LATAR BELAKANG
Tumor
otak dengan tingkat
keganasan tertinggi adalah
tumor Glioma ini biasanya
diatasi dengan terapi
kombinasi: operasi, radioterapi dan kemoterapi.
Meskipun didapat banyak
kemajuan dalam strategi
ini, namun hasilnya masih
kurang memuaskan. Pendekatan
imunologi dapat juga
digunakan pada
penatalaksanaan Glioma. Glioma
merupakan tumor otak yang paling sering ditemukan 50% dari seluruh tumor otak primer.
Radioterapi masih memegang peranan yang penting
dalam penatalaksanaan glioma dengan kombinasi pembedahaan dimana dapat
meningkatkan angka harapan
hidup penderita glioma.
MASALAH
PENELITIAN
Apa
tujuan dari penelitian ini ?
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui angka harapan
hidup dua tahun pada penderita glioma yang mendapatkan terapi radiasi.
HASIL PENELITIAN
Tercatat 108 catatan medik dengan
diagnosis glioma pada periode tersebut, yang terdiri dari 51(47,2%) penderita
tidak mendapatkan radioterapi, 33(30,5%) penderita dengan diagnosis
histopatologis tidak dapat ditentukan,
30(27,8%) penderita tidak dapat hubungi, dan 3(2,8%) penderita tidak
memenuhi kriteria yaitu satu penderita meninggal oleh karena sebab lain dan dua
penderita masih hidup kurang dari 24 bulan pengamatan. Oleh karena itu hanya
14(13%) penderita yang dapat dianalisis dalam penelitian ini yang memenuhi
kriteria inklusi yaitu 6 penderita low
grade glioma dan 8 penderita high grade glioma. Sampel penelitian ini jumlahnya
belum memenuhi syarat
minimal sampel penelitian
yang seharusnya 8 penderita low
grade glioma dan 8 penderita high grade
glioma karena keterbatasan data yang lengkap.
Tabel
1. Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian
Deskripsi
|
n
|
%
|
Jenis
Kelamin
|
||
Laki-Laki
|
5
|
35,7
|
Perempuan
|
9
|
64,3
|
Usia
|
||
< 40 tahun
|
7
|
50
|
≥ 40 tahun
|
7
|
50
|
Deskripsi
|
n
|
%
|
Stadium
|
|
|
I
|
2
|
14,3
|
II
|
4
|
28,6
|
III
|
2
|
14,3
|
IV
|
6
|
42,9
|
Tingkat
Keganasan
|
|
|
Low Grade
|
6
|
42,9
|
High Grade
|
8
|
57,1
|
Total
Tumor Doses
|
|
|
≤ 5000 Cgy
|
7
|
50
|
> 5000 Cgy
|
7
|
50
|
Dalam tabel distribusi karakteristik
subjek penelitian ini tampak sebagian besar
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 9 (64,3%.). Usia penderita tertua 53
tahun dan termuda 16 tahun dan reratanya adalah 39 tahun. Penderita stadium
IV memiliki proporsi terbanyak
42,9% dengan tingkat keganasan yang terbanyak high grade 57,1%. Total tumor dosis
yang diberikan terbanyak adalah 6000Cgy
dan yang paling sedikit 4000Cgy.
Tabel 2. Rerata Angka Harapan Hidup Penderita Low & High Grade
Glioma
Deskripsi
|
Rerata
|
Terendah
|
Tertinggi
|
Bulan
|
|||
Low Grade
|
46,33
|
37,98
|
54,68
|
High Grade
|
14,88
|
4,47
|
25,28
|
*Diuji dengan Kaplan Meier ( Log
rank test , p= 0,004 )
|
Dari tabel 2. didapatkan rerata angka
harapan hidup penderita low grade glioma adalah 46,33 bulan dengan rentang
37,98 hingga 54,8 bulan. Sementara itu rerata angka harapan hidup penderita
high grade glioma adalah 14,88 bulan dengan rentang 4,47 bulan hingga 25,28
bulan.
SDSDADASD
Gambar 1. Kurva Kaplan Meier
Dari kurva Kaplan meier tampak angka harapan
hidup low grade glioma pada bulan ke- 24
lebih dari 80% sedangkan pada high grade glioma kurang dari 20%. Angka harapan hidup penderita high grade
glioma sebesar 50% pada bulan ke-11.
Penurunan pada kurva angka harapan hidup
high grade glioma cukup bermakna ( p=0,004 )dibanding kurva angka harapan
hidup penderita low grade glioma. Pada
bulan ke-10 angka harapan hidup low grade glioma masih 100% sedangkan pada high
grade glioma sudah mengalami penurunan menjadi kurang dari 70%.
Terdapat salah satu penderita high grade
glioma dapat bertahan hidup hingga 51 bulan, hal ini berbeda dengan
kepustakaan yang ada dimana penderita high grade glioma biasanya hanya dapat
bertahan hingga 37 bulan.10 Ketahanan hidup yang cukup lama ini berdasarkan
hasil wawancara peneliti dengan keluarga penderita oleh
karena penderita glioma
tersebut mendapat dukungan
dari keluarga, juga keluarga
selalu memperhatikan kebutuhan
penderita, serta penderita memiliki
keinginan yang kuat untuk
sembuh, penderita juga mendapatkan terapi alternatif berupa
obat herbal yang rutin dikonsumsi.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh distribusi
karakteristik subjek penelitian dengan jumlah penderita glioma berjenis
kelamin perempuan lebih banyak dibanding
laki-laki. Hal ini
tidak sesuai dengan
kepustakaan yang menyatakan
bahwa glioma cenderung
lebih banyak diderita
oleh laki-laki.1,2 Jumlah sampel penelitian yang memenuhi kriteria
inklusi ini lebih banyak berjenis kelamin perempuan dikarenakan jumlah sampel
yang sedikit ini belum dapat mewakili persebaran penderita glioma secara umum,
tetapi berdasarkan data secara keseluruhan dari 108 penderita glioma diperoleh
data penderita glioma lebih banyak diderita oleh laki-laki 63% dibandingkan
perempuan 37%.
Pada penelitian ini dari 108 catatan
medik yang terkumpul terdapat 47,2% penderita glioma yang tidak mendapatkan
radioterapi hal ini dikarenakan oleh tidak semua penderita glioma memenuhi
syarat radioterapi baik dari segi usia, kondisi umum dan resistensi tumor
maupun dari segi biaya. Juga terdapat 30,5% penderita tidak dapat ditentukan
derajat histopatologisnya dikarenakan lokasi tumor yang tidak terjangkau
biopsi, atau ketidaklengkapan data di rekam medik.
kepala sehingga para penderita sering
mengabaikannya hingga gejala yang diderita
makin Didapatkan karakteristik subjek
penelitian dengan stadium
IV paling banyak disebabkan oleh
karena banyak pasien yang datang terlambat dalam penegakkan diagnosisnya. Hal
ini disebabkan oleh karena gejala glioma sering hanya berupa sakit berat. Didapatkan
tingkat keganasan high grade glioma lebih tinggi karena penderita glioma banyak yang datang setelah
stadium lanjut sehingga biasanya tumor yang didapati sudah ganas.
Pada penelitian ini didapatkan total dosis
tumor yang diberikan antara 4000 Cgy hingga 6000 Cgy dengan dosis per fraksi
1,8-2 Gy perhari. Hal ini
sudah sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan
bahwa glioma derajat tinggi memerlukan radiasi seluruh jaringan otak sampai
dosis mencapai 40 Gy lalu diperkecil sesuai dengan kebutuhan sehingga dosis
mencapai 60 Gy.5,6 Berbeda dengan penelitian S-A Yeh, J-T Ho, dkk yang menggunakan
total dosis tumor 50 Gy hingga 70
Gy.3 Perbedaan tersebut
dikarenakan mesin radioterapi
yang digunakan di RSUP dr.Kariadi masih menggunakan Cobalt dimana total
dosis tumor yang diberikan
belum maksimal dibandingkan menggunakan
3DCRT maupun IMRT yang mampu menghasilkan total dosis tumor yang
maksimal.
Perbandingan rerata angka harapan hidup
low grade glioma dengan high grade glioma didapatkan rerata angka harapan hidup
low grade jauh lebih tinggi dibanding dengan high grade glioma dimana pada low
grade glioma reratanya dapat bertahan hidup hingga 46,33 bulan sedangkan high grade
glioma hanya dapat bertahan 14,88 bulan. Hal ini tidak terlalu berbeda
dengan penelitian W.Wagner, A Radmard, dkk.
yang mendapatkan rerata harapan hidup high grade glioma selama 14 bulan
sedangkan berdasarkan penelitian Elisabeth B.Claus dan Peter M.Black rerata
harapan hidup low grade glioma selama 70 bulan.7,8 Rerata harapan hidup low
grade glioma pada penelitian ini lebih rendah dibandingkan penelitian
sebelumnya mungkin karena jumlah sampel yang sedikit sehingga belum mampu
mewakili populasi penderita glioma secara umum.
Hasil analisis kesintasan penderita glioma
didapatkan nilai p = 0,004 dengan menggunakan uji Log rank dimana didapatkan perbedaan yang bermakna antara
angka harapan hidup low grade glioma
dibanding high grade glioma dimana angka harapan hidup low grade
glioma jauh lebih tinggi dibanding angka harapan hidup high grade glioma.
Dari grafik Kaplan Meier hasil penelitian
ini diperoleh angka harapan hidup low grade glioma pada 2 tahun lebih
80% dan angka harapan hidup high grade glioma kurang dari 20%, sedangkan hasil penelitian
lainnya angka harapan hidup low grade glioma sebesar 72% hingga 84% dan high
grade glioma sebesar 3,3% hingga 30 %.8-12 Variasi ini mungkin dikarenakan
tidak seragamnya populasi subjek
penelitian yaitu perbedaan
lokasi penelitian sehingga
memiliki karakteristik subjek penelitian yang berbeda pula, juga dalam
total dosis tumor yang diberikan dalam penelitian ini yaitu sebesar 40 Gy
hingga 60 Gy, sedangkan penelitian lainnya rata-rata menggunakan total dosis
tumor sebesar 50 Gy hingga 70 Gy, juga
dalam penelitian ini faktor-faktor lain yang mempengaruhi angka harapan hidup
belum semua dianalisis seperti luas pembedahan, ada tidaknya defisit fungsi
neurologis dan skor Karnofsky penderita glioma tersebuT
ANALISIS TAMBAHAN
Tumor otak merupakan penyakit yang sukar
terdiagnosa secara dini, karena pada awalnya menunjukkan berbagai gejala yang
menyesatkan dan keragukan tapi umumnya berjalan progresif. Biasanya ditandai
dengan gejala sakit kepala, yang ditemukan pada sekitar separuh pasien, mual
dan muntah yang disebabkan oleh bertambahnya
tekanan intracranial. Tumor otak yang tidak diobati
menunjukkan arah kematian, salah satu akibat dari peningkatan TIK atau
kerusakan otak yang disebabkan tumor. Pasien tumor otak harus dievaluasi dan
diobati segera bila memungkinkan sebelum kerusakan neurologis.Tujuannya adalah
mengangkat dan memusnahkan semua tumor, salah satu variasi pengobatan dapat
digunakan pendekatan spesifik bergantung
pada tipe tumor, lokasi dan kemungkinan untuk dicapai dengan mudah.
Dan salah
satu jenis tumor otak yaitu Glioma. Glioma
adalah jenis tumor yang dimulai di otak atau tulang belakang. Hal ini disebut
glioma karena muncul dari sel glial. Situs yang paling umum dari glioma adalah
otak. Gejala glioma tergantung pada bagian mana dari sistem saraf pusat
terpengaruh. Sebuah glioma otak bisa menyebabkan sakit kepala, mual dan muntah,
kejang, dan gangguan saraf kranial akibat tekanan intrakranial meningkat.
Sebuah glioma saraf optik dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Glioma saraf
tulang belakang dapat menyebabkan rasa sakit, kelemahan, atau mati rasa di
kaki. Glioma tidak menyatuh oleh aliran darah, tetapi mereka dapat menyebar
melalui cairan serebrospinal. High-grade glioma adalah tumor yang sangat
vaskular dan memiliki kecenderungan untuk menyusup. Seringkali pertumbuhan
tumor menyebabkan rincian penghalang darah-otak di sekitar tumor. Sebagai
aturan, glioma grade tinggi hampir selalu tumbuh kembali bahkan setelah bedah
lengkap. Di sisi lain, rendah grade glioma tumbuh lambat, sering selama
bertahun-tahun, dan dapat diikuti tanpa pengobatan kecuali mereka tumbuh dan
menyebabkan gejala.
PERAN
PERAWAT TERHADAP KASUS TUMOR OTAK
Perawatan
pre operasi pada pasien yang dilakuk adalah :
a) Mengkaji
keadaan neurologi dan psikologi pasien
b) Memberi
dukungan pasien dan keluarga untuk mengurangi perasaan-perasaan takut yang
dialami.
c) Memberitahu
prosedur tindakan yang akan dilakukan untuk meyakinkan pasien dan mengurangi
perasaan takut.
d) Menyiapkan
lokasi pembedahan, yaitu: kepala dengan menggunakan shampo antiseptik dan
mencukur daerah kepala.
e) Menyiapkan
keluarga untuk penampilan pasien yang dilakukan pembedahan, meliputi :
· Baluatan kepala
· Edema dan ecchymosis yang biasanya terjadi dimuka
· Menurunnya status mental sementara
Perawatan
post operasi, meliputi :
a) Mengkaji
status neurologi dan tanda-tanda vital setiap 30 menit untuk 4 - 6 jam pertama
setelah pembedahan dan kemudian setiap jam. Jika kondisi stabil pada 24 jam
frekuensi pemeriksaan dapat diturunkan setiap 2 samapai 4 jam sekali.
b) Monitor
adanya cardiac arrhytmia pada pembedahan fossa posterior akibat
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
c) Monitor
intake dan output cairan pasien. Batasi intake cairan sekitar 1.500 cc / hari.
d) Lakukan latihan
ROM untuk semua ekstremitas setiap pergantian dinas.
e) Pasien dapat
dibantu untuk alih posisi, batuk dan napas dalam setiap 2 jam.
f) Posisi kepala dapat ditinggikan 30 -35 derajat untuk meningkatkan aliran
balik dari kepala. Hindari fleksi.
g) Cek sesering
mungkin balutan kepala.
h) Lakukan
pemeriksaan laboratorium secara rutin, seperti : pemeriksaan darah lengkap
i) Memberikan
obat-obatan sebagaimana program,
j) Melakukan tindakan pencegahan terhadap komplikasi post operasi.
DAFTAR PUSTAKA
asuhan-keperawatan-tumor-otak-dengan.html
No comments:
Post a Comment