KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Tak lupa pula
shalawat dan salam tekirim atas junjungan nabi Muhammad SAW sebagai teladan
bagi seluruh umat manusia.
Penulisan makalah “diagnosa masalah potensial” diharapkan dapat memberi infomasi kepada pembaca sehingga
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan Penyakit infeksi yang di
alami oleh bayi dan balita
merupakan mata kuliah Askeb neonatus ,bayi dan balita.
Penulis
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan
sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan di masa yang akan
datang.
Akhirnya,
semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kami sebagai penyusun makalah
serta sekiranya dapat bermanfaat bagi orang lain.
Makassar,
7 desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .i
DAFTAR
ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
C. Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II . PEMBAHASAN
A.
Definisi pada masa nifas.
. . . . . . .. . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 3
B.
Gangguan
perkemihan. . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 4
C.
Gangguan BAB. .
. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 5
D.
Gangguan
hubungan seksual. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .. 9
B. Saran .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . .. 9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
a.Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa
dimana organ-organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini
membutuhkan waktu sekitar enam minggu (Fairer, Helen, 2001:225)
b. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira enam minggu (Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Ne’bnatal, 2001:122)
c. Masa nifas atau masa puerperium mulai setelah
partus selesai dan berakhir setelah kira-kira enam minggu (Wiknjosastro,
Hanifa, 1999: 237)
d. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali,
mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti
pra-hamil, lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, Rustam, 1998:115)
e. Infeksi nifas adalah infeksi pada dan melalui
traktus genetalis setelah persalinan. Suhu 38 °C atau lebih yang terjadi antara
hari ke 2-10 postpartum dan diukur peroral sedikitnya empat kali sehari.
B. Rumusan msalah
1. Bagaimana itu gangguan perkemihan ?
2. Bagaiamana itu gangguan BAB ?
3. Bagaimana itu gangguan hubungan seksual ?
C.Tujuan
Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :
1.
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun
psikologis.
2.
Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi
dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Menurut beberapa ahli :
a.Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa
dimana organ-organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini
membutuhkan waktu sekitar enam minggu (Fairer, Helen, 2001:225)
b. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira enam minggu (Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Ne’bnatal, 2001:122)
c. Masa nifas atau masa puerperium mulai setelah
partus selesai dan berakhir setelah kira-kira enam minggu (Wiknjosastro,
Hanifa, 1999: 237)
B. Merumuskan
Diagnosa Atau Masalah Potensial Pada Masa Nifas
Pada masalah
ini, bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa
potensial lain berdasaran rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini
membutuhkan antisipasi dan bila memungkinkan akan di lakukan pencegahan. Sambil
mengamati pasien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa
atau masalah potensial benar-benar terjadi.
a.
Gangguan
Perkemihan
Pelvis renalis dan ureter, yang meregang dan dilatasi selama kehamilan, kembali normal pada akhir minggu keempat
pascapartum. Segera setelah pascapartum kandung kemih,edema, mengalami
kongesti, dan hipotonik, yang dapat menyebabkan overdistensi, pengosongan yang
tidak lengkap, dan residu urine yang berlebihan kecuali perawatan diberikan
untuk memastikan berkemih secara periodik. Uretra jarang mengalami obstruksi,
tetapi mungkin tidak dapat dihindari akibat persalinan lama dengan kepala janin dalam panggul.
Efek persalinan pada kandung kemih dan uretra menghilang dalam
24 jam pertama pascapartum, kecuali wanita mengalami infeksi seluruh saluran
kemih. Sekitar 40 % wanita pascapartum tidak mengalami proteinuria nonpatologis sejak segera setelah melahirkan hingga hari
kedua pascapartum. Spesimen urine harus berupa urine yang diambil bersih atau
kateterisasi, karena kontaminasi lokia juga akan menghasilkan preeklamsia.
Diuresis mulai segera setelah melahirkan dan berakhir hingga hari kelima
pascapartum. Produksi urine mungkin lebih dari 3000 ml per hari. Diuresis
adalah rute utama tubuh untuk membuang kelebihan cairan intertisial dan
kelebihan volume darah. Hal ini merupakan penjelasan terhadap perpirasi yang
cukup banyak yang dapat terjadi selama hari – hari pertama pascapartum.
B. Gangguan BAB
Defekasi atau buang air bersih harus ada dalam 3 hari postpartum. Bila ada
obstipasi dan timbul koprostase hingga skibala tertimbun di rectum, mungkin
akan terjadi febris.. Dengan diadakannya mobilisasi sedini – dininya, tidak
jarang maslah ini dapat diatasi. Di tekankan bahwa wanita baru bersalin memang
memerlukan istirahat dalam berjam – jam pertama postpartum, akan tetapi jika persalinan ibu serba normal tanpa kelainan, maka wanita
yang baru bersalin itu bukan seorang penderita dan hendaknya jangan dirawat
seperti seorang penderita
C. Gangguan
Hubungan Seksual
Secara alami, sesudah melewati masa nifas kondisi organ reproduksi ibu sudah kembali
normal. Tetapi tak jarang masih mengalami rasa sakit, ini disebabkan oleh
proses pengembalian fungsi tubuh belum berlangsung sempurna seperti fungsi
pembasahan vagina yang belum kembali seperti semula. Namun, bisa juga keluhan
ini disebabkan karna kram otot, infeksi atau luka jahitan pada perineum yang
masih dalam proses penyembuhan.
Rasa nyeri pada saat sanggama atau dyspareunia. Pada kasus semacam
ini ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab, yaitu :
1. Terbentuknya
jaringan baru pasca melahirkan karena proses penyembuhan luka guntingan jalan lahir masih
sensitif sehingga kondisi alat reproduksi belum kembali seperti semula.
2.
Adanya
infeksi, bisa disebabkan karena bakteri, virus, atau jamur.
3.
Adanya
penyakit dalam kandungan (tumor, dll).
4. Konsumsi
jamu. Jamu-jamu ini mengandung zat-zat yang memiliki sifat astingents yang berakibat menghambat
produksi cairan pelumas pada vagina saat seorang
wanita terangsang seksual.
5. Faktor
psikologis yaitu kecemasan yang berlebihan turut berperan, seperti:
a. Kurang siap
secara mental untuk berhubungan seks (persepsi salah tentang seks, dll).
b.
Adanya trauma
masa lalu (fisik, seks).
c.
Tipe
kepribadian yang kurang fleksibel.
d.
Komunikasi
suami istri kurang baik .
Beberapa
faktor lain diantaranya:
e. Beberapa
wanita merasakan perannya sebagai orang tua sehingga timbul tekanan dan
kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan perannya.
f.
Karena adanya
luka bekas episiotomy
g.
Karena takut
merusak keindahan tubuhnya
h.
Kurangnya
informasi tentang seks setelah melahirkan
Penyebab Apati Seksual pasca salin
1. Stress dan
Traumatik
Kelahiran bayi bisa menjadi pengalaman yang dapat menimbulkan traumatik
terutama jika ibu belum dipersiapkan secukupnya. Banyak ibu yang mempunyan
pengharapan yang tidak realistik tentang kelahiran. Misalnya : persalinan berlangsung lama atau persalinan yang memerlukan tindakan.
Adanya luka episiotomi, hal ini bila penjahitan luka episiotomi dilakukan
dengan tidak benar maka akan mengakibatkan rasa nyeri dan rasa tidak nyaman di
saat ibu berjalan dan duduk. Hal ini bisa berlangsung berminggu-minggu atau
bahkan berbulan-bulan walaupun mungkin sayatan itu sendiri sudah sembuh.
2.
Keletihan
Bagi seorang ibu yang baru dan belum berpengalaman selain harus mengerjakan
pekerjaan rumah tangga yang biasa, ia juga harus menghadapi bayinya yang tidak
mau tidur, sering menangis atau bermasalah dalam menyusu. Maka ibu tentu
menjadi letih dan lemas sehingga gairah seks pun merosot.
3.
Depresi
Penyebabnya adalah keadaan tidak bersemangat akibat perasaan kelabu pasca persalinan. Perasaan ini biasanya terjadi dalam beberapa
minggu setelah kelahiran bayi. Hal ini dapat terjadi depresi berat yang berupa
: insomnia, anoreksia (hilangnya nafsu makan), halusinasi (membayangkan yang
bukan-bukan) dan kecenderungan untuk menghilangkan kontak dengan kenyataan.
4.
Keluhan yang
timbul saat hubungan seksual pasca salin
a.
Rasa Nyeri
Hal ini
disebabkan fungsi pembasahan vagina yang belum kembali seperti semula, atau
luka yang masih dalam proses penyembuhan.
b.
Sensivitas
berkurang
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa
dimana organ-organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini
membutuhkan waktu sekitar enam minggu (Fairer, Helen, 2001:225)
a. Gangguan perkemihan
b. Gangguan BAB
c. Gangguan hubungan seksual
B.
Saran
1.
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun
psikologis.
2.
Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi
dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
DAFTAR PUSTAKA
JANGAN LUPA INVITE BBM > IG > FB KAMI YAH SAY :)
No comments:
Post a Comment