Visitor

Sunday, February 5, 2017

MAKALAH TUMOR OTAK "KEPERAWATAN"




LATAR  BELAKANG
Tumor  otak  dengan  tingkat  keganasan  tertinggi  adalah  tumor Glioma  ini  biasanya  diatasi  dengan  terapi  kombinasi:  operasi,  radioterapi dan  kemoterapi.  Meskipun  didapat  banyak  kemajuan  dalam  strategi  ini,  namun hasilnya  masih  kurang  memuaskan.  Pendekatan  imunologi  dapat  juga  digunakan pada  penatalaksanaan  Glioma. Glioma merupakan tumor otak yang paling sering ditemukan  50% dari seluruh tumor otak primer. Radioterapi masih memegang peranan yang  penting dalam penatalaksanaan glioma dengan kombinasi pembedahaan  dimana  dapat   meningkatkan   angka   harapan   hidup   penderita   glioma.


MASALAH PENELITIAN
Apa tujuan dari penelitian ini ?
Penelitian   ini dilakukan untuk mengetahui angka harapan hidup dua tahun pada penderita glioma yang mendapatkan terapi radiasi.


HASIL PENELITIAN

Tercatat 108 catatan medik dengan diagnosis glioma pada periode tersebut, yang terdiri dari 51(47,2%) penderita tidak mendapatkan radioterapi, 33(30,5%) penderita dengan diagnosis histopatologis tidak dapat ditentukan,   30(27,8%) penderita tidak dapat hubungi, dan 3(2,8%) penderita tidak memenuhi kriteria yaitu satu penderita meninggal oleh karena sebab lain dan dua penderita masih hidup kurang dari 24 bulan pengamatan. Oleh karena itu hanya 14(13%) penderita yang dapat dianalisis dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi  yaitu 6 penderita low grade glioma dan 8 penderita high grade glioma. Sampel penelitian ini   jumlahnya   belum   memenuhi   syarat   minimal   sampel   penelitian   yang seharusnya 8 penderita  low grade  glioma dan 8 penderita  high grade  glioma karena keterbatasan data yang lengkap.

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian
Deskripsi
n
%
Jenis Kelamin
Laki-Laki
5
35,7
Perempuan
9
64,3
Usia
< 40 tahun
7
50
≥ 40 tahun
7
50

Deskripsi
n
%
Stadium


I
2
14,3
II
4
28,6
III
2
14,3
IV
6
42,9
Tingkat Keganasan


Low Grade
6
42,9
High Grade
8
57,1
Total Tumor Doses


≤ 5000 Cgy
7
50
> 5000 Cgy
7
50

Dalam tabel distribusi karakteristik subjek penelitian ini tampak sebagian  besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 9 (64,3%.). Usia penderita tertua 53 tahun dan termuda 16 tahun dan reratanya adalah 39 tahun. Penderita  stadium  IV memiliki proporsi terbanyak  42,9% dengan tingkat keganasan yang  terbanyak high grade 57,1%. Total tumor dosis yang diberikan terbanyak adalah  6000Cgy dan yang paling sedikit 4000Cgy.
Tabel 2. Rerata Angka  Harapan Hidup Penderita Low & High Grade Glioma
Deskripsi
Rerata
Terendah
Tertinggi
Bulan
Low Grade
46,33
37,98
54,68
High Grade
14,88
4,47
25,28
*Diuji dengan Kaplan Meier ( Log rank test , p= 0,004 )

Dari tabel 2. didapatkan rerata angka harapan hidup penderita low grade glioma adalah 46,33 bulan dengan rentang 37,98 hingga 54,8 bulan. Sementara itu rerata angka harapan hidup penderita high grade glioma adalah 14,88 bulan dengan rentang 4,47 bulan hingga 25,28 bulan.
 SDSDADASD

Gambar 1. Kurva Kaplan Meier
Dari kurva Kaplan meier tampak angka harapan hidup low grade glioma  pada bulan ke- 24 lebih dari 80% sedangkan pada high grade glioma kurang dari  20%. Angka harapan hidup penderita high grade glioma sebesar 50% pada bulan  ke-11. Penurunan pada kurva angka harapan hidup  high grade  glioma cukup  bermakna ( p=0,004 )dibanding kurva angka harapan hidup penderita low grade  glioma. Pada bulan ke-10 angka harapan hidup low grade glioma masih 100% sedangkan pada high grade glioma sudah mengalami penurunan menjadi kurang dari 70%.
Terdapat salah satu penderita  high grade  glioma dapat bertahan hidup hingga 51 bulan, hal ini berbeda dengan kepustakaan yang ada dimana penderita high grade glioma biasanya hanya dapat bertahan hingga 37 bulan.10 Ketahanan hidup yang cukup lama ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan keluarga penderita   oleh   karena   penderita   glioma   tersebut   mendapat   dukungan   dari keluarga,   juga   keluarga   selalu   memperhatikan   kebutuhan   penderita,   serta penderita   memiliki   keinginan   yang   kuat   untuk   sembuh,   penderita   juga mendapatkan terapi alternatif berupa obat herbal yang rutin dikonsumsi.


PEMBAHASAN

Berdasarkan   hasil   penelitian   diperoleh   distribusi   karakteristik   subjek  penelitian dengan jumlah penderita glioma berjenis kelamin perempuan lebih  banyak   dibanding   laki-laki.   Hal   ini   tidak   sesuai   dengan   kepustakaan   yang  menyatakan  bahwa  glioma  cenderung  lebih  banyak  diderita  oleh  laki-laki.1,2  Jumlah sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi ini lebih banyak berjenis kelamin perempuan dikarenakan jumlah sampel yang sedikit ini belum dapat mewakili persebaran penderita glioma secara umum, tetapi berdasarkan data secara keseluruhan dari 108 penderita glioma diperoleh data penderita glioma lebih banyak diderita oleh laki-laki 63% dibandingkan perempuan 37%.
Pada penelitian ini dari 108 catatan medik yang terkumpul terdapat 47,2% penderita glioma yang tidak mendapatkan radioterapi hal ini dikarenakan oleh tidak semua penderita glioma memenuhi syarat radioterapi baik dari segi usia, kondisi umum dan resistensi tumor maupun dari segi biaya. Juga terdapat 30,5% penderita tidak dapat ditentukan derajat histopatologisnya dikarenakan lokasi tumor yang tidak terjangkau biopsi, atau ketidaklengkapan data di rekam medik. 
kepala sehingga para penderita sering mengabaikannya hingga gejala yang diderita  makin  Didapatkan   karakteristik   subjek   penelitian   dengan   stadium   IV   paling banyak disebabkan oleh karena banyak pasien yang datang terlambat dalam penegakkan diagnosisnya. Hal ini disebabkan oleh karena gejala glioma sering hanya berupa sakit berat.  Didapatkan  tingkat keganasan  high   grade glioma lebih tinggi karena  penderita glioma banyak yang datang setelah stadium lanjut sehingga biasanya tumor yang didapati sudah ganas.
Pada penelitian ini didapatkan total dosis tumor yang diberikan antara 4000 Cgy hingga 6000 Cgy dengan dosis per fraksi 1,8-2 Gy perhari. Hal ini
sudah sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa glioma derajat tinggi memerlukan radiasi seluruh jaringan otak sampai dosis mencapai 40 Gy lalu diperkecil sesuai dengan kebutuhan sehingga dosis mencapai 60 Gy.5,6 Berbeda dengan penelitian S-A Yeh, J-T Ho, dkk yang menggunakan total dosis tumor 50 Gy  hingga   70   Gy.3  Perbedaan   tersebut   dikarenakan   mesin   radioterapi   yang digunakan di RSUP dr.Kariadi masih menggunakan Cobalt dimana total dosis tumor   yang   diberikan   belum   maksimal   dibandingkan   menggunakan   3DCRT maupun IMRT yang mampu menghasilkan total dosis tumor yang maksimal. 
Perbandingan rerata angka harapan hidup low grade glioma dengan high grade glioma didapatkan rerata angka harapan hidup low grade jauh lebih tinggi dibanding dengan high grade glioma dimana pada low grade glioma reratanya dapat bertahan hidup hingga 46,33 bulan sedangkan  high grade  glioma hanya dapat bertahan 14,88 bulan. Hal ini tidak terlalu berbeda dengan penelitian W.Wagner, A Radmard, dkk.  yang mendapatkan rerata harapan hidup high grade glioma selama 14 bulan sedangkan berdasarkan penelitian Elisabeth B.Claus dan Peter M.Black rerata harapan hidup low grade glioma selama 70 bulan.7,8 Rerata harapan hidup low grade glioma pada penelitian ini lebih rendah dibandingkan penelitian sebelumnya mungkin karena jumlah sampel yang sedikit sehingga belum mampu mewakili populasi penderita glioma secara umum.
Hasil analisis kesintasan penderita glioma didapatkan nilai p = 0,004 dengan menggunakan uji Log rank  dimana didapatkan perbedaan yang bermakna antara angka harapan hidup  low grade  glioma   dibanding  high grade  glioma dimana angka harapan hidup low grade glioma jauh lebih tinggi dibanding angka harapan hidup high grade glioma.  
Dari grafik Kaplan Meier hasil penelitian ini diperoleh angka harapan hidup low grade glioma pada 2 tahun  lebih  80% dan angka harapan hidup high grade glioma  kurang dari 20%, sedangkan hasil penelitian lainnya angka harapan hidup low grade glioma sebesar 72% hingga 84% dan high grade glioma sebesar 3,3% hingga 30 %.8-12 Variasi ini mungkin dikarenakan tidak seragamnya populasi subjek   penelitian   yaitu   perbedaan   lokasi   penelitian   sehingga   memiliki karakteristik subjek penelitian yang berbeda pula, juga dalam total dosis tumor yang diberikan dalam penelitian ini yaitu sebesar 40 Gy hingga 60 Gy, sedangkan penelitian lainnya rata-rata menggunakan total dosis tumor sebesar 50 Gy hingga 70 Gy,  juga dalam penelitian ini faktor-faktor lain yang mempengaruhi angka harapan hidup belum semua dianalisis seperti luas pembedahan, ada tidaknya defisit fungsi neurologis dan skor Karnofsky penderita glioma tersebuT


ANALISIS TAMBAHAN

Tumor otak merupakan penyakit yang sukar terdiagnosa secara dini, karena pada awalnya menunjukkan berbagai gejala yang menyesatkan dan keragukan tapi umumnya berjalan progresif. Biasanya ditandai dengan gejala sakit kepala, yang ditemukan pada sekitar separuh pasien, mual dan muntah yang disebabkan  oleh  bertambahnya  tekanan  intracranial.  Tumor otak yang tidak diobati menunjukkan arah kematian, salah satu akibat dari peningkatan TIK atau kerusakan otak yang disebabkan tumor. Pasien tumor otak harus dievaluasi dan diobati segera bila memungkinkan sebelum kerusakan neurologis.Tujuannya adalah mengangkat dan memusnahkan semua tumor, salah satu variasi pengobatan dapat digunakan  pendekatan spesifik bergantung pada tipe tumor, lokasi dan kemungkinan untuk dicapai dengan mudah.
Dan salah satu jenis tumor otak yaitu Glioma. Glioma adalah jenis tumor yang dimulai di otak atau tulang belakang. Hal ini disebut glioma karena muncul dari sel glial. Situs yang paling umum dari glioma adalah otak. Gejala glioma tergantung pada bagian mana dari sistem saraf pusat terpengaruh. Sebuah glioma otak bisa menyebabkan sakit kepala, mual dan muntah, kejang, dan gangguan saraf kranial akibat tekanan intrakranial meningkat. Sebuah glioma saraf optik dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Glioma saraf tulang belakang dapat menyebabkan rasa sakit, kelemahan, atau mati rasa di kaki. Glioma tidak menyatuh oleh aliran darah, tetapi mereka dapat menyebar melalui cairan serebrospinal. High-grade glioma adalah tumor yang sangat vaskular dan memiliki kecenderungan untuk menyusup. Seringkali pertumbuhan tumor menyebabkan rincian penghalang darah-otak di sekitar tumor. Sebagai aturan, glioma grade tinggi hampir selalu tumbuh kembali bahkan setelah bedah lengkap. Di sisi lain, rendah grade glioma tumbuh lambat, sering selama bertahun-tahun, dan dapat diikuti tanpa pengobatan kecuali mereka tumbuh dan menyebabkan gejala.

PERAN PERAWAT TERHADAP KASUS TUMOR OTAK

Perawatan pre operasi pada pasien yang dilakuk adalah :
a)      Mengkaji keadaan neurologi dan psikologi pasien
b)      Memberi dukungan pasien dan keluarga untuk mengurangi perasaan-perasaan takut yang dialami.
c)      Memberitahu prosedur tindakan yang akan dilakukan untuk meyakinkan pasien dan mengurangi perasaan takut.
d)     Menyiapkan lokasi pembedahan, yaitu: kepala dengan menggunakan shampo antiseptik dan mencukur daerah kepala.
e)      Menyiapkan keluarga untuk penampilan pasien yang dilakukan pembedahan, meliputi :
·         Baluatan kepala
·         Edema dan ecchymosis yang biasanya terjadi dimuka
·         Menurunnya status mental sementara

Perawatan post operasi, meliputi :
a)      Mengkaji status neurologi dan tanda-tanda vital setiap 30 menit untuk 4 - 6 jam pertama setelah pembedahan dan kemudian setiap jam. Jika kondisi stabil pada 24 jam frekuensi pemeriksaan dapat diturunkan setiap 2 samapai 4 jam sekali.
b)      Monitor adanya cardiac arrhytmia pada pembedahan fossa posterior akibat ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
c)      Monitor intake dan output cairan pasien. Batasi intake cairan sekitar 1.500 cc / hari.
d)     Lakukan latihan ROM untuk semua ekstremitas setiap pergantian dinas.
e)      Pasien dapat dibantu untuk alih posisi, batuk dan napas dalam setiap 2 jam.
f)       Posisi kepala dapat ditinggikan 30 -35 derajat untuk meningkatkan aliran balik dari kepala. Hindari fleksi.
g)      Cek sesering mungkin balutan kepala.
h)      Lakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin, seperti : pemeriksaan darah lengkap
i)      Memberikan obat-obatan sebagaimana program,
j)        Melakukan tindakan pencegahan terhadap komplikasi post operasi.



DAFTAR PUSTAKA

https://zulfiprint19.blogspot.co.id/
asuhan-keperawatan-tumor-otak-dengan.html

No comments:

Post a Comment