Visitor

Sunday, February 5, 2017

KODE ETIK KEPERAWATAN AUTONOMY "KASUS KEPERAWATAN"


KATA PENGANTAR

                            Puji syukur kita panjatkan kehadirah ALLAH SWT karena berkat rahmat dan hidayahnyalah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.yang berjudul KODE ETIK KEPERAWATAN AUTONOMY dan tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan NABI besar MUHAMMAD SAW karena beliaulah yang membawa kita dari alam gelap gulita kea lam terang menderang dan dari zaman kebodohan ke zaman kepintaran.
            kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan  baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian  penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini terima kasih.


                                                                                             
                                                                                              Penulis


  Kelompok 1




DAFTAR ISI
            HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………………...  i
            KATA PENGANTAR ………………………………………………...……………………..  ii
            DAFTAR ISI ……………………………………………………………….………………  iii
            BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………....………………………………….  1
A.      LATAR BELAKANG ………………………………………………………….  1
B.      TUJUAN ………………………………………………………….……………  1
BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………………  2
A.      ETIKA KEPERAWATAN …………………………………...………………..   2
B.      PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN ( AUTONOMY ) ………………………..   2
C.     CONTOH TINDAKAN AUTONOMY…………………........................……..   3
D.     CONTOH KASUS ……………………………………………....…………….   4
BAB 3 PENUTUP …………………………………………………………………………  5
A.KESIMPULAN ………………………………………………………......
DAFTAR PUSTAKA








BAB 1
PENDAHULUAN 


A.    LATAR BELAKANG
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.      
Autonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek professional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. Perawat yang mengikuti prinsip autonomi menghargai hak klien untuk mengambil keputusan sendiri. Dengan menghargai hak autonomi berarti perawat menyadari keunikan individu secara holistik. Setiap individu harus memiliki kebebasan untuk memilih rencana mereka sendiri.
B.      TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian dari etika keperawatan
2.      Untuk mengetahui prinsip etika keperawatan autonomy



BAB 2
PEMBAHASAN 


A.    ETIKA KEPERAWATAN
            Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.

B.     PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN OTONOMI ( AUTONOMY )
Perawat yang mengikuti prinsip autonomi menghargai hak klien untuk mengambil keputusan sendiri. Dengan menghargai hak autonomi berarti perawat menyadari keunikan individu secara holistik. Setiap individu harus memiliki kebebasan untuk memilih rencana mereka sendiri. Sebagai contoh, perawat memberikan inform consen tentang asuhan yang akan diberikan, tujuan , manfaat dan prosedur tindakan. Sehingga, perawat semestinya tidak marah saat keluarga menanyakan status kesehatan klien, karena itu merupakan kebebasan keluarga untuk mengetahui semua tindakan yang akan dilakukan. Inform consent dilakukan saat pengkajian, sebelum pengobatan, saat akan di obati dan setelah pengobatan.
Penting bagi perawat juga untuk memberikan health education dalam mendukung proses penyembuhan klien.

C.    CONTOH TINDAKAN AUTONOMY
a)     Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka diberi tahu sebelumnya
b)     Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi relevan yang penting diketahui klien  dalam membuat suatu pilihan.
c)      Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan.
d)     Tidak memberikan informasi yang lengakap walaupun klien menghendaki informasi tersebut.
e)     Memaksa klien memberi informasi tentang hal – hal yang mereka sudah tidak bersedia menjelaskannya.


D.    CONTOH KASUS
Di sebuah bangsal Rumah sakit P di kota J tempat penulis kerja di awal tahun 1993 terjadi pelanggaran etika keperawatan. Kondisi saat itu di rumah sakit tersebut memang jumlah perawat dan pasien memang tidak sebanding, itu pun jumlah perawat di tiap ruangan 2 sampai 3 dan masih lulusan SPK atau SPKC. Lainnya tenaga keperawatan diambil dari lulusan SD dan SMP. Sedangkan jumlah pasien tiap ruangan antara 30 sampai 60 pasien. Setiap shift jaga sore atau malam 1 atau 2 orang perawat juga kejadian kasus ini berawal saat teman saya yang berinisial Y memberi dan membimbing minum obat oral pada saat jaga sore, memang ada salah satu pasien yang sering menipu pada saat minum obat dengan cara pura – pura minum obat kemudian kalau tidak ketahuan perawat membuang atau memuntahkan kembali obat tersebut kemudian memasukkan obat tersebut di saku bajunya , pasien tersebut bernama D. pada saat memberi obat pada pasien D perawat Y tersebut berpesan agar obatnya diminum tidak dibuang. Pasien tersebut juga mengatakan “ Ya Pak”. Sambil memberi obat pada pasien lainnya perawat Y tersebut tetap memperhatiakan pasien D tersebut, sampai pada suatu ketika pasien D membelakangi perawat Y kemudian mengusap mulutnya. Melihat kejadian tersebut parawat Y memanggil dan menarik baju pasien kemudian mengecek  saku baju pasien ternyata benar ada beberapa butir obat di saku tersebut. Melihat kejadian tersebut perawat Y kontan membentak dan memarahi pasien, tak cuma itu perawat tersebut penampar mulut pasien beberapa kali sampai akhirnya pasien D tersebut mengatakan “ampun Pak”! kemudian disuruhlah pasien tersebut meminum kembali obetnya dan menyarankan untuk tidak mengulangi perbuatannya.



BAB 3
PENUTUP 

A.    KESIMPULAN
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.




DAFTAR PUSTAKA

Priharjo Robert. Pengantar Etika Keperawatan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta, 2006

https://zulfiprint19.blogspot.co.id

Ismani Nila, SKm. Etika Keperawatan.Penerbit Widya Medika. Jakarta, 2001

Jumadi Gaffar La Ode, SKp. Pengantar Perawatan Professional

Penerbit Buku Kedokteran ECG Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Penerbit Arkalola, Surabaya





No comments:

Post a Comment