Visitor

Sunday, February 5, 2017

MAKALAH PENYAKIT IMUNOPROLIFERATIF "KEPERAWATAN"




KATA PENGANTAR
       
      Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang  telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini Alhamdullilah tepat pada waktunya  yang berjudul “  PENYAKIT IMUNOPROLIFERATIF”
       Kami berharap atas penyusunan makalah ini ada respon yang baik  dari dosen kami. Apabila ada kesalahan  dalam penulisan  dan penyusunan  di dalam tugas makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yg dapat membangun untuk bisa menyempurnakan makalah ini dengan baik.






                                                                                        Makassar, 1 JANUARI 2107



                                                                                  ZULFI PRINT





BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kanker bukan suatu penyakit, tetapi beragam penyakit yang sama-sama memiliki gambaran kekacauan pengendalian pertumbuhan. Beberapa kanker seperti Limfoma Hodkgin, dapat disembuhkan, sementara yang lain, misalnya kanker pancreas, memperlihatkan angka kematian yang sangat tinggi. Satu-satunya harapan untuk mengendalikan kanker terletak pada mempelajari lebih banyak tentang kausa dan patogenesisnya, dan telah banyak dilakukan upaya untuk memahami kausa dan dasar molecular kanker.
Dalam ilmu patologi anatomik, tumor identik dengan neoplasma. Sedangkan dalam klinik istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai pembengkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh neoplasma, maupun oleh radang (rubor, calor, dolor, tumor, fungsio laesa) atau perdarahan, dan sebagainya. Neoplasma membentuk tonjolan disebabkan oleh neoplasma.
Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan sel. Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan granulasi juga merupakan kumpulan sel baru yang sedang tumbuh. Tetapi bukan neoplasma karena pertumbuhannya sesuai dengan jalannya pertumbuhan normal. Neoplasma sel limfosit dikenal juga sebagai limfoma dan leukimia sedangkan neoplasma sel plasma adalah tumor di sumsum tulang (meduler) atau di luar sumsum tulang (ekstra seluler). 

B.      Tujuan Penulis
     Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.


C.       Rumusan masalah
1.       Mengetahui apa itu penyakit imunoproliferatif ?
2.       Memahami apa itu neoplasma dan jenisnya ?
3.       Mengetahui neoplasma sel limfosit dan neoplasma sel plasma ?





BAB II
PEMBAHASAN
PENYAKIT IMUNOPROLIFERATIF
 
A.    Defenisi imunoproliferatif

   Penyakit imunoproliferatif adalah neoplasma sistem imun yang meliputi sel limfosit, dalam berbgai tahap diferensiasi termasuk sel plasma dan histiosit / makrofag.

v  Jenis-jenis neoplasma
Neoplasma dapat bersifat jinak, pra-ganas atau ganas (kanker).
1.   Neoplasma jinak. Contoh neoplasma jinak adalah lipoma, benjolan lemak di bawah kulit leher, lengan atau punggung. Bentuknya tak indah dipandang, tetapi tidak membahayakan. Contoh lainnya adalah fibroid rahim, tahi lalat, dan hemangioma (benjolan pembuluh darah di kulit atau organ internal). Neoplasma jinak tidak berubah menjadi kanker.
2.   Neoplasma pra-ganas. Jenis neoplasma yang berpotensi menjadi ganas sehingga sering disebut kanker tahap awal. Mereka tidak menyerang dan merusak tetapi lama-kelamaan akan berubah menjadi kanker. Bila tumor telah terbentuk tetapi belum menyerang jaringan, dikatakan sebagai carcinoma in situ, yang berarti kanker di tempat. Beberapa tumor mungkin berada dalam tahap ini untuk waktu yang lama. Sebagian besar carcinoma in situ berkembang cepat dan menyebar. Neoplasma pra-ganas masih mudah disembuhkan. Contohnya, seorang wanita dengan carcinoma in situ di serviks atau payudara dapat disembuhkan dengan pengobatan dan operasi.
3.   Neoplasma ganas (kanker). Kanker berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepiting, karena sifatnya seperti kepiting yang mencengkeram jaringan sekitarnya. Kanker berkembang dalam beberapa tahap yang dimulai ketika sebuah sel bermutasi menjadi kanker. Ketika pusat kontrol sel rusak, sel-sel mulai tumbuh dan berkembang biak di luar kendali. Pada akhirnya, kanker akan cukup besar untuk menekan jaringan sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh lain. Mereka mengembara dari tempat asal melalui darah atau sistem limfa (getah bening) ke organ-organ lain sehingga menciptakan tumor sekunder di tempat lain. Ada dua kelompok neoplasma ganas atau kanker:
o    Tumor padat yang terbentuk dari sel-sel abnormal di kulit, selaput lendir, kelenjar, jaringan ikat, otot, lemak dan tulang.
o    Neoplasma cair (hemoblastosis) yang terbentuk dari komponen seluler darah dan organ pembentuk darah, contohnya leukemia dan tumor otak.

B.    Neoplasma sel limfosit
Neoplasma sel limfosit dikenal sebagai kelainan yang disebut Limfoma malignum yaitu proliferasi sel limfosit yang terutama terjadi didalam organ limfoid misalnya kelenjar getah bening, tonsil timus, dan limpa atau organ limfoid pada mukosa berbagai sistem. Bentuk lain neoplasma limfosit adalah leukimia yaitu proliferasi neoplastik sel limfosit yang beredar didalam sirkulasi darah.
1.      Limfoma
Limfoma adalah kanker yang tumbuh akibat perubahan genetic (mutasi) sel limfosit (sel darah putih yang bertanggung jawab atas pertahanan alami tubuh). Mutasi ini bisa menyerang batas tepi (lineage) sel B, sel T, ataupun sel NK.

Saat ini ada sekitar 43 jenis limfoma yang dikategorikan ke dalam: Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-hodgkin (NHL). Klasifikasi biasanya didasarkan atas jenis sel yang mengalami mutasi: B cell, T cell, ataupun natural killer cell tumor. WHO memperkirakan sekitar 1,5 juta orang di dunia saat ini hidup dengan NHL dan 300 ribu orang meninggal karena penyakit ini tiap tahun. Sekitar 55 persen dari NHL tipenya agresif dan tumbuh cepat (contoh: Limfoma Burkitt). NHL merupakan kanker tercepat ketiga pertumbuhannya setelah kanker kulit dan paru-paru. NHL banyak terjadi pada orang dewasa dengan angka tertinggi pada rentang usia 45-60 tahun.Makin tua usia makin tinggi risiko terkena limfoma karena daya tahan tubuhnya menurun.

Untuk mengenal lebih jauh limfoma, kita perlu mengenai lebih lanjut mengenai system limfatik tubuh.
Sistem pembuluh getah bening (system limfatik) merupakan system pertahanan alami tubuh terhadap infeksi. Sistem ini bekerja melalui cairan limfatik dalam pembuluh getah bening.

Cairan limfatik merupakan cairan putih menyerupai susu yang mengandung protein, lemak dan limfosit (jenis sel darah putih). Limfosit terdiri dari dua jenis, yaitu sel B dan T.

Sel B layaknya pabrik senjata di dalam tubuh, yang memproduksi protein, disebut antibodi, yang dimaksudkan untuk menyerang musuh (bakteri).

Mereka memeriksa sel tubuh beberapa kali dalam sehari untuk melihat jika ada sel-sel yang sakit. Jika ditemukan sel yang sakit atau sel yang tua, limfosit memusnahkannya.

Organ organ yang terkait dengan pembuatan dan sirkulasi limfosit adalah: limpa (spleen), kelenjar timus, sum sum tulang dan amandel (tonsil). Limfoma biasanya menyerang organ organ ini.
Hingga kini penyebab limfoma belum diketahui secara pasti. Ada empat kemungkinan penyebabnya yaitu faktor keturunan, kelainan sistem kekebalan, infeksi virus atau bakteri dan toksin lingkungan (herbisida, pengawet, pewarna kimia).

Gejala Limfoma
• pembengkakan kelenjar getah bening pada daerah leher, ketiak atau pangkal paha
• penurunan berat badan secara drastis
• rasa lelah yang terus menerus
• batuk-batuk dan sesak napas
• gatal-gatal
• demam tanpa sebab
• keringat dingin pada malam hari

Seringkali penderita hanya memiliki semacam benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening pada leher. Karena tidak ada gejala khas, banyak pasien limfoma biasanya baru terdeteksi saat sudah stadium lanjut dan ini menyulitkan pengobatan.

Diagnosis
Jika Anda mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening atau gejala lain yang menandakan limfoma non-Hodgkin, maka dokter harus mencari tahu apakah gejala tersebut berasal dari kanker atau penyakit yang lain. Anda akan diminta menjalankan tes darah dan prosedur diagnostik berikut:
Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak dan selangkangan Anda. Dokter juga akan memeriksa limpa dan hati Anda untuk memastikan apakah ada pembengkakan.
Tes darah: Laboratorium akan melakukan pemeriksaan darah lengkap untuk memeriksa jumlah sel-sel darah. Laboratorium juga akan memeriksa zat-zat lain, seperti Lactate dehydrogenase (LDH). Limfoma menyebabkan tingkat LDH yang tinggi.
Sinar X untuk dada: Anda perlu menjalani sinar X untuk memeriksa kelenjar getah bening yang bengkak atau tanda-tanda penyakit lain di dada Anda.
Biopsi: Dokter akan mengambil jaringan untuk mencari sel-sel limfoma. Biopsi adalah satu-satunya cara terbaik untuk mendiagnosis limfoma. Dokter bisa mengangkat seluruh kelenjar getah bening (biopsi eksisi) atau hanya sebagian kelenjar getah bening (biopsi insisional). Dokter patologi akan memeriksa jaringan sel-sel limfoma dengan menggunakan mikroskop
Pengobatan Limfoma
Pengobatan limfoma tergantung dari jenis dan tipe limfoma. Limfoma indolen (derajat rendah) biasanya berkembang lambat sehingga perlakuannya hanya dipantau terus sambil tetap waspada.

Jika kemudian mulai menimbulkan gejala, maka radioterapi atau kemoterapi disarankan; meskipun hal ini tidak menyembuhkan limfoma, mereka dapat mengurangi gejala, terutama limfadenopati (pembengkakan limpa yang biasanya menyakitkan).

Limfoma Hodgkin biasanya diperlakukan dengan radioterapi saja, asalkan belum menyebar. Penyakit NHL memerlukan kemoterapi sistemik, kadang dikombinasikan dengan radioterapi.

Limfoma agresif, seperti NHL cepat tumbuh dan menyebar. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, pasien dapat meninggal dalam kurun waktu enam bulan. Diagnosa dan pengobatan yang dilakukan sedini mungkin dapat meningkatkan harapan hidup.

2.      Leukimia
Merupakan proliverasi sel-sel pembentuk darah menjadi ganas dan secara luas di kelompokkan berdasarkan :
1.       Apakah penyakit ini tidak di obati mungki bersifat akut dan segera menjadi fatal atau perjalanan lebih lama dan kronis
2.       Apakah mengenai kelompok sel lomfositik atau mieloid (terkait sum-sum tulang)

·         Leukimia limfosit akut
Bentuk leukimia terbanyak pada anak-anak ini merupakan 75-80% leukimia pada masa kanak-kanak. Infiltrasi sum-sum tulang oleh sel limfoblastik menyebabkan anemia,memar(trombosit topenia) dan infeksi(neutropenia). Limfoblas biasanya di temukan dalam darah tepi dan selalu ada di sum-sum tulang. Terjadi limfadenopati, spelenomegali, dan hematomegali. 70% anak dengan leukimia limfatik akut kini bisa disembuhkan.
·         leukimia limfosit kronis.
   Terjadi pada manula dengan limfadenopati generalisata dan peningkatan jumlah leukosit di sertai limfositosis. Perjalan penyakit biasanya jinak dan indikasi pengobatan adalah hanya jika timbul gejala.
·         Leukimia mieloid akut
terbentuk pada semua usia tetapi lebih jarang pada anak-anak mieloblas menginfiltrasi sum-sum tulang dan di temukan dalam darah sering terjadi anemia, pendarahan, atau infeksi jarang di sertai keterlibatan orang lain.

·         Leukimia mieloit kronis
Biasanya timbul di usia parubaya, sering kali diam-diam di sertai anemia penurunan berat badan dan demam. Jumlah leukosit sangat meningkat di sertai prekursor mieloit pada sum-sum tulang dan darah perifer limfah dan pada tahap lanjut hati sangat mendesak. Pada lebih dari 90% pasien leukosit mengandung kromosom philadelphia, suatu translokasi gen di regio kelompok pemecahan pada lengan panjang kromosom 22 ke posisi yang dekat dengan gen c-abl pada kromosom 9. Ini menyebabkan pembentukan gen fusi bcr-abl dan kemudian ekspresi protein gabungan bcr-abr terlibat dalamm transformasi ganas dari sel-sel mieloit. 

3.     NEOPLASMA SEL PLASMA
    Neoplasma sel plasma atau plasmasitoma dapat merupakan tumor di sumsum tulang (di meduler) atau diluar sumsum tulang (ekstra meduler). Kelainan ini dapat merupakan bentuk soliter atau bagian dari mieloma multipel. Proliferasi neoplastik sel plasma mempunyai sifat unik karena berkaitan dengan fungsinya sebagai pembentuk imunoglobulin, sehingga kelainan ini biasanya disertai pembentukan imunoglobulin yang pataologis jumlahnya, strukturnya dan sifatnya. Imunoglobulin yang berlebihan jumlahnya menyebabkan dapat ditemukan juga di urine penderita selain di serum. Protein ini disebut sebagai paraprotein atau M protein (M=Mieloma).
    Paraprotein merupakan produk satu klon sel plasma yang neoplastik, sehingga produknya merupakan satu jenis / kelas imunoglobulin saja. Hal ini juga yang menyebabkan kelainan ini digolongkan sebagai Monoloclonal gammapathy. Kadar yang melibihi normal di dalam serum akan tampak pada pemeriksaan elektroforesis serum sebagai pita lebar. Selain kadar yang berlebihan,imunoglobulin juga dibentuk dalam susunan patologis , misalnya hanya rantai berat saja atau rantai ringan saja, atau rantai berat tidak sebanding  dengan rantai ringan. Rantai ringan yang berlebihan akan bersifat toksik pada jaringan tertentu misalnya epitel tubulus  ginjal akan dikeluarkan melalui urine yang dikenal sebagai protein Bence Jones. Jadi proliferasi sel plasma selain membentuk massa tumor juga menyebabkan keadaan paraproteinemia yang akan memperburuk keadaan. Gamabaran umum kelainan ini adalah penderita usia dewasa, nyeri tulang, fraktur patologik, ditemukkan pada massa tumor tunggal atau multipel, prtein Bence Jones urine, anemia dan rentan terhadap infeksi.
Komplikasi yang dapat terjadi :
1.      Sindroma hiperviskositas
2.      Hiperkalasemia
3.      Gagal ginjal
4.      Infeksi rekuren
5.      Kompresi medula spinalis
 Kelainan neoplasma sel plasma ini dikenal juga sebagai plasma cell dyscrasia. Dikenal beberapa entitas penyakit ini menurut sifat keganasannya, kelas imunoglobulin yang dibentuknya serta sifat multipelnya. Yang tergolong ganas, disebut juga Malignant monoclonal gammopathy antara lain :
1.      plasmasitoma soliter
2.      mieloma multipel
3.      makroglobulinemia Waldenstrom
4.      penyakit rantai berat.






BAB III
PENUTUP

v  Kesimpulan

     Penyakit imunoproliferatif merupakan neoplasma sistem imun yang yang dapat juga digolongkan sebagai neoplasma sistem hematopoetik karena limfosit, sel plasma dan monosit merupakan unsur leukosit sistem hematopoetik. Neoplasma sel limfosit dikenal juga sebagai limfoma dan leukimia sedangkan neoplasma sel plasma adalah tumor di sumsum tulang (meduler) atau di luar sumsum tulang (ekstra seluler).  Kelainan neoplasma sel plasma di kelompokan menurut keganasannya (Monoclonal gammopathy) adalah plasmasitoma soliter, mieloma multipel, makroglobulinemia Waldenstrom, dan penyakit rantai berat.


 


DAFTAR PUSTAKA

https://zulfiprint19.blogspot.co.id/
 Buku patologi, Santoso cornain, Endang SR, Hardjolukito.



 TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA !!! SALAMA KENAL !!! SUKSES SELALU !!! :)





                                                                                                                                                                                               

No comments:

Post a Comment