Visitor

Sunday, February 5, 2017

MAKALAH SCLERODERMA "KEPERAWATAN"



 
KATA PENGANTAR

          Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul SCLERODERMAMakalah ini diajukan guna memenuhi tugas  kuliah

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

                                                                    Makassar 27 november 2012

                        
                                                                                          Penyusun
 



DAFTAR ISI

KATA  PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
          A.LATAR BELAKANG

BAB 11 PEMBAHASAN
          A.DEFENISI
          B.ETIOLOGI
          C.PATOFISIOLOGI
          D.MANIFESTASI KLINIS
E.PENGOBATAN

BAB III  PENUTUP
          A.KESIMPULAN
          B.SARAN


                     BAB I
 PENADAHULUAN

Latar Belakang
Scleroderma ialah pengentalan patologis dan pengerasan kulit yang mempengaruhi sirkulasi pembuluh darah, jaringan penghubung dan organ dalam tubuh. Scleroderma biasanya menyebabkan fibrosis (perusakan jaringan) terbentuk di kulit dan/atau organ-organ bagian dalam. Fibrosis ini pada akhirnya menyebabkan kulit atau organ yang bersangkutan mengeras. Karena itu scleroderma terkenal sebagai “penyakit yang mengubah orang menjadi batu”.





BAB II
TINJAUAN TEORITIS

1.     Konsep Dasar
A.    Pengertian
*      Scleroderma adalah penyakit langka kronis yang menyerang pertahanan tubuh.
*      Scleroderma ialah pengentalan patologis dan pengerasan kulit yang mempengaruhi sirkulasi pembuluh darah, jaringan penghubung dan organ dalam tubuh.
B.    Etiologi
Penyebab scleroderma masih belum diketahui. Beberapa kasus scleroderma dihubung-hubungkan dengan adanya reaksi bahan kimia. Unsur-unsur lain yang bisa menyebabkan terjadinya scleroderma adalah keturunan dan virus.
C.    Patofisiologi
Dasar patofisiologis penyakit komplek imun ini adalah reaksi hipersensitifitas, terjadi bila reaksi antigen-antibodi ditemukan dalam jaringan atau sirkulasi atau dinding pembuluh darah dan mengaktifkan komplemen. Komplemen yang diaktifkan kemudian melepas macrophage chemotactik factor. Makrofag yang dikerahkan ditempat tersebut melepas enzim protease dan enzim yang lain yang dapat merusak jaringan sekitarnya. Fibrosis (perusakan jaringan) terbentuk di kulit dan/atau organ-organ bagian dalam. Fibrosis ini pada akhirnya menyebabkan kulit atau organ yang bersangkutan mengeras. Makrofag juga melepas bahan toksik yang berasal dari metabolisme oksigen dan arginin (oksigen radikal bebas) yang akan menyebabkan kerusakan jaringan lebih parah.

D.     Manifestasi Klinis
Manifestasi dari scleroderma biasanya menyebabkan fibrosis (perusakan jaringan) terbentuk di kulit dan/atau organ-organ bagian dalam. Fibrosis ini pada akhirnya menyebabkan kulit atau organ yang bersangkutan mengeras. Karena itu scleroderma terkenal sebagai “penyakit yang mengubah orang menjadi batu”.
E.     Komplikasi
Berdasarkan data-data hasil pengkajian, komplikasi potensial yang dapat terjadi :
Infeksi.
Jaringan parut.
Rasa percaya diri.
F.    Pengobatan
 a. Pengobatan topikal.
b.     Pengobatan sistemik.

2.     Rencana Keperawatan
  1. Pengkajian
Pengkajian dapat dilakukan dengan anamnesa, pengkajian riwayat, dan pemeriksaan fisik.
Catat derajat scleroderma.
Catat adanya lesi inflamasi.
Inspeksi kulit dengan meregangkan kulit secara perlahan, lihat adanya papul dan kista.
·         Menilai persepsi klien yang memicu peningkatan intensitas.
  1. Diagnosa Keperawatan
a.      Ketidaknyamanan nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
b.     Gangguan citra diri berhubungan dengan rasa malu dan frustasi terhadap penampilan diri.
c.      Integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit.
d.     Program terapi tidak efektif berhubungan dengan pengetahuan yang tidak memadai mengenai penyebab, jalannya penyakit, pencegahan, dan perawatan kulit.
  1. Rencana Keperawatan
Dx I
a)     Kaji adanya nyeri.
R/  Untuk mengetahui nyeri yang dirasakan.
b)     Hindari bahan-bahan atau benda-benda yang menyebabkan nyeri.
R/  Mencegah timbulnya nyeri.
c)     Kolaborasi medis pemberian analgetik sesuai indikasi.
R/  Mengurangi nyeri.

Dx II
a)     Berikan motivasi dan harapan kepada klien bahwa penyakit scleroderma dapat diobati.
R/  Mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri.
b)     Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
R/  Mengurangi kecemasan.
c)     Anjurkan klien untuk melakukan pengobatan secara konsisten.
R/  Mempercepat proses penyembuhan.
Dx III
a)     Kaji derajat lesi untuk mengetahui seberapa parah lesi pada kulit.
R/  Mengetahui tingkat keparahan guna memberikan terapi yang tepat.
b)     Anjurkan klien untuk menghindari garukan pada daerah yang mengeras.
R/  Mencegah lesi dan kerusakan integritas kulit.
c)     Anjurkan klien untuk menghindari pemakaian kosmetik yang mengandung bahan kimia.
R/  Mencegah kerusakan permukaan kulit.
d)     Kolaborasi : pemberian terapi topikal dan sistemik.
R/  Mempercepat proses penyembuhan.

Dx IV
a)     Beri pendidikan kesehatan tentang scleroderma secara umum.
R/  Menambah pengetahuan klien.
b)     Motivasi pasien untuk meningkatkan kepatuhan dan pemahaman terhadap terapi.
R/  Mempercepat proses penyembuhan.
c)     Evaluasi tingkat pemahaman klien tentang scleroderma.
R/  Mengetahui tingkat pemahaman klien tentang scleroderma.

  1. Implementasi Keperawatan
Implementasi disesuaikan dengan intervensi yang ada.
  1. Evaluasi
Hasil yang diharapkan :
a.      Nyeri hilang atau berkurang.
b.     Pasien tidak merasa malu lagi.
c.      Kerusakan integritas kulit teratasi.
d.     Pasien mencapai pengetahuan terhadap program terapi



   BABIII
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Scleroderma adalah penyakit langka kronis yang menyerang pertahanan tubuh. Saat ini diperkirakan sekitar 150,000 sampai 500,000 orang Amerika telah terjangkit penyakit ini. Terutama wanita berumur antara 30 sampai 50 tahun. Penyakit ini menjangkit 30 orang per 100.000 dan perbandingan antara wanita dan pria berkisar empat banding satu.
B.    Kritik dan Saran
Makalah kami masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kami. Besar harapan kami kepada para pembaca untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna.









DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Prof. Dr. Adhi. 2002. ILMU PENYAKIT KULIT DAN ALAT KELAMIN, Edisi ke 3. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta
 Doenges, Marilynn E. 2002. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN,         Edisi ke 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
https://zulfiprint19.blogspot.co.id/ 




 TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA.. JANGAN LUPA INVITE FB > BBM > & IG KAMI YAH SAY :) SYUKRAN :)







No comments:

Post a Comment