Visitor

Saturday, February 11, 2017

PENUNTUN BELAJAR PERSALINAN LETAK SUNGSANG DENGAN TEKNIK LOVSET "TUGAS BIDAN PENDIDIK"





PENUNTUN BELAJAR PERSALINAN LETAK SUNGSANG DENGAN TEKNIK LOVSET
 

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
  1. Perlu perbaikan            : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
  dihilangkan
  1. Mampu                         : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih
  perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu
  berarti
  1. Mahir                           : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
  tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

T/S  : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.





PENUNTUN BELAJAR
PERSALINAN SUNGSANG
LANGKAH / TUGAS
KASUS
1
2
3
4
5

A. SIKAP

 

1. Menyapa klien dengan ramah dan sopan

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5.Teruji menjaga privacy pasien




















B. CONTENT

I.   MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA

1.   Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua :
v Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
v Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau vaginanya
v Perineum menonjol
v Vulva-vagina dan sfingter anal membuka





II.   MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

2.       Memastikan perlengkapan, bahan, dan obat-obatan esensial siap digunakan, yaitu :





     Partus set :

 

 

 

 

 

§  2 klem kelly atau kocher

 

 

 

 

 

§  Gunting tali pusat

 

 

 

 

 

§  Benang tali pusat

 

 

 

 

 

§  ½ kocher

 

 

 

 

 

§  1 ½ pasang sarung tangan DTT

 

 

 

 

 

§  Kateter nelaton

 

 

 

 

 

§  Gunting episiotomy

 

 

 

 

 

§  Kassa secukupnya

 

 

 

 

 

        Kapas DTT dalam tempatnya

 

 

 

 

 

        Spuit 2 ½ atau 3 ml

 

 

 

 

 

        1 ampul oksitosin 10 U

 

 

 

 

 

        Kapas alkohol dalam tempatnya

 

 

 

 

 

        DeLee





        2 kain bersih





        2 handuk





        Celemek plastic





        Perlengkapan perlindungan pribadi : masker, kaca mata, alas kaki tertutup





        Perlak





        Lenec





        Tensimeter





        Larutan klorin 0,5 % dalam tempatnya





        Air DTT dalam tempatnya





        3 buah tempat sampah : basah, kering, tempat benda tajam





        Kantung plastik atau pendil





        Kain ibu





        Pembalut





        Gurita





        Waslap





Mematahkan ampul oksitosin 10 U, dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set.





3.       Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih





4.       Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan haduk satu kali pakai / pribadi yang  bersih.





5.       Memakai sarung tangan DTT. Memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.





6.       Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkannya kembali di partus set/ wadah desinfeksi tingkat tinggi atau steril tampa mengkontaminasi tabung suntik.





III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP & KEADAAN JANIN BAIK

7.       Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kassa yang sudah dibasahi air desinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kassa yang terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan dekontaminai, langkah # 10)





8.       Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap dengan cara meletakkan tangan kiri diatas fundus, dan tangan kanan melakukan VT, dengan 10 komponen VT :
1.       Keadaan vulva dan vagina
2.       Keadaan porsio
3.       Pembukaan serviks
4.       Keadaan ketuban
5.       Presentase
6.       Penurunan
7.       Penumbungan
8.       Molase
9.       Kesan panggul
10.   Pelepasan lendir dan darah
Jika ketuban belum pecah tangan kiri mengambil ½ koher yang ada di dalam waskom dan tangan kanan tetap berada di dalam vagina, kemudian tangan kiri memasukkan ½ koher dengan cara menyusuri tangan kana (posisi runcing kebawah dan mengarah ke tangan kanan) setelah berada di dalam lalu di pegang oleh kedua jari tangan, kemudian tangan kiri meraba fundus untuk meraba kontraksi) tidak dalam keadaan kontraksi atau kontraksi melemah lalu pecahkan ketuban). Setelah itu, tangan kiri yang ada difundus kembali mengambil ½ koher lalu letakkan kedalam nerbekken. Dinilai tidak ada bagian-bagian kecil yang teraba, lepas tangan kemudian nilai pelepasan terkait dengan air ketuban





9.       Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya di larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan (seperti di atas).





10.   Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus berakhir untuk memastikan DJJ dalam batas normal (100 – 180 x/mnt)
¨        Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
¨        Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf





IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN
11.   Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan keinginannya.
¨        Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan.
¨        Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.





12.   Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk  meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ibu merasa nyaman)





13.   Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran :
·         Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan untuk meneran
·         Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran
·         Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (tidak meminta ibu berbaring terlentang)
·         Menganjurkan ibu untuk istirahat di antara kontraksi
·         Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu
·         Menganjurkan asupan cairan per oral
·         Menilai denyut jantung janin setiap lima menit
·         Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60 menit (1 jam) untuk ibu multipara, merujuk segera





    Jika ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran
·         Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit, anjurkan ibu untuk mulai meneran pada puncak kontraksi-kontraksi tersebut dan beristirahat di antara kontraksi
·         Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera setelah 60 menit meneran, merujuk ibu dengan segera





V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI

14.   Jika bokong bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
¨        Sediakan tempat untuk mengantisipasi terjadinya komplikasi persalinan (asfiksia), sebelah bawah kaki ibu tempat yang datar alas keras. Beralaskan 2 kain dan 1 handuk. Dengan lampu sorot 60 watt (jarak 60 cm dari tubuh bayi)





15.   Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu





16.   Membuka partus set





17.   Memakai sarung tangan DTT atau steril  pada kedua tangan





VII. MENOLONG KELAHIRAN BAYI

Melahirkan Bokong

18.   Bila pembukaan lengkap, ketuban (-) pada waktu kontraksi pimpin ibu meneran sampai bokong kelihatan di vulva





19.   Lakukan episiotomi untuk memperluas jalan lahir





20.   Setelah bokong bayi tampak sekitar 5-6 cm didepan vulva maka cengkram bokong dengan menggunakan tangan (dilapisi oleh kain). Bokong janin dipegang sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong berada pada bagian belakang pangkal paha dan empat jari-jari lain mencengkram sacrum.





21.   Pada saat ibu meneran, lakukan gerakan mengarahkan punggung anak ke perut ibu ( gerak hiperlordosis ) sampai kedua kaki anak lahir. Lanjutkan pimpin ibu untuk meneran sampai umbilicus diluar vulva dam Kendorkan tali pusat.
22.   Pada saat ibu meneran, lakukan gerakan mengarahkan punggung anak ke perut ibu (gerak hiperlordosis) sampai kedua kaki anak lahir. Lanjutkan pinpin ibu meneran sampai umbilicus diluar vulva dan kendorkan tali pusat.





Melahirkan Bahu dan Lengan





23.   Cengkram tubuh janin secara femuropelvik dimana kedua ibu jari berada pada pelvik dan keempat jari yang lain pada femur
24.   Lakukan pemutaran 180  dimana perut janin mendekati bokong ibu sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu belakang akan dilahirkan didepan dibawah arcus pubis
25.   Kemudian untuk melahirkan bahu yang lain lakukan traksi curam kebawah, dimana bayi diputar 180 sehingga perut janin mendekati bokong ibu sehingga bahu yang tadinya dibelakang menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan didepan dibawah arcus pubis.





Melahirkan Kepala dengan cara Mauriceau





26.   Masukkan tangan kiri  penolong dengan menelusuri perut bayi sampai mencapai wajah bayi sehingga posisi bayi seperti menunggang kuda pada lengan penolong kemudian jari tengah dimasukkan kedalam mulut janin dan jari telunjuk serta jari manis diletakkan pada fosa canina.
27.   Kemudian tangan kanan memegang/mencengkram tengkuk bahu bayi dan jari tengah mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi.
28.   Asisten membantu dengan melakukan tekanan pada daerah suprasimsis untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin.
29.   Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati maka dilahirkan dagu, mulut, hidung, mata secara berturut-turut





Kebersihan dan Keamanan

25. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk didekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah didekontaminasi





26. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai





27.  Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering





28. Memastikan  ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI. Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkannya





29. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5%, dan membilasnya dengan air bersih





30. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit





31. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir





32. Melakukan pendokumentasian





C. TEHNIK
33. Teruji melakukan prosedur





34. Teruji menerapkan teknik pencegahan infeksi





35. Teruji melaksanakn komunikasi selama tindakan





36. Teruji mendokumentasikan hasil tindakan dengan baik





TOTAL SCORE :





TOTAL SCORE SELURUHNYA :





NILAI AKHIR

















































No comments:

Post a Comment