Visitor

Saturday, February 11, 2017

RENPRA HEMORAGIK STROKE "RENCANA KEPERAWATAN PASIEN Tn. S DENGAN “TUBERCOLOSIS PARU ” DI RUANG IGD NON BEDAH RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO " TUGAS NERS




RENCANA KEPERAWATAN PASIEN Tn. S DENGAN “TUBERCOLOSIS PARU ”
DI RUANG IGD NON BEDAH RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

Nama               : Tn. P
No. RM           : 737400 
Dx Medis        : Hemoragik Stroke
No
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan aliran darah sekunder akibat peningkatan TIK
DS :
a.       Keluarga klien mengatakan klien mengalami penurunan kesadaran
DO :
a.       klien terlihat kurang sadar
b.      Tekanan darah : 220/110
Setelah dilakukan perawatan intensive, diharapkan perfusi jaringan otak dapat tercapai secara optimal dengan Kriteria hasil :
a.      Klien tidak gelisah,
b.     tidak ada keluhan nyeri kepala
c.      TTV normal
1.      Kaji dan pantau TTV

2.      Pantau tingkat kesadaran klien

3.      Berikan posisi kepala lebih tinggi 15-30 dengan letak jantung (beri bantal tipis)
4.      Anjurkan klien untuk menghindari batuk dan mengedan berlebihan
1.         Mengetahui keadaan umum klien
2.         Mengetahui dan mengontrol perubahan kesadaran klien
3.         Posisi kepala lebih tinggi memudahkan aliran darah ke otak
4.         Batuk dan mengedan berlebihan akan meningkatkan tekanan intra kranial
2
Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kehilangan control otot / fasial
Ditandai dengan :
DS :
a.       Keluarga klien mengatakan klien tidak bisa bicara
b.      Keluarga klien mengatakan klien sudah lama sulit bicara
DO : Klien Nampak susah bicara
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan kerusakan komunikasi verbal dapat teratasi, dengan Kriteria hasil :
a.      menerima pesan – pesan melalui metode alternatif seperti menulis, bahasa isyarat.
b.     Meningkatkan kemampuan untuk mengerti, mampu berbicara dengan jelas
1.      Kaji tipe disfungsi seperti klien tidak tampak memahami kata atau sulit bicara
2.      Ajarkan klien mengucapkan suara sederhana seperti “Ah dan Pus”
3.      Berikan metode komunikasi alternative seperti menulis, berikan petunjuk visual (gerakan tangan)
1.      Mengetahui sejauhmana klien mengalami gangguan bicara

2.      Melatih klien berbicara agar gangguan bicara klien dapat diatasi dengan tepat
3.      Komunikasi alternative dapat mengatasi gangguan bicara klien sedikit demi sedikit






IMPLEMENTASI

No. DX
Hari/Tgl
Diagnose Keperawatan
Jam
Implementasi
Evaluasi
1.
Sabtu
19 - 12 - 2015
Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan aliran darah sekunder akibat peningkatan TIK
DS :
a.   Keluarga klien mengatakan klien mengalami penurunan kesadaran
DO :
a.   klien terlihat kurang sadar
b.   Tekanan darah : 220/110
15.05

15.10


15.20



15.30







1.      Mengkaji dan pantau TTV
H/ TD : 220/110 mmHg
2.      Memantau tingkat kesadaran klien
H/ kesadaran composmentis
3.      Memberikan posisi kepala lebih tinggi 15-30 dengan letak jantung (beri bantal tipis)
4.      Menganjurkan klien untuk menghindari batuk dan mengedan berlebihan
H/ klien tidak nampak batuk
Sabtu, 19 - 12 - 2015
Jam 21.00

S : klien memiliki tekanan darah 220/110 mmHg
O : klien nampak kurang sadar

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
1.   Kaji dan pantau TTV
2.   Pantau tingkat kesadaran klien
3.   Berikan posisi kepala lebih tinggi 15-30 dengan letak jantung (beri bantal tipis)
4.   Anjurkan klien untuk menghindari batuk dan mengedan berlebihan
2.
Sabtu
19 - 12 - 2015


Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kehilangan control otot / fasial
Ditandai dengan :
DS :
a.         Keluarga klien mengatakan klien tidak bisa bicara
b.      Keluarga klien mengatakan klien sudah lama sulit bicara
DO : Klien Nampak susah    
bicara

15.40




15.45






15.50



1.         Mengkaji tipe disfungsi seperti klien tidak tampak memahami kata atau sulit bicara
H/ klien masih sulit bicara
2.         Mengajarkan klien mengucapkan suara sederhana seperti “Ah dan Pus”
H/ klien mulai bisa mengucapkan kata “Ah dan Pus”
3.         Memberikan metode komunikasi alternative seperti menulis, berikan petunjuk visual (gerakan tangan)
H/ klien mulai mengerti metode yang diberikan
Sabtu, 19 - 12 - 2015
Jam 21.00

S : klien masih belum bisa bicara

O : klien nampak sulit bicara

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
1.      Kaji tipe disfungsi seperti klien tidak tampak memahami kata atau sulit bicara
2.      Ajarkan klien mengucapkan suara sederhana seperti “Ah dan Pus”
3.      Berikan metode komunikasi alternative seperti menulis, berikan petunjuk visual (gerakan tangan)

No comments:

Post a Comment