BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Nama
bakteri berasal dari kata
“bakterion”(bahasa Yunani)yang berarti tongkat atau batang.Sekarang nama
tersebutdipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme yang bersel satu
,tidak berklorofil (meskipun ada beberapa yang terkecuali),berbiak dengan
pembelahan diri ,serta demikian kecilnya sehingga hanya tampak dengan
mikroskop. (Prof.Dr.D.Dwidjoseputro,1998:22)
Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan
lebih tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki
ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat
yang ekstrim.Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain.
Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki
klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik (http://makalah
biologiku.com).
Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya
kerusakan.Hal itu terlihat dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan,
tumbuhan, dan menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai
kepada kematian.Mikroorganisme juga dapat mencemari makanan, dan menimbulkan
perubahan-perubahan kimiawi didalamnya, membuat makanan tersebut tidak dapat
dikomsumsi atau bahkan beracun.
Manusia dan binatang memiliki flora normal
yang melimpah dalam tubuhnya yang penyakit melimpah dalam tubuhnya yang
biasanya tidak menyebabkan tetapi mencapai keseimbangan yang menjamin bakteri
dan inang untuk tetap bertahan, tumbuh dan berpropagasi.Beberapa bakteri
penting yang menyebabkan penyakit pada perbenihan biasanya tumbuh bersama
dengan flora normal (misalnya Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus
aureus).Ada beberapabakteria yang sudah
jelas patogen (misalnya Salmonella typhi), tapi infeksi tetap belum kelihatan
atau subklinis dan inang merupakan “pembawa” bakteri (Brooks, dkk 2005).
Bakteri
ini berasal dari family Enterobacteriaceae. Klebsiella pertama kali
diteliti dan diberi nama oleh bacteriologist Jerman yang bernama Edwin Klebs
(1834-1913). Koloni Klebsiella besar sangat mukoid dan cenderung besatu
bila lama dieramkan.
Penyakit
yang ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain adalah bronkopneumoniae dan
pneumonia bakteri gram negatif. Hampir semua pneumonia disebabkan oleh bakteri
ini. Klebsiellapneumonia terdapat dalam saluran nafasdan feses sekitar 5
% orang normal dan dapat menyebabkan pneumonia bacterial. Sampai saat ini para
ahli masih banyak melakukan penelitian mengenai obat apa yang cocok untuk
menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiellapneumoniae ini. Ada artikel
yang menerangkan bahwa daya antimikroba kombinasi ampisilin dan klorampenikol
dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bronkopneumoniae pada anak kecil
tersebut. Hal itu dapat dilihat dari nilai konsentrasi hambat minimal (KHM)
antibiotic yang digunakan. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik
untuk menangani mikroba ini.
Untuk mengetahui spesies bakteri yang
menyebabkan penyakit pada manusia maka dilakukan suatu langkah identifikasi dan
isolasi terhadap specimen yang diperoleh dari tubuh manusia yang didiagnosa
terinvasi oleh bakteri. Specimen yang biasa digunakan sebagai bahan pemeriksaan
dapat berupa sputum, faeces,urin, dan sisa-sisa bahan makanan, eksudat atau pus
dari abses,rectal swab,swab amandel dan darah.
B.
Tujuan
Untuk
mengidentifikasi bakteri klabsiella sp dari sampel sputum
Mahasiswa mampu mengisolasi bakteri salmonella thypi pada sampel sputum
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
v Klabsiella SP
Bakteri
gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warnakristal
violet sewaktu
proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila
diamati dengan mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-positifakan berwarna ungu. Perbedaan keduanya didasarkan pada
perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan
oleh prosedur pewarnaan Gram.Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh
ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam
klasifikasi bakteri. Bakteri gram positif seperti Staphylococcus
aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90% dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam
teikhoat. Di sisi
lain, bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya
diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel
tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran
luarnya.
Klebsiella pneumoniae adalah bakteri Gram negatif yang
berbentuk batang (basil).Klebsiella pneumonia tergolong bakteri yang tidak
dapat melakukan pergerakan (non motil). Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella
pneumoniae merupakan bakteri fakultatif an aerob. Klebsiella pneumoniae
dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol, Klebsiella
pneumoniaeakan menunjukkan hasil negatif. Klebsiella pneumoniae
dapat mereduksi nitrat.Klebsiella pneumoniae banyak ditemukan di mulut,
kulit, dan sal usus, namun habitat alami dari Klebsiella pneumoniae
adalah di tanah.
BAB
II
METODE
PENELITIAN
A.Waktu
dan Tempat :
B.Alat
dan Bahan
Ø Alat
1. Cawan
petri
2. Ose
3. Kaca
preparat
4. Swab
steril
5. Media
blood agar / MAC
6. Media
BHIB/pemupuk
7. Bunsen
8. NaCL
9. Mikroskop
10. Autoclave
11. Reagen
(kristal violet,fuchsin,lugol)
12. Alkohol
13. Aquadest
14. Inkubator
15. Metil
red
16. Kovaks
17. KOH
40%
C.Prosedur kerja
1.
Sampel diambil menggunakan lidi kapas
steril kemudian dimasukkan sampel tersebut tabung yang berisi media
pemupuk(BHIB,TSB,LB) dan diinkubasi selama 24 jam
2.
Kolono yang tumbuh ditanam ulang kemedia
selektif dengan menggunakan ose dan diinkubasi selama 24 jam
3.
Koloni yang tersangka klebsiella
pneumonia dilakukan pewarnaan gram
4.
Bila klebsiella (+),diinkubasi kembali selama 24 jam
5.
Dilakukan uji biokimia untu menentukan
spesies bakteri
bab iv
hasil dan
pembahasan
a.hasil
pengamatan
Sampel
|
Karakteristik
bakteri
|
Gambar
|
Swab Sputum
|
a. Bentuk : Bulat
b. Permukaan:
Halus
c. Warna : Merah
|
|
Sampel
|
Bakteri
|
Gambar
|
Swab Sputum
|
Bakteri Gram (-) berbentuk basil dan
tidak berspora
|
|
Uji Biokimia
|
Hasil Pengamatan
|
Ket
|
Gambar
|
Uji
Katalase
|
Tidak
terdapat
Gelembung
udara sekitar
Koloni
|
(-)
|
|
Uji
Oksidase
|
Warna
koloni tidak
berubah
menjdi warna
hitam
dalam 30 menit
|
(-)
|
|
Uji Biokimia
|
Hasil Pengamatan
|
Ket
|
Gambar
|
TSIA
|
Slanth : Alkali
Bath : Acid
Gas : (+)
Sulfur : (-)
|
Tidak
Semua
Gula2
Diferm
entasi.
|
|
SIM/MIO
|
Sulfur
: (-)
Indol : (+)
Motil
: (+)
|
Terbentuk
cincin merah
Tidak
terdapat sulfur
Ada
pergerakan bakteri
|
|
Sitrat
|
Terjadi
perubahan
warna
dari merah jingga menjadi merah
|
(+)
|
|
Urea
|
Terjadi
perubahan
warna
dari warna hijau menjadi biru
|
(+)
|
|
Uji Biokimia
|
Hasil Pengamatan
|
Ket
|
Gambar
|
Uji
MR
|
Mengalami
perubahan
warna
dari tidak berwarna menjadi merah
|
(+)
|
|
Uji
VP
|
Terjadi
perubahan warna menjadi coklat dan tidak berwarna merah muda
|
(-)
|
|
Uji Fermentasi
|
Hasil Pengamatan
|
Ket
|
Gambar
|
Glukosa
|
Tidak
terjadi perubahan
warna,
tetap berwarna
merah
|
(-)
|
|
Sukrosa
|
Tidak
terjadi perubahan
warna,
tetap berwarna
merah
|
(-)
|
|
Laktosa
|
Tidak
terjadi perubahan
warna,
tetap berwarna
merah
|
(-)
|
|
Manitol
|
Tidak
terjadi perubahan
warna,
tetap berwarna
merah
|
(-)
|
|
B.pembahasan
·
Uji katalase terjadi pembentukan gelembung di sekitar
koloni tidak semua gula-gula difermentasi
·
Uji oksidase warna koloni tidak berubah
manjadi hitam dalam 30 menit dan bersifat
·
Uji TSIA Acid,Acid,(+),(-)
·
Uji MR tidak mengalami perubahan warna
·
Uji VP berwarna hitam
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pemeriksaan sputum bersifat mikroskopik dan penting untuk diagnosis
etiologi berbagai penyakit pernapasan.Pemeriksaan mikroskopik dapat menjelaskan
organism penyebab penyakit pada berbagai pneumonia bacterial, tuberkulosa,
serta berbagai jenis infeksi jamur.Pemeriksaan sitologi eksfoliatif pada sputum
dapat membantu diagnosis karsinoma paru-paru.Sputum dikumpulkan untuk
pemeriksaan dalam mengidentifikasi organisme patogenik dan menentukan apakah
terdapat sel-sel malignan atau tidak.
B.SARAN
Diharapkan
dalam praktikum yang selanjutnya,alat dan bahan yang di butuhkan dalam
praktikum mikrobiologi,dapat di tingkatkan ketersediannya.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr.D.Dwidjoseputro,1998:22 Manual of Systematic Bacteriology.
Department of Microbiologyand Molecular Genetics: Michigan State University
Adam,MR. 2001. Microbiology of
Fermented Food .Elsivier Applied SciePublisher,Ltd.NewYork
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA.. JANGAN LUPA INVITE FB > BBM > IG KAMI YAH SAY :) SUKSES SELALU :) SALAM KENAL :)
No comments:
Post a Comment