KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirah ALLAH SWT karena berkat rahmat dan
hidayahnyalah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.yang berjudul KODE ETIK
KEPERAWATAN AUTONOMY dan tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada
junjungan NABI besar MUHAMMAD SAW karena beliaulah yang membawa kita dari alam
gelap gulita kea lam terang menderang dan dari zaman kebodohan ke zaman
kepintaran.
kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini terima kasih.
kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini terima kasih.
Penulis
Kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
……………………………………………………………………... i
KATA
PENGANTAR ………………………………………………...…………………….. ii
DAFTAR ISI
……………………………………………………………….………………
iii
BAB
1 PENDAHULUAN ……………………………....………………………………….
1
A. LATAR BELAKANG
…………………………………………………………. 1
B. TUJUAN
………………………………………………………….…………… 1
BAB 2 PEMBAHASAN
…………………………………………………………………… 2
A. ETIKA KEPERAWATAN
…………………………………...……………….. 2
B. PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN (
AUTONOMY ) ……………………….. 2
C. CONTOH
TINDAKAN AUTONOMY…………………........................…….. 3
D. CONTOH KASUS ……………………………………………....……………. 4
BAB 3 PENUTUP
………………………………………………………………………… 5
A.KESIMPULAN ………………………………………………………......
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Etika adalah kode prilaku yang
memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan
peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal
yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan
dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan
salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral,
menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak
memiliki moral yang baik.
Autonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek professional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya. Perawat yang mengikuti prinsip autonomi
menghargai hak klien untuk mengambil keputusan sendiri. Dengan menghargai hak
autonomi berarti perawat menyadari keunikan individu secara holistik. Setiap
individu harus memiliki kebebasan untuk memilih rencana mereka sendiri.
B.
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui pengertian dari etika keperawatan
2. Untuk
mengetahui prinsip etika keperawatan autonomy
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
ETIKA
KEPERAWATAN
Etika adalah kode prilaku yang
memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan
peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal
yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan
dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan
salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral,
menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak
memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan
dengan pertimbangan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak
ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan.
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat
dan hak manusia ( yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi.
Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi
individu yang dilayani.
B.
PRINSIP
ETIKA KEPERAWATAN OTONOMI ( AUTONOMY )
Perawat yang mengikuti prinsip autonomi menghargai
hak klien untuk mengambil keputusan sendiri. Dengan menghargai hak autonomi
berarti perawat menyadari keunikan individu secara holistik. Setiap individu
harus memiliki kebebasan untuk memilih rencana mereka sendiri. Sebagai contoh,
perawat memberikan inform consen tentang asuhan yang akan diberikan, tujuan ,
manfaat dan prosedur tindakan. Sehingga, perawat semestinya tidak marah saat
keluarga menanyakan status kesehatan klien, karena itu merupakan kebebasan
keluarga untuk mengetahui semua tindakan yang akan dilakukan. Inform consent
dilakukan saat pengkajian, sebelum pengobatan, saat akan di obati dan setelah
pengobatan.
Penting bagi perawat juga untuk memberikan health education dalam mendukung proses penyembuhan klien.
Penting bagi perawat juga untuk memberikan health education dalam mendukung proses penyembuhan klien.
C.
CONTOH
TINDAKAN AUTONOMY
a) Melakukan sesuatu bagi
klien tanpa mereka diberi tahu sebelumnya
b) Melakukan sesuatu tanpa
memberi informasi relevan yang penting diketahui klien dalam membuat suatu pilihan.
c) Memberitahukan
klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan.
d) Tidak memberikan
informasi yang lengakap walaupun klien menghendaki informasi tersebut.
e) Memaksa klien memberi
informasi tentang hal – hal yang mereka sudah tidak bersedia menjelaskannya.
D.
CONTOH
KASUS
Di sebuah bangsal Rumah sakit P di kota J tempat
penulis kerja di awal tahun 1993 terjadi pelanggaran etika keperawatan. Kondisi
saat itu di rumah sakit tersebut memang jumlah perawat dan pasien memang tidak
sebanding, itu pun jumlah perawat di tiap ruangan 2 sampai 3 dan masih lulusan
SPK atau SPKC. Lainnya tenaga keperawatan diambil dari lulusan SD dan SMP.
Sedangkan jumlah pasien tiap ruangan antara 30 sampai 60 pasien. Setiap shift
jaga sore atau malam 1 atau 2 orang perawat juga kejadian kasus ini berawal
saat teman saya yang berinisial Y memberi dan membimbing minum obat oral pada
saat jaga sore, memang ada salah satu pasien yang sering menipu pada saat minum
obat dengan cara pura – pura minum obat kemudian kalau tidak ketahuan perawat
membuang atau memuntahkan kembali obat tersebut kemudian memasukkan obat
tersebut di saku bajunya , pasien tersebut bernama D. pada saat memberi obat
pada pasien D perawat Y tersebut berpesan agar obatnya diminum tidak dibuang.
Pasien tersebut juga mengatakan “ Ya Pak”. Sambil memberi obat pada pasien
lainnya perawat Y tersebut tetap memperhatiakan pasien D tersebut, sampai pada
suatu ketika pasien D membelakangi perawat Y kemudian mengusap mulutnya.
Melihat kejadian tersebut parawat Y memanggil dan menarik baju pasien kemudian
mengecek saku baju pasien ternyata benar ada beberapa butir obat di
saku tersebut. Melihat kejadian tersebut perawat Y kontan membentak dan
memarahi pasien, tak cuma itu perawat tersebut penampar mulut pasien beberapa
kali sampai akhirnya pasien D tersebut mengatakan “ampun Pak”! kemudian
disuruhlah pasien tersebut meminum kembali obetnya dan menyarankan untuk tidak
mengulangi perbuatannya.
BAB
3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Prinsip otonomi didasarkan pada
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau
dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Priharjo Robert. Pengantar
Etika Keperawatan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta, 2006
https://zulfiprint19.blogspot.co.id
Ismani Nila, SKm. Etika
Keperawatan.Penerbit Widya Medika. Jakarta, 2001
Jumadi Gaffar La Ode, SKp. Pengantar
Perawatan Professional
Penerbit Buku Kedokteran ECG
Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Penerbit Arkalola, Surabaya
No comments:
Post a Comment