LEMBAR KERJA
SKENARIO I
1. KLASIFIKASI
KATA-KATA KUNCI
Ø Tn. Z
Ø Umur 49 tahun
Ø Nyeri ulu hati
Ø Sakit kepala
Ø Sering keringat dingin
Ø Sering terbangun tengah malam dan
sulit untuk tidur kembali
2. KATA / PROBLEM
KUNCI
Ø Nyeri ulu hati
Ø Diabetes Mellitus
SKENARIO II
1. KLASIFIKASI
KATA-KATA KUNCI
Ø
Tn G
Ø
Usia 47 tahun
Ø
Nyeri ulu hati
Ø
Sakit kepala
Ø
Sering keringat dingin
Ø
Sering terbangun tengah malam dan sulit untuk tidur kembali
2. KATA / PROBLEM
KUNCI
Ø Klinik
Ø Drop out
3. PERTANYAAN – PERTANYAAN DAN JAWABAN PENTING
a)
Termasuk gejala
apakah yang ditimbulkan dari skenario I dan II ?
Jawaban :
Termasuk gejala Cemas,
ketidak berdayaan, HDR (harga diri rendah)
b)
Apa pengertian dari Cemas, ketidak berdayaan,
dan HDR ?
Jawaban :
·
Cemas adalah kecemasan merupakan
suatu respon dari pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan di ikuti
perasaan gelisah, khawatir, dan takut. Kecemasan merupakan aspek subjektif dari
emosi seseorang karena melibatkan faktor perasaan yang tidak menyenangkan yang
sifatnya subjektif dan timbul karena menghadapi tegangan, ancaman kegagalan,
perasaan tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak menyadari dengan
jelas apa yang menyebabkan ia mengalami kecemasan.
·
Ketidak berdayaan
adalah persepsi individu bahwa tindakannya sendiri tidak akan mempengaruhi hasil
secara bermakna, suatu kurang kontrol terhadap situasi tertentu atau kejadian
baru yang dirasakan.
·
HDR (harga diri
rendah) adalah Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan
tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau
tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).
c)
Apa penyebab terjadinya Cemas ?
Jawaban :
Penyebab rasa cemas dapat dikelompokkan
menjadi tiga faktor, yaitu :
1.
Faktor biologis/fisiologis, berupa ancaman akan kekurangan makanan,
minuman, perlindungan dan keamanan.
2.
Faktor psikososial,
yaitu ancaman terhadap konsep diri, kehilangan orang/benda yang dicintai,
perubahan status sosial/ekonomi.
3.
Faktor perkembangan, yaitu ancaman pada perkembangan masa
bayi, anak, remaja.
d)
Bagaimana proses terjadinya cemas ?
Jawaban :
Proses terjadinya
Cemas
Cemas itu timbul akibat adanya
respons terhadap kondisi stres atau konflik. Rangsangan berupa konflik, baik
yang datang dari luar maupun dalam diri sendiri, itu akan menimbulkan respons dari
sistem saraf yang mengatur pelepasan hormon tertentu. Akibat pelepasan hormon
tersebut, maka muncul perangsangan pada organ-organ seperti lambung, jantung,
pembuluh daerah maupun alat-alat gerak. Karena bentuk respons yang demikian,
penderita biasanya tidak menyadari hal itu sebagai hubungan sebab akibat.
e)
Gambarkan proses ketidak berdayaan
mempengaruhi timbulnya kecemasan ?
Jawaban :
F)
Bagaimana cemas dapat menyebabkan terjadinya prilaku amuk ?
Jawaban :
Perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan atau
kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sbagai ancaman sehingga
mengakibatkan kemarahan atau prilaku kekerasan (agresif) di mana prilaku
tersebut dapat melukai seseorang secara fisik dan psikologis.
g)
Apa penyebab dari
HDR ?
Jawaban :
Salah satu penyebab dari harga diri rendah yaitu berduka disfungsional.
Berduka disfungsional merupakan pemanjangan atau tidak sukses dalam menggunakan
respon intelektual dan emosional oleh individu dalam melalui proses modifikasi
konsep diri berdasarkan persepsi kehilangan.
h)
Bagaimana HDR dapat menyebabkan terjadinya prilaku Cemas ?
Jawaban :
Gangguan harga diri rendah
digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk
hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, dan
bisa menimbulkan rasa frustasi seehingga Klien merasakan suatu kecemasan.
i)
Gambarkan pohon masalah dari Cemas !
Jawaban :
j)
Bagaimana penanganan medis pada pasien dengan
perilaku Cemas?
Jawaban :
Terapi
ü Konseling
Ajari pasien untuk diam ditempat sampai serangan panik berlalu, konsentrasikan diri untuk mengatasi anxietas bukan pada gejala fisik, rileks, latihan pernafasan. Identifikasikan rasa takut selama serangan. Diskusikan cara menghadapi rasa takut saya tidak mengalami serangan jantung, hanya panik, akan berlalu.
Ajari pasien untuk diam ditempat sampai serangan panik berlalu, konsentrasikan diri untuk mengatasi anxietas bukan pada gejala fisik, rileks, latihan pernafasan. Identifikasikan rasa takut selama serangan. Diskusikan cara menghadapi rasa takut saya tidak mengalami serangan jantung, hanya panik, akan berlalu.
ü Medikasi
Banyak pasien tertolong melalui
konseling dan tidak membutuhkan medikasi. Bila serangan sering dan berat, atau
secara bermakna dalam keadaan depresi beri antidepresan (imipramin 25 mg malam hari,
dosis bisa sampai 100 150 mg malam selama 2 minggu ). Bila serangan jarang dan
terbatas beri anti anxietas, jangka pendek (lorazepam 0,5 1 mg 3 dd 1 atau
alprazolam 0,25 1 mg 3 dd 1) hindari pemberian jangka panjang dan pemberian
medikasi yang tidak perlu.
DAFTAR PUSTAKA
https://zulfiprint19.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment