KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini Alhamdullilah tepat pada
waktunya yang berjudul “ PENYAKIT IMUNOPROLIFERATIF”
Kami berharap atas penyusunan makalah ini ada
respon yang baik dari dosen kami.
Apabila ada kesalahan dalam
penulisan dan penyusunan di dalam tugas makalah ini kami mengharapkan
kritik dan saran yg dapat membangun untuk bisa menyempurnakan makalah ini dengan
baik.
Makassar, 1 JANUARI 2107
ZULFI PRINT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kanker
bukan suatu penyakit, tetapi beragam penyakit yang sama-sama memiliki gambaran
kekacauan pengendalian pertumbuhan. Beberapa kanker seperti Limfoma Hodkgin,
dapat disembuhkan, sementara yang lain, misalnya kanker pancreas,
memperlihatkan angka kematian yang sangat tinggi. Satu-satunya harapan untuk
mengendalikan kanker terletak pada mempelajari lebih banyak tentang kausa dan
patogenesisnya, dan telah banyak dilakukan upaya untuk memahami kausa dan dasar
molecular kanker.
Dalam
ilmu patologi anatomik, tumor identik dengan neoplasma. Sedangkan dalam klinik
istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh neoplasma, maupun
oleh radang (rubor, calor, dolor, tumor, fungsio laesa) atau perdarahan, dan
sebagainya. Neoplasma membentuk tonjolan disebabkan oleh neoplasma.
Neoplasma
ialah penyakit pertumbuhan sel. Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan
granulasi juga merupakan kumpulan sel baru yang sedang tumbuh. Tetapi bukan
neoplasma karena pertumbuhannya sesuai dengan jalannya pertumbuhan normal. Neoplasma
sel limfosit dikenal juga sebagai limfoma dan leukimia sedangkan neoplasma sel
plasma adalah tumor di sumsum tulang (meduler) atau di luar sumsum tulang
(ekstra seluler).
B.
Tujuan Penulis
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan
diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
C.
Rumusan
masalah
1.
Mengetahui
apa itu penyakit imunoproliferatif ?
2.
Memahami apa
itu neoplasma dan jenisnya ?
3.
Mengetahui
neoplasma sel limfosit dan neoplasma sel plasma ?
BAB II
PEMBAHASAN
PENYAKIT IMUNOPROLIFERATIF
A.
Defenisi
imunoproliferatif
Penyakit
imunoproliferatif adalah neoplasma sistem imun yang meliputi sel limfosit,
dalam berbgai tahap diferensiasi termasuk sel plasma dan histiosit / makrofag.
v
Jenis-jenis
neoplasma
Neoplasma dapat bersifat jinak,
pra-ganas atau ganas (kanker).
1.
Neoplasma jinak.
Contoh neoplasma jinak adalah lipoma, benjolan lemak di bawah kulit leher,
lengan atau punggung. Bentuknya tak indah dipandang, tetapi tidak
membahayakan. Contoh lainnya adalah fibroid rahim, tahi lalat, dan hemangioma
(benjolan pembuluh darah di kulit atau organ internal). Neoplasma jinak
tidak berubah menjadi kanker.
2.
Neoplasma pra-ganas.
Jenis neoplasma yang berpotensi menjadi ganas sehingga sering disebut kanker
tahap awal. Mereka tidak menyerang dan merusak tetapi lama-kelamaan
akan berubah menjadi kanker. Bila tumor telah terbentuk tetapi belum menyerang
jaringan, dikatakan sebagai carcinoma in situ, yang berarti
kanker di tempat. Beberapa tumor mungkin berada dalam tahap ini untuk
waktu yang lama. Sebagian besar carcinoma in situ berkembang cepat dan menyebar.
Neoplasma pra-ganas masih mudah disembuhkan. Contohnya, seorang wanita dengan carcinoma
in situ di serviks atau payudara dapat disembuhkan dengan pengobatan dan operasi.
3.
Neoplasma ganas (kanker). Kanker
berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepiting, karena sifatnya seperti kepiting
yang mencengkeram jaringan sekitarnya. Kanker berkembang dalam beberapa tahap
yang dimulai ketika sebuah sel bermutasi menjadi kanker. Ketika pusat kontrol
sel rusak, sel-sel mulai tumbuh dan berkembang biak di luar kendali. Pada
akhirnya, kanker akan cukup besar untuk menekan jaringan sekitarnya dan
menyebar ke bagian tubuh lain. Mereka mengembara dari tempat asal melalui darah
atau sistem limfa (getah bening) ke organ-organ lain sehingga menciptakan tumor
sekunder di tempat lain. Ada dua kelompok neoplasma ganas atau kanker:
o Tumor
padat yang
terbentuk dari sel-sel abnormal di kulit, selaput lendir, kelenjar, jaringan
ikat, otot, lemak dan tulang.
o Neoplasma
cair (hemoblastosis) yang terbentuk dari komponen seluler
darah dan organ pembentuk darah, contohnya leukemia dan tumor otak.
B.
Neoplasma
sel limfosit
Neoplasma
sel limfosit dikenal sebagai kelainan yang disebut Limfoma malignum yaitu
proliferasi sel limfosit yang terutama terjadi didalam organ limfoid misalnya
kelenjar getah bening, tonsil timus, dan limpa atau organ limfoid pada mukosa
berbagai sistem. Bentuk lain neoplasma limfosit adalah leukimia yaitu
proliferasi neoplastik sel limfosit yang beredar didalam sirkulasi darah.
1. Limfoma
Limfoma adalah kanker
yang tumbuh akibat perubahan genetic (mutasi) sel limfosit (sel darah putih
yang bertanggung jawab atas pertahanan alami tubuh). Mutasi ini bisa menyerang
batas tepi (lineage) sel B, sel T, ataupun sel NK.
Saat ini ada sekitar 43 jenis limfoma yang dikategorikan ke dalam: Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-hodgkin (NHL). Klasifikasi biasanya didasarkan atas jenis sel yang mengalami mutasi: B cell, T cell, ataupun natural killer cell tumor. WHO memperkirakan sekitar 1,5 juta orang di dunia saat ini hidup dengan NHL dan 300 ribu orang meninggal karena penyakit ini tiap tahun. Sekitar 55 persen dari NHL tipenya agresif dan tumbuh cepat (contoh: Limfoma Burkitt). NHL merupakan kanker tercepat ketiga pertumbuhannya setelah kanker kulit dan paru-paru. NHL banyak terjadi pada orang dewasa dengan angka tertinggi pada rentang usia 45-60 tahun.Makin tua usia makin tinggi risiko terkena limfoma karena daya tahan tubuhnya menurun.
Untuk mengenal lebih jauh limfoma, kita perlu mengenai lebih lanjut mengenai system limfatik tubuh.
Saat ini ada sekitar 43 jenis limfoma yang dikategorikan ke dalam: Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-hodgkin (NHL). Klasifikasi biasanya didasarkan atas jenis sel yang mengalami mutasi: B cell, T cell, ataupun natural killer cell tumor. WHO memperkirakan sekitar 1,5 juta orang di dunia saat ini hidup dengan NHL dan 300 ribu orang meninggal karena penyakit ini tiap tahun. Sekitar 55 persen dari NHL tipenya agresif dan tumbuh cepat (contoh: Limfoma Burkitt). NHL merupakan kanker tercepat ketiga pertumbuhannya setelah kanker kulit dan paru-paru. NHL banyak terjadi pada orang dewasa dengan angka tertinggi pada rentang usia 45-60 tahun.Makin tua usia makin tinggi risiko terkena limfoma karena daya tahan tubuhnya menurun.
Untuk mengenal lebih jauh limfoma, kita perlu mengenai lebih lanjut mengenai system limfatik tubuh.
|
Sistem pembuluh getah
bening (system limfatik) merupakan system pertahanan alami tubuh terhadap
infeksi. Sistem ini bekerja melalui cairan limfatik dalam pembuluh getah
bening.
Cairan limfatik merupakan cairan putih menyerupai susu yang mengandung protein, lemak dan limfosit (jenis sel darah putih). Limfosit terdiri dari dua jenis, yaitu sel B dan T. Sel B layaknya pabrik senjata di dalam tubuh, yang memproduksi protein, disebut antibodi, yang dimaksudkan untuk menyerang musuh (bakteri). Mereka memeriksa sel tubuh beberapa kali dalam sehari untuk melihat jika ada sel-sel yang sakit. Jika ditemukan sel yang sakit atau sel yang tua, limfosit memusnahkannya. Organ organ yang terkait dengan pembuatan dan sirkulasi limfosit adalah: limpa (spleen), kelenjar timus, sum sum tulang dan amandel (tonsil). Limfoma biasanya menyerang organ organ ini. |
Hingga
kini penyebab limfoma belum diketahui secara pasti. Ada empat kemungkinan
penyebabnya yaitu faktor keturunan, kelainan sistem kekebalan, infeksi virus
atau bakteri dan toksin lingkungan (herbisida, pengawet, pewarna kimia).
Gejala Limfoma
• pembengkakan kelenjar getah bening pada daerah leher, ketiak atau pangkal paha
• penurunan berat badan secara drastis
• rasa lelah yang terus menerus
• batuk-batuk dan sesak napas
• gatal-gatal
• demam tanpa sebab
• keringat dingin pada malam hari
Seringkali penderita hanya memiliki semacam benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening pada leher. Karena tidak ada gejala khas, banyak pasien limfoma biasanya baru terdeteksi saat sudah stadium lanjut dan ini menyulitkan pengobatan.
Gejala Limfoma
• pembengkakan kelenjar getah bening pada daerah leher, ketiak atau pangkal paha
• penurunan berat badan secara drastis
• rasa lelah yang terus menerus
• batuk-batuk dan sesak napas
• gatal-gatal
• demam tanpa sebab
• keringat dingin pada malam hari
Seringkali penderita hanya memiliki semacam benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening pada leher. Karena tidak ada gejala khas, banyak pasien limfoma biasanya baru terdeteksi saat sudah stadium lanjut dan ini menyulitkan pengobatan.
Diagnosis
Jika Anda mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening
atau gejala lain yang menandakan limfoma non-Hodgkin, maka dokter harus mencari
tahu apakah gejala tersebut berasal dari kanker atau penyakit yang lain. Anda
akan diminta menjalankan tes darah dan prosedur diagnostik berikut:
Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa pembengkakan
kelenjar getah bening di leher, ketiak dan selangkangan Anda. Dokter juga akan
memeriksa limpa dan hati Anda untuk memastikan apakah ada pembengkakan.
Tes darah: Laboratorium akan melakukan pemeriksaan darah
lengkap untuk memeriksa jumlah sel-sel darah. Laboratorium juga akan memeriksa
zat-zat lain, seperti Lactate dehydrogenase (LDH). Limfoma menyebabkan tingkat
LDH yang tinggi.
Sinar X untuk dada: Anda perlu menjalani sinar X untuk memeriksa
kelenjar getah bening yang bengkak atau tanda-tanda penyakit lain di dada Anda.
Biopsi: Dokter akan mengambil jaringan untuk mencari sel-sel
limfoma. Biopsi adalah satu-satunya cara terbaik untuk mendiagnosis limfoma.
Dokter bisa mengangkat seluruh kelenjar getah bening (biopsi eksisi) atau hanya
sebagian kelenjar getah bening (biopsi insisional). Dokter patologi akan
memeriksa jaringan sel-sel limfoma dengan menggunakan mikroskop
Pengobatan
Limfoma
Pengobatan limfoma tergantung dari jenis dan tipe limfoma. Limfoma indolen (derajat rendah) biasanya berkembang lambat sehingga perlakuannya hanya dipantau terus sambil tetap waspada.
Jika kemudian mulai menimbulkan gejala, maka radioterapi atau kemoterapi disarankan; meskipun hal ini tidak menyembuhkan limfoma, mereka dapat mengurangi gejala, terutama limfadenopati (pembengkakan limpa yang biasanya menyakitkan).
Limfoma Hodgkin biasanya diperlakukan dengan radioterapi saja, asalkan belum menyebar. Penyakit NHL memerlukan kemoterapi sistemik, kadang dikombinasikan dengan radioterapi.
Limfoma agresif, seperti NHL cepat tumbuh dan menyebar. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, pasien dapat meninggal dalam kurun waktu enam bulan. Diagnosa dan pengobatan yang dilakukan sedini mungkin dapat meningkatkan harapan hidup.
Pengobatan limfoma tergantung dari jenis dan tipe limfoma. Limfoma indolen (derajat rendah) biasanya berkembang lambat sehingga perlakuannya hanya dipantau terus sambil tetap waspada.
Jika kemudian mulai menimbulkan gejala, maka radioterapi atau kemoterapi disarankan; meskipun hal ini tidak menyembuhkan limfoma, mereka dapat mengurangi gejala, terutama limfadenopati (pembengkakan limpa yang biasanya menyakitkan).
Limfoma Hodgkin biasanya diperlakukan dengan radioterapi saja, asalkan belum menyebar. Penyakit NHL memerlukan kemoterapi sistemik, kadang dikombinasikan dengan radioterapi.
Limfoma agresif, seperti NHL cepat tumbuh dan menyebar. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, pasien dapat meninggal dalam kurun waktu enam bulan. Diagnosa dan pengobatan yang dilakukan sedini mungkin dapat meningkatkan harapan hidup.
2. Leukimia
Merupakan proliverasi sel-sel pembentuk darah
menjadi ganas dan secara luas di kelompokkan berdasarkan :
1. Apakah penyakit ini tidak di obati mungki
bersifat akut dan segera menjadi fatal atau perjalanan lebih lama dan kronis
2.
Apakah mengenai
kelompok sel lomfositik atau mieloid (terkait sum-sum tulang)
·
Leukimia
limfosit akut
Bentuk
leukimia terbanyak pada anak-anak ini merupakan 75-80% leukimia pada masa
kanak-kanak. Infiltrasi sum-sum tulang oleh sel limfoblastik menyebabkan anemia,memar(trombosit
topenia) dan infeksi(neutropenia). Limfoblas biasanya di temukan dalam darah
tepi dan selalu ada di sum-sum tulang. Terjadi limfadenopati, spelenomegali,
dan hematomegali. 70% anak dengan leukimia limfatik akut kini bisa disembuhkan.
·
leukimia
limfosit kronis.
Terjadi pada manula dengan limfadenopati
generalisata dan peningkatan jumlah leukosit di sertai limfositosis. Perjalan
penyakit biasanya jinak dan indikasi pengobatan adalah hanya jika timbul
gejala.
·
Leukimia
mieloid akut
terbentuk
pada semua usia tetapi lebih jarang pada anak-anak mieloblas menginfiltrasi
sum-sum tulang dan di temukan dalam darah sering terjadi anemia, pendarahan,
atau infeksi jarang di sertai keterlibatan orang lain.
·
Leukimia
mieloit kronis
Biasanya
timbul di usia parubaya, sering kali diam-diam di sertai anemia penurunan berat
badan dan demam. Jumlah leukosit sangat meningkat di sertai prekursor mieloit
pada sum-sum tulang dan darah perifer limfah dan pada tahap lanjut hati sangat
mendesak. Pada lebih dari 90% pasien leukosit mengandung kromosom philadelphia,
suatu translokasi gen di regio kelompok pemecahan pada lengan panjang kromosom
22 ke posisi yang dekat dengan gen c-abl pada kromosom 9. Ini menyebabkan
pembentukan gen fusi bcr-abl dan kemudian ekspresi protein gabungan bcr-abr
terlibat dalamm transformasi ganas dari sel-sel mieloit.
3.
NEOPLASMA
SEL PLASMA
Neoplasma sel plasma atau plasmasitoma
dapat merupakan tumor di sumsum tulang (di meduler) atau diluar sumsum tulang
(ekstra meduler). Kelainan ini dapat merupakan bentuk soliter atau bagian dari
mieloma multipel. Proliferasi neoplastik sel plasma mempunyai sifat unik karena
berkaitan dengan fungsinya sebagai pembentuk imunoglobulin, sehingga kelainan
ini biasanya disertai pembentukan imunoglobulin yang pataologis jumlahnya,
strukturnya dan sifatnya. Imunoglobulin yang berlebihan jumlahnya menyebabkan
dapat ditemukan juga di urine penderita selain di serum. Protein ini disebut
sebagai paraprotein atau M protein (M=Mieloma).
Paraprotein merupakan produk satu klon sel
plasma yang neoplastik, sehingga produknya merupakan satu jenis / kelas
imunoglobulin saja. Hal ini juga yang menyebabkan kelainan ini digolongkan
sebagai Monoloclonal gammapathy. Kadar yang melibihi normal di dalam serum akan
tampak pada pemeriksaan elektroforesis serum sebagai pita lebar. Selain kadar
yang berlebihan,imunoglobulin juga dibentuk dalam susunan patologis , misalnya
hanya rantai berat saja atau rantai ringan saja, atau rantai berat tidak
sebanding dengan rantai ringan. Rantai
ringan yang berlebihan akan bersifat toksik pada jaringan tertentu misalnya
epitel tubulus ginjal akan dikeluarkan
melalui urine yang dikenal sebagai protein Bence Jones. Jadi proliferasi sel
plasma selain membentuk massa tumor juga menyebabkan keadaan paraproteinemia
yang akan memperburuk keadaan. Gamabaran umum kelainan ini adalah penderita
usia dewasa, nyeri tulang, fraktur patologik, ditemukkan pada massa tumor
tunggal atau multipel, prtein Bence Jones urine, anemia dan rentan terhadap
infeksi.
Komplikasi
yang dapat terjadi :
1. Sindroma
hiperviskositas
2. Hiperkalasemia
3. Gagal ginjal
4. Infeksi
rekuren
5. Kompresi
medula spinalis
Kelainan neoplasma sel plasma ini dikenal juga
sebagai plasma cell dyscrasia. Dikenal beberapa entitas penyakit ini menurut
sifat keganasannya, kelas imunoglobulin yang dibentuknya serta sifat
multipelnya. Yang tergolong ganas, disebut juga Malignant monoclonal gammopathy
antara lain :
1. plasmasitoma
soliter
2. mieloma multipel
3. makroglobulinemia
Waldenstrom
4. penyakit
rantai berat.
BAB III
PENUTUP
v Kesimpulan
Penyakit imunoproliferatif merupakan
neoplasma sistem imun yang yang dapat juga digolongkan sebagai neoplasma sistem
hematopoetik karena limfosit, sel plasma dan monosit merupakan unsur leukosit
sistem hematopoetik. Neoplasma sel limfosit dikenal juga sebagai limfoma dan
leukimia sedangkan neoplasma sel plasma adalah tumor di sumsum tulang (meduler)
atau di luar sumsum tulang (ekstra seluler).
Kelainan neoplasma sel plasma di kelompokan menurut keganasannya (Monoclonal
gammopathy) adalah plasmasitoma soliter, mieloma multipel, makroglobulinemia
Waldenstrom, dan penyakit rantai berat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku patologi, Santoso cornain, Endang SR,
Hardjolukito.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA !!! SALAMA KENAL !!! SUKSES SELALU !!! :)
No comments:
Post a Comment