KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah atas
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “IMMUNOGLUBOLIN”
ini dengan baik. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kuliah dan juga sebagai panduan belajar.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini terutama kepada dosen pengajar mata kuliah
Sistem Imun dan Hematologi yaitu Ns.Harianti Haris, S. Kep dan anggota
kelompok yang sangat kompak dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas
makalah ini.
Makalah ini belum sepenuhnya
sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan
memberikan informasi yang baru dan menambah pengetahuan bagi kita semua.
Makassar, 2 JANUARI 2017
ZULFI PRINT
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………………………………………..
Daftar Isi
……………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang penulisan ………………………………………………………………………………………
2.2 tujuan penulisan ………………………………………………………………………………………………………
2.3 metode penulisan …………………………………………………………………………………………………….
1.1 Latar belakang penulisan ………………………………………………………………………………………
2.2 tujuan penulisan ………………………………………………………………………………………………………
2.3 metode penulisan …………………………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Immunoglubolin ………………………………………………………………………………….
2.2 Struktur Immunoglubolin
………………………………………………………………………………………
2.3 Variabilitas
Antibody ……………………………………………………………………………………………
2.4 Klasifikasi
Immunoglubolin …………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
penulisan
Pada manusia dikenal
5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada
semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik
berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida
yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai
berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat
molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2
rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida
sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari
susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam
amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H
atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan
disulfid interchain.
Imunoglobulin atau
antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan
tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili
glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96%
polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik
molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat
antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan
histamin dari sel mast
2.2 tujuan penulisan
2.2.1 Tujuan umum
- Untuk mengetahui dan memahami tentang immunoglobulin dan klasifikasinya.
- Untuk menambaha wawasan penulis tentang apa itu immunoglobulin yang sebenarnya .
2.2.2 Tujuan khusus
Adapun tujuan penulis membuat makalah uni adlah sebagai salah satu persaratan mengikuti
ujuan semester genap mata kulia imunologi
2.3 metode penulisan
Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyusun makalah ini adala metode
kepustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN IMUNOGLOBULIN
Immunoglobulin atau
antibody adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau
cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin termasuk kedalam
kelompok glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang sama,terdiri dari
83-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat
biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu
mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta
pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin.
Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat
tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan.
Molekul antibody mempunyai dua fungsi
yaitu :
- Meningkatkan antigen secara spesifik
- Memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mati
- Membantu imunitas melawan beberapa agen infeksi yang disebarkan melalui darah seperti bacteria, virus, parasit, dan beberapa jamur
- Memberi aktifitas antibody dalam karena gamaglobulin mengandung sebagian besar antibodyàjaringan serum
- Mengikat dan menghancurkan antigen, namun demikian pengikatan antigen tersebut kurang memberikan dampak yang nyata kalau tidak disertai fungsi efektor sekunder. Fungsi efektor sekunder yang penting adalah memacu aktivasi komplemen, di samping itu merangsang pelepasan histamine oleh basofil atau mastosit dalam reaksi hipersensitivitas tipe segera
2.2
STRUKTUR IMUNOGLOBULIN
Struktur dasar imunoglobulin
terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino
yang dikenal sebagai rantai
- H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000
- rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000.
Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu
unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh
suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang
simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah
simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian
dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang
diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai
dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu
kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ),
rantai A (α), rantai M (μ), rantai E (ε) dan rantai D (δ). Setiap rantai
mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang
rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5
domain.
Rantai dasar imunoglobulin
dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim papain memecah rantai dasar
menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian H dan rantai L.
Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai dengan
variabilitas antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen
(antigen binding site) yang menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain
disebut Fc yang hanya mengandung bagian rantai H saja dan mempunyai susunan
asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat mengikat antigen tetapi memiliki
sifat antigenik dan menentukan aktivitas imunoglobulin yang bersangkutan,
misalnya kemampuan fiksasi dengan komplemen, terikat pada permukaan sel
makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan basofil mengakibatkan degranulasi
sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus plasenta.
Enzim pepsin memecah
unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil terminal sampai bagian
sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat kehilangan sebagian besar
susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik determinan, namun demikian
masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab yang tersisa menjadi satu
rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2) yang mempunyai 2 tempat
pengikatan antigen
2.3
VARIABILITAS ANTIBODY
Immunoglobulin merupakan kumpulan
protein yang sangat heterogen. Heterogenitas ini disebabkan oleh susunan asam
amino yang berbeda satu dengan yang lain, yang akan mengakibatkan perbedaan
struktur molekul. Hal ini selanjutnya menimbulkan variabilitas dalam determinan
antigenik Ig.
Keragaman antibodi tergantung pada :
- Segmen gen V, D dan J multiple.
- Hubungan kombinasi misalnya hubungan tiap segmen V, tiap segmen D dan Segmen J
- Kombinasi acak rantai L dan H yang berbeda
- .Mutasi somatic
- Keragaman junctional yang dihasilkan oleh penggabungan yang tepat selama penyusunan kembali dan mengakibatkan perubahan atau penghilangan asam amino dalam regio hipervariabel
- Keragaman intersional, yaitu enzim deoksinukleotidil transferase ujung menyisipkan kelompok kecil nukleotida pada persilangan ( junctional ) V – D dan D – J ( keragaman regio N ).
Variabilitas antibodi dapat digolongkan berdasarkan :
- Variasi Isotip
Pada manusia terdapat
9 isotop H chain fungsional. Sesuai dengan sub kelas Immunoglobulin. Pada orang
normal dapat dijumpai 5 kelas immunoglobulin, yaitu Ig A, Ig D, Ig E, Ig G dan
Ig M. Tetapi dalam satu kelas dapat dijumpai beberapa sub kelas seperti Ig G1,
Ig G2, Ig G3 dan Ig G4. Karena semua bagian konstan H – chain yang terdapat
pada berbagai kelas dan sub kelas itu dapat djumpai pada satu orang maka bagian
tersebut dinamakan varian Isotip. Sebutan varian isotip juga berlaku bagi
bagian konstan L – chain kappa dan lamda yang dapat dijumpai pada semua kelas
dan subkelas Ig dan terdapat pada semua orang.
- Variasi Alotip
Determinant antigen
satu varian isotip imnoglobulin satu species dapat juga berbeda dengan yang
lain. Perbedaan ini ditentukan secara genetik dan disebut varian Alotip.
Contohnya ; golongan darah rhesus.
- Variasi Idotip
Adalah determinant Antigen
yang diasosiasikan dengan reseptor binding site. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa antibodi terhadap antigen yang sama dan diproduksi oleh
individu yang berbeda secara genetik, dapat memiliki idiotip yang sama. Idiotip
inilah yang membedakan satu molekul imunoglobulin dengan molekul imunoglobulin
yang lain dalam alotip yang sama. Variasi idiotip adalah karakterisitik bagi
setiap molekul antibodi.
2.4 KLASIFIKASI
IMUNOGLOBULIN
Pada manusia dikenal 5 kelas
immunoglobulin,tiap kelas mempunyai perbedaan fisik, tetpai pada semua kelas
terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologic berlaianan.
Adapun klasifikasi immunoglobulin anatara lain di bagi menjadi dua sub kelas
yakni :
-
Ada lima kelas Imunoglobulin manusia yaitu: IgG, IgM, IgA, IgE dan IgD.
-
Perbedaan antara kelas tersebut bergantung pada perbedaan diantara rantai
beratnya. Perbedaan ini disebut: Isotip.
-
Rantai berat IgG ditandai dengan rantai gama IgM disebut rantai M4, IgA rantai
Alfa, IgE rantai Epsilon, dan IgD rantai Delta.
-
Struktur dasar immunoglobulin terdiri dari 12 gugusan yang masing-masing
dibentuk dari kira-kira 110 asam amino. Tiap rantai berat dibentuk oleh 4
(empat) gugusan serupa itu dan tiap rantai ringan dibentuk oleh 2 (dua) gugusan
tersebut.
- Kemampuan suatu molekul antibodi untuk
bergabung dengan antigen tergantung pada suatu tempat yang disebut: tempat
pengikatan antigen (Fab). Di sini suatu sekuens asam amino tertentu membentuk
konfigurasi yang merupakan pasangan dari konfigurasi antigen.
-
Sekuens ini berbeda pada masing-masing antibodi dengan spesifitas.
Sendiri-sendiri dan ditentukan oleh gen-gen variabel. Gugusan variabel pada
rantai ringan dan berat disebut VL dan VH. Tiap-tiap daerah ini mengandung
bagian-bagian yang mempunyai asam amino yang lebih bervariasi daripada yang
lain. Daerah ini disebut daerah hiper variabel dan merupakan tempat pengikatan
antigen.
-
Bagian lain dari molekul antibodi tersebut mengandung sekuens satu sama lain.
Daerah-daerah tetap ini pada tiap-tiap molekul dari kelas antibodi mana pun,
baik pada rantai ringan maupun berat, Cl maupun CH. Gugusan tetap ini
menentukan aktivitas biologik tertentu dari molekul tersebut
2.4.1
IMMUNOGLOBULIN SEBAGAI RANTAI PANJANG
imunoglobulin sebagai
rantai panjang tiap kelas mempunyai berat molekul,masa paruh, dan
aktivitas biologic yang berbeda.
Adapun klasifikasi immunoglobulin
anatara lain di bagi menjadi yakni :
- 1. Immunoglobulin G ( IgG )
- Merupakan antibodi dominan pada reaksi skunder dan menyusn pertahanan yang penting melawan bakteri dan virus. IgG merupakan satu- satunya antibody yang dapat melintasi plasenta. Oleh karena itu merupakan immunoglobulin yang palinyg di temukan pada bayi yang baru lahir.
- IgG mempunyai struktur dasar immunoglobulin yang terdiri dari dua rantai berta H dan dua rantai ringan L. IgG rantai berat H yang dihubungkan oleh ikatan sulfida, oleh karena itu imonoglobulin ioni mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik maka disebut bivalen.
- IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah immunoglobulin.
- IgG mempunyai empat subkelas,masing masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak dengan perbandingan jumlah sebagai berikut :
-
IgG1 dengan jumlah 40-70%
-
IgG2 dengan jumlah 4-20%
-
Igg3 dengan jumlah 4-8%
-
IgG4 dengan jumlah 2-6%
- masa paruh IgG adalah 3 minggu kecuali subkelas IgG3 yang hanya mempunyai masa paruh satu minggu. Kemampuan meningkat komplemen setiap subkelas juga tidak sama seperti IgG3> IgG1 > igG2 > IgG4.sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen dari jalur klasik tetapi melalui jalur internal.
- 2. Immunoglobulin M ( IgGn M )
- Antibodi berukuran paling besar mrupakan immunoglobulin yang dproduksi pada awal respon imunitas primer
- igN terdapat pada semua permukaan sel B yang belum aktif dan tersusun atas lima unit L2 ( masing masing hamper sama IgG) dan satu molekul rantai J (joining)
- berat molekul 900.000 yang mempunyai total selurpuluh tempat pengikatan antigen yang identik oleh karena itu disebut bervalensi 10.
- Merupakan immunoglobulin yang paling efisien dalam proses aglutinasi dan reksi antigen – antibody lainya serta penting juga dalam pertahanan melawan bakteri dan virus.
- Menunjukan afinitas yang rendah terhadap antigena dengan determinan tunggal (hapten)
- IgM merupakan 10% dari seluruh jumlah immunoglobulin dengan koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-1000.000. molekul ini mempunyai 12% dari beratnya karbohidrat.
- Antibidi IgM adalah antibody yany pertama kali timbul pada respon imun terhadap antigen dan antibody yangt utama pada golongan darah secara utama.
- 3. Immunoglobulin A ( IgA )
- Immunoglobulin dengan rantai berat Alfa, terdapat pada cairan tubuh dan permukaan organ sekresi, konsentrasi tinggi pada mukosa saluran pernapasan dan pencernaan (saluran yang sering terpapar mikroorganisme) dan juga terdapat pada air mata, kolostrum dan susu ibu. IgA berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap invasi mikroorganisme
- Merupakan kelas Ig kedua terbanyak dalam serum dan juga merupakan imunoglubulin utam pda hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air mata serta sekresi traktus respiratorius ,intestinal dan genital.
- Fungsi immunoglobulin ini melindumgi membran mukosa dari serangan bakteri dan virus. Kehadiranya dalam kolostrum dapat membantu system imun bayi yang baru lahir.membatasi absorbs antigen yang berasal dari makanan.
- Tiap molekul IgA (berat molekul 400.000) terdiri dari dua unit H2 L2 dan satu molekul yang terdiri atas rantai J dan component sekresi.
- Bebrapa IgA terdapat dalam serum sebagai monomer dalam H2 L2 terdapat dua sub kelas yaiyu : IgA1 dan IgA2’.
- 4. Immunoglobulin D (IgD)
- IgD merupakan immunoglobulin yang terendah dalam tubuh dibanding dengan immunoglobulin lain.
- Konsentrasi IgD dalam serum kira-kira 3 – 50 µg per mil serum.
- Molekul IgD juga terdapat pada membran limphosit B bersama dengan IgM monomer dan berperan dalam diferensiasi sel B.
- Aktifitas biologik molekul-molekul IgE umumnya tidak jelas, tapi kadang-kadang aktifitasnya berhubungan dengan IgD, contohnya terhadap penicillin, toksin diftei dan autoantibody tertentu.
- IgD tidak dapat melewati plasenta dan tidak dapat pada serum tali pusat.
- 5. Immunoglobulin E (IgE)
- Immunoglobulin yang bertanggung jawab terhadap reaksi hipersensifitas, diantaranya reaksi atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan dalam jumlah tinggi pada pasien akibat hipersensitifitas, misalnya: asma, bronchiale, renitis, eksem, dll. IgE dibentuk secara lambat, berfungsi di luar sirkulasi dalam keadaan aktif terikat dengan sel khusus, sehingga tak berkeliling mencari antigen, tapi menunggu antigen datang ke tempat terikat. Satuan dari IgE adalah nanogram/ml.
- Mengandung 2 (dua) rantai ringan kapa atau lamda dan 2 (dua) rantai berat epsilon.
- Berat molekulnya 190.000 Dalton dan mempunyai empat gugus tetap.
- IgE terdapat dalam serum manusia dalam konsentrasi rendah sekali, kira-kira 10 ng/dl-1.
- IgE terikat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi dengan antigen akan memacu mast cell untuk mengeluarkan histamine dan heparin.
2.4.2
IMMUNOGLOBULIN SEBAGAI RANTAI PENDEK
- Antibodi Imun (Immunoglobulin)
Adalah antibodi yang terbentuk karena terpapar antigen tertentu dan bersifat
spesifik artinya antibodi ini akan aktif jika ada antigen yang merangsang
pembentukannya sifat fisika-kimianya yang dipakai untuk mengklasifikasi
antibodi sebagai berikut
- Ø Kelarutannya dalam garam dan solvens
- Ø Mobilitas elektroforesis
- Ø Besar molekul
- Ø Sedimentasi dalam ultrasentrifus
Jenis antibodi imun menurt hubungan
reaksinya dengan antigen
- ·Antitoksin
- ·Aglutinin
- ·Presipitin
- ·Lisin
- ·Opsonin
- ·Antibodi pelindung
- ·Antibodi pengikat komplemen
- ·Ab “Blocking” dan “non-presipitating”
- Antibodi Alamiah
Adalah antibodi yang terbentuk secara natural berdasarkan golongan darah.
Misalnya:
- Golongan darah A mempunyai antibodi B
- Golongan darah B mempunyai antibodi A
- Golongan darah AB mempunyai antibodi O
- Golongan darah O mempunyai antibodi A dan antibodi AB
2.
Antibodi Monoklonal
Adalah antibodi yang spesifik terhadap satu macam epitop. Dalam pembuatan
antibodi monoclonal dapat dilakukan dengan cara in vitro dan in vivo. Secara in
vitro antibodi monoclonal diproduksi dengan cara hibridisasi sel myeloma dan
sel limfa, kemudian di biakan pada mikroplate 9b well dan diinkubasi pada
incubator 37 ºC mengandung CO2 5%, sedangkan secara in vivo setelah
hibridisasi dinokulasikan pada ruang peritioned pada mencit, kemudian cairan
asites diisolasikan dan dimurnikan sebagai antibodi monoclonal.
Tahap pembuatan antibodi monoclonal
- Imunisasi
- Fusi
- Seleksi hibridoma
- Seleksi kolona
- Pembiakan
- Penyimpanan
3.
Antibodi Poliklonal
Yaitu
di dalam suatu populasi antibodi terdapat lebih dari 1 macam antibodi, atau
campuran antibodi yang mengenal epitop yang berbeda pada antigen yang sama.
Proses yang terjadi pada antibodi poliklonal:
Proses yang terjadi pada antibodi poliklonal:
- Diproduksi dengan imunisasi hewan dengan antigen yang tepat.
- Imunisasi atau vaksinasi adalah suatu prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas seseorang terhadap patogen tertentu atau toksin. Imunisasi yang ideal adalah yang dapat mengaktifkan sistem pengenalan imun dan sistem efektor yang diperlukan. Hal tersebut dapat diperoleh dengan pemberian antigen yang tidak patogenik.
- Serum dari hewan terimunisasi dikumpulkan
- Antibodi dalam serum dapat dimurnikan lebih lanjut.
- Karena satu antigen menginduksi produksi banyak antibodi maka hasilnya berupa ‘polyclonal’ /campuran antibodi
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Imunoglobilin merupakan sekumpulan glikoprotein yang terdapat didalam serum
atau zat cair yang terdapat pada tubuh setiap mamalia yang mempunyai struktur
dasar sama terdiri dari82%-96% polipeptida dan 4-8% karbohidrat.
Adapun klasifikasi immunoglobulin dibagi menjadi dua sub kelas yakni :
Immunoglobulin sebagai rantai panjang dan immunoglobulin sebagai rantai pendek.
Imunoglobulin sebagai rantai panjang dibagi menjadi:
- Immunoglobulin A
- Immunoglobulin E
- Immunoglobulin M
- Immunogloblulin D
- Immunoglobulin G
Sedangkan sebagai rantai pendeknya
antara lain:
- Antibodi imun
- AntibodiPoliklonal
- Antibodi Monoklonal
- Antibodi Alamiah
3.2 SARAN
Penulis mengharapkan,semoga dengan hadirnya makalah ini dapat menambah wawasan
bagi para pembaca,dan merupakan tambahan referensi untuk ilmu pengetahuan
khususnya tentang
imunoglobulin. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
No comments:
Post a Comment