ARTIKEL PERMASALAHAN
ABORTUS DITINJAU DARI SUDUT PANDANG KESEHATAN DAN SOSIAL
Aborsi,
salah satu kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bener kan guys
? Nah, satu kata itu menyimpan berjuta
penafsiran dan komentar. Gimana gak coba, di Indonesia sendiri aborsi salah
satu kasus yang menjadi sorotan, karena sifatnya masih kontroversial. Jumlah
kasus aborsi juga makin tahun makin meningkat dan menimbulkan berbagai
tanggapan dari berbagai pihak. Sebenarnya aborsi itu boleh gak sih? And bahaya
or gak?? Itu pernyataan yang umumnya di kalangan masyarakat, khususnya para
remaja. Yaps, adanya globalisasi dan arus perkembangan IPTEK yang terus masuk
ke Indonesia mau tak mau juga berdampak pada pergeseran moral etika pergaulan
di kalangan remaja. Media komunikasi dan informasi banyak yang di salahgunakan,
dan efeknya yang paling terasa yaitu pergaulan bebas yang menjurus ke free sex
before married, sudah marak dilakukan para remaja saat ini. Akibatnya lagi, KTD
alias kehamilan tidak diinginkan makin mengkhawatirkan, karena sudah sering
terjadi di kalangan remaja khususnya para pelajar. Miris memang, tetapi kondisi
faktanya di lingkungan masyarakat memang sudah demikian.
Di
indonesia di perkirakan ada satu juta wanita yang mengalami KTD (kehamilan
tidak diinginkan). Menurut laporan WHO, di seluruh dunia diperkirakan 15 juta
remaja hamil setiap tahunnya, 60% diantaranya tidak di kehendaki. Hal itu
karena ketidaktahuan dan minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang
dapat mengakibatkan kehamilan. Pada tahun 2004, berdasarkan laporan WHO, 11%
kematian maternal di indonesia di akibatkan karena aborsi yang tidak aman.
Resiko
abortus yang paling marak di sorot adalah yang di alami oleh remaja, karena resiko
kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja tidak hanya berdampak secara fisik
tetapi juga pada kondisi emosi, ekonomi, dan kesejahteraan sosial dalam jangka
panjang. Menurut literatur, ada 4 resiko kesehatan reproduksi yang dihadapi
remaja :
1. PMS
termasuk infeksi HIV/AIDS
2. Tindak
kekerasan seksual dan pemaksaan, termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual dan
transaksi seks komersial
3. Kehamilan
dan persalinan usia muda yang beresiko kematian ibu dan bayi
4. Kehamilan
tidak di kehendaki, seringkali menjurus ke aborsi tidak aman dan komplikasinya.
Kehamilan
dan persalinan pertama bagi remaja perempuan mempunyai pengaruh yang dalam dan
berkepanjangan terhadap kesejahteraan, pendidikan dan kemampuannya untuk
memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Remaja merupakan kelompok yang rentan
terinfeksi PMS termasuk HIV melalui kontak heteroseksual, berdasar pola
penularan PMS di negara berkembang maupun negara maju. Penyebabnya antara lain:
1. Ketidaktahuan
tentang PMS
2. Tidak
ada perlindungan seksual bila pasangan tidak menggunakan kondom secara
konsisten
3. Semakin
muda usia pertama aktif seksual, semakin tinggi kemungkinan memiliki lebih dari
satu pasangan seksual, semakin besar resiko terpapar PMS/HIV
4. Lapisan
mukus rahim remaja lebih rentan terhadap infeksi gonore, klamidia, dan papiloma
(dapat menyebabkan kanker mulut rahim)
5. Pola
pencarian pengobatan remaja buruk karena berusaha menyembunyikan masalah atau
mengobati sendiri
6. Remaja
perempuan dengan pasangan berbeda usia yang jauh ternyata berisiko 2 kali lebih
tinggi, bila pasangannya sudah terkena PMS sebelumnya.
ABORT PROBLEM ARTICLE
REVIEWED FROM THE STANDPOINT OF HEALTH AND SOCIAL
Abortion,
one of the words that are familiar to our ears. Adjust guys ? well, the one
word that keeps the myriads of interpretations and comments. How not to try, in
indonesia it self abortion case that became one of the spotlight, because of
its nature remains controversial. The number of cases of abortion is also more
years-increasing and poses a variety of respon from some parties. The actual
abortion may not, anyway ? And danger or not ? it’s statement that is generally
among the public, especially teenagers. Yes, the existence of globalization and
current developments in SCIENCE and TECHNOLOGY continue to go to indonesia also
inevitably have an impact on the shifting moral ethics guidelines among
adolescents. Media communication and information much abused, and the effect is
most pronounced, namely free association lead to free sex before married,
already rampant do teenagers currently in. As a result unwanted pregnancy
again, more worrisome, because it often occurs among adolescents, especially
students. Sad indeed, but the fact that the community has indeed such
surroundings.
In
indonesia at least expect them there are one million women who had unwanted
pregnancies. According to the WHO report, around the world in the estimate to
fifteen million teenagers become pregnant each year, 60% of whom are not in the
sole discretion. It is due to ignorance and lack of knowledge about sexual
behavior that can lead to pregnancy. In 2004, based on the report of the WHO,
11% of the maternal deaths in indonesia caused due unsafe a abortion.
The
risk of the most lively abort highlight is the natural gift of youth, because
the reproductive health risks in dealing with teens not only physically but
also have an impact on the conditions of the emoticons, of the economic and
social welfare in the long run. According to the literature, there are 4
reproductive health risks in dealing with teens.
1. PMS
including infection HIV/AIDS
2. Sexual
coercion and violence, including rape, sexual abuse and commercial sex
transactions.
3. Pregnancy
and childbirth a young age who are at risk of the death of mother and baby.
4. Pregnancy
is not desired, often leading to unsafe abortion and its complications.
First
pregnancy and childbirth for teens women have a deep and prolonged effects of
welfare, education and its ability to provide a contribution to the community.
Teenagers are vulnerable groups infected with PMS including HIV through
heterosexual contact, based on the pattern of transmission of PMS in developing
counteries. The reason, among oyhers :
1. Ignorance
about PMS.
2. There
is no sexual protection when couple don’t use condoms consistently.
3. The
yonger the age of first sexual active, the higher the possibility of having
more than one sexual partner, the greater the risk of exposure to PMS/HIV.
4. The
uterine mucous layer teens more vulnerable to infection with chlamydia,
gonorrhea and papiloma (can cause cervical cancer).
5. The
search pattern tratment of adolescent bad because trying to hide problems or
treat yourself.
6. Teenage
girl with a much different age couples turn out risky 2 times higher, when her
partner was already affected by previous PMS.
ABORTUS
Abortus
adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu sebelum buah
kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan di mana beratnya masih
500 gram atau sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Faktor-faktor penyebab
aborsi yaitu :
1. Faktor
janin
2. Faktor
maternal (ibu)
3. Faktor
eksternal (radiasi obat-obatan dan bahan kimia)
3 macam aborsi yaitu :
1. Aborsi
spontan (alamiah)
2. Aborsi
buatan (sengaja)
3. Aborsi
teraupetik (media)
Dampak abortus :
Sangat berbahaya jika di lakukan
oleh tenaga yang belum terlatih karena dapat mengakibatkan kematian akibat
perdarahan yang terus-menerus dan infeksi pada saat melakukan abortus.
Tidak setuju
Karena aborsi merupakan tindakan
yang tidak di benarkan dan melanggar norma-norma agama, aborsi juga dapat
menyababkan kematian pada ibu akibat perdarahan terus-menerus dan infeksi.
ABORTION
Abortion is the termination of a
pregnancy by certain consequen-ces before fruit pregnancy able to live outside
the womb, where it still weight 500 grams or before 20 weeks gestation.
The faktor causing the
abortion is :
1. Fetus
factors
2. Maternal
factors (mother)
3. Eksternal
factors (rediation or drugs and chemicals)
3 finds of that is :
1. Spontaneous
or natural
2. Artifical
or intentionally
3. The
repautic or medical
The impact of abortion
is
Very
dangerous if done by personel who have not been trained as it can result in
death due to constant bleeding and infection at the time of abort.
Disagree
Because
abortion is and alt that has not been authenticated and violate religious norms
abortion can also cause death in initiation due bleeding continuouse and
infection.
No comments:
Post a Comment