Visitor

Sunday, February 5, 2017

KASUS AMUK "KEPERAWATAN TERBARU"

                                                         

  LEMBAR KERJA 

SKENARIO I
1. KLASIFIKASI KATA-KATA KUNCI
Ø Ny....
Ø Usia 32 tahun
Ø Penampilan kurang rapi
Ø Ekspresi wajah datar
Ø Sering tertawa dan berbicara sendiri
Ø Berdiam diri
Ø Sering mengulang-ulang perkataannya
Ø Sering marah dan memaki-maki orang yang membantahnya
Ø Lari dari rumah karna mencari istana
Ø Keluarga malu dan sering jengkel
Ø Tidak mau bertemu dengan orang lain
Ø Tercium bau yang tidak sedap dari tubuhnya

2. KATA / PROBLEM KUNCI
Ø  Ekspresi wajah datar
Ø  Sikap janin


SKENARIO II
1. KLASIFIKASI KATA-KATA KUNCI
Ø  Tn.........
Ø  Usia 30 tahun
Ø  Mengalami demam tinggi
Ø  Keluhan mengamuk
Ø  Sakit kepala yang hebat

2. KATA / PROBLEM KUNCI
Ø  Gawat darurat

3. PERTANYAAN – PERTANYAAN DAN JAWABAN PENTING
a)      Termasuk gejala apakah yang ditimbulkan dari skenario I dan II ?
Jawaban :
Termasuk gejala Amuk, Halusinasi dan HDR.
b)      Apa pengertian dari Amuk, Halusinasi dan HDR ?
Jawaban :
·         Amuk adalah Perilaku amuk adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif.
·         Halusinasi adalah Menurut Cook dan Fotaine (1987), halusinasi adalah persepsi sensorik tentang suatu objek, gambaran dan pikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan (pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan atau pengecapan)
·         HDR (harga diri rendah) adalah Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).

c)      Apa penyebab terjadinya amuk ?
Jawaban :
·         Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.
·         Frustasi, seseorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan/keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia merasa terancam dan cemas. Apabila usaha seseorang untuk mencapai suatu tujuan mengalami hambatan maka akan  timbul dorongan  agresif  yang pada gilirannya akan memotivasi perilaku yang dirancang untuk melukai orang atau objek yang menyebabkan frustasi. Jadi hampir semua orang melakukan tindakan agresif mempunyai riwayat perilaku agresif, yang kemudian berlanjut ke tindak kekerasan
·         Hilangnya harga diri ; pada dasarnya manusia itu mempunyai kebutuhan yang sama untuk dihargai.

d)     Bagaimana proses terjadinya Amuk, Halusinasi dan HDR ?
Jawaban :
·         Proses terjadinya Amuk
Proses terjadinya amuk dimula dari kemarahan yang timbul sebagai akibat adanya ancaman integritas diri atau keutuhan, kemudian mengalaimi stres lalu timbul rasa cemas, harga diri rendah, rasa bersalah putus asa, dan ketidak berdayaan sehingga timbullah amuk.
·         Proses terjadinya Halusinasi
( Menurut Buku Paket Keperawatan Jiwa, Dines Kesehatan Propensi Sulawesi Selatan, 2005)
1.      Fase pertama
Pasien mengalami stres, cemas, perasaan perpisahan kesepian, yang memuncak yang tidak dapat di selesaikan. Klien mulai melamun dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan. Cara itu hanya menolong sementara.
2.      Fase kedua
Kecemasan meningkat berhubungan dengan pengalaman internal dan eksternal. Pemikiran internal menjadi menonjol.
3.      Fase ketiga
Halusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol pasien menjadi lebih terbiasa ddan tidak berdaya atas halusinasinya.
4.      Fase keempat
Pasien terpacu dan tidak berdaya melepaskan diri. Halusinasi yang sebelumnya menyenangkan berubah menjadi mengancam memrintah, memarahi mengejek sehingga pasien tidak dapat berhubungan dengan orang lain
Karena sibuk dengan halusinasinya. Pasien mungkin berada dalam dunia yang menakutkan. Jika tidak dilakukan intervensi secara cepat dan tepat halusinasinya dapat menjadi kronik.

·       Proses terjadinya HDR (harga diri rendah)
Harga diri rendah kronis terjadi disebabkan banyak factor, awalnya individu berada pada suatu situasi yang penuh dengan stressor (krisis), individu berusaha menyelesaikan krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa diri tidak mampu atau merasa gagal menjalankan fungsi dan peran. Penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan menjalankan fungsi dan peran adalah harga diri rendah situasional, jika lingkungan tidak member dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis.

e)       Bagaimana halusinasi dapat menyebabkan terjadinya amuk ?
Jawaban :
Halusinasi dapat menyebabkan amuk, yaitu pada fase ke 4, di mana gejala halusinasi yang bersifat mengancam yaitu klien mendengar suara-suara  seprti”Saya tidak takut sama kamu”. Dengan adanya halusinasi seperti ini, maka masalah yang timbul pada klien adalah potensial amuk, potensial  melukai diri sendiri dan orang lain, gangguan kebersihan diri, gangguan ADL. Akibatnya klien tidak dapat memberi respon emosional yang adekuat, klien tampak bisar, potensial diri sendiri dan orang lain. Potensial amuk dapat terjadi pada klien karna klien mendengar suara-suara yang bersifat mengancam dan mengejek.
f)        Masalah keperawatan apa saja yang bisa menyebabkan perilaku amuk ?
Jawaban :
·         Halusinasi
·         Isolasi sosial (Menarik Diri )
·         HDR ( Harga diri rendah)
·         Cemas

g)      Bagaimana HDR dapat menyebabkan terjadinya prilaku amuk ?
Jawaban :
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan,sehingga bisa menimbulkan rasa frustasi.Klien merasa cemas dan terancam yang menyebabkan timbulnya dorongan agresif, yang pada gilirannya akan memotivasi perilaku yang dirancang untuk melukai orang lain, yang kemudian berlanjut ke tindak kekerasan (amuk).
h)     Gambarkan pohon masalah dari Amuk, Halusinasi dan HDR ?
Jawaban :
·       Pohon masalah Amuk



·       Pohon masalah Halusinasi
Berikut adalah pohon masalah dengan masalah utama perubahan persepsi sensori halusinasi :

·       Pohon masalah HDR (harga diri rendah)
Pohon masalah pada gangguan konsep diri harga diri rendah adalah sebagai berikut:



i)         Bagaimana penanganan medis pada pasien dengan perilaku amuk?
Jawaban :
Penanganan pasien amuk di RS terdiri dari Managemen Krisis dan Managemen Perilaku Kekerasan. Managemen krisis adalah penanganan yang dilakukan pada saat terjadi perilaku amuk oleh pasien. Tujuannya untuk menenangkan pasien dan mencegah pasien bertindak membahayakan diri, orang lain dan lingkungan karena perilakunya yang tidak terkontrol. Sedangkan managemen perilaku kekerasan adalah penanganan yang dilakukan setelah situasi krisis terlampaui, di mana pasien telah dapat mengendalikan luapan emosinya meski masih ada potensi untuk untuk meledak lagi bila ada pencetusnya.


j)       Bagaimana tindakan keperawatan pada Halusinasi, HDR, dan Amuk !
Jawaban :
·       Tindakan keperawatan pada Halusinasi
a.       Mengidentifikasi jenis halusinasi
b.      Mengidentifikasi isi halusinasi
c.       Mengidentifikasi waktu halusinasi
d.      Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
e.       Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
f.        Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
g.       Mengajarkan klien  menghardik halusinasi
h.       Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian
i.        Memberi dorongan klien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis.

·       Tindakan keperawatan pada HDR (harga diri rendah)
1.      Menggali hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya harga diri rendah pada klien (factor predisposisi, factor presipitasi, penilaian terhadap stressor,sumber koping,dan mekanisme koping klien)
2.      tingkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga diri dan pemecahan masalah yang efektif dengan cara :
o     Bantu pasien untuk mengidentifikasi perubahan perasaan diri.
o    Bantu pasien dalam menggambarkan dengan jelas keadaan evaluasi diri yang positif yang terdahulu.
3.      Eksplorasi bersama pasien lingkungan organisasi pekerjaan (kestabilan organisasi, konflik interpersonal, ancaman terhadap pekerjaan saat ini)
4.       Ikutsertakan pasien dalam pemecahan masalah (mengidentifikasi tujuan yang meningkat dan mengembangkan rencana tindakan untuk memenuhi tujuan).
5.      Berikan dorongan pada keterampilan perawatan diri untuk harga diri dengan cara :
o   Bersama pasien mengidentifikasi aspek positif yang masih dimiliki oleh klien
o   Latih klien untuk bisa mengoptimalkan aspek positif yang masih dimilikinya
o   Masukkan ke dalam jadwal, kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan aspek positif yang dimilikinya

·         Tindakan keperawatan pada Amuk
a.      Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
Salam terapeutik, perkenalan diri, beritahu tujuan interaksi, kontrak waktu yang tepat, ciptakan lingkungan yang aman dan tenang, observasi respon verbal dan non verbal, bersikap empati.
b.      Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
Beri kesempatan pada klien untuk mengugkapkan perasaannya.
c.       Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan.
Anjurkan klien mengungkapkan dilema dan dirasakan saat jengkel.
d.     Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekekerasan yang biasa dilakukan.
Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
e.      Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
Bicarakan akibat atau kerugian dan perilaku kekerasan yang dilakukan klien.
f.        Klien dapat melakukan cara berespons terhadap kemarahan secara konstruktif.
Tanyakan pada klien “apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat”.
g.      Klien dapat mendemonstrasikan sikap perilaku kekerasan.
Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien.
h.      Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan.
Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien dari sikap apa yang telah dilakukan keluarga terhadap klien selama ini.
i.        Klien dapat menggunakan obat yang benar.
Jelaskan pada klien dan keluarga jenis-jenis obat yang diminum klien seperti CPZ, haloperidol, artame. Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa seizin dokter.


DAFTRA PUSTAKA

https://zulfiprint19.blogspot.co.id/ 



No comments:

Post a Comment