SATUAN
ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Topik :
Anemia Dalam Kehamilan
Sasaran :
Ibu hamil
Tempat :
RSUD Dr. H Chasan Boesoerie Ternate
Waktu :
1x 30 menit
I.
Tujuan Intruksional Umum
Pada
akhir penyuluhan, ibu-ibu dapat mengerti dan memahami tentang anemia dalam kehamilan.
II. Tujuan
Intruksional Khusus
Ibu
dapat menyebutkan macam-macam anemia dalam kehamilan. Ibu dapat mengetahui
pengaruh anemia dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
III. Metode
a.
Ceramah
IV. Referensi
Prawirohardjo,
S, Ilmu Kebidanan, YEPS, Jakarta,
2002
Mochtar, R,
Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta, 1998.
MATERI
ANEMIA
DALAM KEHAMILAN
Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan, hal ini
disebabkan dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi
pula perubahan-perubahan dalam darah sumsum tulang.
Darah bertambah banyak dalam kehamilan, akan tetapi
bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma,
sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai
berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran darah ini
dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan
bermamfaat bagi wanita. Pertama-pertama pengenceran itu meringankan beban kerja
jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak
kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan
36 minggu.
1.
Defenisi Anemia
Anemia adalah menurunnya kemampuan darah untuk
mengikat O2 yang dapat disebabkan oleh menurunnya sel darah merah,
berkurangnya konsentrasi hemoglobin atau kombinasi keduanya.
2.
Klasifikasi
Anemia Dalam Kehamilan
a.
Anemia
Defisiensi Besi
Anemia
jenis ini paling sering dijumpai dalam kehamilan akibat kekurangan besi.
Kekurangan ini di sebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan.
Pengobatan:
Pengobatan
dapat dimulai dengan preparat besi per os. Biasanya diberikan garam besi
sebanyak 600-1000 mg sehari, seperti sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus.
b.
Anemia
Megaloblastik
Anemia
megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folik, jarang
sekali karena defisiensi vitamin B12. Biasanya karena mal nutrisi
dan infeksi yang kronik.
Pengobatan:
a.
Asam folik 15-30
mg/hari
b.
Vitamin B12
3 x 1 tablet/hari
c.
Sulfas ferrosus
3 x 1 tablet/hari
d.
Pada kasus berat
dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi
darah.
c.
Anemia
Hipoplastik
Anemia
pada ibu wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang
mampu membuat sel-sel darah baru. Penyebabnya belum diketahui, kecuali yang
disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracunan dan sinar rontgen atau sinar
radiasi. Tetapi dengan obat-obatan tidak memuaskan, mungkin pengobatan yang
paling baik yaitu transfusi darah, yang perlu sering diulang.
d.
Anemia Hemolitik
Anemia
hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah lebih cepat dari
pembuatannya. Pengobatan ini bergantung pada jenis anemia hemolitik serta
penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan
diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal
ini tidak member hasil maka transfusi darah yang berulang dapat membantu
penderita ini.
3.
Kadar Nilai
Hemoglobin
Kadar
nilai hemoglobin pada wanita hamil berdasarkan standar WHO adalah:
a.
Normal : 11 gr%
b.
Anemia Ringan : 9-11 gr%
c.
Anemia Sedang : 7-8 gr%
d.
Anemia Berat : Kurang dari 7 gr%
4.
Pengaruh Anemia
Terhadap Kehamilan, Persalinan dan Nifas
a.
Keguguran
b.
Partus
prematurus
c.
Inersia uteri
dan partus lama, ibu lemah
d.
Atonia uteri dan
menyebabkan perdarahan
e.
Syok
f.
Afibrinogenemia
g.
Infeksi
intrapartum dan dalam nifas
5.
Pengaruh Anemia
terhadap hasil konsepsi
a.
Kematian midigah
(keguguran)
b.
Kematian janin
dalam kandungan
c.
Kematian janin
waktu lahir
d.
Kematian
perinatal tinggi
e.
Prematuritas
f.
Dapat menjadi
cacat bawaaan
g.
Cadangan besi
kurang.
6.
Gejala dan Tanda
Anemia
Gejala-gejala
dan tanda anemia antara lain:
a.
Lemah
b.
Lelah
c.
Rasa letih
d.
Dispnoe bila
kerja fisik
e.
Edema
f.
Mata
berkunang-kunang
g.
Curah jantung
bertambah (jantung berdebar-debar).
h.
Pucat pada muka,
konjungtiva, lidah dan telapak tangan serta kaki.
i.
Cepat lelah
j.
Pusing
k.
Dapat terjadi
gangguan saluran percernaan contohnya anoreksia, konstipasi dan diare.
No comments:
Post a Comment