SATUAN ACARA PENYULUHAN
(S A P )
Topik :
Perubahan fisiologi/psikologi pada masa kehamilan
Sasaran :
Ibu hamil
Pelaksanaan :
Rahmatia Anwar
Tempat :
RSUD Padjonga Dg Ngalle
Tujuan
Umum : menginformasikan kepada ibu
perubahan yang terjadi pada saat hamil.
Tujuan
khusus : Ibu mengerti tentang perubahan
fisiologi dan psikologi yang terjadi pada dirinya.
Metode :
ceramah
Evaluasi
: mampu menjelaskan kembali
perubahan-perubahan fisiologi dan psikologis
yang terjadi pada saat hamil.
MATERI
PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS PADA SAAT HAMIL
Perubahan – Perubahan Fisiologi
1. Rahim atau Uterus
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada uterus adalah uterus akan
membesar pada bulan – bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang
kadarnya meningkat. Berat uterus normal ± 30 gram, pada akhir
kehamilan (40 minggu) menjadi 100 gram, dengan panjang ± 20 cm dan dinding ±
22,5 cm. Hubungan antara besarnyauterus dengan tuanya kehamilan
sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita
tersebut hamil fisiologik, atau hamil ganda, atau menderita penyakit
seperti mola hidatidosa dan sebagainya (Hanifa, Abdul Bari dan
Trijatmo, 2005 : 89). Sumber lain juga menyebutkan "rahim yang semula
besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi dan
hiperflasia sehingga beratnya menjadi seberat 1000 gram saat akhir
kehamilan" (Manuaba, 1998 : 106).
2. Serviks uteri
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada serviks uteri terjadi
juga karena pengaruh hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat
dan dengan adanyahipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi
lunak (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 89).
3. Vagina dan Vulva
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada vagina dan vulva juga
terjadi akibat hormonestrogen yang mengalami perubahan.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vaginadan vulva tampak
lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tandaChadwick.
Warna porsiopun tampak livide (Hanifa, Abdul
Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16
minggu. korpus luteum graviditatisberdiameter
kira-kira 3 cm. Kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk (Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).
5. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang
akibat hormon somatomammotropin, estrogen, danprogesteron,
akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Dibawah pengaruh progesterondan somatomammotropin terbentuk
lemak disekitar kelompok-kelompok alveolussehingga mamma menjadi
lebih besar. Papila mamma akab lebih membesar,
lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti seluruh aerola mamma karena hiperpigmentasi(Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95). Sumber lain menyebutkan "sedikit
pembesaran payudara, peningkatan sensitivitas dan ras geli mungkin dialami
khususnya oleh primigravida, pada kehamilan minggu ke-4. Cairan
yang jenrnih ditemukan dalam payudara pada usia kehamilan 4 minggu dan kolostrum dapat
diperah keluar pada usia kehamilan16 minggu (Farrer, 2001 : 64).
6. Sirkulasi Darah
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada terjadi pula pada sirkulasi
darah. Perubahan sirkulasi darah ini terjadi akibat adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang
terus membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan
alat lainnya yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu
bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia.
Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32
minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak
kira-kira 30% (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).
7. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh
tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu
ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang
membesar kearah diafragma sehinggadiafragma kurang
leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira
20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam (Hanifa, Abdul Bari dan
Trijatmo, 2005 : 96).
8. Traktus digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan
terdapat perasaan enek (nusea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang
meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivusmenurun,
sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang.
Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis).
Biasanya terjadi pada pagi hariyang dikenal sebagai morning sickness (Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).
9. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan
pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang
mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus gravidarum keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kahamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas
panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai
tertekan kembali (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 97.
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melalnophore
stimulating hormone (MSH) yang meningkat. Di daerah leher
sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di
daerah aerola mamma.Linea alba pada
kehamilan menjadi hitam, dikenal dengan linea grisea. Tidak jarang
dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan
kebiru-biruan, disebut striae albikantes (Hanifa, Abdul Bari
dan Trijatmo, 2005 : 96). Sumber lain menyebutkan "pigmentasi yang lebih
gelap terjadi pada puting dan aerola mammae, wajah (kloasma-topeng
kehamilan) dan garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga
rambut pubis)-linea nigra (Farrer, 2001 : 65).
11. Metabolisme dalam Kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolic
rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi,
dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tireoidea) (Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 98). Secara umum dampak dari metabolisme ini
akan terjadi kenaikan berat badan. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira
diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terutama
terjadi dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan ini disebabkan
oleh hasil konsepsi (fetus, plasenta, danlikuor amnii)
dan dari ibu sendiri (uterus dan mamma yang
membesar, volume darah yang meningkat, lemak dan protein lebih banyak dan
akhirnya adanya retensi air) (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo,
2005 : 98).
12. Edema
Edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan hal
fisiologis. Namun bila disertai edema di tubuh bagian atas seperti muka dan
lengan, terutama bila diikuti peningkatan tekanan darah, maka dapat dicurigai
adanya preeklamsia (Manjoer, dkk, 2001 : 258).
13. Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen
melunak (softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian.
Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan janin, kalsium
maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan
ini. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium (Mochtar,
1998 : 38).
Perubahan – perubahan Psikologis
TRIMESTER I
Trimester
pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia
sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang
kenyataan bahwa ia hamil.
Perasaan
ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima
kehamilannya, sementara itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama,
seperti mual , kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini
dapat mencerminkan konflik dan defresi yang ia alami dan pada saat bersamaan
hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilannya.
Trimester
pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan
akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas terutama pada
wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi para tenaga
kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi keguguran
kembali atau teratoma. Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil selama
trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas tentang
keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Pembuktian
kehamilan dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai memeriksa dengan cermat
setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya kehamilan. Bukti yang paling
kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat
seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang satu dan
yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi
secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan libido dan
hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan 4
masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan
cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan,
nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran, dan
masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi pada trimester
pertama.
a. Merasa tidak sehat dan benci
kehamilannya.
b. Selalu memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
c. Mencari tanda-tanda
untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
d. Mengalami gairah seks yang lebih
tinggi tapi libido turun.
e. Khawatir kehilangan bentuk
tubuh.
f. Membutuhkan penerimaan
kehamilannya oleh keluarga.
g. Ketidakstabilan emosi dan
suasana hati.
h. Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan
bahwa dirinya hamil
i.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama
berbeda2, kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini
Pada
trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa
minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya. Segera setalah konsepsi
kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual dan muntah
pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara
TRIMESTER II
Trimester
kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika
wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami
saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur
ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester
kedua sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pasca-quickening.
Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi
dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamannya pada
trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya
sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Pada
trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan mengenali Anda
sedang hamil . Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester
kedua, kurang labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan
seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester
kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita
belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada masa ini,
kecemasan, kekhawatiran dan masalah – masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda .
Selain itu
tanda – tanda lain adalah :
·
Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima
kehamilannya.
·
Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran
bayi sebagai seseorang di luar dirinya.
·
Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
·
Libido dan gairah seks meningkat.
·
Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh
yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami
tidak memperhatikan lagi
·
Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan
timester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual
muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
·
Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan
selama trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
TRIMESTER III
Trimester
ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode
ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah
sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan
was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga
sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Trimester
ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran
bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi
yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus, keduanya
menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi. Wanita
tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar pemikiran difokuskan
pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan wajah bayi
itu kelak. Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita mungkin
merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah
nanti bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri,
kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan
menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami
cedera akibat tendangan bayi.
Ia juga
mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak
istimewa khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia dan bayinya yang
tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan karena uterusnya yang penuh
secara tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Depresi
ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih
bergantung pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan
rentannya.
Wanita
akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir
kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan
yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada pertengahan trimester
ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester sebelumnya akan
menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan. Alternatif
untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat 6 Menimbulkan perasaan
bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara tersebut. Berbagi perasaan
secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka dengan anda menjadi sangat
penting.
Perubahan
lainnya adalah :
·
bu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
·
Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam
kondisi yang tidak.normal.
·
Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
·
Tidak sabaran dan resah.
·
Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
·
Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.
No comments:
Post a Comment