Visitor

Saturday, February 25, 2017

SAP 5 TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN RSUD DOMPU




SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan                       : Tanda Bahaya Kehamilan
Sub pokok Bahasan                : Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
Sasaran                                    : Ibu Hamil
Pelaksanaan                             : Tgl 12 agustus 2014
Tempat                                    : RSUD DOMPU
Waktu                                     : 1 x 20 Menit
Pelaksana                                : Mahasiswa
1.        Tujuan intruksional umum
Setelah di lakukan penyuluhan di harapkan ibu hamil mengerti, memahami tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
2.        Tujuan intruksional khusus
1.      Menyebutkan dan menguraikan tentang tanda bahaya kehamilan.
2.      Menguraikan tentang macam-macam tanda bahaya kehamilan.
3.        Metode
a.       Ceramah
b.      Tanya jawab

MATERI PENYULUHAN (SAP)
A.      Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apa bila tidak di laporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. (Pusdiknakes, 2003).
B.       Macam-macam tanda bahaya kehamilan
1.      Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi. Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu di sertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).


2.      Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang di namakan ketuban pecah dini adalah apa bila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang di sebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks dan penilaiannya di tentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat di lakukan dengan tes lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
3.      Kejang
Pada umumnya kejang di dahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).
4.      Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. (Pusdiknakes, 2003).
5.      Demam tinnggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >380C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu. (Saifuddin, 2002). Demam dapat di sebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
6.      Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam kesalamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya. (Pusdiknakes, 2003).
7.      Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
8.      Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering di temukan pada kehamilan trimester I. mual bisa terjadi pada pagi hari, gejala ini bisa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, di namakan Hiperemesis Gravidarum. (Wikjosastro, 2002).
9.      Selaput kelopak mata pucat
       Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III, <10,5 gr% pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan di sebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi. (Saifuddin, 2002).

No comments:

Post a Comment