SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : Gizi
Sub pokok bahasan : Pendidikan gizi untuk ibu hamil
Tempat : RSUD DOMPU
Waktu : 1 x 25 menit
I.
Tujuan Intruksional Umum
Setelah
mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang gizi, maka ibu hamil diharapkan dapat
memahami kebutuhan gizi yang harus di konsumsi selama masa kehamilan.
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang gizi maka ibu hamil diharapkan mampu:
1)
Menjelaskan pengertian gizi ibu hamil.
2)
Menguraikan mamfaat gizi pada ibu hamil.
3)
Membedakan pola makanan yang baik dan tidak baik bagi ibu hamil.
4)
Menjelaskan kebutuhan gizi pada ibu hamil.
5)
Menguraikan dampak yang akan terjadi akibat pemenuhan gizi yang kurang
pada ibu hamil dan janin yang di kandungnya.
6)
Menguraikan cara mengolah makanan bagi ibu hamil.
III. Sasaran : Ibu hamil
IV. Materi
1)
Pengertian gizi ibu hamil
2)
Mamfaat gizi ibu hamil
3)
Kebutuhan gizi ibu hamil
4)
Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
5)
Cara mengolah makanan bagi ibu hamil
V. Metode
Ceramah, Tanya jawab dan demontrasi.
VI. Media
Tool dan laflet.
VII.Kriteria evaluasi
a.
Evaluasi Struktur
1.
Sasaran hadir di tempat penyuluhan.
2.
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di RSUD Dompu
3.
Pengorganisasian penyuluhan dilakukan sebelumnya.
b.
Evaluasi Proses
1.
Sasaran hadir di tempat penyuluhan.
2.
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di RSUD Dompu
3.
Pengorganisasian penyuluhan dilakukan sebelumnya.
4.
Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan.
5.
Sasaran tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
6.
Sasaran mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
c.
Evaluasi Hasil
1.
Sasaran mengetahui tentang apa yang di jelaskan.
2.
Sasaran hadir tepat waktu yang direncanakan.
MATERI PENYULUHAN GIZI
A. Pengertian Gizi Ibu Hamil
Gizi ibu hamil adalah
makanan sehat dan seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa kehamilannya,
dengan porsi dua kali makanan orang yang tidak hamil.
B. Mamfaat Gizi Bagi Ibu Hamil
Mamfaat pemenuhan gizi pada
ibu hamil adalah untuk menghindari masalah saat hamil, mendapatkan bayi yang
sehat dan memperlancar air susu ibu.
C. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
a.
Kebutuhan Energi
Energi yang dibutuhkan pada
waktu hamil kurang lebih 2500 kalori dalam satu hari. Makanan yang merupakan
sumber energi seperti nasi, jagung, kentang, ubi kayu, ibu jalar dan sagu.
b.
Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein meningkat
selama hamil, untuk perkembangan janin, penambahan volume darah, pertumbuhan
mammae ibu, dan jaringan uterus. Jumlah protein yang dibutuhkan kurang lebih 76
gram dalam satu hari. Makanan yang merupakan sumber protein seperti daging,
ikan, telur, kerang, unggas dan kacang-kacangan.
c.
Kebutuhan Lemak
Lemak dibutuhkan sebagai
sumber kalori dan untuk mendapatkan vitamin A, D, E, dan K. Makanan yang
merupakan sumber lemak yaitu minyak kelapa dan kacang tanah.
d.
Kebutuhan Vitamin
Beberapa
vitamin yang dibutuhkan ibu dan yang perlu diajarkan sebagai berikut:
1)
Vitamin A
Penting
untuk mata, tulang, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan. Sumber vitamin
A adalah minyak ikan, kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan
buah-buahan berwarna merah.
2)
Vitamin B Kompleks
Kandungan
vitamin B kompleks yaitu vitamin B1, vitamin B12, asam nikotin, B6, B12 dan
asam folat. Sumber vitamin B kompleks seperti sayuran hijau dan buah-buahan.
3)
Garam mineral
Kebutuhan
garam mineral bai ibu hamil meliputi kalsium, zat besi dan fosfor. Sumber
mineral seperti susu, brokoli dan sayuran berdaun hijau.
D. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil
Kekurangan gizi pada ibu
hamil dapat menyebabkan BBLR, terhambatnya pertumbuhan otak janin, bayi lahir
dengan kurang darah, bayi mudah kena infeksi dan dapat menyebabkan abortus.
Masalah gizi yang sering
terjadi pada ibu hamil:
a.
Anemi gizi besi
Kekurangan
zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga para ibu hamil dianjurkan agar
mengkonsumsi tablet zat besi atau makanan yang mengandung zat besi seperti hati
ayam.
b.
Kenaikan berat badan selama hamil yang rendah
Rata-rata
kenaikan berat badan selama hamil sebesar 12 sampai 14 kg, bila ibu hamil
kurang gizi, maka pertambahan hanya 7-8 kg yang berakibat melahirkan bayi BBLR.
c.
Ngidam (emesis gravidarum)
Bila
berlebihan disebut hiperemesis (tidak normal) sehingga harus memperhatikan
kebutuhan gizi. Keadaan ini berlangsung pada triwulan I ketika janin belum
tumbuh besar sehingga kebutuhan gizi ekstra belumlah mendesak. Pada triwulan II
dan II emesis jarang terjadi lagi tetapi kebutuhan gizi ekstra untuk
pertumbuhan janin.
E. Cara Mengolah Makanan Bagi Ibu Hamil
Makanan segar yang kaya
gizi baik untuk di konsumsi, namun mudah terjangkit bakteri dan jamur.
Kehangatan, cahaya dan uap air memudahkan tumbuhnya mikroorganisme. Makanan
yang aman adalah makanan kering seperti sereal, roti, tepung, buah kering dan
kacang. Makanan jangan terlalu lama disimpan terutama jenis tepung. Simpan
kelebihan makanan tersebut dalam tas plastic, lalu letakkan dalam lemari es
atau preezer. Jenis sayuran segera dihabiskan setelah dibeli dan atau diolah,
karena sayuran yang terlalu lama disimpan dapat layu dan kehilangan zat-zat
berharganya. Susu yang terlalu lama terkena cahaya dapat kehilangan vitamin B,
jika tidak ada lemari es, simpan kotak susu di tempat terlindung. Jangan lupa
memperhatikan tanggal kadaluwarsa dan kondisi lemari penyimpanan makanan
kemasan. Jangan garami daging atau ikan sebelum dimasak, karena dapat
melenyapkan sarinya yang alami. Jangan terlalu panas memasak protein : daging,
ikan dan telur.
No comments:
Post a Comment