KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SCLERODERMA”
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas kuliah
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Makassar
27 november 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG
BAB 11 PEMBAHASAN
A.DEFENISI
B.ETIOLOGI
C.PATOFISIOLOGI
D.MANIFESTASI
KLINIS
E.PENGOBATAN
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
BAB I
PENADAHULUAN
Latar Belakang
Scleroderma ialah
pengentalan patologis dan pengerasan kulit yang mempengaruhi sirkulasi pembuluh
darah, jaringan penghubung dan organ dalam tubuh. Scleroderma biasanya
menyebabkan fibrosis (perusakan jaringan) terbentuk di kulit dan/atau
organ-organ bagian dalam. Fibrosis ini pada akhirnya menyebabkan kulit atau
organ yang bersangkutan mengeras. Karena itu scleroderma terkenal sebagai
“penyakit yang mengubah orang menjadi batu”.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Konsep
Dasar
A. Pengertian
Scleroderma adalah
penyakit langka kronis yang menyerang pertahanan tubuh.
Scleroderma ialah
pengentalan patologis dan pengerasan kulit yang mempengaruhi sirkulasi pembuluh
darah, jaringan penghubung dan organ dalam tubuh.
B. Etiologi
Penyebab scleroderma masih belum diketahui. Beberapa kasus
scleroderma dihubung-hubungkan dengan adanya reaksi bahan kimia. Unsur-unsur
lain yang bisa menyebabkan terjadinya scleroderma adalah keturunan dan virus.
C. Patofisiologi
Dasar
patofisiologis penyakit komplek imun ini adalah reaksi hipersensitifitas,
terjadi bila reaksi antigen-antibodi ditemukan dalam jaringan atau sirkulasi
atau dinding pembuluh darah dan mengaktifkan komplemen. Komplemen yang diaktifkan
kemudian melepas macrophage chemotactik factor. Makrofag yang
dikerahkan ditempat tersebut melepas enzim protease dan enzim yang lain yang
dapat merusak jaringan sekitarnya. Fibrosis (perusakan jaringan) terbentuk di
kulit dan/atau organ-organ bagian dalam. Fibrosis ini pada akhirnya menyebabkan
kulit atau organ yang bersangkutan mengeras. Makrofag juga melepas bahan toksik
yang berasal dari metabolisme oksigen dan arginin (oksigen radikal bebas) yang
akan menyebabkan kerusakan jaringan lebih parah.
D. Manifestasi
Klinis
Manifestasi
dari scleroderma biasanya menyebabkan fibrosis (perusakan jaringan) terbentuk
di kulit dan/atau organ-organ bagian dalam. Fibrosis ini pada akhirnya
menyebabkan kulit atau organ yang bersangkutan mengeras. Karena itu scleroderma
terkenal sebagai “penyakit yang mengubah orang menjadi batu”.
E. Komplikasi
Berdasarkan data-data hasil
pengkajian, komplikasi potensial yang dapat terjadi :
Infeksi.
Jaringan
parut.
Rasa
percaya diri.
F. Pengobatan
a. Pengobatan topikal.
b. Pengobatan
sistemik.
2. Rencana
Keperawatan
- Pengkajian
Pengkajian
dapat dilakukan dengan anamnesa, pengkajian riwayat, dan pemeriksaan fisik.
Catat
derajat scleroderma.
Catat
adanya lesi inflamasi.
Inspeksi
kulit dengan meregangkan kulit secara perlahan, lihat adanya papul dan kista.
·
Menilai persepsi klien yang
memicu peningkatan intensitas.
- Diagnosa Keperawatan
a. Ketidaknyamanan
nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
b. Gangguan
citra diri berhubungan dengan rasa malu dan frustasi terhadap penampilan diri.
c. Integritas
kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit.
d. Program
terapi tidak efektif berhubungan dengan pengetahuan yang tidak memadai mengenai
penyebab, jalannya penyakit, pencegahan, dan perawatan kulit.
- Rencana Keperawatan
Dx I
a) Kaji
adanya nyeri.
R/ Untuk
mengetahui nyeri yang dirasakan.
b) Hindari
bahan-bahan atau benda-benda yang menyebabkan nyeri.
R/ Mencegah
timbulnya nyeri.
c) Kolaborasi
medis pemberian analgetik sesuai indikasi.
R/ Mengurangi
nyeri.
Dx II
a) Berikan
motivasi dan harapan kepada klien bahwa penyakit scleroderma dapat diobati.
R/ Mengurangi
kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri.
b) Beri
kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
R/ Mengurangi
kecemasan.
c) Anjurkan
klien untuk melakukan pengobatan secara konsisten.
R/ Mempercepat
proses penyembuhan.
Dx III
a) Kaji
derajat lesi untuk mengetahui seberapa parah lesi pada kulit.
R/ Mengetahui
tingkat keparahan guna memberikan terapi yang tepat.
b) Anjurkan
klien untuk menghindari garukan pada daerah yang mengeras.
R/ Mencegah
lesi dan kerusakan integritas kulit.
c) Anjurkan
klien untuk menghindari pemakaian kosmetik yang mengandung bahan kimia.
R/ Mencegah
kerusakan permukaan kulit.
d) Kolaborasi
: pemberian terapi topikal dan sistemik.
R/ Mempercepat
proses penyembuhan.
Dx IV
a) Beri
pendidikan kesehatan tentang scleroderma secara umum.
R/ Menambah
pengetahuan klien.
b) Motivasi
pasien untuk meningkatkan kepatuhan dan pemahaman terhadap terapi.
R/ Mempercepat
proses penyembuhan.
c) Evaluasi
tingkat pemahaman klien tentang scleroderma.
R/ Mengetahui
tingkat pemahaman klien tentang scleroderma.
- Implementasi Keperawatan
Implementasi
disesuaikan dengan intervensi yang ada.
- Evaluasi
Hasil
yang diharapkan :
a. Nyeri
hilang atau berkurang.
b. Pasien
tidak merasa malu lagi.
c. Kerusakan
integritas kulit teratasi.
d. Pasien
mencapai pengetahuan terhadap program terapi
BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Scleroderma adalah
penyakit langka kronis yang menyerang pertahanan tubuh. Saat ini diperkirakan
sekitar 150,000 sampai 500,000 orang Amerika telah terjangkit penyakit ini.
Terutama wanita berumur antara 30 sampai 50 tahun. Penyakit ini menjangkit 30
orang per 100.000 dan perbandingan antara wanita dan pria berkisar empat
banding satu.
B. Kritik
dan Saran
Makalah kami masih jauh
dari kesempurnaan karena keterbatasan kami. Besar harapan kami kepada para pembaca
untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini
menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Prof. Dr. Adhi.
2002. ILMU PENYAKIT KULIT DAN ALAT KELAMIN, Edisi ke 3. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia : Jakarta
Doenges, Marilynn E.
2002. RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN, Edisi ke 3.
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
https://zulfiprint19.blogspot.co.id/
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA.. JANGAN LUPA INVITE FB > BBM > & IG KAMI YAH SAY :) SYUKRAN :)
No comments:
Post a Comment