Visitor

Wednesday, January 25, 2017

MAKALAH ECOLI "ANALIS KESEHATAN




BAB I
                                                                 PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG TEORI
Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik (http://makalah  biologiku.com).
Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan. Hal itu terlihat dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, dan menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian. Mikroorganisme juga dapat mencemari makanan, dan menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi didalamnya, membuat makanan dan minuman tersebut tidak dapat dikomsumsi atau bahkan beracun.
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia. E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam usus. E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya.
Escherichia coli merupakan salah satu yang paling sering menyebabkan banyak infeksi bakteri umum, termasuk kolesistitis , bakteremia , kolangitis , infeksi saluran kemih (ISK), dan traveler's diare, dan infeksi klinis lain seperti neonatal meningitis dan pneumonia. Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyakit saluran kemih yang dilalui urin. Infeksi saluran kemih merupakan penyakit nomor dua paling banyak yang menyerang manusia tiap tahunnya.Saat urin akan melewati saluran kemih maka "jalur" yang dilaluinya berurutan sebagaimana posisi dari atas ke bawah, yaitu ginjal, ureter, vesika urinaria (kantung kemih), dan uretra. Ginjal merupakan organ yang menyaring sisa metabolisme dari saluran darah, mengatur keseimbangan cairan, dan pembentukan hormon. Ureter berfungsi mengalirkan cairan hasil penyaringan ginjal ke kandung kemih untuk disimpan sementara dan bila kandung kemih sudah penuh maka akan dikeluarkan melalui saluran uretra.
Biasanya sakit yang timbul pada penderita infeksi saluran kencing ada di daerah atas tulang kemaluan, bagian bawah perut yang pada dunia kedokteran disebut dengan regio hypogastrica. Apabila Anda merasa anyang-anyangan (rasa ingin kencing terus-menerus) dan keluarnya kencing tidak lancar atau sedikit-sedikit disertai rasa nyeri pada bagian bawah perut, Anda perlu mencurigai terserang ISK. Apalagi jika berdasarkan pemeriksaan dokter dan hasil laboratorium pada urin Anda ditemukan kadar leukosit j-ang tinggi di dalam urin melebihi batas normal 4.1-10.9 dengan satuan 109/L. Hal itu menandakan adanya infeksi. Infeksi saluran kemih terbagi menjadi dua jenis, yaitu dengan penyulit dan tidak dengan penyulit.
Infeksi saluran kencing dengan penyulit adalah terjadinya infeksi saluran kencing diakibatkan adanya sumbatan pada saluran kencing, yaitu sumbatan pada prostat atau adanya batu pada saluran kemih. Biasanya pada penderita batu ureter atau batu saluran kemih akan terjadi gesekan batu dengan dinding epitel (kulit) saluran ureter atau dinding epitel (kulit) vesika urinaria, sehingga menyebabkan adanya kandungan eritrosit di dalam hasil pemeriksaan urin.
Infeksi saluran kemih tidak dengan penyulit adalah terjadinya infeksi saluran kencing diakibatkan oleh bakteri atau kuman yang masuk ke dalam saluran kencing yang dapat masuk dari luar, misalnya dari air ketika membersihkan sehabis buang air. Infeksi saluran kemih dapat menyerang segala usia, baik pria maupun wanita. Namun yang paling sering terkena biasanya adalah wanita. Mungkin hal ini disebabkan saluran ureter pada wanita lebih pendek dibandingkan dengan pria, bedanya sekitar 3-5 sentimeter.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengertian dari Escherichia coli ?
2.      Bagaimana gambaran morfologi dan sifat dari Escherichia coli ?
3.      Bagaimana struktur antigen dari Escherichia coli ?
4.      Apa sajakah sumber penularan dari Escherichia coli ?
5.      Bagaimana patogenitas dari Escherichia coli ?
6.      Bagaimana identifikasi dan diagnosa lab dari Escherichia coli ?
7.      Bagaimana pengobatan demam tifoid yang disebabkan Escherichia coli ?
C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Escherichia coli.
2.      Untuk mengetahui gambaran morfologi dan sifat dari Escherichia coli.
3.      Untuk mengetahui struktur antigen dari Escherichia coli.
4.      Untuk mengetahui sumber penularan dari Escherichia coli.
5.      Untuk mengetahui patogenitas dari Escherichia coli.
6.      Untuk mengetahui identifikasi dan diagnosa lab dari Escherichia coli.
7.      Untuk mengetahui pengobatan demam tifoid yang disebabkan oleh Escherichia coli.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    PENGERTIAN UMUM
Escherichia coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman, Theodor Escherichdalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan. Pada tahun 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran pencernaan. Nama “Bacterium coli” sering digunakan sampai pada tahun 1991. Ketika Castellani dan Chalames menemukan genus Escherichia dan menyusun tipe spesies E. Col.
Escherichia coli merupakan salah satu spesies dari keluarga Enterobacteriaceae. Kelompok bakteri Enterobakteriaceae merupakan flora normal saluran pencernaan manusia dan hewan. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat pathogen.
Escherichia coli  menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada di luar usus. Escherichia coli menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan beberapa kasus diare. Escherichia coli berasosiasi dengan entero patogenik menghasilkan enterotoksin pada sel epitel Manifestasi klinik infeksii oleh Escherichia coli  bergantung pada tempat infeksi dan tidak dapat dibedakan dengan gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri lain.  Dalam jumlah yang berlebihan bakteri Escherichia coli dapat mengakibatkan diare, dan bila bakteri ini menjalar ke sistem/organ tubuh yang lain dapat menginfeksi. Seperti pada saluran kencing, jika bakteri Escherichia coli sampai masuk ke saluran kencing dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih/kencing (ISK).
Penyakit yang disebabkan Escherichia coli, yaitu :
1.    Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri yang mengenai bagian dari saluran kemih. Gejala dari saluran kemih meliputi buang air kecil terasa sakit.
2.     Diare
Escherichia coli  yang menyebabkan diare banyak ditemukan di seluruh dunia. Escherichia coli  diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat virulensinya, dan setiap kelompok menimbulkan penyakit melalui mekanisme yang berbeda. Ada lima kelompok galur Escherichia coli  yang patogen, yaitu :
a)      Coli Enteropatogenik (EPEC)
b)      Coli Enterotoksigenik (ETEC)
c)      Escherichia coli Enteroinvasif (EIEC)
d)      Escherichia coli  Enterohemoragik (EHEK)
e)       Escherichia coli  Enteroagregatif (EAEC)
3.    Sepsis
4.    Meningitis



B.     MORFOLOGI DAN SIFAT
Berikut adalah klasifikasi bakteri Escherichia coli :
Domain    : Bacteria
Phylum     : Proteobacteria
Order        : Enterobacteriales
Family      : Enterobacteriaceae
Genus       : Eschericha
Spesies     : Escherichia coli
Escherichia coli umumnya merupakan bakteri pathogen yang banyak ditemukan pada saluran pencernaan manusia sebagai flora normal. Morfologi bakteri ini adalah kuman berbentuk batang pendek (coccobasil), gram negatif, ukuran 0,4 – 0,7 µm x 1-3 µm, sebagian besar gerak positif dan beberapa strain mempunyai kapsul, tidak berspora, aeroik dan anaerobic fakultatif. Escherichia coli tumbuh baik pada hampir semua media yang biasa dipakai di laboratorium mikrobiologi pada media yang dipergunakan untuk isolasi kuman enterik. Sebagian besar strain E. coli tumbuh sebagai koloni yang meragi laktosa. E. coli bersifat mikroaerofilik. Beberapa strain bila ditanam pada agar darah menunjukkan hemolisis tipe beta. Koloni yang berwarna merah pada agar Mac Conkey menunjukkan bahwa basil memfermentasi laktosa dan bersifat non patogen di dalam intestine.
Escherichia coli memproduksi bermacam–macam fimbria atau pili yang berbeda, banyak macamnya pada struktur dan speksitifitas antigen, antara lain filamentus, proteinaceus, seperti rambut appendages disekelilingi dalam variasi jumlah. Fimbria merupakan rangkaian hidrofobik dan mempunyai pengaruh panas atau organ spesifik yang bersifat adhesi. Hal itu merupakan faktor virulensi yang penting. Pada uji biokimia, bakteri Escherichia coli  (Supardi, 1999) :
1.      Menguraikan banyak gula-gula yang membentuk asam dan gas.
2.      Pada reaksi IMVIC akan menghasilkan: ++–
3.      Sensitif terhadap Brilliant Green Citrat dan Na dioxycholat.
Bakteri Escherichia coli  yang berada di dalam usus besar manusia berfungi untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat, dia juga membantu dalam proses pencernaan termasuk pembusukan sisa-sisa makanan dalam usus besar. Fungsi utama yang lain dari Escherichia coli  adalah membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa makan. Vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah misalkan saat terjadi perdarahan seperti pada luka/mimisan vitamin K bisa membantu menghentikannya, E .Coli termasuk ke dalam bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat oganik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi, dan mineral. Di dalam lingkungan,bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan.
Tempat yang paling sering terkena infeksi Escherichia coli adalah saluran kemih, saluran empedu, dan tempat-tempat lain di rongga perut. Bakteri ini juga menghasilkan enterotoksin penyebab diare. Escherichia coli memproduksi enterotoksin yang tahan panas (termostabil (LT))tahan terhadap pemanasan pada suhu 100oC selama 15 menit dapat menyebabkan diare yang ringan, sedangkan  enterotoksin yang tidak tahan panas (Termolabil  (ST))  dapat menyebabkan sekresi air dan klorida ke dalam lumen usus, menghambat reabsorbsi natrium.
C.     STRUKTUR ANTIGEN
Escherichia coli memiliki antigen O tersusun dari komplek polisakarida-phospolipid dengan fraksi protein yang tahan terhadap pemanasan, sehingga antigen O dikenal sebagai antigen permukaan yang tahan panas (heat-stable). Antigen K merupakan antigen kapsul atau amplop. Antigen K terletak di atas antigen O dan mencegah antigen O kontak dengan antibodi O. tersusun dari lipopolisakarida Antigen fimbria terletak pada fimbria (pili), yang merupakan penonjolan pada dinding sel dan tersusun dari protein. Antigen H merupakan antigen flagela, protein dan tidak tahan panas.
Antigen yang digunakan untuk menentukan serotipe adalah sebagai berikut:
1.      Somatik atau antigen O. Dituliskan menggunakan numeral Arabik; sebagai contoh, O33 (Carter, 2004). Antigen O merupakan bagian terluar dinding sel lipopolisakarida dan terdiri unit berulang lipopollisakarida. Beberapa polisakarida spesifik O mengandung gula unik. Antigen O tahan terhadap panas dan alcohol dan biasanya dideteksi dengan cara aglutinasi bakteri. Antibodi terhadap antigen O adalah IgM. Sedangkan tiap jenis enterobacteriaceae digabungkan dengan kelompok khusus O sehingga tiap organisme tunggal dapat membawa beberapa antigen O yang sama dengan E. coli. E. coli dapat bereaksi silang dengan beberapa spesies providencia, klebsiella, dan salmonella. Biasanya antigen O berhubungan dengan penyakit khusus pada manusia, misalnya tipe spesifik O dari E. coli ditemukan pada diare dan infeksi saluran kemih.
2.      Antigen K (permukaan atau amplop). Ada lebih dari 80 Antogen K yang berbeda-beda. Dituliskan menggunakan numeral Arabik; contoh, K4 (Carter, 2004). Antigen K merupakan bagian luar dari antigen O pada beberapa, tetapi tidak pada semua enterobacteriaceae. Beberapa antigen K adalah polisakarida, termasuk antigen K dari E. coli dan yang lainnya protein. Antigen K dapat berpengaruh pada reaksi aglutinasi dengan antisera O dan mereka dapat dihubungkan dengan virulensi misalnya strain E. coli memproduksi K1 yang merupakan penyebab utama pada meningitis neonatal, dan antigen K dari E. coli menyebabkan perlekatan bakteri pada sel epithelial yang memungkinkan invasi ke sistem gastrointestinal atau saluran kemih).
3.      Antigen H atau flagella. Ditulis dengan H diikuti dengan numeral Arabik; contoh, H2. Apabila tidak ada flagella , dituliskan dengan NM (nonmotil). Antigen H terletak pada flagella dan denaturasi atau dihilangkan oleh panas atau alkohol. Mereka dapat diawetkan dengan pemberian formalin pada varian bakteri yang motil. Antigen H mengadakan aglutinasi dengan antibodi H , biasanya Ig G. Penentu dalam antigen H merupakan fungsi dari rangkaian asam amino pada protein flagella (flagellin).
D.    SUMBER PENULARAN
Penularan pada bakteri ini adalah dengan kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, berikut merupakan cara penularannya  seperti :
1.      makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor
2.      Tidak mencuci tangan dengna bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja yang terinfeksi, sehingga kontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.
3.      Melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
4.      Melalui binatang seperti seperti sapi, kambing dan domba.
Berikut ini beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri E. coli.
·         Usia. Anak-anak dan orang tua lebih berisiko mengalami sakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli.
·         Sistem kekebalan tubuh lemah. Misalnya penderita AIDS atau yang sedang menjalani kemoterapi akan lebih berisiko terkena infeksi E. coli.
·         Penurunan kadar asam dalam perut. Asam lambung bisa memberikan perlindungan terhadap bakteri E. coli. Sebagian obat-obatan ada yang berfungsi menurunkan kadar asam perut dalam tubuh dan sebagai akibatnya risiko terinfeksi E. coli bisa meningkat.
E.     PATOGENITAS
1)      Infeksi sistem saluran kencing
Escherichia coli merupakan penyebab paling banyak dari infeksi sistem saluran kencing dan jumlah untuk infeksi saluran kencing pertama kurang lebih 90% pada wanita muda. Pada infeksi sistem saluran kencing dapat terjadi bakterimia dengan tanda klinis adanya sepsis. (Jawetz, 2005)
2)      Escherichia coli yang berhubungan dengan penyakit diare
Berdasarkan mekanisme dalam menimbulkan penyakit, serologi dan epidemiologi, bakteri Escherichia coli dibedakan menjadi 5 tipe (Jawetz, 2005) :
a)      Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab penting diare pada bayi, khususnya di negara berkembang. EPEC melekat pada mukosa usus kecil. Terjadi kehilangan microvili (effacement), pembentukan filamentous actin atau struktur seperti cangkir dan biasanya EPEC masuk ke dalam mukosa. (Jawetz, 2005)
Strain Escherichia coli dari tipe ini tidak memproduksi racun dan sifat-sifat patogennya tidak jelas. (Soemarno, 2000)
b)      Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC)
Merupakan penyebab umum diare pada musafir dan merupakan penyebab yang sangat penting dari diare pada bayi di negara berkembang. (Jawetz, 2005).
Strain Escherichia coli dari tipe ini dapat memproduksi racun, Stable dan/atau Label toxin. Stable toxin yaitu racun yang tahan panas sedangkan Labile Toxin yaitu racun yang tidak tahan panas. Racun-racun ini dapat menimbulkan diare seperti pada cholera. (Soemarno, 2000)
c)      Enteroinvasive Escherichia coli (EIEC)
Enteroinvasive Escherichia coli menyebabkan penyakit yang mirip dengan shigellosis. Penyakit yang terjadi umumnya pada anak di negara berkembang. (Jawetz, 2005)
Identifikasi bakteri ini dapat dilakukan dengan Sereny test yaitu dengan meneteskan suspensi pekat bakteri ini pada mata marmot. (Soemarno, 2000)
d)     Enterohaemorraghic Escherichia coli (EHEC)
Bakteri ini memproduksi verotoksin (sitotoksik pada sel vero). Enterohaemorraghic Escherichia coli (EHEC) banyak dihubungkan dengan hemorrhagic colitis (sebuahbentuk diare parah) dan dengan sindroma uremic hemolytic (sebuah penyakit akibat kegagalan ginjal akut), microangiopathi hemolytic anemia dan thrombocytopenia. (Jawetz, 2005)
e)      Enteroagregative Escherichia coli (EAEC)
Bakteri ini menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu lebih dari 14 hari) pada orang di negara berkembang. Organisme ini menyebabkan penyakit makanan di negara industri. Bakteri ini digolongkan berdasar pada bentuk dan perlekatan pada sel manusia. Patogenesis EAEC menyebabkan diare yang tidak begitu dipahami dengan baik. Meskipun demikian EAEC dinyatakan bahwa dapat melekat pada mukosa intestinal dan menghasilkan enterotoksin dan sitotoksin. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan mukosa, pengeluaran sejumlah besar mukus dan terjadinya diare. (Jawetz, 2005)

BAB III
PEMBAHASAN
A.    PEMERIKSAAN LABORTORIUM DAN IDENTIFIKSI BAKTERI
Untuk pemeriksaan Esceherichia coli secara laboratorium dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara.
Bahan pemeriksaannya dapat berupa:
1.   Makanan
2.   Minuman
Ada dua pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyait yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli yaitu:
1.      Pemeriksaan kuantitatif
a.       Uji pendugaan coliform (presumptive coliform)
1.      Siapkan pengenceran 102 dengan cara melarutkan 1 ml larutan  101  ke dalam  9 ml larutan pengencer Butterfield’s Phosphate Buffered.
2.       Ambil sebanyak 1  ml larutan  dari  setiap pengenceran ke dalam 3 seri tabung Lauryl Sulfate Broth (LSB) yang berisi tabung durham.
3.      Tabung-tabung  tersebut diinkubasikan selama 48 ± 2  jam  pada  suhu  35 ± 1oC.  Tabung positif ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham.
b.      Uji pendugaan Escherichia coli (presumtive  E. coli).
1.      Inokulasikan dari setiap tabung LSB yang positif ke tabung-tabung EC Broth yang berisi tabung durham  dengan menggunakan jarum ose, Inkubasi EC Broth selama  48 ±  2  jam  pada  suhu  45 ±  0,5oC.
2.      Periksa tabung-tabung EC Broth tersebut diatas yang menghasilkan gas selama 48 ± 2 jam. Tabung positif ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham.
c.       Uji Konfirmasi
1.      Uji penegasan Escherichia coli 
a.       Dari tabung-tabung EC Broth yang positif dengan menggunakan jarum ose goreskan ke LEMB agar.  Inkubasi selama 24 ± 2 jam pada suhu 35 ± 1oC.
b.      Koloni Escherichia coli terduga memberikan ciri yang khas (typical) yaitu hitam pada bagian tengah dengan atau tanpa hijau metalik.
c.        Ambil satu koloni (typical saja) Escherichia coli   dari masing-masing cawan LEMB  dan  goreskan  ke  media  PCA  miring  dengan  menggunakan  jarum  ose.  Inkubasi selama 24 ± 2 jam pada suhu 35 ± 1oC.
2.   Uji biokimia
a.       Produksi indol ( i )
Ambil 1 ose dari  PCA miring (butir 6.2.3.c) diinokulasikan ke dalam Tryptone Broth atau MIO medium, inkubasi selama 24 ± 2  jam  pada  suhu 35 ± 1oC.  Uji Indol  dilakukan  dengan  menambahkan 0,2 ml  -  0,3 ml pereaksi Kovacs. Reaksi positif jika terbentuk cincin merah pada lapisan bagian atas media dan negatif bila terbentuk cincin warna kuning.
b.      Uji voges  proskauer (VP) dan  uji  methyl red (MR)
Ambil 1 ose dari PCA  miring (butir 6.2.3.c) miring diinokulasikan ke dalam MRVP Broth. Inkubasi selama 24 ± 2 atau tunggu hingga  48 ± 2 jam pada suhu 35± 1oC. Uji VP dengan menggunakan reagen VP barrit (1-Naphtol & KOH 40%). Sedangkan uji MR dengan indikator methyl red. Hasil uji VP positif ditandai dengan warna merah muda atau mirah delima (ruby), negatif tidak ada perubahan warna, sedangkan hasil uji MR positif ditandai dengan warna merah, negatif tidak ada perubahan warna atau warna kuning, 
c.       Uji sitrat (C)
Goreskan 1 ose dari PCA miring (butir 6.2.3.c) ke permukaan simmon citrat agar. Inkubasi selama 24 ± 2 atau tunggu hingga 48 ± 2 jam pada suhu 35 ± 1oC. Reaksi positif jika terjadi pertumbuhan dan media berubah warna menjadi biru, reaksi negatif jika tidak ada pertumbuhan dan media tetap hijau.
d.      Produksi gas dari laktosa
Ambil 1 ose dari PCA miring (butir 6.2.3.c) diinokulasikan kedalam Laktosa. Inkubasi selama 24 ± 2 atau tunggu hingga 48 ± 2 jam pada suhu 35 ± 1oC reaksi positif jika warna kuning,negatif jika warna tetap atau merah.
3.      Uji morfologi
Dilakukan uji morfologi dengan melakukan pewarnaan gram dari setiap koloni Escherichia coli  terduga. Biakan diambil dari PCA miring  (butir 6.2.3.c) yang telah diinkubasi selama 24 jam. Dengan menggunakan mikroskop, bakteri Escherichia coli  termasuk bakteri gram negatif, berbentuk batang pendek
4.      Interpretasi hasil
Tabel Interpretasi hasil,sbb
Kriteria
Biotipe 1
Biotipe 2
Gas pada tabung LSB
+
+
Indol
+
-
MR
+
+
VP
-
-
Citrat
-
-
Uji Morfologi
Gram negatif, bentuk batang pendek
Gram negatif, bentuk batang pendek
5.      Pelaporan
Berdasarkan Tabel Interpretasi hasil tersebut di nyatakan Escherichia coli dalam APM/g dengan menggunakan Angka Paling Memungkinkan (APM). Lihat Tabel 2. menggunakan 3 seri tabung  pengenceran. 
Syarat mutu dan keamanan pangan hasil perikanan untuk bakteri pathogen E. coli < 3 APM /g.  Jika tidak memenuhi syarat  mutu dan keamanan pangan hasil perikanan untuk bakteri pathogen Escherichia coli maka ditulis sesuai Tabel Indeks APM.
2.      Pemeriksaan kualitatif
Metode yang digunakan adalah TPC (total plate count). 1 ml sampel air yang diencerkan di tanam menggunakan metode cawan tuang dengan megia kaldu agar untuk mengetahui total bakteri dalam sampel air uji dan media SSA untuk mengetahui keberadaan bakteri Salmonella dan Shigella dalam sampel air uji. Kemudiam diinkubasi selama 24 jam pada suhu kamar (37° C). Koloni yang muncul dihitung populasinya dan bila jumlah koloni lebih dari 300 koloni, maka digunaka quebec colony counter sebagai alat bantu menghitung. Jumlah koloni yang telah ditemukan adalah jumlah bakteri per ml sampel air uji.
B.     PENGOBATAN
Infeksi bakteri E. coli yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan biasanya tidak ditangani dengan antibiotik karena bisa meningkatkan risiko komplikasi yang lebih serius. Yang terpenting dalam menangani kondisi ini adalah dengan meminum banyak air putih untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah. Selain itu Anda juga disarankan untuk istirahat secukupnya.
Untuk mengatasi dehidrasi pada anak yang mengalami diare, cairan oralit bisa membantu memulihkan cairan dalam tubuh mereka. Selain itu, oralit juga berfungsi menggantikan sodium, potasium, dan juga glukosa dalam tubuh.
Jangan memberikan obat-obatan antidiare yang akan melambatkan sistem pencernaan Anda karena obat ini akhirnya akan mencegah terbuangnya racun keluar dari tubuh. Jika infeksi E. coli yang terjadi cukup serius dan menyebabkan sindrom hemolitik uremik, Anda harus segera dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.


















BAB IV
KESIMPULAN
Escherichia coli merupakan salah satu spesies dari keluarga Enterobacteriaceae. Kelompok bakteri Enterobakteriaceae merupakan flora normal saluran pencernaan manusia dan hewan. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat pathogen.
Penularan pada bakteri ini adalah dengan kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, berikut merupakan cara penularannya  seperti makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja yang terinfeksi, Melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan, Melalui binatang seperti seperti sapi, kambing dan domba.
Dalam kebanyakan kasus ringan, perawatan bisa dilakukan di rumah. Penderita harus banyak minum air, banyak istirahat, dan selalu mengawasi timbulnya gejala yang lebih berat yang memerlukan penanganan dokter seperti adanya diare berdarah atau demam, dehidrasi dan gejala lainnya seperti yang telah disebutkan di atas.



DAFTAR PUSTAKA

 http://zulfiprint19.blogspot.co.id/2017/01/bunga-wisuda-selempang-wisuda-boneka.html

 


YANG MINAT BELANJA PAKAIAN MURAH & BERKUALITAS, BONEKA & SELEMPANG WISUDA, SILAHKAN INVITE BBM, INTAGRAM, FACEBOOK KAMI ... SYUKRAN :)
 

No comments:

Post a Comment