ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
PENGKAJIAN
I.
DATA UMUM
1.
Nama kepala keluarga : bapak Yn
2.
Alamat dan telpon :
-
3.
Pekerjaan KK : pensiunan
4.
Pendidikan KK : -
5.
Komposisi keluarga :
no
|
Nama
|
Jenis
kelamin
|
Hubungan
dgn KK
|
Umur
|
pekerjaan
|
pnddkan
|
1
|
Anak
II
|
L
|
Anak kandung
|
_
|
_
|
_
|
2
|
Anak
III
|
P
|
Anak
kandung
|
27
thn
|
_
|
_
|
3
|
Istri
anak ke 2
|
P
|
Menantu
|
_
|
_
|
_
|
4
|
Ank
dri an.ke 2
|
_
|
Cucu
|
4
thn
|
_
|
_
|
4.
GENOGRAM
5.
Tipe
Keluarga :
keluarga
Bapak Yn. Termasuk keluarga singel peren yang terdiri dari kepala keluarga,
tiga orang anak dan orang menantu dan satu orang cucu.
6.
Suku Bangsa
Seluruh
keluarga berasal dari suku bugis Indonesia
7.
Agama :
Semua anggota keluarga menganut
agama islam
8.
Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sebagian
besar anggota keluarga memiliki penghasilan perbulannya.
9.
Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Setiap
hari klien dan keluarga tidak memenuhi kebutuhan rekreasi dan hiburan di
karenakan kesibukan sebagian keluarga bekerja di luar rumah.
II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1.
Tahap perkembangan keluarga saat
ini:
Keluarga
bapak Yn yang berumur 65 tahun mempunyai 3 orang anak,anak pertama sudah
menikah dan tidak tinggal serumah,anak kedua sudah menikah dan tinggal serumah
dengan 1 orang anaknya yaitu cucu bapak Yn berusia 4 tahun, anak ketiga bapak
Yn wanita yang berusia 27 tahun belum menikah dan sudah bekerja tetapi jarang
dirumah keluarga bapak Yn berada pada tahap perkembangan keluarga pada lansia.
2.
Tahap perkembangan yang belum
terpenuhi:
Bapak
Yn sampai saat ini belum memenuhi tugas perkembangan keluarga yaitu komunikasi
dengan anggota keluarga,pembagian peran,dan kegiatan rumah tangga yang belum
terpenuhi
3.
Riwayat keluarga inti :
Dalam
hubungan keluarga tidak ada riwayat penyakit menular,menahun dan menurun.riwayat
kesehatan masing-masing angota keluarga adalah sebagai berikut:
·
Kepala keluarga:bapak Yn saat ini
sakit rematik dan kaki kirinya bengkak
·
Anak ke- I:tidak ada riwayat sakit
yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap dirumah sakit.
·
Anak ke-II:tidak ada riwayat sakit
yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di rumah skit
·
Anak ke-III: tidak ada riwayat
sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di rumah sakit
·
Menantu: tidak ada riwayat sakit
yang mengharuskan klkien untuk berobat dan rawat inap dirumah sakit
·
Cucu:tidak ada riwayat sakit yang
mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di rumah sakit
4.
Riwayat keluarga sebelumnya:
Dari keluarga bapak Yn tidak ada riwayat
sakit.
III. STRUKTUR KELUARGA
1.
Pola komunikasi keluarga
Komunikasi
antar keluarga kurang baik karna sebagian anggota keluarga sibuk dengan urusan
masing-masing
2.
Struktur kekuatan keluarga
Klien
kurang diperhatikan oleh anak-anaknya,dimana menyebabkan hubungan dari keluarga
bapak Yn renggang akibat dari kesibukan masing-masing.
3.
Struktur peran(formal dan
informal)
·
Bapak Yn :
-
Peran informal:dulu pernah bekerja
namun sekarang sudah pensiun
-
Peran formal:menjadi kepala
keluarga sebagai ayah,kakek dan mertua
·
Anak ke-II:
-
Peran informal:tidak bekrja
-
Peran formal:ibu rumah tangga
·
Anak ke-III:
-
Peran informal:bekerja
-
eran formal:sebagai anak
·
Menantu
-
Peran informal: bekerja
-
Peran formal : suami, ayah,
menantu
·
Cucu :
-
Peran informal: -
-
Peran formal:anak,cucu dan
keponakan
4.
Nilai dan norma keluarga
Keluarga
kurang memperhatikan kesehatan sehingga ketika ada anggota keluarga yang sakit
tidak terlalu diperhatikan.
IV. FUNGSI KELUARGA
1.
Fungsi efektif keluarga :
Keluarga
bapak Yn tidak saling memeberikan perhatian dan kasih sayang.kurangnya
perhatian dari keluarga klien sehingga bapak Yn kadang-kadang merasa sedih
ketika rematiknya kumat karna tidak ada yang mengurusi.
2.
Fungsi sosial:
Interaksi
bapak Yn dengan keluarga kurang baik.bapak Yn kadang-kadang merasa tidak enak
karna tidak ada teman berbicara,ia juga malas berbicara dengan babysister
cucunya,jadi bapak Yn lebih suka mengurung diri di kamar.
3.
Fungsi perawatan kesehatan:
a.
Ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan.keluarga kurang mengetahui mengenai penyakit yang
dialami bapak Yn dan ketika rematik bapak Yn kambuh keluarga tidak memberikan
perawatan sehingga kaki sebelah kiri bapak Yn bengkak.
b.
Ketidakmampuan keluarga mengambil
keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
-
anggota keluarga tidak peka terhadap
keluarga yang sakit.keluarga bapak Yn cuek terhadap kondisi bapak Yn dan tidak
memperhatikan kondisis bapak Yn lebih lanjut.
-
keluarga bapak Yn tidak menanggapi
setiap masalah kesehatan secara positif.
c.
ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
-
pengetahuan keluarga mengenai
penyakit terbatas,keluarga tidak memahami mengenai hal-hal yang dapat
menyebabkan kekambuhan dan yang perlu di lakukan untuk mencegah kekambuhan
-
setiap anggota keluarga tidak
mengerti akan funsi dan tanggung jawabnya masing-masing.
-
keluarga tidak memberikan
perhatian ,kasih sayang dan support agar dapat memebantu proses penyembuhan.
d.
ketidakmamapuan keluarga
menguanakan fasilitas atau paelayanan kesehatan di masyarakat
-
keluarga tidak mengetahui dengan
jelas tentang fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
-
keluarga tidak memahami dan
mengerti keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika mereka memanfaatkan
pelayanan kesehatan dengan optimal
4.
fungsi reproduksi;
Jumlah
anak yang dimiliki bapak Yn ada 3 orang yaitu dua orang anak laki-laki dan satu
perempuan.
5.
fungsi ekonomi :
keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas yang ada seperti puskesmas,posyandu lansia,poliklinik,dan
lain-lain.
V. KOPING
A. STRESS DAN KOPING PADA KELUARGA
Stress adalah ketegangan dalam diri seseorang atau system sosial (keluarga) dan merupakan reaksi terhadap situasi yang menimbulkan tekanan atau peristiwa hidup dan kejadian yang cukup kuat untuk menyebabkan perubahan dalam system keluarga. Sedangkan Koping terdiri atas pemecahan upaya pemecahan masalah yang sangat relevan dengan kesejahteraan. Koping didefinisikan sebagai respon (kognitifperilaku atau persepsi) terhadap ketegangan hidup eksternal yang berfungsi untuk mencegah, menghindari, mengandalkan distress emosional.
STRATEGI KOPING KELURGA
Strategi Koping
keluarga salah satunya Strategi hubungan.
1)
Mengandalkan kelompok keluarga
Keluarga
tertentu saat mengalami tekanan mengatasi dengan menjadi lebih bergantung pada
sumber mereka sendiri. Ketika Bapak Yn.
Mengalami Isolasi diri akibat dari kurangnya perhatian dari anggota
keluarga Alangkah baiknya Keluarga mampu
menyadari kemurungan diri yang dialami
oleh Bapak. Yn sehingga anggota
keluarga dapat bersatu untuk memberikan perhatian lebih karena itu merupakan proses terpenting dalam kehidupan keluarga. Keluarga berhasil
melalui masalah dengan menciptakan struktur kelurga yang lebih bijaksana.
2)
Kebersamaan yang lebih besar
Salah satu membuat keluarga semakin erat dan
memelihara sreta mengelola tingkat stress dan moral yang dibutuhkan
keluarga adalah dengan berbagi perasaan dan pemikiran serta terlibat dalam
pengalaman aktivitas keluarga. Keluarga Bapak Yn. Seharusnya membagi waktu
antara pekerjaan dan perhatiannya untuk kelurga sehingga mereka mampu
menciptakan Kebersamaan yang lebih besar
menghasilkan kohesi keluarga yang lebih tinggi,. Hubungan yang paling
penting membutuhkan kohesivitas dan saling berbagi dalam system
keluarga.kohesivitas keluarga yang tinggi khususnya membantu saat keluarga
pernah trauma dan isolasi diri karena akibat dari pengabaian dari anggota
kelurga. Aktivitas anggota keluarga
diwaktu luang merupakan sumber koping yang sangat penting guna memperbaiki
kohesi, moral, dan kepuasaan kelurga.
3.
Strategi Komunikasi
1) Terbuka
dan jujur
Anggota keluarga yang
menunjukkan keterbukaan, kejujuran, pesan yang jelas dan perasaan serta afeksi yang
lebih besar dibutuhkan pada masa ini. komunikasi keluarga yang fungsional
adalah langsung, terbuka,jujur dan jelas. Bapak Yn. Seharusnya mampu terbuka dengan anggota
keluarga sehingga mereka dapat menyadari jikalah beliau kesepian karena di
tinggal setiap hari di sebabkan
kesibukan masing-masing anggota keluarga
Keterbukaan adalah komunikatif dalam berbagai ide dan perasaan.
Agar
anggota keluarga dapat menyadari dan mampu membagi waktu antara perkerjaan dan perhatian terhadap
anggota keluarga yang lain.
2)
Menggunakan humor dan tawa
Studi
mengenai resilience menekankan bahwa humor tidak terhingga nilainya dalam
mengatasi penderitaan (Walsh, 1998). Humor tidak hanya dapat menyokong
semangat, humor juga dapat menyokong sistem imun seseorang dalam mendorong
penyembuhan. Demikian juga bagi keluarga, rasa humor adalah sebuah aspek yang
penting. Humor dapat dapat memperbaiki sikap keluarga terhadap masalah dan
perawatan kesehatan serta mengurangi kecemasan dan ketegangan. Humor dan tawa
dapat dipandang sebagai alat perawatan diri untuk mengatasi stress karena
kemampuan tertawa dapat memberikan seseorang perasaan memiliki kekuatan
terhadap situasi.
3)
Sumber dukungan keluarga
Caplan (1976) menjelaskan bahwa keluarga
memiliki fungsi pendukung meliputi:
a)
dukungan social (keluarga berfungsi sebagi pencari dan penyebar informasi
mengenai dunia)
b)
dukungan penilaian (keluarga bertindaksebagai sistem pembimbingumpan
balik, membimbing dan merantarai pemecahan masalahdan merupakan sumber sera
validator identitas anggota)
c) Dukungan tambahan (keluarga adalah sunber
bantuan praktis dan konkret)
d) Dukungan emosional (keluarga berfungsi sebagai
pelabuhan istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan emosional)
e) Meningkatkan moral keluarga.
4). Pemecahan masalah bersama
Pemecahan
masalah bersama diantara anggota keluarga adalah styrategi konitifdan
komunikasi keluarga yang telah diteliti secara ekstensif melalui metode
penelitianlaboratorium
oleh kelompok peneliti keluarga (Klien, 1983; Reis, 1981; Strauss, 1968)
dan dalam lingkungan alami ( Chesler & Barbari,
1987). Pemecahan masalah keluargayang efektif meliputitujuh langkah spesifik :
a) Mengidentifikasi masalah
b) Mengkomunikasikan tentang masalah
c) Menghasilkan solusi yang mungkin
d) Memutuskan satu dari solusi
e) Melakukan tindakan
f) Memantau atau memastikan bahwa
tindakan dilakukan
g)
Mengevaluasi seluruh proses pemecahan masalah
Dengan
memasukkan strategi pemecahan masalah ini dalam
kehidupan
keluarga,keluarga dipercaya dapat berfungsi secara efektif.
Reiss
menyebutkan keluarga yang menggunakan proses pemecahan
masalah
yang efektif sebagi keluarga yang peka terhadapa lingkungan.
Tipe
keluarga ini seperti melihat sifat masalah sebagi sesuatu “dia luar
sana”
dan tidak mencoba membuat masalah menjadi internal.
5).
Dukungan spiritual
Berbagai studi menunjukkan
hubungan yang jelas antara kesejahteraan spiritual dan peningkatan kemampuan
individu atau keluarga untuk mengatasi stress dan penyakit. Agama
adalah dorongan yang kuat dan pervasif dalam membentuk keluarga (Miller, 2000).
Cara koping yang berbasis spiritual bervariasi secara signifikan lintas budaya.
Penelitian mengenai koping keluarga dan individu serta resilience secara
konsisten menunjukkan bahwa dukungan spiritual adalah penting dalam mendukung
kepercayaan keluarga sehingga mereka dapat mengatasi penderitaan dan stress
yang berkepanjangan terutama stress yang dialami Bapak.Y.
Apabila Ada anggota keluarga
yang telah lanjut usia entah ibu atau bapak sebaiknya kita arahkan mereka ke
hal-hal spiritual karena itu merupakan sumber koping yang paling baik, jika mereka mengalami stress atau sedang
sakit mereka selalu berfikir positif karena kita sebagai anggota keluarga
selalu memberikan dukungan spiritual sehingga mereka mampu mengenadalikan diri dari fase masa tua
yang mereka lalui serta berikan
mereka perhatian lebih agar
mereka tak merasa di jauhi oleh anggota keluarga entah itu Anak ataupun kerabat yang lain.
VI. PENGKAJIAN FOCUS:
·
Hubungan anak terhadap orang tua
kurang baik karna anak pertama dan kedua dari bapak Yn sudah menikah dan anak
ketiganya sudah kerja dan jarang pulang kerumah sehingga hubungan anak-anak dan
bapak Yn kurang erat dan komunikasi kurang.
·
Anak kedua bapak Yn yang telah
menikah tinggal serumah dengan bapak Yn
·
Perasaan bapak Yn setelah kedua
anaknya telah menikah,bapak Yn merasa kesepian dan kurang diperhatikan dimana
anak ketiganya juga sibuk bekerja dan jarang pulang kerumah.
·
Anak dari bapak Yn jarang
meluangkan waktu untuk berkumpul bersama,memberikan kasih sayang dan perhatian
kepada bapak Yn dan tidak menjaga komunikasi.
·
Pelaksanaan tugas dan fungsi
keluarga sangat berbeda dengan taraf perkembangan sebelumnya.hal ini dikarnakan
pada anak dimana anak pertama yang telah menikah dan bekerja sudah tidak
tinggal brsama,dan anak kedua juga sudah menikah dan mempunyai anak dimana ia
mempunyai tugas sebagai istri dan seorang ibu dan anak ketiganya sibuk bekerja
dan jarang pulang kerumah.
VII. ANALISA DATA
SIMTOM
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
DO
:
Bila
rematiknya kumat kaki kirinya nampak bengkak.
DS
:
Pasien
mengatakan jika rematiknya kumat kaki
kirinya bengkak.
|
Ketidak
mampuan keluarga merawat keluarga yang sakit.
|
Bengkak
(Tn. Yn )
|
DO
:
Tn.
Yn lebih suka mengurung diri di kamar.
DS
:
Pasien
mengatakan dia lebih suka mengurung diri di kmar
|
Ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah anggota keluarga.
|
Isolasi sosial
|
VIII. SCORING
1.
Kaki kiri bapak Yn. bengkak b/d Ketidak
mampuan keluarga merawat keluarga yang sakit.
NO
|
KRITERIA
|
PENGHITUNGAN
|
SKOR
|
PEMBENARAN
|
1.
|
Sifat
Masalah
Skala:
Aktual
|
3/3 x 1=
3/3
|
3/3=1
|
Masalah sudah terjadi
|
2
|
Kemungkinan
mslh dpt di ubah
Skala:sebagian
|
½ x 2= 2/4
|
2/4
|
Kebiasaan klien yang dapat
mendorong kekambuhan akan terulang kembali saat klien merasakan dalam keadaan
sehat
|
3.
|
Potensial
masalah untuk dicegah:
Tinggi
|
3/3 x1=1
|
1
|
Sumber dan tindakan mencegah
tidak dapat dimanfaatkan oleh keluarga
|
4.
|
Menonjolnya
masalah
Skala:
Masalah
tidak dirasakan
|
0/2 x 1
= 0
|
0
|
Kebiasaan
dalam mengatasi masalah yang sederhana menyebabkan masalah tidak dianggap
serius oleh klien dan keluarga.
|
|
|
|
3
|
|
2.
Isolasi sosial b/d Ketidak mampuan
keluarga merawat keluarga yang sakit.
no
|
Kriteria
|
Penghitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
|
1.
|
Sifat
masalah
Skala:
Aktual
|
3/3
x1=3/3
|
1
|
Masalah
sudah terjadi
|
|
2.
|
Kemungkinan
masalah dapat dirubah
Skala:
sebagian
|
½ x2 =2/4
|
2/4
|
Kebiasaan klien mengurung diri
|
|
3.
|
Potensi
masalh untuk diubah
Skala:
tinggi
|
3/3 x
1=3/3
|
1
|
Keluarga
klien sibuk dan klien malas berbicara
|
|
4.
|
Menonjolnya
masalah
Skala:
Masalah tidak di rasakan
|
0/2 x
1=0/2
|
0
|
Klien selalu merasa sedih dan
mengurung diri
|
|
|
|
|
4/4
|
|
|
Diagnosa
|
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi
|
Rasional
|
|||
umum
|
khusus
|
kriteria
|
standar
|
|
|||
Isolasi sosial b/d ketidak
mmpuan keluarga mngnal masalah anggota kluarga
|
Setlh dilakukan tindakan
harapkan keluarga mampu mengnal masalah anggota keluarga pada lansia
|
Setelah dilakukan
kunjungan 2x diharapkan keluarga dapat :
-
mengenl mslh pada lansia
-
Keluarga mampu mxlesaikn msalah pada lansia
-
Keluarga dapat meningkatkn komunikasi dan keharmonisn keluarga
|
Verbal
pngetahuan
|
Keluarga mengtahui dan memahami
Masalah yang bisa di alami oleh
klien lansia
|
1).jelskan pada keluarga
tentang masalah yang di alami oleh klien
2).Menjelaskn tentang factor penyebab dari masalah yang
dialami klien.
3).Ajarkan cara menyelesaikn masalah.
|
Dgn pnjlsn trsbt Kluarga bs mmhami
mslah yg dihadpi oleh lansia
kluarga mengetahui
penyebab dari msalah yng
dialami klien
msalah yang dialami klien bisa
diselesaikan dengan baik
|
|
Bengkak b/d Ketidak mmpuan
keluarga merawat keluarga yang sakit.
|
Setelah dilakukan tndkan
keperawtn
Kaki klien tidak mengalami bengkak
|
Setelah
dilakukan kunjungan 2x diharapkan keluarga dapat:
Melakukan perawatan pada lansia rematik
|
Verbal
pngetahuan
|
Keluarga mengtahui dan memahami
Mengenai cara perawatan pada
klien yang mengalami pembengkakn pada kaki akibat rematik
|
1). Ajarkan tentang cara merawat klien yaitu degan cara:
- memberikn mnyk gosok pda kaki yg bengkk
- mmbrkn parutan jahe pda kaki
yang bngkak
|
Keluarga bisa melakukan
perawatan secara mandiri.
|
DAFTAR PUSTAKA
Friedman.1998.Keperawatan Keluarga.Jakarta
: EGC
Suprajitno.2004.Asuhan
Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik.Jakarta : EGC
Nugroho, Wahyudi.2008.Asuhan
Keperawatan Gerontik.Jakarta : EGC
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA, SEMOGA REFERENSI BLOG KAMI BERMANFAAT !!!! SYUKRAN :) SALAMA'KI :) SALAM KENAL :) INSYA ALLAH BLOH KAMI TERUPDATE TIAP HARINYA !!!
No comments:
Post a Comment