karena HCl dapat melarutkan logam- logam yang ada pada sampel air laut,
larutan kemudian dipanaskan hingga mendidih, pemanasan ini bertujuan untuk
mempercepat kelarutan sampel, setelah itu ditambah 10 mL larutan BaCl₂ 0,2 M tetes demi tetes sambil
diaduk hingga terbentuk endapan. Larutan dibiarkan selama 30 menit diatas
penangas air dalam keadaan tetutup, kemudian diendapkan hingga larutan jernih,
larutan diperiksa dengan beberapa tetes larutasn BaCl₂ hingga tidak terbentuk larutan
lagi. Jika tidak terbentuk larutan kembali, larutan kemudian disaring lalu
endapan dicuci dengan air panas, pencucian ini dilakukan untuk menghilangkan
kotoran yang teradsorbsi pada permukaan endapan maupun yang terbawa secara
mekanis. Endapan dicuci hingga tidak memberikan kekeruhan dengan setetes
larutan AgNO₃, kemudian
kertas saring dilipat dan dimasukkan kedalam cawan porselin dan dikeringkan,
fungsi pengeringan ini yaitu untuk menghilangkan kadar air yang ada didalam
endapan. Setelah endapan kering, endapan didinginkan didalam desikator yang
fungsinya untuk mempercepat proses pendinginan dan agar endapan tidak menyerap
lagi uap air yang terdapat di udara bebas. Saat endapan dingin, endapan
ditimbang dan diperoleh berat endapan sebesar 0,0235 gram.
Pada perlakuan yang pertama memasukkan 25 ml sampel air galon
tondo omizu 3 ke dalam gelas kimia kemudian menambahakan larutan HCl pekat
sebanyak 1 ml kemudian mendidihkannya di atas penangas listrik. Adapun funsi
dari penambahan HCl pekat yaitu untuk melarutkan kandungan sulfat yang terdapat
pada sampel yang digunakan melalui pemanasan dan tujuan pemanasan itu sendiri
yaitu untuk mempercepat kelarutan. Setelah itu menambahkan larutan BaCl2
1% kemudian memanaskannya kembali selama 30 menit. Adapun tujuan dari
penambahan barium klorida yaitu untuk mengendapkan sulfat dalam bentuk
barium sulfat yang terdapat dalam sample air sedangkan tujuan pemanasan disini
yaitu untuk menguapkan ion Cl- yang terdapat pada campuran
tersebut sehingga bobot barium sulfat yang diperoleh nantinya maksimal. Setelah
itu mendinginkan larutan beberapa menit kemudian menyaring larutan tersebut
dengan menggunakan corong yang telah dilapisi dengan kertas saring tujuannya
yaitu untu memisahkan filtrate dengan residu, adapun residu yang diperoleh
yaitu endapan barium sulfat sedangkan filtratnya yaitu larutan HCl (Yusuf, 2012).
Dari hasil
perhitungan yang dilakukan diperoleh kadar sulfat dalam air laut yaitu sebesar
300 ppm. Selain itu dalam praktikum ini juga dilakukan
penentuan massa jenis air laut, yaitu dilakukan dengan membersihkan dan
mengeringkan piknometer, kemudian pikno kosong ditimbang dan dicatat berat
pikno, setelah ditimbang masukkan air waduk sampai penuh dan ditutup, keringkan
bagian luar pikno dan ditimbang kembali, suhu air waduk diukur kemudian lihat
table pikno 10 pada suhu yang didapat dari pengukuran, dari hasil perhitungan
massa jenis air laut tersebut didapatkan hasil yaitu sebesar 0,997 gram/mL
H.
KESIMPULAN
Dari hasil
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Kadar sulfat
dalam air waduk yaitu sebesar 300 ppm
2. Berat
endapan yang diperoleh yaitu 0,0235 gram
3. Analisis gravimetri yaitu proses isolasi dan
pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu.
4. Massa jenis air laut yaitu 0,997 gram/Ml
I. SARAN
Saran
yang ingin saya ajukan dalam percobaan ini adalah agar pada saat praktikum
perlunya dampingan secara penuh oleh asisten agar praktikum yang berlangsung
dapat lebih maksimal dan efisien. Sehingga terbebas dari resiko terjadinya
galat pada praktikan yang dapat mengganggu keakuratan hasil praktikum yang
dilakukan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://laporananalitik.blogspot.co.id/2015/01/nama-sophia-fakhrunnisa-nim-percobaani.html.
di akses 27 september 2016
http://chemsanboice-kimiaituasyk.blogspot.co.id/2013/01/penetapan-kadar-
sulfat.html di akses 26 september 016
Harjadi, W . 1993 . Ilmu kimia analitik dasar.
Pustaka utama. Jakarta
Khopkar, SM.
1990. Konsep dasar kimia analitik. Universitas Indonesia press. Jakarta.
Rivai,
harizul. 1995. Asas pemeriksaan kimia. Universitas Indonesia press.
Jakarta.
Yusuf. 2011. Laporan Penentuan Kadar Sulfat.
http://yusufzae.blogspot.com/2011/12/laporan-penentuan-kadar-sulfat-secara.html ( diakes
2016/10/26)
.
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment