Visitor

Tuesday, February 7, 2017

LAPORAN BAKTERI "ANALIS KESEHATAN" TERBARU




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

          Nama bakteri berasal dari kata “bakterion”(bahasa Yunani)yang berarti tongkat atau batang.Sekarang nama tersebutdipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme yang bersel satu ,tidak berklorofil (meskipun ada beberapa yang terkecuali),berbiak dengan pembelahan diri ,serta demikian kecilnya sehingga hanya tampak dengan mikroskop. (Prof.Dr.D.Dwidjoseputro,1998:22)
Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik (http://makalah  biologiku.com).
Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan.Hal itu terlihat dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, dan menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian.Mikroorganisme juga dapat mencemari makanan, dan menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi didalamnya, membuat makanan tersebut tidak dapat dikomsumsi atau bahkan beracun.
Manusia dan binatang memiliki flora normal yang melimpah dalam tubuhnya yang penyakit melimpah dalam tubuhnya yang biasanya tidak menyebabkan tetapi mencapai keseimbangan yang menjamin bakteri dan inang untuk tetap bertahan, tumbuh dan berpropagasi.Beberapa bakteri penting yang menyebabkan penyakit pada perbenihan biasanya tumbuh bersama dengan flora normal (misalnya Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus).Ada  beberapabakteria yang sudah jelas patogen (misalnya Salmonella typhi), tapi infeksi tetap belum kelihatan atau subklinis dan inang merupakan “pembawa” bakteri (Brooks, dkk 2005).
Bakteri ini berasal dari family Enterobacteriaceae. Klebsiella pertama kali diteliti dan diberi nama oleh bacteriologist Jerman yang bernama Edwin Klebs (1834-1913). Koloni Klebsiella besar sangat mukoid dan cenderung besatu bila lama dieramkan.
Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain adalah bronkopneumoniae dan pneumonia bakteri gram negatif. Hampir semua pneumonia disebabkan oleh bakteri ini. Klebsiellapneumonia terdapat dalam saluran nafasdan feses sekitar 5 % orang normal dan dapat menyebabkan pneumonia bacterial. Sampai saat ini para ahli masih banyak melakukan penelitian mengenai obat apa yang cocok untuk menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiellapneumoniae ini. Ada artikel yang menerangkan bahwa daya antimikroba kombinasi ampisilin dan klorampenikol dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bronkopneumoniae pada anak kecil tersebut. Hal itu dapat dilihat dari nilai konsentrasi hambat minimal (KHM) antibiotic yang digunakan. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk menangani mikroba ini.
Untuk mengetahui spesies bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia maka dilakukan suatu langkah identifikasi dan isolasi terhadap specimen yang diperoleh dari tubuh manusia yang didiagnosa terinvasi oleh bakteri. Specimen yang biasa digunakan sebagai bahan pemeriksaan dapat berupa sputum, faeces,urin, dan sisa-sisa bahan makanan, eksudat atau pus dari abses,rectal swab,swab amandel dan darah.


B.     Tujuan
Untuk mengidentifikasi bakteri klabsiella sp dari sampel sputum
Mahasiswa mampu mengisolasi bakteri salmonella thypi pada sampel sputum





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
v  Klabsiella SP
Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warnakristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-positifakan berwarna ungu. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram.Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri. Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90% dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya.

Klebsiella pneumoniae adalah bakteri Gram negatif yang berbentuk batang (basil).Klebsiella pneumonia tergolong bakteri yang tidak dapat melakukan pergerakan (non motil). Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri fakultatif an aerob. Klebsiella pneumoniae dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol, Klebsiella pneumoniaeakan menunjukkan hasil negatif. Klebsiella pneumoniae dapat mereduksi nitrat.Klebsiella pneumoniae banyak ditemukan di mulut, kulit, dan sal usus, namun habitat alami dari Klebsiella pneumoniae adalah di tanah.





BAB II
METODE PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat :

B.Alat dan Bahan
Ø  Alat
1.      Cawan petri
2.      Ose
3.      Kaca preparat
4.      Swab steril
5.      Media blood agar / MAC
6.      Media BHIB/pemupuk
7.      Bunsen
8.      NaCL
9.      Mikroskop
10.  Autoclave
11.  Reagen (kristal violet,fuchsin,lugol)
12.  Alkohol
13.  Aquadest
14.  Inkubator
15.  Metil red
16.  Kovaks
17.  KOH 40%
C.Prosedur kerja
1.      Sampel diambil menggunakan lidi kapas steril kemudian dimasukkan sampel tersebut tabung yang berisi media pemupuk(BHIB,TSB,LB) dan diinkubasi selama 24 jam
2.      Kolono yang tumbuh ditanam ulang kemedia selektif dengan menggunakan ose dan diinkubasi selama 24 jam
3.      Koloni yang tersangka klebsiella pneumonia dilakukan pewarnaan gram
4.      Bila klebsiella  (+),diinkubasi kembali selama 24 jam
5.      Dilakukan uji biokimia untu menentukan spesies bakteri




bab iv
hasil dan pembahasan

a.hasil pengamatan
Sampel
Karakteristik bakteri
Gambar
Swab Sputum
a.       Bentuk      : Bulat
b.      Permukaan: Halus
c.       Warna       : Merah

Sampel
Bakteri
Gambar
Swab Sputum
Bakteri Gram (-) berbentuk basil dan tidak berspora





Uji Biokimia
Hasil Pengamatan
Ket
Gambar
Uji Katalase
Tidak terdapat
Gelembung udara sekitar
Koloni
(-)
Uji Oksidase
Warna koloni tidak
berubah menjdi warna
hitam dalam 30 menit
(-)

Uji Biokimia
Hasil Pengamatan
Ket
Gambar
TSIA
Slanth  : Alkali
Bath    : Acid
Gas      : (+)
Sulfur  : (-)
Tidak
Semua
Gula2
Diferm
entasi.
SIM/MIO
Sulfur : (-)
Indol  : (+)
Motil : (+)
Terbentuk cincin merah
Tidak terdapat sulfur
Ada pergerakan bakteri
Sitrat
Terjadi perubahan
warna dari merah jingga menjadi merah
(+)
Urea
Terjadi perubahan
warna dari warna hijau menjadi biru
(+)





Uji Biokimia
Hasil Pengamatan
Ket
Gambar
Uji MR
Mengalami perubahan
warna dari tidak berwarna menjadi merah
(+)
Uji VP
Terjadi perubahan warna menjadi coklat dan tidak berwarna merah muda
(-)

Uji Fermentasi
Hasil Pengamatan
Ket
Gambar
Glukosa
Tidak terjadi perubahan
warna, tetap berwarna
merah
(-)
Sukrosa
Tidak terjadi perubahan
warna, tetap berwarna
merah
(-)
Laktosa
Tidak terjadi perubahan
warna, tetap berwarna
merah
(-)
Manitol
Tidak terjadi perubahan
warna, tetap berwarna
merah
(-)




B.pembahasan
·         Uji katalase  terjadi pembentukan gelembung di sekitar koloni tidak semua gula-gula difermentasi
·         Uji oksidase warna koloni tidak berubah manjadi hitam dalam 30 menit dan bersifat
·         Uji TSIA Acid,Acid,(+),(-)
·         Uji MR tidak mengalami perubahan warna
·         Uji VP berwarna hitam






BAB V
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Pemeriksaan sputum bersifat mikroskopik dan penting untuk diagnosis etiologi berbagai penyakit pernapasan.Pemeriksaan mikroskopik dapat menjelaskan organism penyebab penyakit pada berbagai pneumonia bacterial, tuberkulosa, serta berbagai jenis infeksi jamur.Pemeriksaan sitologi eksfoliatif pada sputum dapat membantu diagnosis karsinoma paru-paru.Sputum dikumpulkan untuk pemeriksaan dalam mengidentifikasi organisme patogenik dan menentukan apakah terdapat sel-sel malignan atau tidak.
B.SARAN
Diharapkan dalam praktikum yang selanjutnya,alat dan bahan yang di butuhkan dalam praktikum mikrobiologi,dapat di tingkatkan ketersediannya.






DAFTAR PUSTAKA


Prof.Dr.D.Dwidjoseputro,1998:22 Manual of Systematic Bacteriology. Department of Microbiologyand Molecular Genetics: Michigan State University
Adam,MR. 2001. Microbiology of Fermented Food .Elsivier Applied SciePublisher,Ltd.NewYork

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA.. JANGAN LUPA INVITE FB > BBM > IG KAMI YAH SAY :) SUKSES SELALU :) SALAM KENAL :)

No comments:

Post a Comment